Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME TATA KELOLA KORPORAT; MAMPUKAH MENURUNKAN COST

OF EQUITY CAPITAL?

Tulisan ini berusaha mengkaji secara teoris dan menelaah berdasarkan bukti-bukti
empiris dari hasil penelitian sebelumya yang mempertanyakan apakah mekanisme tata kelola
korporat mampu menurunkan cost of equity capital. Mekanisme tata kelola korporat memiliki
makna bahwa ada jaminan suatu perusahaan dikelola secara professional, ini artinya
mengurangi estimisi risiko, sehingga mengurangi cost of equity capital.argumen ini di
dukung oleh temuan chen et al dan Ashbaugh et al yng menunjukan bahwa mekanisme tata
kelola karporat berhubungan negative dengan cost of equity capital.

Mekanisme tata kelola korporat dapat digunakan untuk menurunkan kos keagenan
dan dapat menurunkan cost of equity capital. Teori keagenan Jensen and Meckling
menyatakan bahwa terdapat konflik antara manajer dan pemegang saham. Menurut teori
keagenan untuk mengatasi masalah ketidakselarasan kepentingan antara manajer/agen dan
pemilik salah satunya melalui pengelolaan perusahaan yang baik.

Dalam rangka memperoleh cost of equity capital yang rendah terdapat beberapa
kendala. Pertama, adanya asimetri informasi antara pemilik dan manajemen, asimetri
informasi dapat diturunkan apabila suatu perusahaan tersebut menerapkan mekanisme tata
kelola korporat. Mekanisme tata kelola korporat merupakan suatu cara untuk menjamin
bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholders. Karenanya dengan
mekanisme tata kelola korporat berarti kemampuan untuk memperoleh untung dan informasi
yang lebih banyak di banding yang lain dapat dikurangi. 

Balling et al. menunjukkan bahwa pemeringkatan mekanisme tata kelola korporat


mampu menurunkan permasalahan asismerts informasi antara manajemen. Kedua, adanya
kecenderungan manajemen melakukan manipulasi laba melalui manajemen laba. Mekanisme
tata kelola kaporat akan meminimalisasi agen untuk melakukan kecurangan melalui
manajemen laba,

Transparansi pengungkapan laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi


investor untuk membuat keputusan investasi, keputusan investor sangat dipengaruhi oleh
luasnya pengungkapan yang merupakan cermin kualitas laporan keuangan, Pengaruh
transparansi pengungkapan pelaporan keuangan yang merupakan indikator corporate
governance terhadap cost of equity capital belum terungkap dengan baik, atau meskipun ada
hasilnya tidak konsisten. 

Ada dua pendapat berkaitan tentang pengaruh pengungkapan terhadap cost of equity
capital. Pertama, peningkatan tingkat pengungkapan berhubungan negatif dengan cost of
equity capital, artinya peningkatan pengungkapan akan meningkatkan permintaan sekuritas
perusahaan dan meningkatkan harga pasar sehingga mengurangi cost of equity
capital, sebagaimana yang ditemukan oleh Demsetz , Copeland and Galai , Glosten and
Migram, Botosan, and Plumplee, Botosan, Mardiyah , Murni , Khomsiyah , Chen et
al. , Francis and Olsson , Lambert and Verrechia . Kedua, teori yang mendukung hubungan
positif antara tingkat pengungkapan dengan cost of capital. Peningkatan tingkat
pengungkapan akan meningkatkan volatilitas yang akibatnya akan meningkatkan
risiko, artinya meningkatkan cost of capital sebagaimana yang ditemukan Barry and
Brown , Cole and Loewenstein and Berton.

Mekanisme tata kelola korporat mendorong manajemen untuk mengungkap informasi


termasuk pengungkapan sukarela. Dengan mekanisme tata kelola korporat berarti manajemen
lebih transparan, tidak hanya menginformasikan pengungkapan yang diwajibkan oleh Standar
Akuntansi Keuangan dan BAPEPAM, tetapi juga pengungkapan sukarela. Teori pensignalan
melandasi pengungkapan ini. Manajemen selalu berusaha untuk mengungkap informasi
privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham
khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik.

Dengan mekanisme tata kelola korporat manajer akan memberikan lebih banyak
pengungkapan informasi dan Penerapan mekanisme tata kelola korporat berarti manajemen
semakin transparan dalam mengelola perusahaan, termasuk di dalamnya adalah
pengungkapan pelaporan keuangan yang wajib dan pengungkapan sukarela. Penelitian yang
secara khusus meneliti hubungan corporate governance dan pengungkapan informasi telah
dilakukan oleh Forker , Ho and Wong , Sabeni dan Khomsiyah.

 Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mekanisme tata kelola korporat


berhubungan positif dengan pengungkapan informasi artinya mekanisme tata kelola korporat
akan mendorong lebih banyak informasi yang diungkap oleh perusahaan Kim and Verrechia
menunjukan bahwa pengungkapan laba dapat mengurangi kos pemrosesan informasi secara
individual dan institusional, kos berkurang karena informasi yang diterima partisipan pasar
relative sama.
Mekanisme tata kelola korporat menjadi suatu alat yang handal dalam menjembatani
kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajer bekerja sesuai dengan mandat
yang telah diberikan oleh pemilik. Dengan mekanisme tata kelola korporat tidak ada lagi
pihak yang memiliki informasi superior di bandingkan yang lainnya. Sehigga akan
meningkatkan kinerja pasar saham.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan


semakin tinggi nilai perusahaan semakin sejahtera pula pemiliknya, nilai perusahaan akan
tercermin dari harga sahamnya optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil
akan mempengaruhi keputusan keuangan lainya dan berdampak pada nilai perusahaan.

Manajer perusanaan memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat suatu keputusan
dan kebijakan untuk pencapaian tujuan perusahaan, ketiga keputusan keuangan tersebut perlu
dilakukan karena keputusan tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lainya dan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Tujuan yang ingin penulis capai berdasarkan latar belakang
diatas yaitu penelitian ini bermaksud untuk menguji keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan deviden, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftra di Bursa Efek
Indonesia, sampel penelitian ini berupa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2005-2009

Keputusan investasi adalah kombinasi aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi di
masa yang akan datang dengan net present value positif . Keputusan pendanaan adalah
keputusan yang menyangkutkan komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan
PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPUTUSAN
INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Nilai perusahaan mencerminkan nilai sekarang dari pendapatan yang diharapkan


dimasa mendatang Fungsi manajemen keuangan dapat memaksimalkan nilai
perusahaan .Hasil penelitian yaitu struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif
signifkan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas Berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur modal, kebijakan dividen dan
keputusan investasi Kombinasi optimal dari keputusan manejemen dapat mengoptimalkan
nilai perusahaan yang akan mempengaruhi kemakmuran pemegang saham (Niake,
2010).Nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang merupakan nilai
perusahaan dimana adanya penambahan hutang dari jumlah ekuitas maka dapat
mencerminkan nilai perusahaan. Terjadinya kemunduran yang disebabkan oleh banyaknya
lembaga keuangan yang mengalami kesulitan pendanaan dan menyebabkan kemacetan kredit
yang tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dan masalah kelayakan
kredit.

Untuk mencegah hal tersebut, maka pihak manajemen perusahaan harus berhati-hati
dalam menetapkan keputusan pendanaan perusahaan Okpara (2012) menjelaskan tentang
kekhawatiran yang dihadapi oleh perusahaan dalam kebijakan dividen adalah seberapa
banyak pendapatan yang bisa dibayarkan sebagai dividen dan seberapa banyak dapat
dipertahankan, karena terkadang pembagian dividen bagi sebagian investor bukanlah sinyal
positif, Sehingga nilai perusahaan dapat turun karena kurangnya keinginan pemegang saham
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah mendapat laba yang besar dengan
risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan (Afzal dan
Abdul, 2012) Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang di dalamnya terjadi proses
pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi.

Metode PBV digunakan agar investor dalam memberikan keputusan, ada baiknya
memperhatikan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang dilihat
berdasarkan kegiatan operasional perusahaan.Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk
mengetahui signifikansi p engaruh struktur modal, kebijakan dividen dan keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012 adalah 146
perusahaan manufaktur, dengan menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan
sampel diperoleh 9 perusahaan manufaktur sebagai sampel

Variabel bebasnya yaitu struktur modal, kebijakan dividen dan keputusan investasi
variabel terikatnya adalah nilai perusahaan.Definisi operasional dari setiap variabel
penelitian adalah sebagai berikut:

.1) Nilai Perusahaan dapat diproksikan dengan price book value (PBV) (Rakhimsyah dan
Barbara, 2011)

2) DER merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas
perusahaan Satuan pengukuran debt to equity ratio adalah dalam persentase

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai maksimum untuk struktur modal
adalah 8,44 persen dan nilai minimumnya adalah 0,26 persen sedangkan nilai mean sebesar
1,180 persen dengan nilai standar deviasinya sebesar 1,246 persen, nilai maksimum untuk
keputusan investasi adalah 53,22 persen dan nilai minimumnya adalah 1,69 persen sedangkan
nilai mean sebesar 11,599 persen dengan nilai standar deviasinya adalah 7,524 persen, nilai
maksimum untuk nilai perusahaan adalah 39,47 persen dan nilai minimumnya adalah 0,67
persen sedangkan nilai mean sebesar 4,358 persen dengan nilai standar deviasinya adalah
7,66 persen.Pengujian Asumsi KlasikUji Normalitas
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN

Dunia bisnis telah mengalami pasang surut seiring perkembangan dunia bisnis maka
kebutuhan dana yang besar juga semakin meningkat. Untuk itu, perusahaan harus mencari
Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Sumber dana untuk membiayai kegiatan
operasionalnya, selain memanfaatkan dana dari sektor perbankan.

  Pasar modal merupakan alternatif sumber pendanaan jangka panjang bagi perusahaan
yang semakin bertumbuh dan melakukan ekspansi usaha, manajemen perusahaan mempunyai
tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang
terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Sedangkan
kebijakan dividen merupakan keputusan tentang penentuan dividen yang akan dibayarkan
kapada pemegang saham. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan
hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi
keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Uji t Uji t digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap
variabel dependen. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh wariabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan uji F ini dapat diketahui
variabel independen yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen
secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur


seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien
regresi variabel capital expenditure to book value assets bernilai negatif, yaitu -
24,930. Artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan capital expenditure to book
value assets meningkat sebesar satu persen maka price book value akan mengalami
penurunan sebesar 24,930. Koefisien regresi variabel debt to equity ratio bernilai
positif, yaitu 4,480 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan debt to equity ratio
meningkat sebesar satu persen maka price book value juga mengalami peningkatan sebesar
4,480. Koefisien regresi variabel dividend payout ratio bernilai positif, yaitu 4,460. Artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan dividend payout ratio meningkat sebesar satu
persen maka Price book value juga mengalami peningkatan sebesar 4,460. 

Uji Multikolinearitas diketahui bahwa nilai Tolerance ketiga variabel lebih dari 0,10
dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
multikolinearitas antar variabel independen pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas
Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Dari hasil yang diperoleh bahwa nilai signifikansi ketiga
variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05.

  Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa variabel capital expenditure to book value
assets memiliki nilai Sig 0,023 < taraf nyata 0,05 dan t hitung < t tabel yang berarti Ho
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen capital expenditure
to book value assets memiliki pengaruh negatif terhadap price book value atau dapat
disimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil
perhitungan diketahui bahwa variabel debt to equity ratio memiliki nilai Sig 0,002 < taraf
nyata 0,05 dan t hitung 5,079 > t tabel 2,447 yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel independen debt to equity ratio memiliki pengaruh positif
terhadap price book value atau dapat disimpulkan keputusan pendanaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil perhitungan diketahui bahwa variabel dividend payout ratio
memiliki nilai Sig 0,348 > taraf nyata 0,05 dan t hitung 1,017 < t tabel 2,447 yang berarti Ho
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen dividend payout
ratio tidak memiliki pengaruh terhadap price book value atau dapat disimpulkan bahwa
kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Uji Koefisien Regresi Secara Simultan Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa


secara simultan variabel independen F hitung sebesar 10,129. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel independen dalam penelitian ini, yaitu capital expenditure to book value
assets , debt to equity ratio Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan
Dividen dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan, dan dividend payout ratio
secara simultan atau keseluruhan memiliki pengaruh terhadap variabel price book value atau
dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen
secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 
Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen sebesar 83,5%. Atau variasi variabel independen yang digunakan
dalam model mampu menjelaskan sebesar 83,5% terhadap variasi variabel dependen.
Sedangkan sisanya sebesar 16,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pengaruh Investasi Asing dan Investasi Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia

Domestic Investment, Foreign Investment, and Economic Growth Abstrak Salah satu
tujuan melakukan investasi, baik investasi PMDN (Investasi Domestik) maupun PMA
(Investasi Asing) adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi asing dan investasi
domestik terhadap pertumbuhan ekonomi hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi
asing berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan investasi
domestik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, Implikasi dalam penelitian ini
adalah perlunya peran pemerintah sebagai regulator untuk mendukung peningkatan investasi
asing dan investasi domestik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai
prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam
jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannya dalam jangka panjang

Dengan adanya pembangunan ekonomi, akan terjadi pertumbuhan ekonomi yaitu


proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat, Investasi
tersebut dapat berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal
Luar Negeri (PMA). Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) menjadi salah satu sumber pembiayaan yang penting bagi wilayah yang sedang
berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh investasi asing dan investasi
dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di Indonesia, Kerangka Teoritis dan
Hipotesis Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah.

Pengembangan Hipotesis Pengaruh Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Investasi asing memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara
berkembang, Pengaruh Investasi Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Teori
pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh kaum Neo-Klasik menekankan peranan
modal yang dimiliki suatu negara.
Hasil penelitian Trisnu dan Purbadharmaja (2014), Jufrida, dkk (2016), Ibrahim dan
Dahie (2016), Emmanuel dan Kehinde (2018) Mahrisa dan Amar (2019), Tran dan Hoang
(2019) menunjukkan bahwa investasi dalam negeri berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, sedangkan hasil penelitian Lean dan Tan (2011) menunjukkan bahwa
investasi dalam negeri berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai