Media Internet.
yang dapat dijadikan sebagai alat bukti elektronik untuk menghindari adanya
elektronik yang biasanya dibuat oleh pihak Merchant yang berisi aturan dan
kondisi yang harus dipatuhi oleh customer tetapi isinya tidak memberatkan
customer.
E-commerce terdapat lima unsur yang saling terkait, berikut ini akan
1) Perjanjian
Subyek Transaksi
Hukum Melalui 2) Alat Bukti
(Merchant dan Teknologi Elektronik
Customer) Informasi
3) Bertanggung
Jawab
45
Keterangan :
Subyek hukum, dalam hal ini merchant dan customer, melakukan transaksi
perjanjian.
melalui internet.
Berikut ini akan dijelaskan perlindungan hukum dalam hal perjanjian, alat
penulis:
1. Perjanjian
tersebut dibuat oleh pihak merchant yang berisi aturan dan kondisi
customer.
hukum bagi kedua belah pihak. Aturan dan kondisi tersebut juga
harus disertai oleh persetujuan dari pemilik data pribadi. Hal ini
yang lain.”2
1
Edmon Makarim, 2004, Kompilasi Hukum Telematika, PT. Raja Gravindo Persada,, Jakarta
hal. 314
2
Ibid, hal. 316.
48
tentang baran g yang akan dibelinya kepada pelaku usaha akan dapat
bahwa alat-alat bukti yang dapat digunakan dan diakui di depan sidang
perkara yang belum ada pengaturan hukumnya. Selain itu hakim juga
Alat bukti elektronik, telah disebutkan dalam Pasal 5 Ayat (1) UUITE
yang menyatakan bahwa informasi dan atau dokumen elektronik dan atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah dan memiliki akibat hukum
tidak lagi menetapkan alat bukti secara limitatif. Alat bukti dapat
3
Lia Sautunnida, 2008, Jual Beli Melalui Internet ,Fakultas Hukum Universitas Syiah, Kuala
hal. 66
50
sebagai bukti tertulis. Akan tetapi, terdapat suatu prinsip hukum yang
tersebut harus dapat dilihat, dikirim dan disimpan dalam bentuk kertas.
Masalah lain yang dapat timbul berkaitan dengan dokumen elektronik dan
digital signature ini adalah masalah cara untuk menentukan dokumen yang
asli dan dokumen salinan. Berkaitan dengan hal ini sudah menjadi prinsip
lainnya seperti Hukum Acara Perdata (dalam BW, HIR/RBg), UUPT, dan
4
Ibid, hal 67
5
Mieke Komar Kantaatmadja. 2001 ,Cybe r Law Suatu Pengantar. Elips, Bandung hal. 36
51
Elektronik yang terperaya. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
ITE yang menyebutkan bahwa “tanda tangan elektronik harus dapat diakui
saja
6
Ibid, hal. 37.
52
penandatanganan
penandatangannya
ditandatangani.
tanda tersebut tidak dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak berhak.
identitas lain (contoh, nama chatting, alamat e-mail). Oleh karena itu,
benar-benar orang yang berhak dan bertanggung jawab untuk itu. Hal ini
53
berbeda dengan tanda tangan biasa yang berfungsi sebagai pengakuan dan
Oleh karena itu, diperlukan sistem dan prosedur pengamanan yang handal,
komunikasi tersebut.
yuridis untuk ruang cyber sudah tidak pada tempatnya lagi untuk
konvensional untuk dapat dijadikan objek dan perbuatan, sebab jika cara
ini yang ditempuh akan terlalu banyak kesulitan dan hal-hal yang lolos
pelanggaran.
Media Internet
elektronik maka dalam Pasal 12 Ayat (1) UUITE disebutkan bahwa “setiap
digunakannya”.
meliputi:
a. “Sistem tidak dapat siakses oleh orang lain yang tidak berhak
b. Penanda tangan harus menerapkan prinsip kehati-hatian untuk
menghindari penggunaan secara tidak sah terhadap data terkait
pembuatan tanda tangan elektronik;
c. Penan da tangan harus tanpa menunda-nunda, menggunakan cara yang
dianjurkan oleh penyelenggara tanda tangan elektronik jika;
1) Penanda tangan mengetahui bahwa data pembuatan tanda tangan
elektronik telah di bobol;
55
Pasal 12 Ayat (3) UUITE juga menjelaskan bahwa “setiap orang yang
timbul. Artinya setiap orang bertanggung jawab atas segala kerugian yang
Internet.
transaksi perdagangan yang selama ini telah digunakan sebagai dasar dari
memasuki wilayah negara lain, baik melalui darat atau laut untuk
1) Perjanjian Konsensuil.
2) Perjanjian Riil
3) Perjanjian Formil
57
antara dua pihak, berdasarkan mana satu pihak berkewajiban atas suatu
perjanjian formil.
Syarat subyektif:
1) Kesepakatan
perikatan.
sekali pelaku bisnis yang terjun dalam E-Commerce. Hal ini bertujuan
59
electronic commerce.
secara periodic.
60