Abstrak
Pengelolaan lahan adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, fisik dan
informasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dalam pengelolaan
lahan. Perubahan penggunaan lahan di perkotaan semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan wilayah perkotaan. Pertumbuhan ekonomi dan populasi
serta preferensi masyarakat sebagai pendorong perubahan penggunaan lahan tercermin
dalam pola penggunaan lahan di perkotaan. Kawasan perkotaan membutuhkan kebijakan
untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan untuk mewujudkan kemandirian pangan
keluarga dan pembangunan kota yang berkelanjutan. Praktik pertanian di perkotaan yang
berkembang saat ini mengikuti karakteristik zona dan sesuai dengan ketersediaan lahan.
Kegiatan pertanian perkotaan terbatas pada sayuran, hortikultura, tanaman hias dan tanaman
obat. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan lahan terbatas perkotaan
untuk pertanian dan kemandirian pangan keluarga.
Abstract
Land management is a process of planning and decision making, organizing, leading
and controlling of human, financial, physical and information resource to achieve of
organizational goals efficiently and effectively in land managing. Land use changes in urban is
increase along with the growth and development of urban areas. Economic and population
growth and community preferences as drivers of land use change are reflected in land use
patterns in urban areas. Urban region need policies to controlling the land use changes to
realize family food independence and sustainable urban development. Agricultural practices in
urban areas that are developing at this time follow the characteristics of the zone and in
accordance with the availability of land. Urban agricultural activities are limited to vegetables,
horticulture, ornamental plants and medicinal plants. This paper aims to describe the
utilization of urban limited land for agriculture and family food independence.
PENDAHULUAN
Kawasan perkotaan umumnya untuk perumahan dan industry sehingga
pemanfaatan lahan non pertanian, Di satu sisi alih fungsi lahan ini menambah
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Article History :
Sumbitted 12 Desember 2020, Accepted 30 Desember 2020, Published 31 Desember 2020 93
Jurnal Ilmiah Respati
94
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
95
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
96
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
perkotaan ini diharapkan dapat menjadi bahan pangan sendiri, untuk dikonsumsi
contoh penanganan kota-kota pertanian masyarakat Kota Palu dan sekitarnya, juga
yang produktif dan dapat menghidupi pendapatan dari usaha lain berbasis
warga kotanya terutama pangan untuk pertanian. Selain itu, juga tentunya
keluarganya. Praktik di berbagai negara dilakukan untuk tujuan keindahan kota,
dapat dijadikan contoh baik bagi rekreasi dan relaksasi bagi masyarakat Kota
penerapan pertanian perkotaan di Palu, termasuk untuk kebutuhan
Indonesia. Beberapa kota di Indonesia peningkatan tujuan wisata di pusat Kota
sudah mulai menerapkan dan Palu [9]. Selanjutnya contoh praktik
mengembangkan pertanian perkotaan pertanian perkotaan yang lakukan di
(Fauzi et al 2016) [1]. provinsi DKI Jakarta dengan memanfaatkan
Beberapa contoh praktik pertanian lahan terbatas dalam hal ini melibatkan
perkotaan diantaranya; praktik berbagai elemen masyarakat baik anak
penyelenggaraan pertanian perkotaan di muda, lansia dan mahasiswa di kampus
Kawasan Sungai Palu yang dimaksudkan terutama fakultas pertanian yang di DKI
untuk meningkatkan pendapatan Jakarta hampir semua melaksanakan
masyarakat dengan cara memproduksi aktivitas pertanian perkotaan.
97
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
Gambar 3 Contoh Gang Hijau di Menteng Jakarta Pusat dan di Cilincing Jakarta Utara
(Sumber: Dinas KPKP, 2017)
98
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
dalam baskom, polikultur cabai dan sawi, guna memenuhi kebutuhan gizi dan
dan budidaya bawang merah dalam pot pangan keluarga. Pangan di perkotaan
Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur sangat sulit terpenuhi sehingga akan
sangat cocok dilakukan karena sebagian mengakibatkan rawan pangan dan tidak
besar masyarakat memiliki lahan terbatas. memenuhi kubutuan gizi yang cukup.
Teknologi tersebut sangat sederhana dan rumah tangga miskin di perkotaan untuk
mudah dilakukan oleh masyarakat serta mengakses pangan yang aman, berkualitas
memerlukan biaya yang sangat murah. dan dalam jumlah yang cukup [12]. Jumlah
Pupuk yang digunakan juga dapat dibuat masyarakat miskin di perkotaan saat ini
sendiri menggunakan kulit bawang merah terus meningkat sehingga memicu masalah
99
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
100
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
masyarakat miskin perkotaan sangat Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.
sulit terpenuhi sehingga akan Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
mengakibatkan rawan pangan dan tidak
Muiz A. 2009. Analisis perubahan
memenuhi kubutuan gizi yang cukup.
penggunaan lahan di kabupaten
sukabumi. [tesis]. Bogor (ID): Institut
DAFTAR PUSTAKA
Pertanian Bogor.
Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin,
Rahmah, D.M, Widyasanti, A, Dwiratna,
H. 2016. Pertanian Perkotaan:
N.P. S. 2016. Pemanfaatan lahan
Urgensi, Peranan, dan Praktik
pekarangan dengan menerapkan
Terbaik. Jurnal agroteknologi. 10(1),
konsep kawasan rumah pangan
49-62.
lestari. : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
Noorsya, AO, Kustiwan I. 2013. Potensi
Masyarakat. 5(1): 20-21.
Pengembangan Pertanian Perkotaan
Moestopo M, Hamzens, Pingkan S.W.2018.
untuk Mewujudkan Kawasan
Pengembangan potensi pertanian
Perkotaan Bandung yang
perkotaan di kawasan sungai palu.
101
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati
102
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian