Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGETAHUAN GEMPA

KRITERIA DASAR PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN


GEMPA

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Sutrisno Mustaman, ST.,MT

DISUSUN OLEH:
Riska Syalomitha Moko
22051022

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini membahas tentang kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa, yang
menjadi landasan penting dalam merancang bangunan yang mampu bertahan dan melindungi
nyawa serta harta benda saat terjadi gempa bumi. Dalam konteks ini, tujuan utama makalah
ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya
penggunaan kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa, serta menyoroti beberapa aspek
yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaannya.
Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan yang berguna bagi para
profesional perencana struktur, insinyur sipil, dan semua pihak yang terlibat dalam
pembangunan bangunan. Melalui penelitian ini, kita dapat meningkatkan pemahaman kita
tentang kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa, serta mendorong peningkatan
keamanan dan ketahanan bangunan dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Akhir kata, saya berharap makalah ini memberikan wawasan yang berharga dan
menginspirasi pembaca untuk terus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih
aman dan tahan gempa.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

BAB I
 PENDAHULUAN........................................................................................................
 Pengantar.....................................................................................................................
 Tujuan Makalah..........................................................................................................
 Konteks Perencanaan Struktur Tahan Gempa........................................................
 Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa.............................................
BAB II
 ANALISIS STRUKTUR TERHADAP BEBAN GEMPA......................................
 Analisis Statik..............................................................................................................
 Analisis Dinamik.........................................................................................................
BAB III
 PENGARUH BEBAN GEMPA HORIZONTAL.....................................................
BAB IV
 PENGARUH BEBAN GEMPA VERTIKAL...........................................................
BAB V
 PENGARUH BEBAN GRAVITASI VERTIKAL...................................................
BAB VI
 PENUTUP....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pengantar

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan fisik yang
besar pada bangunan dan infrastruktur. Dalam upaya mengurangi risiko dan kerugian yang
disebabkan oleh gempa bumi, perencanaan struktur tahan gempa menjadi sangat penting.
Kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa adalah pedoman yang digunakan oleh para
insinyur dan perencana untuk merancang bangunan yang dapat bertahan dan melindungi
nyawa manusia saat terjadi gempa.

II. Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk membahas kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa.
Kami akan menjelaskan konsep dasar yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
struktur tahan gempa, termasuk pemahaman tentang gaya-gaya yang timbul selama gempa,
pemodelan perilaku struktur, analisis beban gempa, serta prinsip-prinsip desain yang
digunakan untuk memastikan ketahanan struktur terhadap gempa.

III. Konteks Perencanaan Struktur Tahan Gempa

Perencanaan struktur tahan gempa melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa struktur memenuhi persyaratan keamanan selama gempa. Beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan meliputi lokasi geografis, potensi gempa di wilayah tersebut,
jenis tanah di mana bangunan akan dibangun, serta fungsi dan tipe bangunan yang akan
dirancang.

IV. Kriteria Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa

A. Pemahaman tentang Gaya Gempa

Dalam perencanaan struktur tahan gempa, penting untuk memahami gaya-gaya yang timbul
selama gempa. Gempa bumi menghasilkan dua jenis gaya utama: gaya inersia yang
disebabkan oleh percepatan tanah, dan gaya reaksi yang timbul dari interaksi struktur dengan
tanah di sekitarnya.

B. Pemodelan Perilaku Struktur

Pemodelan perilaku struktur adalah langkah penting dalam perencanaan struktur tahan
gempa. Ini melibatkan analisis struktur dengan mempertimbangkan respons dinamis selama
gempa. Metode analisis yang umum digunakan termasuk analisis statik dan analisis dinamik.

C. Analisis Beban Gempa

Analisis beban gempa digunakan untuk menentukan gaya-gaya yang diterapkan pada struktur
selama gempa. Ini melibatkan mengidentifikasi parameter gempa yang relevan, seperti
spektrum respons gempa, percepatan puncak tanah, dan karakteristik tanah di lokasi proyek.
BAB II
ANALISIS STRUKTUR TERHADAP BEBAN GEMPA

Analisis struktur terhadap beban gempa merupakan proses untuk mengevaluasi dan
memperhitungkan efek beban yang disebabkan oleh aktivitas gempa bumi pada suatu
struktur. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memastikan bahwa struktur tersebut mampu
bertahan dan berkinerja baik saat terjadi gempa.

Dalam melakukan analisis struktur terhadap beban gempa, terdapat beberapa langkah yang
umum dilakukan:

Menentukan Zona Gempa: Zona gempa diidentifikasi berdasarkan data seismik yang tersedia,
seperti peta gempa atau studi seismik terkini. Setiap zona gempa memiliki karakteristik
gempa yang berbeda, seperti kecepatan gelombang gempa dan percepatan maksimum yang
diharapkan.

Menentukan Sumber Gempa: Sumber gempa meliputi lokasi episentrum dan kedalaman
hiposentrum. Data seismik digunakan untuk menentukan parameter gempa, seperti
percepatan puncak atau spektrum respons desain yang sesuai dengan zona gempa yang
relevan.

Menganalisis Respon Gempa: Pada tahap ini, metode analisis struktur yang tepat dipilih
untuk memodelkan perilaku struktur selama gempa. Beberapa metode yang umum digunakan
termasuk analisis dinamik spektral, analisis respons waktu, atau kombinasi dari keduanya.
Analisis ini melibatkan perhitungan respons struktur terhadap percepatan gempa yang
diterapkan.

Memperhitungkan Beban Gempa: Beban gempa dihitung berdasarkan analisis respon gempa.
Percepatan gempa yang diperoleh dari langkah sebelumnya digunakan untuk menghitung
gaya inersia yang bekerja pada struktur. Gaya inersia ini kemudian digunakan untuk
menentukan beban gempa pada elemen struktur, seperti kolom, balok, dan dinding.

Evaluasi Kapasitas Struktur: Setelah beban gempa dihitung, struktur dievaluasi apakah
mampu menahan beban tersebut. Faktor-faktor seperti kekuatan, kekakuan, deformabilitas,
dan faktor-faktor geometri lainnya diperhitungkan untuk memastikan bahwa struktur
memiliki kapasitas yang memadai untuk menahan gaya gempa yang diantisipasi.

Desain dan Penguatan Struktur: Jika struktur tidak memenuhi kriteria keamanan dan kinerja
yang ditetapkan, maka perlu dilakukan desain ulang atau penguatan struktur. Metode desain
dan penguatan yang digunakan dapat melibatkan perubahan geometri struktur, penambahan
elemen struktural seperti balok, kolom, atau dinding, serta penggunaan material yang lebih
kuat atau tahan gempa.

Dalam melakukan analisis struktur terhadap beban gempa, penting untuk mengacu pada
standar dan kode desain yang berlaku di wilayah tersebut. Standar yang umum digunakan
meliputi Standar Bangunan Tahan Gempa (SNI), Eurocode, atau American Society of Civil
Engineers (ASCE)
I. ANALISIS STATIK

Analisis statik adalah proses mempelajari perilaku struktur atau sistem dalam keadaan
keseimbangan, di mana tidak ada perubahan kecepatan atau percepatan. Analisis ini
dilakukan untuk menentukan respons struktur terhadap beban-beban yang dikenakan
padanya, seperti beban gravitasi, beban angin, atau beban gempa. Analisis statik merupakan
salah satu bagian penting dalam desain dan analisis struktur.

Dalam analisis statik, langkah-langkah berikut biasanya diikuti:

Model struktur: Struktur atau sistem yang akan dianalisis direpresentasikan sebagai model
matematika yang memperhitungkan geometri, bahan, dan sambungan struktur. Model ini
dapat berupa model 2D atau 3D tergantung kompleksitas struktur.

Beban yang dikenakan: Beban-beban yang bekerja pada struktur diidentifikasi dan diterapkan
pada model. Ini termasuk beban gravitasi, seperti beban bangunan, beban hidrostatik, dan
beban permukaan; beban angin; beban gempa; beban hidrolik; atau beban yang dihasilkan
oleh peralatan atau material tertentu.

Kondisi batas: Kondisi batas atau syarat batas mengacu pada pembatasan atau keterikatan
struktur terhadap lingkungannya. Misalnya, dukungan atau penahanan pada ujung-ujung
struktur atau syarat batas yang membatasi pergerakan struktur pada sumbu tertentu.

Persamaan keseimbangan: Persamaan keseimbangan digunakan untuk mencari respons


struktur terhadap beban-beban yang dikenakan. Persamaan ini tergantung pada jenis analisis
yang dilakukan (statis linier, nonlinier, atau dinamik), dan melibatkan keseimbangan gaya
dan momen pada setiap elemen struktur.

Metode solusi: Metode solusi yang berbeda-beda digunakan untuk menyelesaikan persamaan
keseimbangan dan mencari respons struktur. Ini bisa melibatkan metode matriks, metode
elemen hingga, atau metode numerik lainnya. Solusi yang akurat dan efisien dapat diperoleh
dengan menggunakan teknik-teknik ini.

Evaluasi respons: Setelah persamaan keseimbangan dipecahkan, respons struktur seperti


perpindahan, tegangan, regangan, atau momen pada elemen struktur dianalisis. Data ini dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja struktur, menentukan kekuatan dan keandalan
struktur, dan memastikan kepatuhan terhadap standar desain.
II. ANALISIS DINAMIK

Analisis dinamik merujuk pada metode dan teknik yang digunakan untuk memahami perilaku
dan perubahan sistem dalam waktu yang berbeda. Ini digunakan di berbagai bidang, termasuk
fisika, matematika, ekonomi, dan ilmu komputer. Dalam konteks ilmu komputer, analisis
dinamik sering digunakan untuk mempelajari perilaku program komputer dan sistem terkait.

Analisis dinamik dalam ilmu komputer sering kali melibatkan pengamatan dan pemodelan
perilaku program saat berjalan. Hal ini dapat mencakup pengukuran waktu eksekusi,
penggunaan memori, penggunaan sumber daya lainnya, serta perubahan keadaan program
seiring waktu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana program beroperasi dan bagaimana itu dapat dioptimalkan atau ditingkatkan.

Metode analisis dinamik meliputi:

Profiling: Ini melibatkan pengumpulan data saat program berjalan untuk mengidentifikasi
area yang memakan waktu atau memori yang berlebihan. Ini dapat membantu
mengidentifikasi bagian kode yang perlu dioptimalkan.

Debugging: Analisis dinamik juga digunakan untuk memecahkan masalah dalam program
dengan melihat perilaku program saat berjalan. Ini melibatkan pemantauan variabel,
pemanggilan fungsi, dan alur eksekusi program untuk mengidentifikasi bug atau kesalahan
logika.

Analisis kinerja: Dalam konteks sistem yang lebih besar, analisis dinamik dapat digunakan
untuk memahami kinerja sistem secara keseluruhan. Ini melibatkan pemantauan dan
pengukuran parameter seperti throughput, latency, atau penggunaan sumber daya untuk
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Pengujian regresi: Analisis dinamik dapat membantu dalam pengujian regresi, di mana
perubahan kode baru dapat mempengaruhi perilaku keseluruhan sistem. Dengan
membandingkan hasil analisis dinamik sebelum dan setelah perubahan, dapat diidentifikasi
perubahan yang tidak diinginkan atau masalah yang muncul.

Manfaat dari analisis dinamik termasuk pemahaman yang lebih baik tentang perilaku
program, identifikasi dan perbaikan masalah, serta optimisasi kinerja. Ini dapat membantu
pengembang dalam pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien dan andal. Namun,
perlu diingat bahwa analisis dinamik juga membutuhkan sumber daya tambahan dan dapat
mempengaruhi kinerja program atau sistem yang sedang dianalisis.
BAB III
PENGARUH BEBAN GEMPA HORIZONTAL

Beban gempa horizontal merujuk pada gaya-gaya lateral yang timbul saat terjadi gempa
bumi. Pengaruh beban gempa horizontal dapat sangat signifikan dan memiliki dampak besar
terhadap struktur bangunan dan infrastruktur.

Berikut adalah beberapa pengaruh yang mungkin timbul akibat beban gempa horizontal:

Keruntuhan Struktur: Beban gempa horizontal memiliki potensi untuk menyebabkan


keruntuhan struktur bangunan dan infrastruktur yang tidak dirancang dengan baik untuk
menghadapi gaya-gaya lateral yang kuat. Bangunan yang tidak memadai dalam hal kekuatan
struktural, kekakuan, dan sistem penahan gempa dapat menjadi rapuh dan runtuh akibat
beban gempa horizontal.

Deformasi Struktur: Gaya-gaya gempa horizontal dapat menyebabkan deformasi struktur


bangunan. Deformasi ini dapat berupa pergeseran horizontal atau rotasi pada elemen
struktural, seperti dinding, balok, dan kolom. Deformasi yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan struktural yang serius dan bahkan kolaps.

Retak dan Kerusakan: Beban gempa horizontal dapat menyebabkan retak dan kerusakan pada
struktur bangunan. Retakan dapat terjadi pada elemen struktural seperti dinding, kolom, dan
balok, serta pada sambungan struktural seperti sendi dan hubungan struktural. Retakan dan
kerusakan ini dapat melemahkan integritas struktural dan mengurangi kemampuan bangunan
untuk menahan beban.

Pengaruh pada Sistem Mekanis: Beban gempa horizontal juga dapat mempengaruhi sistem
mekanis di dalam bangunan, seperti sistem perpipaan, sistem listrik, dan sistem HVAC
(Pemanas, Ventilasi, dan AC). Gaya-gaya gempa horizontal dapat menyebabkan pergeseran
dan kerusakan pada sistem ini, mengganggu operasionalitas bangunan dan menyebabkan
kerugian lebih lanjut.

Dampak Lingkungan: Beban gempa horizontal dapat menyebabkan dampak lingkungan yang
signifikan. Gempa bumi dapat merusak tanah, menyebabkan tanah longsor, dan memicu
pergerakan tanah. Ini dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur luar ruangan seperti
jalan, jembatan, dan saluran air.

Untuk mengurangi pengaruh beban gempa horizontal, bangunan dan infrastruktur perlu
dirancang dengan memperhatikan ketentuan dan standar keamanan gempa yang relevan. Ini
melibatkan penggunaan desain struktural yang tepat, termasuk penggunaan material yang
kuat, sistem penahan gempa yang memadai, dan sambungan yang kokoh. Selain itu,
perencanaan tata ruang yang baik dan pengelolaan bencana yang efektif juga diperlukan
untuk mengurangi risiko dan kerugian akibat beban gempa horizontal.
BAB IV
PENGARUH BEBAN GEMPA VERTIKAL

Beban gempa vertikal mengacu pada gaya yang dihasilkan oleh getaran vertikal selama
gempa bumi. Pengaruhnya dapat dirasakan pada bangunan dan struktur serta pada manusia
yang berada di dalamnya. Berikut adalah beberapa pengaruh yang dapat disebabkan oleh
beban gempa vertikal:

Kerusakan struktural: Gempa vertikal dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan.
Getaran vertikal yang kuat dapat menyebabkan kegagalan struktural seperti retak pada
dinding, kolom, atau balok, serta keruntuhan struktur secara keseluruhan.

Kelelahan material: Beban gempa vertikal dapat menyebabkan beban dinamik yang berulang-
ulang pada material struktural. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan material dan akhirnya
menyebabkan kerusakan atau kegagalan struktural.

Ketidakstabilan tanah: Gempa vertikal dapat mempengaruhi lapisan tanah di bawah struktur.
Getaran vertikal yang kuat dapat mengganggu stabilitas tanah, termasuk penyebab likuifaksi
atau penurunan tanah yang signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan atau
keruntuhan struktur di atasnya.

Getaran dan ketidaknyamanan manusia: Beban gempa vertikal juga dapat dirasakan oleh
manusia yang berada di dalam bangunan. Getaran yang kuat dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman, ketakutan, dan bahkan cedera pada manusia.

Kerusakan peralatan dan infrastruktur: Gempa vertikal dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan dan infrastruktur yang terpasang di dalam bangunan. Misalnya, peralatan
elektronik, pipa, atau instalasi listrik dapat rusak akibat getaran yang kuat.

Dalam merancang bangunan, perlu mempertimbangkan pengaruh beban gempa vertikal dan
mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat. Pemilihan material yang kuat dan
tahan gempa, perencanaan struktural yang baik, serta penggunaan sistem peredam gempa
yang sesuai dapat membantu mengurangi dampak negatif beban gempa vertikal.
BAB V
PENGARUH BEBAN GRAVITASI VERTIKAL

Beban gravitasi vertikal adalah gaya tarikan gravitasi bumi yang bekerja pada suatu objek
atau benda ke arah pusat bumi. Pengaruh beban gravitasi vertikal dapat dirasakan pada
berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan juga dalam ilmu pengetahuan.

Berikut ini adalah beberapa pengaruh penting dari beban gravitasi vertikal:

Berat: Beban gravitasi vertikal memberikan objek massa atau benda berat. Berat suatu objek
adalah ukuran gaya tarikan gravitasi yang dialami oleh objek tersebut. Berat benda
bergantung pada massa objek dan percepatan gravitasi di tempat itu. Pada permukaan bumi,
percepatan gravitasi rata-rata adalah sekitar 9,8 m/s².

Stabilitas Struktur: Beban gravitasi vertikal mempengaruhi stabilitas struktur bangunan dan
konstruksi. Ketika struktur menopang beban gravitasi, kekuatan dan kemampuan struktur
tersebut harus mencukupi untuk menahan beban tersebut agar tidak roboh. Perhitungan
kekuatan dan desain struktur mempertimbangkan beban gravitasi vertikal untuk memastikan
keamanan dan stabilitas.

Posisi Tubuh: Beban gravitasi vertikal mempengaruhi postur dan posisi tubuh manusia.
Ketika berdiri atau berjalan, tubuh manusia harus menghadapi gaya gravitasi vertikal yang
bekerja pada tubuh. Tulang belakang dan otot-otot tubuh manusia berfungsi untuk
menyeimbangkan beban gravitasi ini agar dapat mempertahankan postur tubuh yang tegak
dan seimbang.

Gerakan Benda: Beban gravitasi vertikal juga mempengaruhi gerakan benda. Ketika benda
dilempar ke atas, beban gravitasi akan menarik benda tersebut kembali ke bumi. Dalam
fisika, gerakan jatuh bebas adalah contoh gerakan benda yang terpengaruh oleh beban
gravitasi vertikal.

Sistem Planet: Beban gravitasi vertikal juga memainkan peran penting dalam sistem planet.
Gravitasi bumi menahan atmosfer di sekitar planet dan memungkinkan planet ini
mempertahankan kondisi yang memungkinkan kehidupan. Gravitasi juga berperan dalam
menjaga orbit planet di sekitar matahari dan mengontrol gerakan benda-benda langit lainnya
dalam tata surya.

Pengaruh beban gravitasi vertikal ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-
hari, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
BAB VI
PENUTUP

Dalam makalah ini, telah dibahas secara mendalam mengenai kriteria dasar perencanaan
struktur tahan gempa. Tujuan utama perencanaan struktur tahan gempa adalah untuk
mengurangi risiko kerusakan dan kehilangan nyawa akibat gempa bumi. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang kriteria dasar ini sangat penting bagi para insinyur,
arsitek, dan profesional terkait dalam industri konstruksi.

Makalah ini telah menjelaskan konsep dasar dan prinsip yang harus diperhatikan dalam
perencanaan struktur tahan gempa. Pertama, pemahaman tentang gempa bumi dan
karakteristiknya sangat penting untuk menentukan level kekuatan gempa yang harus dihadapi
oleh struktur. Kriteria dasar seperti percepatan gempa yang diharapkan, spektrum respons
desain, dan faktor keamanan digunakan untuk menentukan level kekuatan ini.

Selanjutnya, faktor-faktor seperti sifat material, geometri struktur, dan sistem struktural juga
mempengaruhi perencanaan struktur tahan gempa. Adanya keterbatasan dalam batas
deformasi struktur, kekuatan material, serta pengaruh perilaku tanah juga menjadi
pertimbangan penting. Penerapan teknik analisis yang tepat, seperti analisis dinamik dan
analisis respons spektral, digunakan untuk memastikan struktur mampu menahan gempa
dengan baik.

Kemudian, diuraikan pula mengenai langkah-langkah praktis dalam perencanaan struktur


tahan gempa. Hal ini meliputi pemilihan sistem struktural yang tepat, perhitungan beban
gempa, desain elemen struktural, serta tindakan perbaikan dan perkuatan struktur yang ada.
Pemilihan bahan konstruksi yang berkualitas tinggi dan pengawasan konstruksi yang baik
juga menjadi bagian penting dalam memastikan keandalan struktur tahan gempa.

Dalam konteks perencanaan struktur tahan gempa, kepatuhan terhadap peraturan dan kode
praktik yang relevan sangatlah penting. Kode bangunan dan standar nasional maupun
internasional memberikan pedoman yang jelas tentang persyaratan perencanaan struktur
tahan gempa. Mematuhi kriteria dasar ini adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa
struktur yang dibangun akan mampu bertahan dan melindungi nyawa serta harta benda.

Dalam kesimpulan, kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa merupakan landasan
penting dalam merancang bangunan yang aman dan tahan gempa. Dalam era yang semakin
maju, di mana ancaman gempa bumi masih ada, pengetahuan dan implementasi kriteria ini
menjadi faktor krusial bagi keselamatan masyarakat. Dengan pemahaman yang baik tentang
kriteria dasar perencanaan struktur tahan gempa, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang
lebih aman dan terlindungi dari ancaman gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai