Anda di halaman 1dari 28

ENDANG SRI WAHYUNI

ETIKA DAN MORAL


DALAM
INTERAKSI SOSIAL
Apa yang kamu
pahami dari kata
etika?
Etika
Etika membahas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang
benar dan salah, bagaimana kita seharusnya bertindak, dan
bagaimana kita harus hidup sebagai manusia yang moral.

Etika juga membahas pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan


antara individu dengan masyarakat, individu dengan lingkungan
alam, dan individu dengan Tuhan atau kekuatan spiritual

Etika normatif mencoba menentukan standar moral yang benar


atau salah, sementara etika deskriptif berfokus pada penelitian
tentang perilaku moral manusia dan bagaimana orang-orang
sebenarnya bertindak. Metaetika membahas pertanyaan filosofis.
Apa yang kamu
pahami dari kata
moral?
Moral
Moral adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada
prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan aturan-aturan yang mengatur
perilaku manusia dalam konteks etika.

Moral berkaitan dengan pertanyaan tentang apa yang


dianggap benar dan salah, baik dan buruk, atau tepat dan tidak
tepat dalam tindakan dan hubungan antarmanusia.

Moral melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip etis,


seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, kesetiaan, kerja sama,
dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
APA PERBEDAAN
MORAL DAN ETIKA?
Perbedaan antara etika dan moral
terletak pada levelnya. Etika
adalah studi tentang prinsip-prinsip
moral dan teori-teori yang
mendasari perilaku manusia,
sementara moral merujuk pada
implementasi praktis prinsip-prinsip
tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
Apa yang kamu
pahami dari kata
interaksi sosial?
Interaksi Sosial
Interaksi sosial merujuk pada hubungan dan
komunikasi antara individu atau kelompok dalam
masyarakat

Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai


bentuk, seperti komunikasi lisan, komunikasi non-
verbal, kontak fisik, atau melalui media sosial dan
teknologi informasi
Interaksi ini melibatkan pertukaran
informasi, gagasan, emosi, dan sikap
antara individu atau kelompok.
Dalam interaksi sosial, manusia saling
mempengaruhi dan membentuk persepsi,
sikap, dan perilaku satu sama lain.
TUJUAN
Tujuan utama dari interaksi sosial
adalah untuk membangun dan
memelihara hubungan sosial, memenuhi
kebutuhan sosial, serta membangun
identitas individu dan kelompok.
Interaksi sosial juga memungkinkan
kita untuk berbagi pengetahuan,
pengalaman, dan budaya, serta
membangun norma dan nilai-nilai yang
mengatur masyarakat.
Jenis-jenis Interaksi Sosial:
1. Interaksi
2. Interaksi
Kooperatif
kompetitif
Interaksi yang
Interaksi yang
melibatkan
melibatkan
kerjasama antara
persaingan antara
individu atau
individu atau
kelompok untuk
kelompok
mencapai tujuan
bersama. Contohnya adalah
pertandingan
Contohnya adalah olahraga, seleksi
proyek kelompok, pekerjaan, atau
diskusi, atau tim persaingan bisnis
kerja.
3. Interaksi Jenis-jenis Interaksi Sosial:
konflik 4. Interaksi
Interaksi yang
melibatkan
sosial
Interaksi yang formal
terjadi dalam
ketegangan,
konteks yang
perbedaan
terstruktur, seperti
pendapat, atau
pertentangan antara dalam
individu atau pengaturan kerja
kelompok. atau institusi
pendidikan
Contohnya adalah
Contohnya adalah
wawancara
konflik politik,
pekerjaan, kuliah,
konflik
atau pertemuan
antarbudaya, atau
resmi.
konflik
Jenis-jenis interaksi sosial:

Interaksi yang terjadi


5. Interaksi secara spontan dan
tidak terstruktur
sosial dalam kehidupan
informal sehari-hari, seperti
saat bersama teman
atau keluarga.. Contohnya
adalah obrolan
santai, aktivitas
rekreasi, atau
pertemuan sosial.
Melalui interaksi
sosial, individu juga
belajar dan
menginternalisasi
norma-norma sosial,
aturan perilaku, dan
nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat.
Perilaku norma sosial
Menggunakan sikap
Mengucapkan
Menghormati hormat dalam
salam atau privasi orang lain: berkomunikasi:
menyapa orang Menghormati Berbicara dengan
saat bertemu: Ini batas pribadi sopan dan
adalah perilaku menghormati
orang lain dengan
umum yang pendapat orang lain,
tidak memasuki mendengarkan
mencerminkan
ruang pribadi dengan penuh
sopan santun dan
pengakuan mereka tanpa izin perhatian, dan tidak
terhadap atau tidak mengganggu saat
kehadiran orang mengintip privasi orang lain
lain. mereka.. berbicara.
Perilaku norma sosial
Menjaga
Menunjukkan etika kebersihan
Menjaga antrian: berlalu lintas: lingkungan:
Mengantre Mematuhi peraturan Memastikan tidak
dengan tertib lalu lintas, seperti membuang sampah
saat mengantri mengikuti lampu lalu sembarangan dan
untuk layanan lintas, menghormati menjaga kebersihan
atau produk, pejalan kaki, dan lingkungan, seperti
tanpa mencoba memberikan prioritas merapikan sampah
memotong kepada kendaraan dalam tempat
antrian orang yang berhak sampah yang
lain. disediakan.
Perilaku norma sosial
Menjaga kesopanan
Menghormati dalam perilaku
keragaman: sosial: Menjaga
Menjaga Menghormati perilaku sopan
kejujuran: perbedaan budaya,
Mengutamakan dalam berbagai
agama, suku, dan situasi sosial,
kejujuran dalam latar belakang
segala situasi, seperti makan di
lainnya, serta tidak tempat umum,
seperti tidak
melakukan dalam pertemuan
berbohong, tidak
diskriminasi atau resmi, atau saat
mencuri, dan
menjalankan perlakuan tidak adil berkunjung ke
komitmen yang terhadap orang lain.. rumah orang lain
telah diucapkan.
PERILAKU-PERILAKU INI
MENCERMINKAN NORMA SOSIAL
YANG BERLAKU DALAM
MASYARAKAT, YANG DIHARAPKAN
DARI INDIVIDU UNTUK MEMELIHARA
HUBUNGAN YANG HARMONIS,
SALING MENGHORMATI, DAN
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SOSIAL
YANG POSITIF.
Tata krama pada interaksi sosial
1. Mengucapkan salam atau menyapa dengan sopan saat bertemu dengan
orang lain.

2. Menggunakan kata-kata sopan dan menghindari penggunaan bahasa kasar


atau tidak pantas.
3. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat orang lain berbicara dan tidak
memotong pembicaraan mereka.

4. Menjaga kontak mata saat berbicara dengan orang lain untuk menunjukkan
perhatian dan penghormatan.

5. Menggunakan nama panggilan yang sesuai, seperti menggunakan gelar atau


sapaan yang diharapkan, seperti "Bapak", "Ibu", atau "Kakak".
6. Menghindari membicarakan topik yang kontroversial atau mengganggu
orang lain dalam situasi yang tidak tepat.
Tata krama pada Interaksi Sosial
7. Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada orang lain saat mereka
melakukan sesuatu yang baik atau berprestasi.

8. Menghindari mengganggu orang lain dengan bau badan yang tidak sedap
atau kebisingan yang tidak perlu..

9. Menjaga kebersihan pribadi, seperti menjaga tampilan yang rapi, rambut


yang terawat, dan pakaian yang sesuai.

10. Menunjukkan kesopanan dalam menggunakan perangkat elektronik, seperti


menghindari menggunakan ponsel selama interaksi sosial yang penting.
Etika
menggunakan hp
di suasana
resmi/kantor

kesepakatan penggunaan hp
dalam keluarga
Peningkatan kualitas parenting
Terprogram dan bertarget
Melibatkan tenaga ahli atau narasumber
yang relevan
Dua arah dan refleksi
TUJUAN
Tujuan penting dalam menjaga etika dan moral dalam interaksi sosial:
1. Membangun hubungan yang sehat: Mematuhi etika dan
moral dalam interaksi sosial membantu kita membangun
hubungan yang saling menghormati, dipercaya, dan
harmonis dengan orang lain. Etika yang baik dalam
interaksi sosial menciptakan ikatan yang kuat dan
memperkuat koneksi emosional antara individu.
2. Menciptakan lingkungan sosial yang positif: Etika dan
moral yang dijaga dalam interaksi sosial membantu
menciptakan lingkungan yang positif di masyarakat. Dengan
mempraktikkan nilai-nilai moral yang baik, kita dapat
mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama,
sehingga menciptakan budaya saling menghormati, tolong-
menolong, dan kepedulian sosial.
TUJUAN
3. Mencegah konflik dan keretakan hubungan: Dengan
menjaga etika dan moral dalam interaksi sosial, kita
dapat menghindari konflik yang tidak perlu dan keretakan
dalam hubungan. Etika yang baik membantu mengatasi
perbedaan pendapat dengan cara yang sopan, membuka
dialog yang konstruktif, dan mencari solusi yang adil bagi
semua pihak.

4. Membangun reputasi yang baik: Etika dan moral yang


konsisten dalam interaksi sosial membantu membangun
reputasi yang baik bagi diri kita sendiri. Ketika orang
melihat kita sebagai individu yang jujur, bertanggung
jawab, dan menghormati nilai-nilai moral, reputasi kita
sebagai orang yang dapat dipercaya dan dihormati akan
berkembang.
KENDALA
1. Konflik Nilai Setiap individu memiliki nilai-nilai, keyakinan, dan budaya yang
berbeda. Kadang-kadang, nilai-nilai ini bertentangan satu sama lain, dan ini
dapat menyebabkan konflik dalam mencapai konsensus tentang etika dan moral
yang harus diterapkan dalam interaksi sosial.
2. Tekanan sosial : Misalnya, dalam situasi tertentu, seseorang dapat merasa
terpaksa untuk melanggar prinsip-prinsip moral mereka karena ingin
mendapatkan persetujuan atau tidak ingin diisolasi oleh kelompok.
3. Kesulitan mengabil keputusan Terkadang, dalam situasi yang kompleks atau
ambigu, sulit bagi individu untuk memutuskan tindakan yang tepat secara moral
4. Kehadiran tekanan eksternal Adanya tekanan eksternal, seperti faktor
ekonomi, politik, atau lingkungan, dapat menghambat individu dalam
menerapkan etika dan moral dalam interaksi sosial.
5. Kurangnya kesadaran tentang etika tidak memiliki pemahaman yang memadai
tentang etika dan moral, atau mereka mungkin tidak menyadari konsekuensi
moral dari tindakan mereka
SOLUSI ATASI KENDALA
Penting untuk meningkatkan kesadaran akan
nilai-nilai etis dan moral, serta mendorong
pendidikan etika yang lebih luas.
Mendorong diskusi terbuka dan pemahaman
yang lebih baik tentang perspektif dan
kepentingan yang berbeda dapat
membantu individu mengatasi konflik nilai.
Mempromosikan lingkungan yang
mendukung dan mempraktikkan etika dan
moral
Kesimpulan
Menerapkan etika dan moral dalam interaksi sosial memiliki
banyak manfaat yang signifikan.
Dengan menjaga etika dan moral, kita dapat membangun
hubungan yang sehat, menciptakan lingkungan sosial yang
positif, mencegah konflik dan keretakan hubungan, dan
meningkatkan kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, menjaga etika dan moral dalam interaksi sosial
membantu menjaga nilai-nilai yang penting dalam masyarakat,
seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan integritas.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai