Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Respati e-ISSN : 2622-9471

Vol. 11, No. 2 Desember 2020 p-ISSN : 1411-7126

Pemanfaatan Lahan Sempit Perkotaan Untuk Kemandirian


Pangan Keluarga
Suryani1, Reni Nurjasmi1, Rini Fitri2
1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Respati Indonesia, Jakarta
2
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Muslim, Bireun, Aceh
Email: edmaryani@yahoo.co.id

Abstrak
Pengelolaan lahan adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, fisik dan
informasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dalam pengelolaan
lahan. Perubahan penggunaan lahan di perkotaan semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan wilayah perkotaan. Pertumbuhan ekonomi dan populasi
serta preferensi masyarakat sebagai pendorong perubahan penggunaan lahan tercermin
dalam pola penggunaan lahan di perkotaan. Kawasan perkotaan membutuhkan kebijakan
untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan untuk mewujudkan kemandirian pangan
keluarga dan pembangunan kota yang berkelanjutan. Praktik pertanian di perkotaan yang
berkembang saat ini mengikuti karakteristik zona dan sesuai dengan ketersediaan lahan.
Kegiatan pertanian perkotaan terbatas pada sayuran, hortikultura, tanaman hias dan tanaman
obat. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan lahan terbatas perkotaan
untuk pertanian dan kemandirian pangan keluarga.

Kata Kunci : Keterbatasan Lahan, Pertanian Perkotaan, Pangan, Keluarga

Abstract
Land management is a process of planning and decision making, organizing, leading
and controlling of human, financial, physical and information resource to achieve of
organizational goals efficiently and effectively in land managing. Land use changes in urban is
increase along with the growth and development of urban areas. Economic and population
growth and community preferences as drivers of land use change are reflected in land use
patterns in urban areas. Urban region need policies to controlling the land use changes to
realize family food independence and sustainable urban development. Agricultural practices in
urban areas that are developing at this time follow the characteristics of the zone and in
accordance with the availability of land. Urban agricultural activities are limited to vegetables,
horticulture, ornamental plants and medicinal plants. This paper aims to describe the
utilization of urban limited land for agriculture and family food independence.

Keywords : Limited Land, Urban Agriculture, Food, Family

PENDAHULUAN
Kawasan perkotaan umumnya untuk perumahan dan industry sehingga

cenderung dikembangkan bagi menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan.

pemanfaatan lahan non pertanian, Di satu sisi alih fungsi lahan ini menambah

pembanguan diperkotaan terkonsentrasi terbukanya lapangan kerja di sektor non-

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Article History :
Sumbitted 12 Desember 2020, Accepted 30 Desember 2020, Published 31 Desember 2020 93
Jurnal Ilmiah Respati

pertanian seperti jasa konstruksi, dan persaingan dengan pengembangan


industri, akan tetapi juga menimbulkan kawasan perumahan yang semakin
dampak negatif yang kurang ekstensif terutama di pinggiran kawasan.
menguntungkan bagi masyarakat Pengembangan kawasan pertanian
perkotaan yaitu terbatasnya lahan untuk perkotaan tidak hanya dalam dimensi
pertanian dan bercocok tanam. kegiatan pertanian hortikultura saja tetapi
Keberadaan pertanian bagi masyarakat juga kegiatan peternakan dan budidaya
perkotaan dapat dijadikan sarana untuk tanaman intensif. Pertanian perkotaan
mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan merupakan kegiatan pertumbuhan,
sumberdaya alam yang ada di kota dengan pengolahan, distribusi pangan dan
menggunakan teknologi tepat guna [1]. komoditi melalui budidaya tanaman dan
Walaupun demikian, pertanian peternakan yang intensif di perkotaan dan
diperkotaan tetap menjadi salah satu pola daur ulang sumber daya alam dan limbah
pemanfaatan lahan terbatas yang akan perkotaan, untuk menghasilkan
mempengaruhi bentuk sekaligus keanekaragaman hasil panen pertanian
keberlanjutan dari suatu kawasan dan ternak [3]. Kehadiran pertanian
perkotaan. Kondisi ini mendorong perkotaan ini berdampak positiv bukan
pemerintah maupun masyarakat di hanya dalam memenuhi kebutuhan pangan
kawasan perkotaan harus mulai mencoba keluarga, tetapi juga terdapat nilai-nilai
untuk memenuhi kebutuhan pangan praktis yang dapat bermanfaat bagi
keluarga secara mandiri serta memperbaiki keberlanjutan ekologi, ekonomi wilayah
kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan perkotaan dan nilai estetika bagi kualitas
yang sehat, berkualitas dan berkelanjutan lingkungan hidup. Pertanian kota adalah
[2]. salah satu komponen kunci pembangunan
sistem pangan masyarakat yang
Daya dukung lahan menunjukkan
berkelanjutan dan jika dirancang secara
kawasan perkotaan sangat berpotensi
tepat akan dapat mengentaskan
untuk dikembangkan menjadi pertanian
permasalahan kerawanan pangan [4].
perkotaan, pertanian semusim, dan
Dengan demikian semakin meningkatnya
pertanian tahunan, serta pertanian dengan
tekanan pada kebutuhan produksi pangan,
pemanfaatan lahan terbatas pada pusat
bertambahnya jumlah masyarakat miskin
kawasan yang sudah padat dan minim
di kota, pertanian perkotaaan akan
sarana pertanian. Potensi pengembangan
menjadi satu alternatif yang sangat penting
pertanian di kawasan perkotaan ini terjadi

94
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

untuk mewujudkan kemandirian pangan bersifat permanen atau sementara


keluarga. Oleh sebab itu, wilayah maupun untuk tujuan komersial [7]. Salah
perkotaan sangat potensial untuk satu faktor yang mempengaruhi perubahan
dikembangkan kawasan pertanian penggunaan lahan adalah kualitas manusia
perkotaan yang berkelanjutan sehingga di perkotaan yang berkaitan dengan umur,
masyarakat perkotaan mampu memenuhi kepribadian, pendidikan, dan segala
kebutuhan pangan secara mandiri. Tulisan sesuatu yang berhubungan dengan
berikut bertujuan menguraikan pengambilan keputusan sedangkan
pengelolaan pertanian perkotaan kuantitas berkaitan dengan jumlah
berwawasan lingkungan dan penduduk di perkotaan.
berkelanjutan. Tulisan berikut bertujuan Perubahan penggunaan lahan di
menguraikan pendayagunaan lahan kawasan perkotaan pada kenyataannya
terbatas perkotaan untuk pertanian dan tidak dapat dihindari karena keinginan
kemandirian pangan keluarga. manusia untuk memenuhi kebutuhan tidak
terbatas namun sumberdaya lahan yang
Pemanfaatan Lahan Terbatas Perkotaan
tersedia semakin terbatas. Perubahan
Tekanan terhadap lahan
penggunaan lahan yang terjadi sebagian
merupakan upaya yang dilakukan manusia
besar merupakan penggunaan lahan
untuk memenuhi kebutuhan hidup
pertanian menjadi non pertanian yang
terutama kebutuhan sekunder yaitu
disebabkan adanya pengaruh
perumahan di perkotaan. Penggunaan
perkembangan kota di dekatnya.
lahan menyebabkan terjadinya tekanan
Penurunan luas lahan pertanian di wilayah
terhadap lahan [5]. Penggunaan lahan
perkotaan perlu mendapat perhatian
merupakan setiap bentuk intervensi
khusus, mengingat hal ini akan membawa
(campur tangan) manusia terhadap lahan
dampak negatif terhadap kehidupan
dalam rangka memenuhi kebutuhan
perkotaan. Lahan pekarangan yang sempit
hidupnya, baik materil maupun spiritual.
dan terbatas di perkotaan sebenarnya
Peningkatan jumlah penduduk
masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
menyebabkan tekanan populasi sehingga
budidaya pertanian perkotaan.
mendorong terjadinya perubahan
Pemanfaatan lahan sempit di perkotaan
penggunaan lahan [6]. Perubahan
merupakan sebuah kegiatan memodifikasi
penggunaan lahan adalah proses
yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan
perubahan dari penggunaan lahan
sebelumnya ke penggunaan lain yang

95
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

untuk memaksimalkan lahan terbatas [8]. Adapun pemanfaatan lahan sempit


tersebut. untuk pertanian intensif adalah
Keberadaan sumberdaya lahan pemanfaatan/mengoptimalkan lahan
terbatas dan sumberdaya manusia di terbuka, baik lahan sawah, lahan terlantar
perkotaan memberikan peluang untuk atau tegalan dengan inovasi teknologi
dimanfaatkan atau dikembangkan sebagai sebagai kebun komoditas. Selain itu juga
lahan/ruang pertanian perkotaan intensif terdapat ruang terbuka hijau (RTH)
dan moderen bagi masyarakat tani produktif dengan
perkotaan yang sekaligus mendukung memanfaatkan/mengoptimalkan daya hasil
pengembangan ruang terbuka hijau di pekarangan pemukiman baik komoditas
wilayah perkotaan. Informasi sumberdaya pangan maupun komoditas non pangan.
pertanian perkotaan sudah banyak hal ini Selaian pemanfaatan RTH dan lahan
sebagai dukungan terhadap penyusunan terlantar, terdapat juga pemanfaatan
konsep dasar pengembangan pertanian atap/bangunannya untuk pertanian kebun,
perkotaan berkelanjutan. Informasi ini pengembangan komoditas sayuran dan
secara detail dan aktual baik berkenaan tanaman hias.
mengenai biofisik, penggunaan lahan dan
Praktik Pertanian Perkotaan
ruang, sosial ekonomi, penerapan
Praktik pertanian perkotaan
teknologi dan kebijakan wilayah,
merupakan praktik budidaya, pemrosesan,
merupakan hal penting untuk merumuskan
juga distribusi bahan pangan dan
kebijakan pembangunan yang tepat dan
terwujudnya kemandirian pangan keluarga,
secara khusus pengembangan pertanian
praktik wisata serta edukasi. Pertanian
perkotaan berkelanjutan.
perkotaan dapat diselenggarakan apabila
Potensi pemanfaatan lahan
memenuhi syarat-syarat untuk
terbatas untuk pengembangan pertanian
terlaksananya kegiatan pertanian dapat
dengan model atau bentuk pertanian
dipenuhi mengingat kondisi lahan yang
perkotaan di arahkan berbasis ruang dan
terbatas. Kontribusi dalam pengelolaan
masyarakat yaitu pertanian organik serta
dan penataan ruang diperkotaan dengan
sistem insentif, melalui model-model
mengakomodasi tren yang ada di dalam
pertanian spesifik lokasi. Pemanfaatan
masyarakat, yaitu pertanian perkotaan [9].
lahan pekarangan melalui penerapan
Praktik pertanian perkotaan dapat
konsep rumah pangan lestari untuk
dilakukan dengan melibatkan pihak swasta
mendukung ketahanan pangan keluarga
maupun pemerintah. Praktik pertanian

96
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

perkotaan ini diharapkan dapat menjadi bahan pangan sendiri, untuk dikonsumsi
contoh penanganan kota-kota pertanian masyarakat Kota Palu dan sekitarnya, juga
yang produktif dan dapat menghidupi pendapatan dari usaha lain berbasis
warga kotanya terutama pangan untuk pertanian. Selain itu, juga tentunya
keluarganya. Praktik di berbagai negara dilakukan untuk tujuan keindahan kota,
dapat dijadikan contoh baik bagi rekreasi dan relaksasi bagi masyarakat Kota
penerapan pertanian perkotaan di Palu, termasuk untuk kebutuhan
Indonesia. Beberapa kota di Indonesia peningkatan tujuan wisata di pusat Kota
sudah mulai menerapkan dan Palu [9]. Selanjutnya contoh praktik
mengembangkan pertanian perkotaan pertanian perkotaan yang lakukan di
(Fauzi et al 2016) [1]. provinsi DKI Jakarta dengan memanfaatkan
Beberapa contoh praktik pertanian lahan terbatas dalam hal ini melibatkan
perkotaan diantaranya; praktik berbagai elemen masyarakat baik anak
penyelenggaraan pertanian perkotaan di muda, lansia dan mahasiswa di kampus
Kawasan Sungai Palu yang dimaksudkan terutama fakultas pertanian yang di DKI
untuk meningkatkan pendapatan Jakarta hampir semua melaksanakan
masyarakat dengan cara memproduksi aktivitas pertanian perkotaan.

Gambar 1 Praktik pertanian perkotaan dilakukan lansia DKI Jakarta


(Sumber : Universitas Respati Indonesia Jakarta, 2019)
Praktik pertanian perkotaan di DKI obat, dan tanaman hias di berbagai lahan
Jakarta yang dilaksanakan oleh fakultas terbatas dan ruang yang tersedia,
pertanian dalam hal ini mahasiswa termasuk di pekarangan, lahan sempit,
Universitas Respati Indonesia Jakarta pinggir jalan dan sungai, atap rumah dan
melalui penanaman dengan berbagai jenis gedung, dinding bangunan, akan
tanaman pangan, tanaman buah, tanaman

97
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

meningkatkan kualitas lingkungan di Jakarta.

Gambar 2 Praktik pertanian perkotaan dilakukan mahasiswa di DKI Jakarta (Sumber :


Universitas Respati Indonesia Jakarta, 2019)

Praktik pertanian perkotaan di DKI Terpadu Ramah Anak (RPTRA), fasilitas


Jakarta ini selain memenuhi kemandirian umum, dan fasilitas sosial untuk pertanian
pangan keluarga juga akan berkontribusi akan meningkatan kualitas RTH di Jakarta,
terhadap lebih baiknya kualitas udara dan yang tidak hanya berfungsi sebagai resapan
penurunan suhu cuaca panas di Jakarta. Di air, menambah tutupan hijau, ruang
samping itu, pemanfaatan berbagai ruang bermain, tetapi juga produktifitas pangan
terbuka hijau, seperti Ruang Publik di dalamnya [10].

Gambar 3 Contoh Gang Hijau di Menteng Jakarta Pusat dan di Cilincing Jakarta Utara
(Sumber: Dinas KPKP, 2017)

Pelaksanaan pertanian perkotaan menjadi bagian dari sumber pangan


di DKI Jakarta telah menghasilkan banyak keluarga. Misalnya, gang hijau telah
praktik baik yang dilakukan oleh kelompok dilaksanakan di banyak kelurahan dan
masyarakat maupun ibu rumah tangga dan hasilnya digunakan untuk memenuhi

98
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

kebutuhan sayuran dan pangan dalam Gambar 4 adalah RPTRA Kenangan di


rumah tangga anggota kelompok dan Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Gambar 4 RPTRA Kenangan, Kec. Gambir, Jakarta Pusat


(Sumber: Dinas KPKP, 2017)
Kebutuhan pangan di perkotaan

Praktik teknologi pertanian dapat dihasilkan melalui upaya

perkotaan sederhana seperti hidroponik pemanfaatan lahan pekarangan sempit

dalam baskom, polikultur cabai dan sawi, guna memenuhi kebutuhan gizi dan

dan budidaya bawang merah dalam pot pangan keluarga. Pangan di perkotaan

yang diterapkan kepada Anggota Poktan terutama masyarakat miskin perkotaan

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur sangat sulit terpenuhi sehingga akan

sangat cocok dilakukan karena sebagian mengakibatkan rawan pangan dan tidak

besar masyarakat memiliki lahan terbatas. memenuhi kubutuan gizi yang cukup.

Tanaman yang dibudidayakan pada Penyebab kerawanan pangan di perkotaan

hidroponik dalam baskom adalah sayuran umumnya disebabkan karena masalah

daun seperti kangkung dan bayam. ketersediaan pangan dan ketidakmampuan

Teknologi tersebut sangat sederhana dan rumah tangga miskin di perkotaan untuk

mudah dilakukan oleh masyarakat serta mengakses pangan yang aman, berkualitas

memerlukan biaya yang sangat murah. dan dalam jumlah yang cukup [12]. Jumlah

Pupuk yang digunakan juga dapat dibuat masyarakat miskin di perkotaan saat ini

sendiri menggunakan kulit bawang merah terus meningkat sehingga memicu masalah

sebagai kompos [11]. ketahanan pangan dan kebutuhan pangan


masyarakat miskinnya tidak pernah
Pertanian Perkotaan untuk Kebutuhan terpenuhi. Tingginya tingkat urbanisasi
Pangan dapat menciptakan kelompok masyarakat
miskin di perkotaan yang dapat

99
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

mengakibatkan adanya perbedaan akses seleranya (food preferences) demi


terhadap pangan setiap rumah tangga dan kehidupan yang aktif dan sehat [15]. Oleh
turut menjadi penyebab timbulnya sebab itu, ketahanan pangan masyarakat
masalah ketahanan pangan perkotaan [13]. perkotaan perlu dimulai dari diri
Urbanisasi yang tinggi di perkotaan masyarakat perkotaan itu sendiri sebagai
menjadi masalah terhadap ketersediaan target sasaran ketahanan pangan.
pangan dan akses pangan penduduk Masyarakat perkotaan juga perlu
perkotaan tidak merata, tingkat kesadaran akan kebutuhan pangan yang
kemiskinan yang cenderung meningkat aman, sehat, dan cukup secara kuantitas
serta menurunnya ketersedian lahan untuk kebutuhannya, serta kesadaran
produktif bagi masyarakat perkotaan. Studi bahwa ketersediaan pangan terbatas
tentang pertanian kota saat ini terus sehingga memerlukan kontribusi dan peran
berkembang sebagai salah satu solusi masyarakat perkotaan agar bijak dalam
berbagai permasalahan terkait ketahanan konsumsi pangan. Kesadaran dan contoh
pangan, banjir, penurunan panas kota, baik untuk berpartisipasi membudidayakan
efisiensi energi, kualitas udara, perubahan komoditas tanaman pangan seperti
iklim, hilangnya habitat, dan pencegahan budidaya sayur sayuran, palawija, tanaman
kejahatan [14]. obat-obatan dan buah-buahan. Tingkat
Pertanian perkotaan merupakan rumah tangga ini juga perlu ditumbuhkan
salah satu alternatif untuk memenuhi kesadaran dan motivasi bagi masyarakat
kebutuhan pangan, kebutuhan sehari-hari perkotaan dalam rangka menjamin
terutama palawija, pertanakan dan ketersediaan pangan terutama di tingkat
budidaya hortikultura. Produksi bahan rumah tangganya yang diusahakan pada
makanan sendiri atau dalam kota dapat lahan terbatas.
memperpendek proses distribusi pangan
SIMPULAN
dan dapat mengurangi harga jual sehingga
1. Keberadaan sumberdaya lahan terbatas
meningkatkan daya beli masyarakat (akses
dan sumberdaya manusia di perkotaan
pangan). Ketahanan pangan merupakan
memberikan peluang untuk
kondisi ketika semua orang pada segala
dimanfaatkan atau dikembangkan
waktu baik secara fisik, sosial, dan ekonomi
sebagai lahan/ruang pertanian
memiliki akses pada pangan yang cukup,
perkotaan intensif dan moderen bagi
aman, dan bergizi untuk pemenuhan
masyarakat tani perkotaan yang
kebutuhan konsumsi dan sesuai dengan
sekaligus mendukung pengembangan

100
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

ruang terbuka hijau di wilayah Berkelanjutan. Jurnal Perencanaan


perkotaan. Wilayah dan Kota. 2(1): 89-99.
2. Praktik pertanian perkotaan merupakan
Food and Agriculture Organization (FAO).
praktik budidaya, pemrosesan, juga
2008. Urban Agriculture For
distribusi bahan pangan dan
Sustainable Poverty Alleviation and
terwujudnya kemandirian pangan
Food Security. 84p.
keluarga, praktik wisata serta edukasi.
Haletky ,N. and O. Taylor. 2006. Urban
Pertanian perkotaan dapat
Agriculture as a Solution to Food
diselenggarakan apabila memenuhi
Insecurity: West Oakland and
syarat-syarat untuk terlaksananya
People’s Grocery. Urban Agriculture
kegiatan pertanian dapat dipenuhi
in West Oakland.
mengingat kondisi lahan yang terbatas.
3. Kebutuhan pangan di perkotaan dapat Mallingreau JP dan Mangunsukoharjo K.

dihasilkan melalui upaya pemanfaatan 1978. Evaluasi Lahan dan

lahan pekarangan sempit guna Pendekatan Terpadu Untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan pangan Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta

keluarga. Pangan di perkotaan terutama (ID): Puspics Bakosurtanal.

masyarakat miskin perkotaan sangat Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.
sulit terpenuhi sehingga akan Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
mengakibatkan rawan pangan dan tidak
Muiz A. 2009. Analisis perubahan
memenuhi kubutuan gizi yang cukup.
penggunaan lahan di kabupaten
sukabumi. [tesis]. Bogor (ID): Institut
DAFTAR PUSTAKA
Pertanian Bogor.
Fauzi, A. R., Ichniarsyah, A. N., & Agustin,
Rahmah, D.M, Widyasanti, A, Dwiratna,
H. 2016. Pertanian Perkotaan:
N.P. S. 2016. Pemanfaatan lahan
Urgensi, Peranan, dan Praktik
pekarangan dengan menerapkan
Terbaik. Jurnal agroteknologi. 10(1),
konsep kawasan rumah pangan
49-62.
lestari. : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
Noorsya, AO, Kustiwan I. 2013. Potensi
Masyarakat. 5(1): 20-21.
Pengembangan Pertanian Perkotaan
Moestopo M, Hamzens, Pingkan S.W.2018.
untuk Mewujudkan Kawasan
Pengembangan potensi pertanian
Perkotaan Bandung yang
perkotaan di kawasan sungai palu.

101
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian
Jurnal Ilmiah Respati

Jurnal Pengembangan Kota. 6(1):76- Frayne, B., Battersby-Lennard, J., Fincham,


82. R., & Haysom, G. (2009). Urban food
security in South Africa: case study
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan
of Cape Town, Msunduzi and
Lingkungan Hidup. 2018. Desain
Johannesburg. Development
Besar Pertanian Perkotaan DKI
Planning Division Working Paper
Jakarta Tahun 2018-2030.Jakarta
Series. (15): 14-15. Diakses dari
(ID). Pemerintah Provinsi DKI
http://www.ruaf.org/
Jakarta.
ruaf_bieb/upload/3455.pdf.
Nurjasmi, R., S.M. Sholihah, Suryani, L.S.
Mazeereuw. (2005). Urban Agriculture
Banu, dan M.A. Wahyuningrum.
Report. Region Waterloo. Public
2019. Pelatihan Teknologi Budidaya
Healt.
Tanaman Sayuran Di Lahan Sempit
Kepada Anggota Poktan Kelurahan World Bank. 2013. Urban agriculture
Bampu Apus Kecamatan Cipayung findings from four city case studies
Jakarta Timur. Jurnal Pelayanan dan (Information series No. 18).
Pengabdian Masyarakat (PAMAS). Washington DC, USA: The World
3(2): 72-81. Bank.

Nughent, R., & Egal, F. (2000). Urban and


periurban agriculture, household
food security and nutrition. Paper
presented at the electronic
conference Urban and Peri-urban
Agriculture on the Policy Agenda
FAO.

102
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian

Anda mungkin juga menyukai