Anda di halaman 1dari 8

TRADE-OFF THEORY VERSUS PECKING ORDER THEORY: CAPITAL

Judul
STRUCTURE DECISIONS IN A PERIPHERAL REGION OF PORTUGAL
Nomor
ISSN 1611-1699 / eISSN 2029-4433 2015 Volume 16(2): 445–466
Jurnal
Tahun 2015
Penulis Zélia SERRASQUEIRO, Ana CAETANO
Reviewer Friska Intan Sukarno
Tanggal 08/11/2019
This paper seeks to analyse whether the capital structure decisions of Small and
Medium-Sized Enterprises (SMEs) are closer to the assumptions of Trade-Off Theory
or to those of Pecking Order Theory. We use a sample of SMEs located in the interior
region of Portugal, using the LSDVC dynamic estimator as method of estimation, the
empirical evidence obtained allows us to conclude that the most profitable and oldest
SMEs resort less to debt, which corroborates the forecasts of Pecking Order Theory.
SMEs, with greater size, resort more to debt, corroborating the forecasts of Trade-Off
Abstrak
Theory and Pecking Order Theory. In addition, SMEs adjust noticeably their current
level of debt towards the optimal debt ratio, which corroborates what is forecast by
Trade-Off Theory. Therefore, this paper enhances that Trade-Off and Pecking Order
Theories are not mutually exclusive in explaining the capital structure decisions of
SMEs. The results suggest that younger and smaller SMEs should be object of public
financing support, when the internal financing is clearly insufficient to fund those
firms’ activities.
TEORI PERDAGANGAN VERSUS TEORI PEMESANAN VERSUS:
KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL DI DAERAH PEDALAMAN
PORTUGAL

Review Jurnal
1. Latar Belakang Jurnal
Di dunia ini banyak berkembang teori yang diungkapkan para ahli mengenai struktur modal
pada perusahaan, teori-teori tersebut antara lain yaitu Teori Agensi, Teori Pensinyalan, Teori
Trade-Off dan Teori Pecking Order. Meskipun berbagai penelitian dilakukan untuk
menjelaskan masalah ini, namun tidak ada spesifikasi teori yang paling menjelaskan
mengenai keputusan struktur modal usaha kecil dan menengah (UKM). Sejauh ini perusahaan
hanya mencapai tingkat utang yang memaksimalkan keuntungan dari perisai pajak utang dan
meminimalkan kemungkinan kebangkrutan.
Ross (1977) mengembangkan teori Signaling bahwa, di hadapan asimetri informasi,
mendekati kemungkinan pemilik-manajer yang lebih terinformasi untuk mengirimkan tanda-
tanda kepada investor eksternal melalui keputusan struktur modal perusahaan. Teori Pecking
Order (Myers 1984; Myers, Majluf 1984), menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki
struktur modal yang jelas. Dalam konteks ini, struktur modal perusahaan adalah hasil dari
keputusan pembiayaan dari waktu ke waktu.
Pada UKM msalah seleksi sangat merugikan bagi perusahaan kecil dan menengah, karena
mayoritas dari mereka tidak terdaftar di Bursa Efek, menghasilkan tingkat ketidakpastian
yang lebih besar, mengenai informasi yang tersedia untuk umum tentang perusahaan-
perusahaan tersebut. Karena UKM memiliki keterbatasan informasi yang tersedia maka dari
itu signalling teori sulit diterapkan pada perusahaan ini. Dengan demikian, pemahaman
tentang faktor-faktor penentu struktur modal penting untuk memungkinkan penerapan
langkah-langkah yang benar untuk mendorong ketersediaan modal bagi UKM, akibatnya
merangsang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan-perusahaan ini.

2. Tujuan Penelitian
 Untuk menganalisis antara Teori Trade-Off dan Pecking Order, mencari yang mana di
antara mereka menawarkan penjelasan terbaik mengenai keputusan struktur modal
UKM
 Untuk menganalisis apakah UKM melakukan penyesuaian terhadap tingkat target
utang mereka.
 Berupaya berkontribusi untuk memperluas studi struktur modal UKM, dengan
mempertimbangkan UKM di wilayah pedalaman Portugal.
 Untuk menganalisis apakah keputusan pembiayaan dipengaruhi oleh strategi
pembiayaan yang dihasilkan dari keseimbangan antara perisai pajak utang dan biaya
kebangkrutan yang terkait dengan utang, atau dari urutan hierarki pemilihan sumber
pembiayaan, yang dapat dijelaskan oleh adanya asimetri informasi, dan oleh biaya
dari berbagai sumber keuangan.

3. Penelitian terdahulu dan Pengembangan Penelitian


Penelitian terdahulu dilakukan pada perusahaan besar yang berada di pusat kota Portugal
sehingga sangat mudah untuk diprediksikan karena perusahaan besar selalu memiliki ahli
dalam bidang keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan struktur modal,
sehingga penelitian dikembangkan dengan melihat perbandingan dua teori struktur modal
pada UKM di daerah pinggiran portugal. Kesenjangan regional dalam hal pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah masalah nyata dalam ekonomi. Dalam konteks
ini, simpulkan bahwa aktivitas perusahaan mungkin sangat penting bagi pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan ekonomi daerah. Penelitian terdahulu yang menjadi referensi
penelitian ini yaitu Titman dan Wessels (1988); Van der Wijst dan Thurik (1993); Chittenden
et al. (1996); Michaelas et al. (1999); Hall et al. (2000); De Miguel dan Pindado (2001);
Sogorb
Z. Serrasqueiro, A. Caetano.

4. Grand Teori yang di Gunakan


Pada penelitian ini berkonsep untuk menggunakan dua teori struktur modal yang sangat
mendasar yaitu trade off teori dan pecking off teori. Teori tersebut diambil dari beberapa ahli
diantaranya:
López-Gracia dan Sogorb-Mira (2008) menyatakan bahwa biaya transaksi yang tinggi
bertanggung jawab untuk UKM Spanyol untuk menyesuaikan rasio utang mereka dengan
sangat lambat, dan bahwa perusahaan-perusahaan ini tampaknya menganggap biaya
ketidakseimbangan keuangan lebih rendah daripada biaya penyesuaian.
5. Hipotesis
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dan juga rumusan masalah yang telah dibahas,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Ada hubungan positif antara tarif pajak efektif dan utang pada UKM.
H2: Ada hubungan negatif antara perisai pajak non-utang lainnya dan utang pada UKM.
H3: Ada hubungan positif antara profitabilitas dan utang pada UKM.
H4: Ada hubungan negatif antara peluang pertumbuhan dan utang pada UKM.
H5: Ada hubungan positif antara struktur aset dan utang pada UKM.
H6: Ada hubungan positif antara ukuran dan utang pada UKM.
H7: Ada hubungan positif antara usia dan hutang pada UKM.
H8: Ada hubungan negatif antara risiko dan utang pada UKM.
H10: Ada hubungan negatif antara profitabilitas dan utang pada UKM.
H11: Ada hubungan positif antara peluang pertumbuhan dan utang pada UKM.
H12: Ada hubungan positif antara struktur aktiva dan tingkat utang pada UKM.
H13: Ada hubungan positif / negatif antara ukuran dan hutang pada UKM.
H14: Ada hubungan negatif antara usia dan hutang pada UKM.

6. Populasi Penelitian dan Pengambilan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah UKM milik wilayah interior Portugal, lebih tepatnya
ke wilayah Interior Beira. Menurut peraturan unit bisnis dianggap sebagai UKM ketika
memenuhi dua kriteria berikut: i) kurang dari 250 karyawan; ii) aset di bawah 43 juta Euro;
iii) omset bisnis di bawah 50 juta Euro.
Sampel akhir terdiri dari 53 UKM dengan data yang dikumpulkan untuk periode 1998
hingga 2005, memperoleh total 371 pengamatan.

7. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk tabel untuk mempermudah
identifikasi, berikut adalah tabelnya:
8. Metodologi Penelitian
Metode estimasi menggunakan estimator LSDVC (Least Squares Dummy Variable
Corrected). Estimator ini sesuai ketika database tidak terlalu besar, seperti halnya dengan
database yang digunakan dalam penelitian ini.

9. Hasil Penelitian
Bukti empiris yang diperoleh memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa:
Tidak ada secara statistik hubungan yang signifikan antara tarif pajak efektif dan
utang
Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara perisai pajak non-utang
dan utang
Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara peluang pertumbuhan
dan utang
Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara tangibilitas aset dan
utang
Hubungan antara profitabilitas dan utang adalah negatif dan signifikan secara
statistik
Hubungan antara ukuran dan hutang adalah positif dan signifikan secara statistik
Hubungan antara usia dan hutang adalah negatif dan signifikan secara statistik
Hubungan antara risiko dan utang tidak signifikan secara statistik
Hubungan antara utang pada periode sebelumnya dan saat ini adalah positif dan
signifikan secara statistik, sehingga UKM menyesuaikan tingkat utang aktualnya
terhadap rasio utang yang optimal

10. Implikasi
 Hipotesis 1 yang dirumuskan sebelumnya tidak dapat divalidasi. Perisai pajak utang
tampaknya tidak memotivasi para manajer / pemilik UKM untuk melakukan kontrak
utang.
 Hipotesis 2 valid. Hasil ini menunjukkan bahwa manajer / pemilik UKM tidak
mengurangi tingkat utang perusahaan karena kemungkinan mendapatkan perisai pajak
non-utang.
 Hipotesis 3 tidak diterima. Hubungan negatif dan signifikan secara statistik antara
profitabilitas dan utang pada UKM tidak memungkinkan kita untuk menerima
hipotesis ini, yang dirumuskan sehubungan dengan Teori Trade-Off.
 Hipotesis 4 tidak diterima. Hasil yang diperoleh menunjukkan hubungan yang secara
statistik tidak signifikan antara peluang pertumbuhan dan utang pada UKM
 Hipotesis 5 tidak diterima. Hasil empiris yang diperoleh menunjukkan hubungan yang
secara statistik tidak signifikan antara tangibilitas dan utang, sehingga kami tidak
dapat menerima hipotesis ini.
 Hipotesis 6 diterima, hubungan positif dan signifikan secara statistik antara variabel
ukuran dan hutang pada UKM, hal ini menguatkan ramalan Trade-Off Theory karena
Ukuran yang lebih besar memungkinkan diversifikasi kegiatan yang lebih besar di
UKM, yang akibatnya memungkinkan pengurangan kemungkinan kebangkrutan.
 Hipotesis 7 ditolak. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi hubungan
negatif dan signifikan secara statistik antara usia dan hutang pada UKM
 Hipotesis 8 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan positif dan
tidak signifikan secara statistik antara risiko dan utang pada UKM. Hasil ini
menyiratkan bahwa penelitian ini tidak dapat mengklaim bahwa UKM mengikuti
asumsi yang didefinisikan oleh Teori Trade-Off.
 Hipotesis 9 diterima. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan menyesuaikan tingkat
utang aktual mereka terhadap rasio utang optimal, yang setuju dengan asumsi Teori
Trade-Off.
 Hipotesis 10 diterima. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan
utang memiliki hubungan negatif maka hal ini menunjukkan bahwa UKM lebih suka
menggunakan pembiayaan internal daripada utang.
 Hipotesis 11 tidak diterima. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan negatif antara peluang pertumbuhan dan utang, yang sesuai dengan
perkiraan Trade-Off Theory.
 Hipotesis 12 tidak diterima. Hampir sama dengan hasil hipoteis 5 yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan yang positif antara struktur aktiva dan tingkat utang yang
mana berarti bahwa aset berwujud kehilangan kepentingan bagi UKM untuk
mendapatkan utang.
 Hipotesis 13 diterima. karena hasilnya menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan secara statistik antara variabel ukuran dan hutang.
 Hipotesis 14 diterima. Dalam konteks teori packing order retensi laba cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia perusahaan, sehingga kebutuhan untuk
menggunakan hutang lebih sedikit.

11. Kesimpulan
Berdasarkan sampel dari 53 UKM di wilayah pedalaman Portugal untuk periode 1998-
2005, menggunakan penduga dinamis LSDVC oleh Bruno (2005), kami mencari jika teori
Trade-Off dan Pecking Order mampu menjelaskan keputusan struktur modal dari perusahaan-
perusahaan ini. UKM lebih memilih pembiayaan internal daripada pembiayaan eksternal
karena perusahaan yang paling menguntungkan lebih mampu mempertahankan laba dari
waktu ke waktu, mereka menjadi kurang tergantung pada hutang. Ketergantungan UKM pada
pembiayaan internal juga dikuatkan oleh hubungan negatif dan signifikan secara statistik
antara usia dan utang, menunjukkan bahwa semakin besar usia perusahaan, semakin besar
kemungkinannya untuk mempertahankan laba dan, akibatnya semakin kecil kebutuhannya
untuk menggunakan utang . Pengaruh positif ukuran pada jalan lain untuk utang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar memungkinkan peningkatan
diversifikasi kegiatan, yang akibatnya mengurangi kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
UKM mengikuti Pecking Order Theory dalam keputusan struktur modal mereka,
menunjukkan pentingnya pembiayaan internal untuk UKM, terutama untuk yang termuda.
Ukuran perusahaan yang lebih besar berkontribusi pada UKM untuk mendapatkan hutang
dengan persyaratan yang lebih menguntungkan. Fakta bahwa aset berwujud tidak
memengaruhi utang menunjukkan bahwa UKM bergantung pada utang jangka pendek, di
mana kreditor tidak memerlukan aset berwujud sebagai jaminan.
Pecking Order dan Trade-Off Theories tidak saling eksklusif dalam menjelaskan
keputusan struktur modal UKM. Beira Interior adalah wilayah pedalaman yang relatif tidak
menguntungkan di Portugal dalam konteks ekonomi nasional, di mana UKM sangat penting
untuk peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kami menyarankan agar
pembuat kebijakan harus memberikan dukungan yang efektif melalui persyaratan yang
menguntungkan bagi UKM ini dalam memperoleh hutang.

12. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian


Kelebihan penelitian ini adalah topik pembahasan yang sangat menarik dengan begitu
banyak permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Penulis begitu detail membahas
pokok permasalahan dalam penelitian ini. Selain itu referensi yang digunakan dalam
penelitian inni sangat banyak sehingga setiap hasil penelitian disertai sumber yang kredibel.
Kekurangan dalam penelitian ini adalah menggunakan begitu banyak hipotesis dengan
permasalahan yang serupa sehingga sebenarnya hipotesis dapat dijadikan satu dengan pokok
pembahasan yang mendalam. Selain itu referensi yang digunakan dalam penelitian ini sudah
sangat lama lebih dari 10 tahun penelitian sebelum penelitian ini dilakukan.

13. Keterbatasan Penelitian


Keterbatasan penelitian ini adalah fakta hanya menganalisis hubungan antara penentu
dan total utang. UKM sangat tergantung pada utang jangka pendek, yang dapat menyiratkan
perbedaan antara tingkat penyesuaian rasio jangka pendek dan rasio jangka panjang terhadap
masing-masing rasio utang optimal. Selain itu, diinginkan untuk memisahkan rasio total
utang menjadi rasio utang jangka pendek dan jangka panjang, untuk pemahaman yang lebih
dalam tentang faktor penentu keputusan struktur modal UKM.

14. Kritik dan Saran untuk Penelitian selanjutnya


Untuk penelitian selanjutnya dapat menerapkan daerah yang berbeda untuk mengetahui
perbandingan hasil dari analisis yang dilakukan selain itu penelitian selanjutnya dapat
mengembangkan topik permasalahan yang dibahas sehingga topik pembahasan lebih
kompleks lagi.
Penelitian di masa depan diharapkan memisahkan total utang menjadi hutang jangka
pendek dan jangka panjang, untuk menganalisis perbedaan antara tingkat penyesuaian utang
jangka pendek dan tingkat penyesuaian utang jangka panjang ke tingkat optimal masing-
masing dan hubungan antara penentu biasa dan hutang jangka pendek dan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai