1
https://www.gramedia.com/literasi/upacara-adat-aceh/
Teungku) akan memimpin ritual adat itu. Di sisinya telah tersedia sebuah
talam (baki), yang di dalamnya berisikan sari kurma, ketan kuning, air
zamzam, ayam panggang, serta bermacam buah manis lainnya.
Awalnya bayi mungil yang diberi nama Ziyad Mumammad Zaki di-
peusijuek (ditepung tawari), sambil dibacakan doa-doa untuk keberkahan.
Selanjutnya si bayi di-peucicap (dicicipi) aneka rasa ke lidahnya. Kecuali
ayam, hampir semua menu yang tersedia di talam dicicipi untuk Ziyad kecil,
tujuannya untuk merangsang indera perasanya untuk lebih sensitif.
Setelahnya, Teungku mengambil dan memutar-mutar ayam di atas tubuh si
bayi. Ritual ini diharapkan agar si anak ketika besar akan cerdas dan kreatif
dalam berpikir.
Prosesi pertama selesai, diiringi selawat pada Nabi Muhammad SAW,
Ziyad digendong keluar melalui pintu depan oleh ayahnya, di sana telah
digelar kain yang menutupi sebuah payung. Posisi mereka tak jauh dari pintu
rumah. Ziyad dan ayahnya masuk ke bawah kain itu. Ziyad diberdirikan
supaya kakinya menyentuh tanah. Dari atas kain, sebuah kelapa dibelah.
Prak...!!! Air kelapa itu mengucur menembus kain, membasahi pelindung.
Kemudian sebelah dari kelapa itu diberikan kepada ayahnya Ziyad, sisanya
untuk ibunya. Ini simbol ikatan supaya batin anak dan kedua orang tuanya
tetap kekal. Ritual selanjutnya sungkeman dan saatnya Ziyad melalui orang
tuanya menerima salam tempel dari seluruh keluarga besarnya. Selain sanak
famili, lazimnya, tuan rumah juga mengundang tetamu dalam syukurannya.
Setelah prosesi adat selesai, saatnya para tetamu menikmati berbagai sajian
khas daerah yang telah disiapkan oleh si punya hajatan.2
2
https://kumparan.com/acehkini/melihat-ritual-peutron-aneuk-tradisi-turun-tanah-bayi-di-
aceh-1rFBNPswEsJ/full 9 juni 2019