Anda di halaman 1dari 6

December 26, 2022

PROGRAM KETAHANAN PANGAN DI PEKARANGAN


RUMAH DAN PROGRAM CIRCULAR ECONOMY DENGAN
5R DAUR ULANG KERTAS

Permasalahan di lingkungan masyarakat seputar pada ketersediaan pangan dan keberadaan limbah. Kedua
permasalahan ini selalu menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan harus diatasi oleh
pemerintah dengan cepat. Terutama pada masa endemi, masyarakat harus lebih kreatif untuk bangkit lebih
cepat dan tumbuh lebih kuat. Perlu kerjasama pemerintah, masyarakat, dan pihak pendukung lainnya.

Solusi dari permasalahan pertama terkait kebutuhan pangan masyarakat, yaitu kurangnya kuantitas bahan
makanan yang beredar di masyarakat. Sehingga adanya kelangkaan dan harga bahan pangan menjadi lebih
tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan program dan gerakan menanam tanaman di pekarangan rumah. Tidak hanya
tanaman bunga, tapi dapat menanam tanaman obat, bumbu atau rempah, sayur, dan buah. Pekarangan rumah
dapat dikelola sebagai media tanaman yang bermanfaat sebagai taman yang indah, apotek, pasar, lumbung,
dan bahkan bank hidup. Masyarakat yang menerapkan program ini akan mendapatkan manfaat ketahanan
pangan secara mandiri. Pemerintah dapat menggerakkan program satu tanaman satu rumah. Program ini dapat
mengarahkan masyarakat untuk menanam tanaman minimal satu tanaman dan dianjurkan lebih banyak
tanaman, metode tanam, bahan dan alat untuk menanam, dan arahan untuk perawatan. Sehingga program ini
akan lebih maksimal, setidaknya sektor rumah tangga dapat mengatasi permasalahan ketahanan pangan pada
sektor yang lebih kecil baik berupa bunga, obat, rempah, sayur, dan buah.

Solusi dari permasalahan kedua terkait keberadaan limbah, yaitu adanya kuantitas limbah di lingkungan
masyarakat. Sehingga berdampak pada kualitas kebersihan lingkungan masyarakat. Hal ini dapat diatasi
dengan adanya program dan gerakan circular economy dengan konsep 5R daur ulang. Salah satu limbah
kertas juga menjadi permasalahan lingkungan, bahan baku kertas berasal dari pohon dan limbah kertas yang
menumpuk berdampak pada kebersihan lingkungan.
Penggunaan kertas yang bijaksana dan hemat akan meminimalisir penebangan pohon serta dapat
diorientasikan pada zero waste. Masyarakat yang menerapkan program ini akan mendapatkan manfaat
pengelolaan kertas secara mandiri. Pemerintah dapat menggerakkan program 5R daur ulang kertas. Program
ini dapat mengarahkan masyarakat untuk reduce, repair, reuse, recovery, dan recycle. Sehingga program ini
akan lebih maksimal, setidaknya sektor rumah tangga dapat mengatasi permasalahan limbah kertas menjadi
lebih menghemat penggunaan kertas dengan menggunakan dua sisi, menjadikan sebagai barang yang beralih
fungsi, menjadi barang keterampilan, dan menjadi kertas daur ulang yang khas.

Kedua program ini dapat dilakukan bersamaan pada sektor rumah tangga. Solusi untuk ketahanan pangan
secara mandiri di pekarangan rumah sekaligus perbaikan ekonomi secara sirkular dengan pengelolaan limbah
kertas. Hasil yang melimpah dan berkualitas juga dapat dijual dan mendatangkan pemasukan tambahan.
Sehingga tidak hanya dimanfaatkan secara internal dapat dijual di lingkup eksternal.

Nurul Jannah Lailatul Fitria


December 30, 2022

INI GEJALA INFEKSI AMOEBA PEMAKAN OTAK

Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri kini menjadi momok baru setelah adanya kasus kematian akibat
infeksi amoeba tersebut di Korea Selatan. Amerika Serikat, dan Pakistan. Kasus kematian akibat infeksi amoeba
pemakan otak terbaru terjadi di Korea Selatan. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA)
mengkonfirmasi pada Korea Herald bahwa seorang warga berusia 50 tahun meninggal dunia setelah kembali
dari Thailand.

Dilansir laman Hallo Sehat amoeba pemakan otak banyak terdapat pada perairan tawar yang bersuhu hangat,
terutama di musim panas. Terkadang, amoeba tersebut juga terdapat di tanah. Seseorang kemungkinan dapat
terinfeksi amoeba ini saat berenang di air yang terkontaminasi. Amoeba akan masuk ke tubuh manusia melalui
hidung, kemudian berpindah ke otak melalui saraf yang terdapat pada hidung.

Hanya sekian persen orang dari jutaan orang yang mengalami infeksi pada otaknya akibat terpapar amoeba ini.
Para ahli belum bisa menjelaskan alas an mengapa hanya sedikit orang yang bisa terinfeksi Naegleria fowleri.
Infeksi amoeba pemakan otak ini tidak menular, dan seseorang juga tidak akan terinfeksi saat meminum air yang
terkontaminasi.
Meskipun begitu, ada beberapa faktor resiko infeksi amoeba pemakan otak yaitu seseorang yang berenang di
air tawar, seseorang yang berkunjung ke tempat yang memiliki iklim hangat. Anak-anak dan orang dewasa
muda lebih rentan terinfeksi amoeba ini. Untuk mencegah infeksi amoeba ini adalah hindari berenang atau
menyelam di perairan air tawar/danau hangat, tutup hidung saat melompat ke perairan hangat, dan hindari
menyentuh tanah di bawah air saat berenang di air tawar yang hangat.

Adapun gejala yang dialami oleh seseorang yang terinfeksi amoeba pemakan otak menurut Kepala Biro
Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi yang dilansir pada
Kompas adalah:

 Kebingungan, kurang perhatian terhadap orang-orang sekitarnya, kehilangan keseimbangan, kejang,


dan halusinasi.
 Gejala-gejala di atas dapat dirasakan oleh seseorang mulai 1-14 hari setelah terinfeksi.
 Setelah awal gejala, penyakit berkembang dengan cepat dan biasanya menyebabkan kematian dalam
waktu 3-7 hari.

Referensi : Hallo Sehat, Kompas

Referensi Gambar : Google Image

Farida Dewi Nur`aini


December 31, 2022

FORUM R20 DAN MASYARAKAT GLOBAL:


PENGUATAN PLURALISME BERAGAMA SEBAGAI
UPAYA MENANGKAL POLITIK IDENTITAS

Forum G20 Religion of twenty atau yang dikenal dengan forum R20 merupakan suatu forum para pemimpin
agama-agama dan sekte-sekte dengan peserta utama dari negara negara anggota G20 dengan memanfaatkan
posisi presidensi Indonesia tahun ini. Forum ini pertama kali digagas oleh KH. Yahya Cholil Staquf atau sering
disapa dengan gus Yahya begitu dia terpilih menjadi ketua Umum PBNU pada akhir Desember 2021. Melalui
Forum Religion of Twenty (R20), PBNU berkerjasama dengan Liga Muslim Dunia menjadi bagian dari forum G20
dalam bentuk engagement group. Forum yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 2-3 November 2022 ini
akan dihadiri oleh narasumber, pimpinan agama, dan tokoh agama dari berbagai dunia. Berbeda dengan forum
resmi lainnya yang berbicara satu arah (narasumber dan peserta), R20 dirancang dalam forum diskusi. Dalam
forum tersebut, semua pemuka agama dari 32 negara yang berasal dari 5 benua akan menyuarakan
problematika yang dihadapi oleh masing-masing agama dalam menciptakan perdamaian dunia. Pada forum R20
semua pimpinan negara memiliki visi yaitu bahwa agama tidak boleh dipisahkan dari pertimbangan-
pertimbangan pembangunan ekonomi, politik, dan budaya.

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam-ragam suku, agama, dan
budaya. Dalam konteks keragaman agama yang ada di Indonesia harmonisasi kehidupan beragama merupakan
salah satu aspek yang penting untuk dibahas. Konflik beragama sering terjadi khususnya di Indonesia, hal ini
terjadi bukan hanya karena gesekan keagamaan saja, akan tetapi keterkaitan karena kepentingan politik-
ekonomi. Agama sering dijadikan sebagai bumerang untuk memicu konflik, sehingga seolah-olah merupakan
konflik agama. Pada Forum R20 ini diharapkan pluralisme beragama dalam kehidupan masyarakat terwujud.-
Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau pandangan yang mengakui keragaman di dalam suatu bangsa.
Esensi dari terciptanya Pluralisme bukan hanya diartikan sebagai sebuah pengakuan terhadap keberagaman
suatu bangsa, akan tetapi juga mempunyai implikasi-implikasi politis, sosial, agama, dan ekonomi.

Konflik-konflik antar umat beragama di Indonesia sering terjadi karena disebabkan beberapa faktor salah
satunya adalah masalah politik, yaitu agama dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik tertentu untuk
mencapai kekuasaan. Identitas agama kerap kali mejadi pertimbangan seseorang untuk menentukan pilihan
pada saat pelaksanaan Pemilu baik di tingkat nasional maupun daerah. Pasalnya, politik identitas memberikan
manuver yang cukup leluasa dalam tata kehidupan sosial dan merupakan sebuah konsep yang licin dan
memiliki kecenderungan pada dua sisi, negatif dan positif. Dalam konteks Indonesia, identitas agama acap kali
digunakan oleh kelompok mayoritas agama. Pasalnya, melalui kacamata historis pasca Indonesia merdeka
hingga era kontemporer saat ini, gerakan politik identitas selalu muncul dengan membawa dampak yang
berkelanjutan. Gerakan politik identitas yang tersebut, misalnya adalah gerakan DI/TII, gerakan Front Anti
Komunis, HTI maupun FPI. Berbagai gerakan yang muncul dengan menggunakan identitas Islam sebagai spirit
perjuangan tersebut kemudian tidak jarang harus berhadapan dengan konflik yang mengganggu stabilitas
aspek sosial maupun politik di Indonesia

Maka dari itu, Forum R20 ini menjadi sebuah kesempatan untuk para pemimpin negara bertemu dan berdiskusi
panjang untuk membahas terkait penguatan paham pluralisme dalam beragama dan keterkaitannya dengan
tatanan sosial masyarakat demi menciptakan sebuah perdamaian. Secara paradigmatik, plularisme sendiri
merupakan suatu sistem yang memberikan kemungkinan seluruh kepentingan dalam masyarakat luas bersaing
secara bebas untuk mempengaruhi proses politik, sehingga mencegah munculnya dominasi kelompok tertentu
terhadap kelompok lain. Paham pluralisme ini bertujuan untuk menjauhkan masyarakat dari perilaku
pendominasian, oleh karena itu kelompok—kelompok elite pimpinan antar umat beragama dituntut memiliki
keahlian dalam bernegosiasi dengan struktur negara agar mereka diikutsertakan dalam setiap rencana
membuat undang-undang yang terkait kebijakan untuk masyarakat.

Sumber : Kemenag.go.id

Moh misbakhul munir

Anda mungkin juga menyukai