Anda di halaman 1dari 12

MODUL 7

SKILLS LAB PROSTODONSIA


“GIGI TIRUAN”
PENUNTUN UNTUK MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
2023
SURVEYING

Kompetensi Utama :
6.1. Memahami ilmu kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai pertimbangan
dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
8.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan
pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien
13.7. Melakukan perawatan kehilangan gigi pada pasien dewasa.

Kompetensi Penunjang untuk Pencetakan dan Surveying


6.1.1. Menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk mengembalikan fungsi
optimal sistem stomatognati
8.1.1. Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
8.1.2. Menghubungkan berbagai tatalaksana kedokteran gigi klinik untuk membantu
dan memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam mengembalikan
fungsi optimal sistem stomatognatik.
13.7.1. Menentukan indikasi perawatan kehilangan gigi geligi permanen untuk kasus
gigi tiruan cekat dan lepasan.
13.7.3. Memilih gigi penyangga untuk pembuatan gigi tiruan cekat dan gigi tiruan
lepasan.

Tujuan pembelajaran (Learning Objective)


Mahasiswa mampu melakukan surveying pada model belajar

Metode pembelajaran :
 Tutorial
- Dosen pembimbing memperagakan cara melakukan survey pada model
 Praktikum
- Mahasiswa melakukan survey pada model

Rencana pelaksanaan :
2x tatap muka @150 menit

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


 Surveyor = 8 buah
 12 model studi yang telah dibasis

TINJAUAN PUSTAKA
Surveying adalah suatu proses untuk memperoleh detail gigi penyangga dan jaringan
sekitarnya serta memilih path of insertion dari GTSL.
Tujuan surveying :
1. Menentukan arah pemasangan, mendapat kesejajaran dari 2 atau lebih permukaan
gigi atau struktur jaringan yang berdekatan.
2. Menentukan tempat dan mengatur daerah undercut pada gigi yang diperlukan
untuk retensi.
3. Menentukan ketinggian garis kontur gigi abutment yang sesuai dengan arah
pemasangan gigi tiruan.
4. Menentukan daerah undercut pada jaringan yang memerlukan tindakan bedah
misal :
− Undercut pada tulang
− Undercut pada jaringan lunak yang mengganggu keluar masuknya GT.

Bagian-bagian surveyor :

Instrumen surveyor dan gunanya :


1. Analyzing rod : menganalisa daerah undercut

2. Undercut gauze : mengukur undercut


3. Wax trimmer : memotong, merapikan kelebihan wax pada waktu block out
undercut

4. Carbon marker : isi pensil


5. Metal sheath for carbon marker : pelindung carbon marker agar tidak mudah patah

Cara melakukan survey :


1. Model yang akan disurvey dipasang pada posisi netral

2. Menentukan kesejajaran gigi dengan analyzing rod

3. Pasang carbon marker untuk membuat garis survey.

4. Memeriksa daerah undercut dengan arah tegak lurus dengan undercut gauze. Ada
3 ukuran undercut gauze, yaitu 0,01, 0,02 dan 0,03
5. Menutup undercut (block out) dengan wax dan membuang kelebihan wax dengan
wax trimmer

6. Melakukan tripoding

TRIPODING
Pada waktu melakukan survey, desain atau pembuatan gigi tiruan sebagian lepas,
seringkali model dilepas dari cast holder. Untuk mengembalikan model dengan tepat perlu
dilakukan tripoding. Caranya :
• Tissue Surface Indexing
Metode tripoding dengan membuat tiga tanda pada model dengan carbon
marker. Ketiga tanda tersebut letaknya berjauhan. Kemudian model dilepas
dari cast holder. Bila model akan dikembalikan maka surveyor table diatur
sedemikian rupa sampai carbon marker menyentuh ketiga tanda tersebut.
• Art Portion Indexing
Metode tripoding dengan cara membuat garis vertikal dengan analyzing rod.
Dibuat tiga garis vertikal pada permukaan model : satu dibagian posterior, satu
di kiri dan satu di kanan.

REFERENSI :
1. Osborne J., Lammie A. Partial Dentures, 4th ed. Toronto : Blackwell Scientific
Publications, 1974.
2. Zarb G., Bergman B.,Clayton J.A. Prosthodontic Treatment for Partially
Edentulous Patients. Saint Louis : CV Mosby. 1978.
3. Henderson D., Steffel V. Mc Cracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th
ed. Saint Louis : CV.Mosby. 2005.
MEMBUAT SENDOK CETAK PERSEORANGAN PADA MODEL RAHANG

Tujuan pembelajaran (Learning Objective)


Mahasiswa mampu melakukan pembuatan sendok cetak perseorangan pada model
gigi tiruan penuh

Metode pembelajaran :
Praktikum : mahasiswa melakukan pembuatan SCP pada model GTP

Rencana pelaksanaan :
2x tatap muka @150 menit

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


 Lap putih
 Lampu spiritus dan isinya
 Lecron / pisau malam
 Pinsil
 Masker
 Kuas ukuran sedang / kapas + pinset
 Mangkok porselen (cucing) dengan tutup
 Spatula semen
 Bowl
 Straight handpiece
 Acrylic trimmer, amplas, dan stone bur kasar sampai halus

Alat dan bahan yang disediakan :


 Modelling wax
 Vaseline / CMS
 Cold curing acrylic
 Kertas selofan / plastik tipis

Persiapan :
Gambar batas SCP pada model dengan pinsil yaitu untuk RA pada mucobuccal
fold, hamular notch, dan vibrating line, serta untuk RB pada mucobuccal fold,
distal retromolarpad, dan sulkus alveolingualis. Gambar juga garis 2 mm di atas
batas SCP yg telah digambar (ke arah puncak prosesus alveolaris)

Cara kerja :
1. Siapkan lampu spiritus dan pisau malam / lecron
2. Basahi model dengan air
3. Satu lembar malam merah diletakkan di atas model, untuk memperkirakan lebar
malam yang akan digunakan, lalu potong kelebihan malam
4. Malam merah dilunakkan secara merata di atas api lampu spiritus, kemudian
letakkan di atas permukaan model yang sudah diberi tanda 2 mm di atas batas SCP.
Tekan ringan dan merata hingga rapat dan sesuai dengan permukaan model.
Bentuk / potonglah sesuai dengan batas yang sudah ditentukan
5. Buat “stop” dengan memotong malam ukuran 5 x 10 mm di permukaan ridge
anterior dan di permukaan ridge posterior kiri dan kanan
6. Ulasi bagian model yang tidak tertutup malam merah dengan vaseline / CMS
memakai kuas atau kapas + pinset secara merata dan tipis
7. Sambil menunggu CMS kering,takar liquid acrylic. Untuk RA 6 cc dan RB 5 cc.
Tuang ke dalam mangkok porselen (cucing)
8. Taburkan powder acrylic sedikit demi sedikit ke dalam cucing sambil diketok-
ketok agar powder dan liquid dapat tercampur dengan baik. Jika perlu aduk dengan
spatula semen
9. Setelah campuran cukup padat dan tidak ada liquid yang berlebih, tutup rapat
cucing dan tunggu sampai fase buram (dough stage). Ambil seluruh adonan. Untuk
RA adonan dibentuk bulat dan untuk RB dibentuk bulat panjang sesuai bentuk
prosesus alveolaris. Perhatikan setting time self-cured acrylic yang digunakan
Gunakan kertas selofan / plastik tipis dan basahi jari agar acrylic tidak melekat
pada jari tangan
10. Untuk RA adonan akrilik dibentuk satu bulatan, diletakkan di tengah-tengah
palatum. Untuk RB adonan akrilik dibentuk silinder sepanjang lengkung gigi dan
diletakkan di atas ridge. Kemudian tekan-tekan adonan hingga diperoleh ketebalan
merata pada seluruh permukaan daerah garis batas SCP
11. Sebelum adonan mengeras dan menghasilkan panas, lepaskan SCP dari model,
kemudian kembalikan lagi. Selanjutnya tunggu sampai self-cured acrylic benar-
benar mengeras dan sudah tidak panas lagi. Lepaskan SCP kemudian dirapikan dan
dihaluskan.

Syarat-syarat SCP :
 Luas SCP harus tepat sampai garis batas
 Ketebalan merata 2 – 3 mm
 Bentuk tepi membulat dan tidak ada bagian yang tajam
 Daerah frenulum harus bebas
 Permukaan SCP tidak ada kerutan / lipatan akrilik dan tidak porus
PENCETAKAN DENGAN ALGINATE DAN BORDER MOLDING

Kompetensi Utama :
6.1. Memahami ilmu kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai pertimbangan
dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
8.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan
pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien
13.7. Melakukan perawatan kehilangan gigi pada pasien dewasa.

Kompetensi Penunjang untuk Pencetakan dan Surveying


6.1.1. Menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk mengembalikan fungsi
optimal sistem stomatognati
8.1.1. Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
8.1.2. Menghubungkan berbagai tatalaksana kedokteran gigi klinik untuk membantu
dan memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam mengembalikan
fungsi optimal sistem stomatognatik.
13.7.1. Menentukan indikasi perawatan kehilangan gigi geligi permanen untuk kasus
gigi tiruan cekat dan lepasan.
13.7.2. Melakukan perawatan kasus kehilangan gigi geligi permanen dengan gigi tiruan
cekat dan gigi tiruan lepasan sederhana.
13.7.3. Memilih gigi penyangga untuk pembuatan gigi tiruan cekat dan gigi tiruan
lepasan.

Tujuan pembelajaran (Learning Objective)


1. Mahasiswa mampu melakukan pencetakan dengan posisi dan cara yang benar
2. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang harus tercetak pada RA dan RB
3. Mahasiswa mengetahui cara-cara melakukan border molding

Metode pembelajaran :
 Praktikum : melakukan pencetakan antar teman
 Tutorial : satu dosen pembimbing dalam satu kelompok akan memperagakan cara
border molding dan secara acak memilih satu mahasiswa untuk memperagakannya

Rencana pelaksanaan :
2x tatap muka @150 menit

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


 Dental unit / kursi
 Alginate
 Gips biru
 Green stick compound
 Masker tali dan karet
 model studi GTP dan GTS free end dan dibuat SCP dari akrilik

Mahasiswa wajib membawa :


 Alat standar (2 buah kaca mulut no. 4, sonde halfmoon, excavator, pinset)
 Nierbekken
 Lap putih
 Sarung tangan
 Sendok cetak bersudut dan berlubang ukuran S, M, L
 Bowl dan spatel
 Spiritus dan isinya + korek api
 Lecron

TINJAUAN PUSTAKA
Cetakan pendahuluan / Preliminary Impression / Cetakan I / Primary Impression / Cetakan
Anatomis : perlu dibuat untuk kasus gigi tiruan lengkap, gigi tiruan lepasan, dan gigi
tiruan cekat.
Sendok cetak : Stock tray
Bahan cetak : Alginate / Impression Compound / Rubber base heavy body
Tehnik Mencetak : Single Impression

Cara mencetak dengan alginate :


1. Gunakan sendok cetak berlubang, bentuk & ukuran sesuai rahang yang dicetak.
2. Aduk bubuk + air dengan rasio sesuai pabrik.
3. Tempatkan di sendok cetak.
4. Pasien disuruh kumur-kumur.
5. Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien.
6. Garis tengah sendok cetak // garis tengah muka (centering)
7. Perhatikan posisi kepala pasien agar bahan cetak tidak masuk ke tenggorokan.
8. Posisi operator :
 Waktu memasukkan & mengeluarkan SC baik utk RA maupun RB di
sebelah kanan depan pasien.
 Khusus waktu menekan & menahan SC RA operator berdiri di belakang
pasien.
9. Untuk RA penekanan dari posterior ke anterior.
10. Untuk RB waktu mencetak pasien dianjurkan mengangkat & menjulurkan lidah ke
depan.
11. Setelah alginate mengeras, keluarkan dari mulut.
12. Periksa hasil cetakan, bersihkan dengan air mengalir, keringkan lalu cor dengan
plaster of paris.
Tanda – tanda anatomis yang harus terlihat pada hasil cetakan :
Rahang atas Rahang bawah
1. Gigi 1. Gigi
2. Processus alveolaris 2. Processus alveolaris
3. Vestibulum labialis 3. Vestibulum labialis
4. Vestibulum bukalis 4. Vestibulum bukalis
5. Frenulum labialis 5. Frenulum labialis
6. Frenulum bukalis 6. Frenulum bukalis
7. Tubermaxilla 7. Frenulum lingualis
8. Hamular notch 8. Bukal shelf
9. Fovea palatina 9. Retromolarpad
10. Rugae palatina 10. Retromylohyoid
11. Papilla Incisiva 11. Sulcus alveolingual

Sendok Cetak Perseorangan


SCP terbuat dari akrilik ataupun compound dan pembuatannya dapat dilakukan secara
langsung mulut maupun tidak langsung melalui model. Tepi SCP harus bulat, tidak boleh
ada yang tajam.

Pemeriksaan SCP di dalam mulut dilakukan untuk melihat panjang-pendeknya SCP.


 SCP dari compound dan akrilik batas tepi pada mukosa bergerak & tidak bergerak.
 Frenulum harus bebas.
 Batas distal RA ----- Vibrating line.
 Batas lateral RA ----- Hamular notch.
 Batas distal RB ----- Retromolar pad

Pemeriksaan kecekatan SCP RA :


 Buka tutup mulut ----- hamular notch
 Gerakan RB ke kiri dan ke kanan ----- disto bukal

Pemeriksaan kecekatan SCP RB :


 Lidah digerakkan ke kiri dan ke kanan ----- 1/3 posterior / retromylohyoid
 Lidah menyentuh belakang palatum ----- 2/3 anterior / sulcus alveolingual
 Membasahi bibir atas ----- frenulum lingualis

Border molding :
Tujuan : mendapatkan tepi-tepi SCP sesuai bentuk vestibulum oris.
Tepi-tepi SCP harus terletak pada batas mukosa bergerak & tidak bergerak.
Tepi-tepi SCP dibentuk sesuai otot-otot pada waktu berfungsi (lakukan muscle trimming)

Cara border molding :


 SCP dari compound tepi-tepi dipanaskan.
 SCP dari akrilik tepi-tepi dikurangi 2 mm lalu ditambah green stick compound
yang telah dipanaskan.
 Untuk kasus GTSL, yang diborder molding hanya daerah free end

Gerakan border molding RA :

RB digerakkan kiri kanan

Bibir, pipi ditarik ke bawah, ke dalam. Pasien disuruh menghisap

SCP ditekan, pasien disuruh meniup.

Gerakan border molding RB :

Lidah dijulurkan ke depan, buka-tutup mulut.

Pasien disuruh menghisap


Lidah digerakkan kiri – kanan, lidah menyentuh palatum,basahi bibir atas.

Bibir bawah ditarik ke atas, ke depan & ke dalam

REFERENSI :
1. Osborne J., Lammie A. Partial Dentures, 4th ed. Toronto : Blackwell Scientific
Publications, 1974.
2. Zarb G., Bergman B.,Clayton J.A. Prosthodontic Treatment for Partially
Edentulous Patients. Saint Louis : CV Mosby. 1978.
3. Zarb G.A., Bolender C.L. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. 12th
ed. USA : C.V Mosby. 2004.
4. Henderson D., Steffel V. Mc Cracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th
ed. Saint Louis : CV.Mosby. 2005.

SKENARIO :
Seorang pasien datang ke dokter gigi dengan maksud ingin memperbaiki gigi depan
atasnya yang patah dan berubah warna. Dari anamnesa diketahui pasien mengalami
kecelakaan 1 tahun yang lalu, tetapi tidak pernah ada keluhan sehingga tidak pernah pergi
ke dokter gigi. Pemeriksaan intra oral diketahui gigi 11 patah 1/3 insisal dan berubah
warna.

TUGAS :
1. Peragakan cara melakukan pencetakan rahang atas!
2. Peragakan cara melakukan pencetakan rahang bawah!
3. Tunjukkan pada model yang telah dicor bagian-bagian yang harus tercetak di
rahang atas!
4. Tunjukkan pada model yang telah dicor dan verbalkan bagian-bagian yang harus
tercetak di rahang bawah!

Anda mungkin juga menyukai