Pengadukan Dan Pencampuran
Pengadukan Dan Pencampuran
I. Neraca Massa
Berdasarkan hukum kekekalan Massa : "Massa itu kekal"
Bila tak ada perubahan satu komponen ke komponen lain, massa tiap
komponen juga tetap:
Rate of input of A - Rate of onput of A = rate of accumulation of A
Pemilihan sistem;
Sistem adalah unit yang dikenai neraca massa atau neraca panas.
Sistem bias berupa satu alat, satu inkremen volume yang merupakan
Penyelesaian: Dalam kasus ini air keluar dari tangki karena pengaruh gaya
gravitasi. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, kecepatan air keluar
lubang u, dapat dinyatakan sebagai:
u=√
ρQ–u d2 ρ = ( D2 h )
ρQ- √ d2 ρ = ( D2 h )
= – ( )2 √ h1/2
Bila pada saat steady h > dicapai hanya dengan h < 3 m, maka cara pengisian di
atas tidak mungkin mencapai titik penuh. Bila dimasukkan nilai nilai di atas:
– ( )2 √ h1/2 = 0
h=( )2
h := ( )2
h = cm
Suatu tangki berisi larutan dengan volume Vo dan konsentrasi A mula-mula CAO.
Pada suatu saat ke dalam tangki dimasukkan solven dengan kecepatan S
vol/waktu dan diambil larutan dengan kecepatan S vol/waktu. Jabarkanlah model
yang bisa untuk menghitung volume larutan dalam tangki dan konsentrasi A
Penyelesaian : Dalam kasus ini baik jumlah total larutan maupun komponen
berubah dengan waktu. Diperlukan baik neraca massa total maupun neraca
massa komponen.
S–L=
Pada t = 0 V = V0
0 – CAL = (CAV)
V + CA = - CA L
Pada t .= 0 => CA
ΔH + + gΔz = Q - ws
Ruas kiri menyatakan selisih entalpi, energi kinetik dan energi potensial
persatuan massa antara input dan output
H = Cp (Tr - T)
Contoh : Suatu tangki mula-mula berisi cairan dengan volume 1000 liter pada
suhu 25 °C. Suatu saat dimasukkan cairan yang sama tapi bersuhu 100 °C
dengan kecepatan 40 liter/menit dan dari dasar tangki dikeluarkan cairan dengan
kecepatan yang sama. Anggap tangki teraduk sempurna. Hitunglah suhu cairan
keluar tangki sebagai fungsi suhu. Kapasitas panas cairan tetap sebesar 1
kal/(gr.°C).
Penyelesaian:
Neraca energi:
p.Q.Cp.T0 – p.Q.Cp.T = (p V Cp T)
pada t = 0 T = Ti
Penting untuk dicatat, dengan asumsi bahwa tangki teraduk sempurna, maka
suhu cairan didalam tangki dan suhu cairan keluar tangki adalah sama.
III. Kesetimbangan
Kesetimbangan mekanik : ΔP = 0
Kesetimbangan termal : ΔT = 0
Kesetimbangan fasa dan kimia : Δμ = 0
γi Xi = Фi yi P
Jika tekanan uap murni komponen i pada suhu sistem cukup rendah,
tekanan sistem juga rendah dan cairan berkelakuan sebagai gas ideal,
akan didapatkan hukum Roult-Dalton:
Y1 = ,α=
( )
Yi = Hi xi
aA+bBcC
Maka :
K=
Banyak analisa dan modeling dalam teknik kimia yang hanya didasarkan
pada neraca massa dan kesetimbangan: penentuan jumlah stage pada
sistem pemisahan multistage (plate column,stagewise extraction dll.)
Contoh : Gas alam (dapat dianggap metana) keluar dari sumur dengan tekanan
20 atm dan suhu 80 °C dengan kecepatan volumetris 10.000 m3/menit jenuh
Penyelesaian :
Bila jaumlah mol gas keluar adalah G kmol/jam, fraksi mol air dalam gas keluar
sumur adalah yo dan fraksi mol air dalam gas keluar separator adalah y1 , maka
jumlah air maksimum yang diperoleh dapat dicari dan neraca massa air untuk
seluruh sistem di atas:
G y0 = G y1 + W
W = G (y0 – y1)
Y0 =
Y1 =
Contoh : Suatu arus yang terdiri dari dua senyawa hidrokarbon A dan B dengan
komposisi ZA dan ZB, diumpankan ke dalam flash drum yang beroperasi pada
suhu T dan tekanan P (cukup rendah). Bila arus umpan berkecepatan F
kmol/jam, tentukanlah komposisi hasil uap dan cairan serta kecepatan alir
masing-masing arus.
F=V+L
Neraca massa A :
ZA F = YA V + XA L = K XA (F-L) + XA L
XA =
( )
XB =
( )
Juga berlaku: XA + XB = 1.
3. Suatu cairan A (p = 0,9 gr/cm3 dan Mw = 50) yang volatil disimpan pada
tangki silinder horisontal dengan diamater 3 m dan panjang 10m pada
suhu kamar. Tangki terisi 80 %. Pada suhu kamar tekanan uap jenuh
cairan adalah 11 atm. Karena sebab yang tidak diketahui terdapat lobang
di puncak tangki sebesar 2 mm sehingga ada uap A yang lari ke
lingkungan. Kebocoran baru diketahui setelah 24 jam kemudian dan
u=
Po=
dengan P° adalah tekanan uap jenuh BBM (mmHg) dan t adalah suhu
tangki (°C).
5. Pada akhir suatu proses, suatu produk bahan makanan yang berupa
cairan non volatil masih mengandung solven (S) yang volatil. Meskipun
kandungan solven tersebut sangat rendah (0,01 % berat), namun untuk
memenuhi standard bahan makanan kandungan S dalam produk tersebut
tidak boleh lebih dari 0,01 ppm (bagian per satu juta, berat/berat).
Penghilangan solven S akan dilakukan secara batch dalam sebuah tangki
6. Udara kering pada suhu kamar dan tekanan atmosfer dengan kecepatan
Q m3/jam akan dijenuhkan dengan uap senyawa A yang volatil.
Penjenuhan dilakukan dengan menggelembungkan udara melalui cairan
A (murni) dalam suatu tangki. Jabarkanlah persamaan yang dapat
digunakan untuk menghitung jumlah A yang harus dimasukkan ke dalam
tangki persatuan waktu agar permukaan cairan A dalam tangki konstan.
a) Transfer momentum
Transfer momentum secara molekuler tergantung dengan sifat-sifat fluida
(n) dan gradient kecepatan.
Τyx = -μ
qx = - k
Qz = Vz S p Cp (T - Tr)
q = h (T1-T2) = -h (T2-T1)
Q = - A h (T2-T1)
|x - |x+ Δx = 0
dibagi dengan Δx
- =0 q = konstan = q1 = q2 = q3
-k Tb – Ta = - = -q ( ) = - q R1
demikian juga:
Q = U.A(TS-T) [≡]
Penyelesaian:
ρ1 Q1 – ρ2 Q2 = ρm Qm
Neraca panas:
c) Transfer Massa:
Perpindahan massa A dalam medium B didekati dengan hukum Pick:
Dengan :
C : konsentrasi molar larutan A dan B
NA : fluks molar A NB : fluks molar B
NA = - NB
NA = -
( )
NA = - =-
Transfer Massa Antar Fasa: Proses transfer massa antar fasa dapat
dimodelkan sebagai:
PAS = H CAS
Namun baik CAs maupun PAs sangat, sulit ditentukan, maka dibuat
film hipotetis yang mewakili tahan transfer massa dalam kedua film
tersebut:
NA = KC (CA - CA*)
= +
Film gabungan juga bisa diwakili dengan film di fasa gas, sehingga
fluks dapat dinyatakan sebagai:
NA = KG (PA* - PA)
Dan :
= +
( )
NA =
R = RG + RC = +