Anda di halaman 1dari 5

SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.

2021
Vol. 01, No. 01, Desember 2021,
E-ISSN. 2828-0032

PEMBERDAYAAN DASAWISMA PERUMAHAN PANDEYAN PERMAI,


SUKOHARJO DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI URBAN FARMING

Srie Juli Rachmawatie1,3*, Adib Norma Respati1*, Suwardi,1,3 , Sitti


Mukarromah2,3, Tri Pamujiasih1 , Aldi Irvan Syahputra4, dan Widyawati5
1FakultasPertanian Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta, 57147,
Indonesia.
2Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta, 57147,

Indonesia.
3Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Batik

Surakarta, Jl. KH. Agus Salim No.10, Surakarta, 57147, Indonesia.


4Mahasiswa Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus

Salim No.10, Surakarta, 57147, Indonesia.


5Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta, Jl. KH. Agus

Salim No.10, Surakarta, 57147, Indonesia.

Email: sriejulirachmawatie@gmail.com , adibnorma@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan pengabdian dilakukan di Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah
pada bulan Juni sampai Juli 2020. Metode pelaksanaan kegiatan adalah
penyuluhan, praktik dan pendampingan serta monitoring dan evaluasi kepada
masyarakat. Penyuluhan dilakukan dengan pemberian materi mengenai urban
farming. Praktek diawali dengan proses pembuatan media tanam kemudian
budidaya tanaman buah dalam pot. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan
warga mampu membuat tanaman dalam pot dan memanfaatkan lahan diatas
selokan untuk penanaman. Pelaksanaan pengabdian mampu meningkatkan warga
dalam melakukan urban farming. Hasil dari urban farming juga dapat dinikmati
oleh warga dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Kata kunci: urban farming, pertanian, lahan, pot

ABSTRACT
The service activities was carried out at Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, Central
Java on June to July 2020. The method of implementing the activities is counseling,
practice and mentoring as well as monitoring and evaluation to the community.
Counseling was done by providing material about urban farming. The practice begins
with the process of making planting media and then cultivating fruit plants in pots.
The results of monitoring and evaluation show that residents wase able to make
potted plants and use the land above the ditch for planting. The implementation of
service was able to increase residents in doing urban farming. The results of urban
farming can also be enjoyed by residents and can be carried out in a sustainable
manner.

Keywords: urban farming, agriculture, land, pot

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 1


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 2021
Vol. 01, No. 01, Desember 2021,
E-ISSN. 2828-0032

PENDAHULUAN ketahanan pangan. Ada empat aspek


perlunya urban farming, yaitu tujuan
Pandemi Covid-19 yang mulai
produktif (untuk pemenuhan
terjadi awal Tahun 2020 memberikan
kebutuhan pangan rumah tangga),
dampak terhadap seluruh aspek
tujuan ekologis (untuk penyelamatan
kehidupan, terutama masalah pangan.
lingkungan), tujuan estetika (seni atau
Ketersediaan pangan merupakan
hiburan atau relaksasi segar), dan
kebutuhan pokok bagi masyarakat.
tujuan bisnis (untuk memproduksi
Ketersediaan pangan, keterjangkauan
bahan pangan perkotaan).
pangan, dan kemanfaatan pangan
Kekurangtahuan akan budidaya
merupakan tiga indikator ketahanan
tanaman dan pemanfaatan pertanian
pangan. Di masa pandemi, ketiga
pada lahan pekarangan menjadi salah
indikator ketercapaian ini banyak
satu kendala di dalam urban farming.
terhambat dikarenakan adanya work
Oleh karena itu, perlu adanya praktik
from home (WFH) dan Pembatasan
dan pendampingan kepada masyarakat
Sosial Berskala Besar (PSBB).
agar urban farming memiliki
Akibatnya, pangan harus dipenuhi dari
keberlanjutan sehingga benar-benar
domestik rumah tangga sendiri. Salah
dapat mendukung ketahanan pangan.
satu strategi pemenuhan kebutuhan
Perencanaan matang serta
pangan dari masyarakat perkotaan
dukungan dari lintas sektor diperlukan
untuk mendukung ketahanan pangan
dalam proses pemanfaatan lahan
adalah pemanfaatan lahan pekarangan
pekarangan sehingga dapat lebih
melalui urban farming (pertanian kota).
optimal dalam mendukung ketahanan
Kepadatan penduduk yang makin
pangan (Ashari et al., 2016).
meningkat di perkotaan,
Pelaksanaan urban farming dapat
mengakibatkan lahan untuk pertanian
dilakukan, baik secara mandiri (di
atau untuk bertanam di perkotaan
masing-masing rumah tangga) maupun
makin sempit. Hal ini menimbulkan
secara berkelompok. Dasa wisma
kecenderungan untuk menggantungkan
merupakan kelompok 10 kepala
penyediaan sumber bahan pangan dari
keluarga terdekat di dalam satu
pedesaaan. Sastro (2013) menyatakan
wilayah rukun tetangga (RT) yang
bahwa pertanian perkotaan
dapat menjadi alternatif aplikasi urban
mempunyai potensi dan peluang untuk
farming. Dengan dukungan
dikembangkan. Informasi yang terbatas
sumberdaya manusia, sumber daya
mengenai peran pertanian perkotaan
lahan pekarangan dan sumberdana
terhadap ekonomi masyarakat,
dalam satu dasa wisma, pelaksanaan
ketersediaan inovasi teknologi yang
urban farming akan lebih tersrtuktur
masih rendah dan kelembagaan yang
dan ringan. Oleh karena itu, pengabdian
sesuai, serta keberpihakan pemerintah
kepada masyarakat mengenai urban
dan masyarakat yang terbatas,
farming pada skala dasa wisma ini
merupakan penyebab yang
perlu dilakukan.
menghambat dalam pengembangan
Kegiatan ini diharapkan dapat
pertanian di perkotaan.
memberikan manfaat, baik dari sisi
Pada masa pandemi saat ini, isu
pemberdayaan masyarakat Rt 05 RW
tentang urban farming mulai muncul
04 Desa Pandeyan, maupun aplikasi
kembali. Hal ini didukung fakta bahwa
urban farming yang berkelanjutan.
penerapan urban farming dapat
menjadi salah satu alternatif solusi

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 2


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 2021
Vol. 01, No. 01, Desember 2021,
E-ISSN. 2828-0032

kebutuhan pangan di perkotaan. Fauzi


METODE et al. (2016) menyatakan bahwa
kehadiran pertanian di wilayah
Kegiatan pengabdian dilakukan di
perkotaan dapat memberikan nilai
RT 05 RW 04 Desa Pandeyan,
positif, tidak hanya dalam pemenuhan
Sukoharjo, Jawa Tengah. pada bulan
kebutuhan pangan melainkan juga
Juni sampai Juli 2020.Peserta kegiatan
nilai-nilai praktis yang dapat
ini adalah bapak ibu warga Perumahan
berdampak bagi keberlanjutannya.
Pandeyan Permai yang tergabung
Apabila dalam praktek pertanian
dalam kelompok Dasa wisma. Kegiatan
perkotaan dilakukan dengan
yang dilakukan adalah penyuluhan,
memperhatikan dari segi aspek
praktik, dan pendampingan.
lingkungan, maka akan memiliki
Penyuluhan dilakukan dengan
banyak keuntungan. Nilai pertanian
pemberian materi kepada masyarakat.
perkotaan dapat dilihat dari berbagai
Pemateri merupakan pakar di bidang
aspek, yaitu aspek ekonomi, sosial,
pertanian perkotaan dan
ekologi, estetika, edukasi, serta wisata.
kewirausahaan. Setelah pemaparan
Terdapat beberapa kriteria dalam
materi dilanjutkan dengan sesi diskusi,
urban farming (http://www.bbpp-
sehingga dapat diperoleh potensi-
lembang.info), yaitu:
potensi serta kendala yang dihadapi
1. Tipe A: perkebunan dalam
dalam mewujudkan urban farming.
pot/polybag/wadah daur ulang
Evalusi pelaksanaan kegiatan
lainnya
pengabdian masyarakat dilakukan
2. Tipe B: rumah dengan tanaman
dengan tujuan untuk mengetahui
produktif di halaman (satu rumah
pemahaman masyarakat RT 05 RW 04
satu pohon)
Desa Pandeyan, Sukoharjo mengenai
3. Tipe C: pekarangan rumah
informasi yang disampaikan mengenai
bermanfaat sayuran atau
urban farming dan aplikasinya.
tanaman hias
Monitoring dan evaluasi
4. Tipe D: tanaman pada dinding
kebetercapaian kegiatan pengabdian
(vertikultur).
dilakukan seminggu sekali dengan
5. Tipe E: tanaman merambat pada
mengunjungi setiap dawa wisma atau
pagar
setiap dasa wisma mengirim
6. Tipe F: pemanfaatan lahan tidur
perkembangan urban farming melalui
(komunitas). Konsep urban
foto.
farming tersebut adalah
memanfaatkan lahan tidur di
HASIL DAN PEMBAHASAN
perkotaan yang dikonversi
Kegiatan pengabdian dilakukan menjadi lahan pertanian
dengan metode penyuluhan, praktik, produktif hijau dimana setiap RW
pendampingan serta monitoring dan diwajibkan menanam berbagai
evaluasi kepada masyarakat. jenis tanaman yang dapat
Penyuluhan dan praktik budidaya diisi memenuhi kebutuhan pangan
dan dipandu oleh Tim Pengabdian. keluarga.
Materi penyuluhan yang diberikan Peserta sangat antusias dalam
mengenai urban farming. sesi diskusi. Kegiatan berikutnya
Urban farming merupakan konsep adalah praktik. Praktek proses
yang menjawab tantangan pemenuhan pembuatan media tanam dan budidaya

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 3


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 2021
Vol. 01, No. 01, Desember 2021,
E-ISSN. 2828-0032

tanaman buah dalam pot (Gambar 1. pemberdayaan masyarakat tercapai


dan 2.). jika ada peran aktif dari masyarakat itu
sendiri dalam mengembangkan
sumberdaya yang dimiliki.
Hasil evaluasi dan monitoring
menunjukkan bahwa warga warga RT
05 RW 04 Desa Pandeyan dalam
melakukan urban farming. Hasil dari
urban farming juga dapat dinikmati
oleh warga dan dapat dilakukan secara
Gambar 1. Proses pembuatan media berkelanjutan. Lahan-lahan perumahan
tanam yang terbatas dapat dimanfaatkan
untuk penanaman tanaman, misalnya
pemanfaatan lahan di atas selokan
(Gambar 3.), pemanfaatan lahan
dengan tabulampot (Gambar 4.).
Dwiratna et al., (2017) menyatakan
bahwa jenis tanaman yang dapat
dibudidayakan di pekarangan rumah
diantaranya adalah sayur-sayuran,
tanaman hias, buah-buahan, obat-
Gambar 1. Praktik budidaya tanaman obatan, dan lain sebagainya, dimana
buah dalam pot (planterbag) atau tanaman tersebut dapat dimanfaatkan
tabulampot untuk kebutuhan sehari- hari dan dapat
juga untuk dijual.
Pemberdayaan masyarakat
sesungguhnya merupakan sebuah
upaya untuk merubah pola perilaku
masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan dan kemandirian. Tujuan
dari pemberdayaan adalah perbaikan
kelembagaan (better institution),
perbaikan usaha (better business),
perbaikan pendapatan (better income)
perbaikan lingkungan (better Gambar 3. Pemanfaatan lahan di atas
environment), perbaikan kehidupan selokan
(better living) dan perbaikan
masyarakat (better community).
Prinsip-prinsip pemberdayaan
masyarakat adalah prinsip kesetaraan,
partisipasi, keswadayaan
(kemandirian) dan berkelanjutan.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan
4 aspek yaitu pemanfaatan potensi
lokal, peningkatan aksestabilitas, Gambar 4. Pemanfaatan lahan dengan
peningkatan kapasitas, dan tabulampot
perlindunga sosial. Keberhasilan

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 4


SIDOLUHUR : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 2021
Vol. 01, No. 01, Desember 2021,
E-ISSN. 2828-0032

Hal ini menunjukkan bahwa karya.v5i1.8873


urban farming dapat diterapkan Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., &
kepada warga RT 05 RW 04 Perumahan Agustin, H. (2016). Pertanian
Pandeyan Permai. Apabila dikelola Perkotaan : Urgensi, Peranan, Dan
dengan baik dan berkelanjutan maka Praktik Terbaik. Jurnal
dapat menguntungkan bagi warga Agroteknologi, 10(01), 49–62.
sekitar. Hal ini sesuai dengan Siregar & Santoso, E. B., & Ratna Widya, R.
Wahyuni (2018) pekarangan rumah (2014). Gerakan Pertanian
dapat dimanfaatkan secara optimal Perkotaan Dalam Mendukung
sehingga akan meningkatkan Kemandirian Masyarakat Di Kota
produktivitasnya. Santoso & Widya, Surabaya. Seminar Nasional Cities,
(2014) menambahkan bahwa 16(November), 11.
pertanian perkotaan memberikan Sastro, Y. (2013). Pertanian perkotaan :
manfaat dalam memenuhi kebutuhan peluang, tantangan dan strategi
gizi kleuarga, meningkatkan pengembangan. Buletin Pertanian
pendapatan keluarga, menambah Perkotaan, 3(1), 29–36.
estetika lingkungan serta menjadi Siregar, N. N., & Wahyuni, S. (2018).
ruang terbuka hijau di Kawasan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan
perkotaan. Pekarangan Sebagai Sumber
Pangan. Amaliyah: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat,
SIMPULAN 2(1), 122–132.
Pelaksanaan pengabdian mampu
meningkatkan warga RT 05 RW 04
Desa Pandeyan dalam melakukan
urban farming. Hasil dari urban farming
juga dapat dinikmati oleh warga dan
dapat dilakukan secara
berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, N., Saptana, N., & Purwantini, T.


B. (2016). Potensi dan Prospek
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
untuk Mendukung Ketahanan
Pangan. Forum Penelitian Agro
Ekonomi, 30(1), 13.
https://doi.org/10.21082/fae.v30
n1.2012.13-30
Dwiratna, S., Widyasanti, A., & Rahmah,
D. M. (2017). Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Dengan Menerapkan
Konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari. Dharmakarya, 5(1), 19–22.
https://doi.org/10.24198/dharma

Journal homepage : https://journal.uniba.ac.id/index.php/jpm 5

Anda mungkin juga menyukai