Anda di halaman 1dari 23

Komunikasi Interpersonal untuk

Profesi Bidang Informasi


Fathiya Hasyifah Sibarani

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Chapter 04
Etika dalam Komunikasi Antarpribadi
OUTLINE

• Pengertian Etika
• Golongan Etika
• Aliran Etika
• Dasar-Dasar Etika & Kesalahan dalam Etika
• Keutamaan Etika dalam Komunikasi Antarpribadi
• Etika Komunikasi Antarpribadi
• 10 Etika Komunikasi Antarpribadi
Pengertian
Etika
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang
berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik apabila sesuai dengan kebiasaan
masyarakat.

Etika bertujuan untuk membantu manusia mengambil sikap dan tindakan yang
tepat untuk dilakukan, bebas namun bertanggung jawab, sehingga menciptakan
kebahagiaan. Etika mengajarkan cara hidup yang baik sebagai manusia.

Etika berkaitan dengan apa yang baik dan apa yang buruk atau apa yang patut dan apa yang tidak patut.
Golongan
Etika
1. Etika Deskriptif: berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku
manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkret yang membudaya.
2. Etika Normatif: berbicara mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia, serta
memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya
berdasarkan norma-norma.

Secara umum norma dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Sumber: (Burhanuddin Salam)


Macam-Macam Norma

1. Norma Khusus: aturan yang berlaku dalam norma umum mempunyai sifat yang lebih umum dan
universal.
2. Norma Umum ada 3 macam, yaitu:
• Norma sopan santun: norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah. Norma ini lebih
menyangkut dengan tata cara lahiriah dan pergaulan sehari-hari. (Cth: tata cara bertamu, duduk,
makan, minum, dsb).
• Norma Hukum: norma yang dituntut dengan tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu, demi
keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Norma hukum ini lebih tegas dan pasti karena dijamin
oleh hukuman terhadap para pelanggarnya.
• Norma Moral: aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral menjadi
tolok ukur yang dipakai oleh masyarakat untuk menentukan baik buruknya manusia sebagai manusia,
dan bukan dalam kaitannya dengan tugas atau jawaban tertentu, bukan dalam kaitannya dengan status
sosial dan sebagainya.
Aliran
Etika Aliran etika dapat digunakan sebagai standar menilai tindakan etis, yaitu:

• Aliran Deontologis (deon berarti yang harus/wajib, Yunani): melakukan penilaian atas
tindakan dengan melihat tindakan itu sendiri. Artinya, suatu tindakan secara hakiki
mengandung nilai sendiri apakah baik atau buruk. (Cth: perbuatan mencuri, memfitnah,
ingkar janji. Apapun alasannya perbuatan itu tetap dinilai sebagai perbuatan yang tidak
etis).

• Aliran Teleologis (telos berarti tujuan): melihat nilai etis bukan pada tindakan itu sendiri,
tetapi dilihat dari tujuan atas tindakan itu. Jika tujuannya baik (sesuai dengan norma etika di
masyarakat), maka tindakan itu digolongkan sebagai tindakan etis. Begitu juga sebaliknya.

Sumber: (Merill, 1975)


• Aliran Egoisme: menetapkan norma moral pada akibat yang diperoleh oleh
pelakunya sendiri. Artinya, tindakan dikategorikan etis dan baik apabila
menghasilkan terbaik bagi diri sendiri (individu) secara pribadi.

• Aliran Utilitarisme (utilitis = berguna): kebalikan dari Aliran Egoisme, yaitu


memandang suatu tindakan itu baik jika akibatnya baik bagi orang banyak
(masyarakat). Suatu tindakan tidak diukur dari kepentingan subyektif individu,
melainkan objektif pada masyarakat umum.

Sumber: (Merill, 1975)


Dasar-Dasar
Etika
Dasar-dasar etika: Kesalahan dalam etika: &
• Sopan dan ramah kepada siapa saja. • Bahasa yang tidak pas.
• Memberikan perhatian kepada orang
Kesalahan
• Tidak menghargai waktu orang lain.
lain atau tidak mementingkan diri dalam Etika
• Penampilan yang tidak pas.
sendiri.
• Tata cara bertelepon yang salah.
• Menjaga perasaan orang lain.
• Kesalahan dalam menyapa.
• Ingin membantu.
• Memiliki rasa toleransi.
• Kurangnya keterampilan mendengar.

• Dapat menguasai diri dan dapat • Tidak menghargai milik orang lain.

mengendalikan emosi dalam setiap • Mempermalukan orang lain.


situasi.
Komunikasi antarpribadi melibatkan masalah etika. Etika berkaitan dengan nilai dan norma, moral manusia, dan ukuran
tingkah laku yang dipandang baik dalam masyarakat. Orang yang bertanggungjawab selalu berhati-hati dengan etika dalam
berkomunikasi. Komunikasi yang beretika terjadi ketika seseorang menciptakan hubungan yang seimbang dan saling
mencerminkan sikap empati.

Cara menerapkan etika komunikasi adalah dengan memperhatikan adat istiadat, nilai dan norma budaya setempat, aturan
yang telah disepakati, kebiasaan, dan tatakrama yang berlaku.

Etika merupakan landasan komunikasi antarpribadi yang berperan penting untuk mencapai keberhasilan komunikasi.

Sumber: (pakarkomunikasi.com)
Keutamaan
Etika dalam
Komunikasi
Antarpribadi Menurut James McCroskey ada 4 keutamaan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
1. To Speak (Etika berbicara).
2. To Speak Well (Cara bagaimana dan kepada siapa kata-kata itu disampaikan).
3. To Listen (Pendengar yang baik).
4. Remind to Silent (Diam lebih baik jika kita tidak mengetahui).
Etika
Komunikasi
Antarpribadi
• Nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya setempat.
• Segala aturan, ketentuan, tata-tertib yang sudah disepakati.
• Adat-istiadat atau kebiasaan yang dijaga kelestariannya.
• Tata krama pergaulan yang baik.
• Norma kesusilaan dan budi pekerti.
• Norma sopan-santun dalam segala tindakan.
10 Etika
1. Etika Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi
Antarpribadi • Bersikap tenang ketika berbicara.

• Pilih tema pembicaraan yang berguna dan menarik bagi kedua belah pihak.

• Hindari menggunjing atau membicarakan orang lain.

• Hindari memborong semua pembicaraan, beri waktu pada orang lain untuk
berbicara.

• Atur jarak yang sesuai dengan lawan bicara, sehingga lawan bicara merasa
nyaman dan bisa mendengar dengan jelas apa yang kita katakan.

• Sesuaikan volume suara ketika berbicara.

Sumber: (pakarkomunikasi.com)
2. Etika Komunikasi Melalui Panggilan Telepon

• Pertimbangkan waktu menelepon, pilih waktu yang tepat.

• Saat berbicara di telepon, usahakan bicara dengan tenang dan langsung ke inti
masalah.

• Beri perhatian penuh pada lawan bicara di telepon. Jangan berbicara dengan orang
lain di dekat anda sambil menelepon.
3. Etika Komunikasi Melalui SMS

• Untuk menghindari kesalahan, baca kembali SMS yang telah ditulis.

• Hindari penggunaan kata-kata kotor.

• Hindari penggunaan singkatan untuk menghindari kesalahan penafsiran.

• Hindari menggunakan huruf kapital pada seluruh teks, sebab huruf kapital
dianggap menandakan kemarahan.
4. Etika Komunikasi Melalui Sosial Media

• Memilah antara kepentingan pribadi dan organisasi.

• Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas komunikasi.

• Jangan mengganggu privasi orang lain dengan membobol password dan


mengakses informasi milik orang lain.

• Batasi waktu dalam menggunakan media sosial.

• Selalu ingat bahwa teknologi hanya alat bantu.


5. Etika Komunikasi Ketika Menyambut Tamu

• Menjemput tamu yang datang.

• Berjabat tangan.

• Mengalungkan bunga.

• Mengadakan jamuan penghormatan.

• Mengkomunikasikan jadwal acara.


6. Etika Komunikasi Ketika Berkenalan

• Menyebutkan nama dengan jelas.

• Percaya diri.

• Berikan kontak personal.

• Orang yang lebih muda yang memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada yang
lebih tua, begitu juga dengan pria terhadap wanita.

• Hindari berkenalan di tempat yang ramai, seperti di pinggir jalan.


7. Etika Komunikasi dalam Percakapan

• Mengangkat topik pembicaraan tentang hal atau isu yang menarik.

• Memiliki rasa humor dan wawasan luas.

• Mampu menyesuaikan diri.

• Menjelaskan dengan singkat, padat, dan jelas.

• Memberikan perhatian penuh dengan lawan bicara.

• Menggunakan bahasa yang dimengerti lawan bicara.

• Bersikap ramah dan menunjukkan tingkah laku yang baik.

• Tenang dan tidak mudah terpancing emosi.

• Menyesuaikan volume suara, intonasi, dan kecepatan bicara dengan baik.

• Tidak memotong pembicaraan.

• Tidak bersikap menggurui.


8. Etika Ketika Berada di Ruang Tunggu Umum

• Mengantri dengan sabar sampai mendapat giliran dan hindari menyerobot antrian.

• Hindari menerima telepon di depan umum dengan suara yang keras.

• Hindari duduk berselonjor kaki sehingga menghalangi jalan.

• Jangan membuang sampah sembarangan.

• Tidak bersikap mengganggu dan berusaha menjaga kenyamanan.


9. Etika Ketika Merokok

• Tidak merokok di tempat yang memiliki aturan dilarang merokok.

• Meminta izin pada orang di dekat anda sebelum merokok.

• Hindari merokok saat acara makan sedang berlangsung.

• Sebaiknya merokoklah di ruang terbuka.


10. Etika Ketika Bertukar Kartu Nama

• Lakukan pada awal pertemuan.

• Serahkan kartu nama dengan tangan kanan atau kedua tangan.

• Jika kartu nama anda dicetak dalam dua bahasa, berikan kartu dengan posisi sisi
bahasa yang dapat dimengerti si penerima.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai