Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PEMBUATAN GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN


PADA PASIEN
DI SUSUN

OLEH :
FITASARI
16 3145 124 004

D III TEKNIK GIGI


STIKES MEGA RESKY MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya saya dapat menyelesaikan laporan
PEMBUATAN GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN. Yang merupakan salah satu mata
kuliah yang harus saya selesaikan untuk melangkah ke semester berikutnya.

Tujuan saya membuat laporan ini. Selain untuk memenuhi tugas kuliah, juga agar
pembaca mengetahui cara pembuatan protesa atau Gigi Tiruan Lengkap Lepasan. Pada
pembuatan laporan ini, saya berterimakasih. kepada ketua prodi DIII Teknik Gigi, yaitu
Bapak UMAR DG PALALLO M.kes. dan kepada kepala laboratorium Teknik Gigi, yaitu Ibu
ISMA SUPRAPTI SKM. Yang telah membimbing saya pada saat proses pembuatan Gigi
Tiruan Lengkap Lepasan. Sehinggah dapat di gunakan oleh pasien saya. Saya berharap akan
membuat lebih banyak senyum dengan pembuatan Gigi palsu ini.

Semogah laporan ini bermanfaat bagi pembaca, saya menyadari masih banyak
kekurangan dari laporan saya ini, baik dari materi, maupun dari teknik penyajian. Berhubung
saya sendiri masih kurang dalam hal pengetahuan dan pengalaman saya dalam pembuatan
gigi palsu. Oleh karena itu, kritik dan saran pembangun sangat saya harapkan,

Terimakasih

18, april 2018

FITASARI
DAFTAR ISI

BAB 1

 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan

BAB 2

 PEMBAHASAN
A. Data pasien
B. Alat dan bahan
C. Prosedur kerja Gigi Tiruan Lengkap Lepasan

BAB 3

 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Praktikum pembuatan GTLL (Gigi Tiruan Lengkap Lepasan) ini di latar belakangi
untuk penunjang mata kuliah GTLL, yang harus di selesaikan pada waktu tertentu.
Pratikum pembuatan GTLL ini lakukan kepada pasien agar kedepannya bisa lebih
mahir dalam pembuatan GTLL secara mandiri. Hal ini juga menjadi dasar untuk
melihat kemahiran dan tingkat mutu para generasi tekniker-tekniker gigi yang akan di
hasilkan oleh STIKES MEGA MEGA REZKY MAKASSAR, khususnya pada prodi
D III TEKNIK GIGI itu sendiri.

Dan apa dasarnya praktikum GTLL yang bersentuha langsung dengan pasien ini
tak lain bertujuan untuk meningkatkan mutu dari mahasiswa D III Teknik Gigi itu
sendiri.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui perkemabangan ilmu pengetahuan dan skil dari mahasiswa
itu sendiri.
 Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu dari mahasiswa itu sendiri
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Data pasien
Nama : FATIMA

TTL : SULI, 31 DESEMBER 1955

Alamat lengkap :

 Desa : SULI PANTAI


 Kec : SULI
 Kab : LUWU
 Provinsi : SULAWESI SELATAN

Kasus : Pasien GTLL


B. Alat dan bahan
a. Alat
1. Bunsen

Bunsen adalah sebuah peralatan labooratorium umum yang menghasilkan


nyala api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk pemanasan, sterilisasi,
dan pembakaran

2. Lecron

Lecron adalah alat yang di gunakan untuk mengukir wax

3. Kuvet

Kuvet adalah alat yang digunakan pada penanaman model kerja untuk proses
boiling out, packing akrilik, dan proses curing
4. Alat pres

Alat pres berfungsi untuk memperkuat tanaman model kerja ke dalam kuvet,
agar hasil dari proses packing akrilik sesuai dengan basis malam yang telah di
buat sebelumnya.

5. Sendok cetak

Sendok cetak adalah alat yang di gunakan untuk mencetak rahang pasien
untuk mendapatkan model kerja

6. Articulator

Articulator adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan oklusi rahang pada
model kerja yang menggantikan rahang pasien.
7. Panci

Panci adalah wadah untuk proses boiling out dan prises curing pada
pembuatan gigi tiruan.

8. Kompor gas

Kompor gas adalah alat yang digunakan untuk memanaskan pada proses
boiling out, dan proses curing.

9. Spatula dan bowl

Spatula adalah alat yang di gunakan untuk mengaduk bahan cetak, baik itu
alginat maupun gypsum.
Bowl adalah wadah untuk menaruh bahan cetak yang akan di aduk.
10. Mesin poles

mesin poles adalah salah satu alat yang digunakan untuk proses finishing, dan
polishing agar menghasilkan permukaan gigi tiruan yang halus dan mengkilap.

11. Alat poles

Alat poles adalah alat yang digunakan bersama mesin poles untuk memolton
sayap-sayap yang tidak di butuhkan, dan menghluskan permukaan gigi tiruan.
Adapun jenis-jenis alat poles yaitu:
a. Fissure, adalah mata bur yang di gunakan untuk memotong bahan yang
berlebihan padaa gigi tiruan.
b. Freezer, adalah mata bur yang di gunakan untuk menghilangkan sayap-
sayap yang tidak di butuhkan pada gigi tiruan.
c. Stone, adalah mata bur yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan
gigi tiruan.
d. Rag wheel, adalah mata bur yang di aplikasikan bersama dengan bahan
abrasive untuk menghiangkan goresan-goresaan yang ada pada daerah
permukaan plat.
e. Brush wheel, adalah mata bur yang di gunakan bersama dengan bahan
abrasive untuk mengkilapkan gigi tiruan.
b. Bahan

1. Gigi artificial

Gigi artificial adalah bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang
sudah tanggal.

2. gips keras

Gips keras adalah bahan yang digunakan untuk membuat mosel kerja pada
pembuatan gigi tiruan.

3. gips lunak

Gips lunak adalah bahan yang di gunakan untuk menanam model pada
articulator dan penanaman pada kuvet.
4. Alginat

Alginate adalah bahan yang di gunakan untuk mencetak rahan pasien.

5. Spirtus

Spirtus adalah bahan bakar yang digunakan pada Bunsen, untuk melunakkan
wax.

6. Malam (wax)

Malam (wax) adalah bahan yang di gunakan untuk menggantikan jaringan


lunak dan keras dalam mulut, tempat melekat gigi artificial.
7. Akrilik (hot curing)

Akrilik adalah bahan yang di gunakan untuk membuat plat pada gigi tiruan.
Yang menggantikan modeler malam.

C. Prosedur kerja Gigi Tiruan Lengkap Lepasan


1. Penerimaan model kerja dari dokter gigi

Setelah rahang pasien di cetak, dokter gigi mengirimkan model kerja kepada
terkniker untuk di buat kan protesa atau gigi palsu.

2. Pembuatan base plate


 Rahang atas
 Rahang bawah

Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakili dasar gigi tiruan dan
digunakan untuk membuat maxilla-mandibular record, menempatkan gigi untuk
insersi kedalam mulut pasien.

Pembuatan base plate menggunkan malam merah (wax) dengan membentuk


pola dari model kerja yang telah di tentukan.

3. Bite rim / oklusal rim

Bite rim di buat diatas base plate yang telah di rapikan menggunakan
modeling wax.
Oklusal rim sendiri terdiri dari gabungan base plate dan bite rim.

Setelah membuat base plate, selanjudnya pembuatan bite rim, dengan


membuat balok dari malam (wax) lalu du aplikasikan ke base plate dengan
mengikuti lengkung rahang pasien.
4. Pengambilan gigitan / petinggi gigitan

Pengambilan gigitan, betujuan untuk mendapatkan garis median dan garis


senyum pasien.

Pengambilan gigitan ini dilakukan oleh dokter untuk menentukan garis median,
dan garis senyum dari pasien.

5. Penanaman model pada articulator

Penanaman model pada articulator bertujuan untuk membantu proses


penyusunan gigi artificial pada kasus gigi tiruan penuh.

Setelah pengambilan gigitan selesai, sebelum menyusun gigi artificial,


terlebih menanam model pada articulator, dengan cara membuat adonan gips
lunak terlebih dahulu, dan di aplikasikan ke articulator dan menanam model
kerja pada articulator.
6. Penyusunan gigi artificial

Penyusunan gigi artificial untuk meggantikan bite rim.

Penyusunan gigi artificial di mulai dari menyusun gigi artificial bagian


anterior atas, lalu anterior bawah dengan menesuaikan anterior atas, di ikuti
dengan penyusunan posterior atas, setelah itu di lakukan penyusunan gigi
artificial M1, P2, M2, dan terakhir P1.

7. Try in

Pencobaan GTP pada pasien dengan bentuk basis masih modeler malam.

Try in ini dilakukan untuk melihat apa gigi tiruan yang telah di buatkan
telah sesuai dengan yang di harapkan.

8. Flasking

Penanaman model kedalam kuvet


Flasking ini di lakukan untuk mendapatkan cetakan atau mould spase, yang
akan di isi oleh akrilik nantinya.
Dengan menyiapkan kuvet dan gips lunak. Buat adonan gips lunak lalu
tuang ke dalam kuvet. Sebelum menanam model ke dalam kuvet, basahi model
terlebih dahulu, agar model melekat pada gips. Setelah itu rapikan, tunggu hingga
mengeras, lalu oleskan vaselin agar kuvet bagian bawah danatas mudah di
pisahkan. Setelah itu pasang kuvet bagian atas, buat adonan gips lalu tutup
kuvet, dan pres hingga adonan mengeras.

9. Boiling out

Pengeluaran modeler malam dari model, dan menyiskan mould spase.

Boiling out ini dilakukan untuk mengeluarkan modeler malam dari dalam
kuvet dan menyisakan.
Setelah di pres, siapkan panci, air, dan kompor. Masak kuvet yang berisikan
model hinggah modeler malamnya keluar. Hinggah modeler malam keluar dari
kuvet, dan menyisakan mould spase.

10. Packing akrilik

Pengisian akrlik ke dalam mould space, bertujuan untuk menggantikan


moeler malam.

Packing akrilik ini di lakukan dengan mencampurkan powder dan liquid


sampai homogeny, dan melewati beberapa tahapan yaitu sandy stage, stringy
stage, dough stage, rubbery stage, dan hard stage.
11. Curing

Pemanasan akrilik, untuk meelepaskan zat-zat kimia dari bahan akrilik.


Pemanasan ini di lakukan selama ±45 menit.

12. Deflasking

Pengeluaran model dari dalam kuvet.


Setelah di lakukan curing selama ±45 menit, kuvet sebaikanya di biarkan
dingin terlebih dahulu, setelah itu di lakukan deflasking. Deflasking di lakukan
dengan cara mengetuk-ngetuk pinggiran kuvet agar gips yang ada di dalamnya
hancur, dan mengeluarkan model kerja yang telah di curing.

13. Finishing

Pemotongan sayap-sayap yang berlebihan, dan tidak di gunakan.


Pemotongan sayap-sayap yang berlebihan di lakukan dengan alat polis dan
mata bur, agar sayap-sayap dan kelebihan bahan yang tidak di gunakan, hilang
atau lepas dari GT agar jika di pakai tidak mengganggu pasien saat menggunakan
GTP ini.
14. Polishing

Proses penghalusan dan pengkilapan GT.


Polishing, ini di lakukan untuk menghaluskan dan mengkilapkan GT
menggunakan mesin polis dengan stone, dan bahan pumis, untuk menghluskan
GT, dan mesin polis dengan rag wheel, dan bahan angel blue, untuk
mengkilapkan GT.
15. Insersi

Pencobaan GTP pada pasien.

Insersi ini dilakukan untuk memastikan GT sudah pas,dan cocok untuk


pasien.
BEFORE AFTER
BAB 3

PENUTUP
 KESIMPULAN
Dengan pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan pada pasien. Dapat di simpulkan bahwa
pembuatan protesa ini sangat bermanfaaf bagi mereka yang telah kehilangan keseluruhan
gigi, sehingga mereka kesulitan untuk makan. Dan dengan adanya pembuatan gigi palsu
ini bias membantu mereka dalam mastikasi, dan fonetik.

 SARAN
Demikian laporan ini saya buat, besar harapan saya pada laporan ini semoga laporan
ini bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena masi memiliki banyak kekurangan dan
pengetahuan yang masi sangat minim tentang pembahasaan pada laporan ini masih
kurang baik. Oleh karena itu kritik dan saran yang sangat membangun di harapkan agar
laporan ini dapat di susun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
KARTU KONTROL LABORATORIUM

GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN

NAMA : FITASARI

NIM : 16 3145 124 004

NO. TAHAP PEKERJAAN TANGGAL PARAF KET


KLINIK LAB

1. Pencetakan model 18.4.2018

2. Base plate 25.4.2018

3. Bite rim 25.4.2018

4. Peninggi gigitan 7.5.2018

5. Penanaman model ke 7.5.2018


articulator

6. Menyusun gigi 7.5.2018

7. Tray in 7.5.2018

8. Flasking 7.5.2018

9. Boiling out 8.5.2018

10. Packing akrilik 8.5.2018

11. Curing 8.5.2018

12. Deflasking 12.5.2018

13. Finishing 12.5.2018


14. Polishing 12.5.2018

15. Insersi 13.5.2018

Anda mungkin juga menyukai