Anda di halaman 1dari 5

Critical Review Sesi 2/Nungki Pradita/22/501131/SEK/00713

Do asymmetric information and leverage affect investment decisions?


Muhammad Munir Ahmada, Ahmed Imran Hunjra, Dilvin Taskinc, 2021

The Quarterly Review of Economics and Finance


Volume 87, February 2023, Pages 337-345

Di rujuk 12 kali, junal Q2

Ahmad, Muhammad Munir, Ahmed Imran Hunjra, and Dilvin Taskin. "Do asymmetric information and
leverage affect investment decisions?." The Quarterly Review of Economics and Finance (2021).

A. Ringkasan Materi
1. Pendahuluan:
Setiap perusahaan beruaha untuk melakukan investasi dengan baik, namun tak jarang yang
terjadi justru inefisiensi invetasi. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh asimetri informasi dan
pembiayaannya. Namun beradarkan teori keagenan bisa juga adanya moral harad dari
seorang manajer. Selanjutnya, penyedia dan manajer keuangan mengalami serangkaian
asimetri informasi yang berbeda; kegagalan informasi dapat menjadi penyebab inefisiensi
investasi. Ketika akuisisi dana sulit dan mahal, perusahaan meninggalkan berbagai proyek
dan kurang berinvestasi. Disisi lain Konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajer
juga dilaporkan sebagai alasan hubungan negatif antara leverage dan investasi perusahaan.
Untuk mengatasi masalah over-investasi, pemegang ekuitas dapat membatasi arus kas dan
manajer investasi harus memilih opsi pembiayaan utang.

2. Permasalahan dan Tujuan:


Ada kelangkaan literatur, yang menyelidiki dampak asimetri informasi pada investasi tingkat
perusahaan di negara berkembang. Studi ini dilakukan dalam konteks Pakistan, sebuah
ekonomi baru berbasis bank yang penting, di mana sumber utama pembiayaan untuk
perusahaan adalah kredit bank. Fitur negara-negara berkembang ini dapat menampilkan
hubungan positif antara investasi dan pengaruh perusahaan. Oleh karena itu, kami
menyelidiki dampak asimetri informasi pada keputusan investasi perusahaa

3. Tinjauan Literatur: Grand theory


- Asimetri informasi, keputusan investasi, leverage
- Hypothesis  H1. Asymmetric information has negative impact on firm
investment decisions.
- H2. Over-investment firms are more affected by asymmetricinformation than
under investment firms.
- H3. Leverage has a negative impact on the investment of firm.
- H4. Asymmetric information increases the negative impact ofleverage on firm
investment.

4. Metode Penelitian
- Kuantitatif dengan data skunder yang diambil di bursa efek Pakistan selama
periode 2000-2018. Diperoleh 280 sample.
Critical Review Sesi 2/Nungki Pradita/22/501131/SEK/00713

- Model matematisnya

- Dampak asimetri informasi

- Dampak leverage

- Hubungan antara keduannya dalam keputusan investasi

5. Hasil Penelitian:
- Perusahaan menghadapi kendala pembiayaan di Pakistan, sehingga terdapat
pertumbuhan dan profotabilitas rendah dan bahkan minus.
- Asismetri informasi memiliki dampak negative terhadap keputusan invetasi
- Perusahaan dengan investasi berlebih lebih sensisit dengan asimetri infomasi
daripada perusahaan dengan invetasi rendah
- Leverage memiliki dampak negative pada investasi perusahaan
- Asimetri informasi meningkatkan dampak negatif leverage pada investasi
perusahaan

6. Simpulan
- Hasil study menambah literatur tentang factor-faktor penentu investasi. Asimetri
informasi secara signifikan berdampak pada keputusan investasi baik untuk
perusahaan under dan over investing
- Ada perbedaan prilaku antara perusahaan under dan over investing, perusahaan
dengan over-investing lebih sensitive dengan asimetri infomasi
- Dengan adanya asimetri berdampak invetasi menurun dengan cepat namun jika
peningkatan invetasi akan berjalan melambat

B. Tinjauan Kritis
1. Kontribusi empiris dan teori
- Menambah literatur tentang keputusan investasi di negara berkembang
- Memperkuat bahwa asimetri informasi dan leverage memiliki pengaruh dalam
keputusan invetasi
- Dan ternyata pengaruh diatas akan berbeda bagi perusahaan yag over dan under
investing
-
2. Perdebatan argumen pro dan kontra:
Critical Review Sesi 2/Nungki Pradita/22/501131/SEK/00713

- Perbedaan pola respon antara perusahaan under dan over investing.


3. Pandangan Anda terhadap argumen pro dan kontra (berdasarkan: situasi, kondisi,
opini/logika, studi empiris sebelumnya dari orang lain maupun penelitian sendiri, teori
atau konsep yang ada).
- Argument pro dan kontra yang dituliskan pada literatur review sangat kuat namun,
hasil studi ini meberikan hasil ditengah-tengah untuk kondisi negara berkembang
yaitu aismetri informasi dan leverage memiliki dampak pada keputusan investasi
namun akan berbeda bagi perusahaan yang under dan over investing.
4. Kritik terhadap artikel:
a. Pengembangan model, metode: sederhana sehingga mudah untuk dipahami
b. Teknik analisis data: mudah dipahami
c. Hasil penelitian: kemungkinan bisa untuk diimplementasikan untuk perusahaan di
Indonesia karena sama-sama negara berkembang
c. Faktor lainnya (metode penelitian, sampel, data, atau lainnya)
mencukupi
5. Rencana atau ide pengembangan penelitian.
- Didalam stydi ini diusulkan untuk melakukan analisis terhadap perbandingan
industry pada negara maju dan negara berkembang dalam merespon asimetri
informasi dalam keputusan investasinya

Firms’ debt–equity decisions when the static tradeoff theory and the pecking
order theory disagree
Abe de Jong, Marno Verbeek, Patrick Verwijmeren

Journal of Banking & Finance


Dirujuk 268, Jurnal Q1

De Jong, Abe, Marno Verbeek, and Patrick Verwijmeren. "Firms’ debt–equity decisions when the static tradeoff
theory and the pecking order theory disagree." Journal of Banking & Finance 35.5 (2011): 1303-1314.

A. Ringkasan Materi
1. Pendahuluan: literatur struktur modal didominasi oleh dua teori yakni teori trade off
dimana perusahaanakan berhutang pada tingkat tertentu (target rasio hutang) dan akan
berusaha untuk bergerak menuju target itu. Teori kedua yakni pecking order dimana
perusahaan memiliki hirarki dalam pembiayaannya dan pembiayaan internal lebih
disukai daripada internal. Hal ini sehubungan dengan biayanya. Namun jika harus
menggunakan sumber external, pecking order theory akan memilih pendanaan hutang
yang diutamakan. Dalam beberapa keadaan kedua teori tersebut memiliki prediksi
Critical Review Sesi 2/Nungki Pradita/22/501131/SEK/00713

yang mirip. Terdapat penelitian terdahulu Shyam-sunder dan Myers (1999) yang
menyatakan kedua teori diatas memiliki prediksi yang berbeda

2. Permasalahan dan Tujuan : Menguji Teori (tradeoff dan pecking order theory)
manakan yang dapat memberikan prediksi paling akurat

3. Tinjauan Literatur: Grand theory ( tradeoff dan pecking order theory)


4. Metode Penelitian:
- Menggunakan data skunder untuk perusahaan AS yang diambil dari CRSP yang
mencakup periode 1985-2005
- Dianalisis menggunakan Analisis multivariat untuk memperkirakan kapasitas
hutang perusahaan
5. Hasil Penelitian
- Perusahaan tertentu akan memiliki peluang 50% untuk melakukan hutang
perusahaan
- Teori pecking order mampu menjelaskan antara 79,5% dan 84,7% dari keputusan
perusahaan ketika memperhitungkan kapasitas hutang

6. Simpulan
- Perusahaan masih meningkatkan leverage dengan mengeluarkan hutang (kedua teori
sejalan)
- Dalam kondisi perusahaan underlevered teori trafe off lebih bisa digunakan untuk
memprediksi yaitu perusahaan akan melakukan repurchase untuk menuju targetnya
- Penelitian tentang keputusan pendanaan perusahaan harus secara jelas membedakan
antara issue dan repurchase decision. Sehingga antara kedua teori tersebut mana yang
lebih akurat? Maka jawabannya adalah tergantung pada kondisi dan focus yang akan
dikejar masing-masing perusahaan

B. Tinjauan Kritis
1. Kontribusi empiris dan teori:
Critical Review Sesi 2/Nungki Pradita/22/501131/SEK/00713

- berfocus pada hutang dimana dari teori tradeoff ataupun pecking oerder memiliki
prediksi yang berbeda
- dilakukan pengujian relevansi hutang
- hutang yang diambil oleh perusahaan tergantung dengan target masing-masing
perusahaan
2. Perdebatan argumen pro dan kontra: dituliskan argument yang kuat untuk masing-
masing perdebatan namun hasil studi ini mendukung argument pro bahwa packing
order dan tradeoff bisa saja sama hasilnya untuk melakukan prediksi bagi perusahaan
namun ditambahkan bagaimanakah target yang dimau oleh perusahaan. Karena target
yang dituju menentukan teori mana yang lebih bisa digunakan untuk melakukan
prediksi
3. Pandangan Anda terhadap argumen pro dan kontra (berdasarkan: situasi, kondisi,
opini/logika, studi empiris sebelumnya dari orang lain maupun penelitian sendiri, teori
atau konsep yang ada): hal ini masuk akal namun dengan menentukan teori mana
yang leih cocok untuk digunakan maka diperlukan full informasi dan kemungkinan
ini yang akan menyulitkan sehubungan dengan adanya konflik kepentingan antara
principal dan agen
4. Kritik terhadap artikel:
a. Pengembangan model, metode: tidak digambarkan model yang digunakan
b. Teknik analisis data: kurang dijelaksn secara bertahap dan alas an mengapa
menggunakan analisis multivariat
c. Hasil penelitian: sudah dapat menjawab tujuan dari studi yang ditulis
c. Faktor lainnya (metode penelitian, sampel, data, atau lainnya): mencukupi dan
kemungkinan bisa dilakukan untuk negara-negara berkembang
5. Rencana atau ide pengembangan penelitian: Melakukan analisis serupa untuk negara
berkembang apakah hasilnya akan sama dengan negara maju?

Anda mungkin juga menyukai