Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

JABATAN FUNGSIONAL
TEKNISI DAN LABORAN
Oleh: Mashuri Maschab
DASAR PERTIMBANGAN
• Pencapaian target pilar pertama & kedua Renstra Depdiknas
tahun 2005-2009 antara lain melalui peningkatan mutu pendidikan
(dosen) dan tenaga kependidikan termasuk teknisi dan laboran,
penelitian dan pengembangan, publikasi hasil penelitian dan
pengembangan.
• Laboratorium Perguruan Tinggi penting dan utama dalam
pelaksanaan Tridharma PT serta dalam mewujudkan PT kelas
dunia (world class university). Demikian halnya SDM pengelola
laboratorium juga perlu ditingkatkan kemampuan profesionalnya.
• Pengelola laboratorium (teknisi/laboran) termasuk jabatan
fungsional umum (jabatan fungsional non-angka kredit), dengan
jenjang karier yang belum jelas ukuran kinerjanya serta karier
dalam pangkat didasarkan pada ijazah pendidikan formal yang
dimiliki.
JUMLAH TENAGA LAB PT
TENAGA
PENDIDIKAN LABORATORIUM
JUMLAH %
SLTA dan DI 2.695 54
DII, DIII,
SARJANA 1.085 22
MUDA
SARJANA (S1) 1.173 23
MAGISTER (S2) 40 1

TOTAL 4.993 100

Sumber: Biro Kepegawaian tahun 2008 pada 75 PTN


JUMLAH LAB & SEJENISNYA

UNIT PENUNJANG AKADEMIK JUMLAH


LABORATORIUM 2.039
BENGKEL KERJA 221
STUDIO 186
SEBUTAN LAINNYA 267

Sumber: Biro Kepegawaian tahun 2008 pada 75 PTN


TUJUAN:

• Pengembangan karier PNS pengelola


laboratorium perguruan tinggi ke dalam
suatu jabatan karier yang terukur
(jabatan fungsional tertentu dengan
angka kredit).
• Peningkatan profesionalisme dan
kesejahteraan.
• Peningkatan kualitas pengelolaan
laboratorium berbasis ISO/IEC 17025
5 Kriteria Jabatan Fungsional Tertentu Dengan Angka Kredit
(Pasal 3 PP No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS)

1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja


yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau
pelatihan tertentu dengan sertifikasi; mensyaratkan pengetahuan
dan teknis tertentu dengan sertifikasi;
2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi;
3. Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan: a)
tingkat keahlian bagi jabatan fungsional keahlian; 2) tingkat
keterampilan bagi jabfung keterampilan.
4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri;
5. Jabfung tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.
PROSEDUR PEMBENTUKAN
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DENGAN ANGKA KREDIT
TIDAK = Berarti tidak memenuhi
EKSPOSE kriteria dan tidak dapat
1 NASKAH disetujui
AKADEMIK YA = Berarti memenuhi kriteria
dan dapat dilanjutkan
TIDAK sampai step berikutnya

YA
PROSES 1 SAMPAI
PEMBAHASAN PENERBITAN 7
2 DENGAN PROSES 4 JUKNIS
KEGIATAN
Kementerian PAN dan BKN
melakukan pengujian dan PENERBITAN 6
TIDAK
JUKLAK
penilaian
YA

STUDI BEBAN
YA VALIDASI YA
KERJA (UJI PENERBITAN
3 HASIL UJI
PETIK PERMEN.PAN
PETIK
LAPANGAN)
5
TIDAK 4 TIDAK
• Sampai dengan tahun 2009, Tim Kerja sudah
menyelesaikan sampai dengan TAHAP KE-5
dengan produk rancangan jabfung PLP.
Rancangan tersebut sudah diusulkan kepada
Menteri PAN untuk ditetapkan.

• Tahap 6 dan 7 ditargetkan selesai pada tahun


2010.
KUALIFIKASI AKADEMIK

• PLP tingkat ahli disyaratkan minimal berijazah S1/DIV


dengan kualifikasi yang relevan dengan laboratorium
yang dikelolanya .

• PLP tingkat terampil disyaratkan minimal berijazah DII


dengan kualifikasi yang relevan dengan laboratorium
yang dikelolanya
PELUANG PERPINDAHAN JABATAN TINGKAT
TERAMPIL KE AHLI

Sebagai bagian dari pola pengembangan karier,


dimungkinkan perpindahan jabatan/alih jalur dari
jabatan fungsional PLP tingkat terampil ke jabatan
fungsional PLP tingkat ahli sepanjang memenuhi
persyaratan formal :
• Memiliki kualifikasi akademik pendidikan S1 yang relevan.
• Usia setinggi-tingginya 50 tahun pada waktu diangkat dalam
jabatan PLP
• Persyaratan lain mengikuti ketetapan yang berlaku pada
jabatan fungsional PLP.
YANG PERLU DIPERSIAPKAN OLEH
TEKNISI/LABORAN MENJELANG PENERAPAN PLP

1. PNS yang sampai saat ditetapkannya Peraturan


Menpan ttg jabfung PLP dan Angka Kreditnya masih
melaksanakan tugas di bidang pengelolaan
laboratorium berdasarkan keputusan pejabat yang
berwenang dpt diangkat dalam jabatan PLP melalui
penyesuaian/inpassing.
2. Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit
penyesuaian/inpassing ditetapkan berdasarkan:
a. Tingkat pendidikan;
b. Pangkat terahir; dan
c. Masa kerja dalam pangkat terakhir.
TUGAS PEMBINAAN
 Instansi Pembina jabatan fungsional PLP adalah
Departemen Pendidikan Nasional,dalam hal ini
dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

1. menyusun petunjuk teknis jabfung PLP


2. menyusun pedoman formasi jabatan PLP
3. menetapkan standar kompetensi
4. mengusulkan tunjangan jabatan PLP
5. mensosialisasikan jabfung PLP
6. menyusun kurikulum diklat
7. menyelenggarakan diklat
8. mengembangkan sistem informasi jabatanPLP
9. memfasilitasi penerapan pelaksanaan jabatan PLP
10.memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
11.memfasilitasi penyusunan kode etik profesi
12.melakukan akreditasi karya ilmiah
13.melakukan MONEF terhadap implementasi jabatan fungsional
14.mengusulkan penyempurnaan jabatan fungsional beserta
instrumen pendukungnya

Anda mungkin juga menyukai