PERSIAPAN PENDERITA
Pastikan bahwa penderita sudah makan, atau setidaknya
tidak sedang merasa lapar, sebelum tindakan anestesi
lokal
Dudukkan penderita pada posisi semi supine, pada posisi
demikian penderita akan merasa lebih nyaman, prosedur
anestesi lebih mudah dilakukan, dan kemungkinan
terjadinya vasovagal syncope dapat dikurangi
PROSEDUR UMUM ANESTESI LOKAL
1. Ambil sebuah disposable syringe, pastikan hal-hal berikut ini:
Masih tersimpan pada pembungkus dan tidak terdapat cacat
atau robekan
Periksa tanggal kadaluwarsa
Jarum pada barrel dieratkan terlebih dahulu sebelum membuka
pembungkusnya dengan memutar hub searah jarum jam,
kemudian handle pada syringe didorong sehingga plunger
menyentuh ujung barrel, baru kemudian pembungkus syringe
dibuka
2. Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anestesi lokal, periksa keterangan
pada dinding ampul yang mencantumkan: kandungan, konsentrasi, dan
volume larutan anestesi lokal, kandungan dan konsentrasi bahan
vasokonstriktor, dan tanggal kadaluarsa cairan anestesi lokal tersebut
3. Sebelum mematahkan leher ampul pastikan bahwa seluruh cairan berada di
bawah leher ampul, apabila ada cairan yang masih berada di atas leher ampul
lakukan ketukan pada dinding ampul dengan jari tangan atau putar ampul
dengan gerakan sentrifugal sampai seluruh cairan berada di bawah leher
ampul
4. Leher ampul dipatahkan, lalu penutup jarum pada disposable syringe dibuka,
kemudian larutan anestesi lokal di dalam ampul tersebut dihisap dengan jarum
injeksi sampai seluruh cairan anestesi lokal berpindah ke dalam barrel tanpa ujung
jarum menyentuh dinding ampul
5. Setelah semua cairan telah terhisap ke dalam barrel penutup jarum dipasang
kembali dengan hati-hati jangan sampai ujung jarum menyentuh penutupnya,
kemudian diperiksa apakah ada gelembung udara di dalam cairan di dalam barrel
tersebut, apabila terdapat gelembung udara dilakukan ketukan pada dinding barrel
sampai semua gelembung udara keluar dari cairan yang ada kemudian dorong
handle sampai terlihat ada cairan yang keluar dari ujung jarum
6. Keringkan daerah yang akan menjadi tempat tusukan jarum dengan kasa
steril lalu ulasi daerah tersebut dengan cairan antiseptik secukupnya
7. Jarum ditusukkan pada mukosa di daerah yang dituju secara perlahan-
lahan, perlu diperhatikan bahwa bevel pada ujung jarum selalu menghadap ke
arah tulang sebelum cairan anestesi lokal diinjeksikan mutlak dilakukan
aspirasi, apabila terlihat darah masuk ke dalam barrel maka tariklah jarum
keluar dari mukosa
8. Apabila pada aspirasi tidak terlihat terhisapnya darah maka injeksikan cairan
anestesi lokal secara perlahan-lahan untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul
selama injeksi dan menghindari terjadinya toksisitas cairan anestesi lokal
9. Setelah injeksi cairan anestesi lokal selesai tariklah jarum dari daerah kerja
secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mencegah timbulnya perdarahan di
tempat tusukan jarum, efek anestesi mulai terasa beberapa detik sampai
beberapa menit setelah injeksi, pada umumnya efek anestesi lokal sudah
tercapai dalam waktu 5 menit
4. TEKNIK PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA
DIRECT DAN INDIRECT
Metode Indrect
1. Sediakan model gigi pasien yang belum dipreparasi (model diagnostic)
--> model A
2. Sediakan model gigi pasien yang sudah dipreparasi --> oleskan
vaseline pada gigi penyangga --> model B
3. Susun gigi pada daerah pontik pada model A --> anarsir gigi tiruan,
pola malam
4. Cetak model A dengan sendok ceteak setengah rahang dengan bahan
alginate
5. Buka cetakan --> hasil cetakan harus mencakup semua gigi penyangga
6. Aduk akrilik lalu tempatkan akrilik ke sendok cetak hasil cetakan alginate
7. Cetak kembali ke model B (model gigi yang sudah dipreparasi) --> tunggu
hingga polimerisasi hampir sempurna
8. Lepaskan sendok cetak dari model B, rapihkan sisa-sisa akrilik mahkota
pada model B
9. Setelah polimerisasi sempurna, lepaskan mahkota sementara dari model
B
10. Rapihkan mahkota sementara dengan menggunakan bur frasser
11. Polish mahkota sementara
12. Mahkota sementara siap dipasang ke pasien --> sementasi dengan
semen sementara
5. URUTAN PROSEDUR PADA PASIEN
Akhiran chamfer
Karena bahannya menggunakan akrilik, dimana akrilik
mudah rapuh sehingga dengan akhiran preparasi
chamfer dapat memberikan retensi yang baik
mencegah terjadinya kerusakan semen sebagai bahan
perekat yang ada diantara retainer dengan gigi
penyangga.
9. TUJUAN GUIDING GROOVE
Spot pada powerpoint --> area yang berkontak dengan gigi lawan. Maka
dilakukan oklusi sentrik dan oklusi eksentrik --> articulating paper.
Cek oklusi sentrik dengan menggunakan articulating paper. Apabila
terdapat area yang berkontak dengan gigi lawan, maka dilakukan
pengurangan kembali.
Untuk cek oklus eksentrik --> posisikan kembali articulating paper
pada permukaan oklusal gigi penyangga lalu instruksikan pasien
untuk menggerakan mandibulanya posisi protrusi dan ke lateral
(oklusi eksentrik atau excursive)
Periksa hasil preparasi --> tidak boleh ada permukaan yang bersudut
tajam/permukaan yang tidak rata.
12. TEKNIK PENCETAKAN POLYVINYL SILOXANE
(rahang atas dan rahang bawah)
1. Pemeriksaan dan penyesuaian fitness -> menggunakan visual & probe -->
jika terdapat margin overhang dan defisiensi --> jembatan tidak tepat
pada tempatnya
2. Pemeriksaan kontak --> menggunakan dental floss yang dimasukkan di
interdental antara retainer dan gigi sebelahnya
3. Pemeriksaan underextention & overextention -> menggunakan sonde yang
dilewatkan pada permukaan ke arah gusi tidak boleh terhalang sela,
ketinggian atau ketidakrataan.
4. Pemeriksaan dan penyesuaian warna --> warna dapat sedikit lebih terang
(chroma terlalu rendah) dan dapat terlalu gelap
5. Pemeriksaan oklusal --> menggunakan articulating paper --> oklusi
sentrik dan eksentrik. Jika Terdapata teraan --> Kontak premature -->
dikurangi
6. Adaptasi gusi --> tidak boleh menekan gusi
7. Kontak yang baik dengan residual ridge --> karena ketika pontik
menekan dapat menyebabkan ulserasi
15.TAHAP INSERSI MAHKOTA