Anda di halaman 1dari 38

BEKERJA DENGAN ALAT LAB

& KRITERIA PEMILIHANNYA

Oleh:
Susila Kristianingrum
Kimia FMIPA UNY
Banyak kecelakaan di laboratorium terjadi
karena penggunaan atau perawatan
peralatan laboratorium yang tidak benar.

Biasanya dari peralatan berdaya listrik dan


perangkat untuk menangani gas

Api harus memiliki emat hal untuk


menyalakan dan memelihara
pembakaran:
1. bahan bakar
2. panas
3. oksigen
4. reaksi berantai
Flash point/Titik Nyala
Titik nyala/ Flash point: :
Suhu minimum di mana cairan mengeluarkan cukup uap
untuk membentuk campuran ignitable.
Secara umum, semakin rendah flash point, semakin besar
bahaya.

Cairan mudah terbakar/ Flammable liquids


-memiliki titik nyala di bawah 38 º C
-lebih berbahaya daripada cairan mudah terbakar
-dapat dinyalakan pada suhu kamar

Cairan mudah terbakar/ Combustible liquids:


-memiliki titik nyala pada atau di atas 38 º C
-Dapat menimbulkan kebakaran yang serius dan / atau
bahaya ledakan bila dipanaskan
Flammability/Explosive Limits

Di atas UFL / UEL, campuran terlalu kaya untuk membakar

Atas-mudah terbakar / Explosive Limit (UFL / UEL)

Rentang Mudah terbakar / Explosive

Di bawah mudah terbakar / Explosive Limit (LFL/LEL)

Di bawah LFL / LEL, campuran terlalu sedikit untuk


membakar
4
Classes of Flammable
and Combustible Liquids

93
Combustible
Flash Point (C)

IIIA, FP>60C but BP <93C


FP > 38C (100ºF)
60
II, FP>38C but BP <60C
38
IC
FP>23C but BP <38C Flammable
23
IA IB FP < 38C (100ºF)
FP<23C, FP<23C,
BP<38C BP>38C

38
OSHA Office of Training and
Boiling Point (C) Education, defined in
Farenheit

5
Classes of Some Flammable Liquids
Common Name Flash Point (C)
CLASS IA Ethyl Ether - 45

CLASS IB Gasoline - 43
Methyl Ethyl Ketone -6
Toluene 4

CLASS IC Xylene 27 - 46
Terpentine 35
OSHA Office of Training and
Education
6
Titik Nyala, Titik Didih, Suhu Penyulutan, dan Batas Dapat Terbakar
Beberapa Bahan Kimia Laboratorium Umum

Bahan Kimia Titik Titik Suhu Batas dapat


Nyala Didih Penyulu terbakar(%v)
(ºC (ºC) tan(ºC) Batas Batas
bawah Atas
Asetaldehida –39 21 175 4 60
Asam asetat (glasial) 39 118 463 4 19,9
Aseton –20 56 465 2,5 12,8
Asetonitril 6 82 524 3 16
Karbon disulfi da –30 46 90 1,3 50
Sikloheksana –20 82 245 1,3 8
Dietilamina –23 57 312 1,8 10,1
Dietil eter –45 35 180 1,9 36
Dimetil sulfoksida 95 189 215 2,6 42
Etil alkohol 13 78 363 3,3 19
Heptana –4 98 204 1,05 6,7
Heksana –22 69 225 1,1 7,5
Fire Extinguishers

P Pull
A Aim
S Squeeze
S Sweep

8
FIRE CLASS & BURNING MATERIAL
Nomor Fire class Burning material

1 A Kertas, kayu, tekstil, plastik, bahan pabrik,


campuran lain

2 B Cairan yang mudah terbakar

3 C Gas yang mudah terbakar

4 E Alat listrik
JENIS ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Type Kelas Kebakaran Warna Tabung

Air A,B,C Merah

Busa (foam) A,B Krem

Tepung (powder) A,B,C,E Biru

Halon (Halogen) A,B,C,E Hijau

Karbondioksida (CO2) A,B,C,E Hitam

Pasir A,B -
Fire Detection & Alarms
• Thermal • Smoke
- Photoelectric
- IR from smoke
• Heat
- Ionization
- Fixed temp - Ionize smoke
- Rate of rise
- ~6 to 8 C/min (12 to 15ºF/min) • Flame Detectors
– Flames – IR or UV

Alarm: • Gas Sensors

11
Smoke Detectors

 Alpha particles from Americium-241 (red lines) ionize the air


molecules (pink and blue spheres).
 The ions carry a small current between two electrodes.
 Smoke particles (brown spheres) attach to ions reducing current and
initiate alarm.
12
AIR

 Air sangat efektif pada Kelas A kebakaran, dengan


pendinginan api dan atmosfer sekitarnya.
 Air biasanya tersedia.
 Hal ini dapat digunakan untuk mendinginkan tim
pemadam kebakaran untuk mencegah paparan panas.
13
KRITERIA PEMILIHAN ALAT

Oleh:
Susila Kristianingrum
Memilih alat yang tepat dalam
pengadaan alat
• Bagaimana memilih alat yang baik/tepat
sesuai kebutuhan dan dana yang
tersedia? Kriteria alat
yang baik

Aspek Aspek
akademik/ Aspek fisik penilaian
pedagogik khusus
Aspek Akademik/pedagogik
Dapat digunakan untuk:
• Menanamkan konsep kimia yang telah ada
• Mengungkapkan konsep kimia yang baru
• Merangsang siswa berpikir untuk menyusun
suatu generalisasi
• Mempercepat proses belajar anak
• Mempercepat proses pembelajaran
Aspek fisik
• Daya guna alat
• Struktur alat
• Reliabilitas alat
• Bahan alat
• Ukuran alat
• Bentuk alat
• Kepraktisan alat
• Nilai reparasi
• Keselamatan pemakai
Daya Guna
• Alat dapat digunakan untuk beberapa jenis
percobaan, beberapa laboratorium
• pHmeter
Kesederhanaan bentuk/struktur
• Bentuk alat sederhana/tidak rumit
• Memudahkan proses dalam pengumpulan
data
• Memudahkan pemakaian
• Contoh: pengukuran pH tanah dengan kertas
indikator universal atau “soil analysis set”
bukan pHmeter yang harus dikalibrasi
Reliabilitas
Alat reliabel bila:
• Dapat digunakan oleh siapa saja, dimana saja,
dengan hasil yang sama
• Syarat: skala mudah dibaca
• Alat ukur: volume, massa, tekanan
Kualitas bahan
• Alat yang baik terbuat dari bahan berkualitas
sehingga tidak mudah rusak
• Contoh:
• Gelas pyrex atau Jena
• Logam tahan karat
ALAT GELAS/KACA
klasifikasi:
1. PYREX (kandungan: boron, aluminium,
kalium, kalsium), tidak mudah meleleh jika
dipanaskan. Titik leleh pyrex= 515 C
2. JENA (kandungan: boron, aluminium,
natrium, barium), tidak mudah meleleh jika
dipanaskan. Titik leleh jena= 400 C
3. GELAS NATRIUM (Na2O.CaO.6 Si2O), jika
dipanaskan dengan bunsen mudah meleleh.
4. DURAN 50. Titik leleh nya=510 C
5. IWAKI (PYREX JEPANG). Titik leleh nya=500 C
6. AR-SOFT Glass. Titik leleh nya=300 C
7.Gelas lain. Titik leleh 400-515 C
Ukuran alat
• Bergantung pada tujuan
penggunaan alat untuk apa:
1. Praktikum
2. Demonstrasi
3. Penelitian
Performance/bentuk
• Bentuknya menarik dan halus
• Tidak kasar
• Permukaan alat gelas rata
Kepraktisan

Mudah disimpan dan dibawa agar tidak cepat


Rusak
Contoh: - Kit alat
Reparasi
• Kemudahan direparasi, tidak sekali pakai terus
buang
• Misal:
Power supply
pHmeter
Keamanan
• Keselamatan pemakai alat terjamin
• Tidak mudah menimbulkan bahaya
• Tidak mudah menimbulkan kerusakan pada
alat itu sendiri
Penilaian khusus
• Kepekaan:
Alat ukur yang dikenal pengaruh sesuatu faktor
(suhu, kelembaban, tekanan, angin)
mengalami perubahan penunjukkan berarti
mempunyai kepekaan tinggi
• Ketersediaan stok
• Ketelitian
• Rekanan
Tabel penilaian suatu alat
Aspek Bobot Jumlah Ket
1 2 3 4 Nilai Nilai
Akademik 4
Daya guna 4
Kesederhana 4
an struktur
Reliabilitas 1
Kualitas 2
bahan
Ukuran 3
Performance 1
/bentuk
Kepraktisan 2
Reparasi 1
keamanan 2
Contoh keadaan alat ukur yang
ditawarkan
spesifikasi Gelas ukur A Gelas ukur B Gelas ukur C
Ukuran 100 ml 100 ml 100 ml
Bahan pyrex natron Jena
Skala/tabel Dietsa & dicat Dietsa
dicat
Diameter 3 ml 5 ml 5 ml
Dasar alat gelas Gelas & gelas
plastik
Harga (Rp) 30.000 20.000 25.000
Contoh tabel nilai alat A, B, dan C
No Nilai Nilai Nilai Bo- ∑ ∑ ∑ Ket
bot
Aspek A B C Nilai A B C
1 4
2 4
3 4
4 1
5 2
6 3
7 1
8 2
9 1
Ketentuan
• Rentang nilai 1-4
• 1 nilai minimal
• 4 nilai maksimal
• Total bobot nilai = 25
• Total nilai maksimal =4 x 25 = 100
• Angka maksimal untuk alat yang paling
baik=100 (memenuhi syarat secara maksimal)
Penentuan pembelian

Total Harga
nilai
A 85 30.000
B 70 20.000
C 80 25.000
Syarat nilai minimal 60
• Berarti semua memenuhi persyaratan
• Manakah yang mempunyai harga yang
wajar??
Nilai Harga Harga konversi Ranking
(Rp) wajar
A 85 30.000 85/85x 30.000 30.000
(3)
B 70 20.000 85/70x 20.000 24.285
(1)
C 80 25.000 85/80x 25.000 26.562
(2)
Jadi alat yang dibeli adalah B
Alasan:
1. Setelah dikonversi ternyata harga yang paling
wajar adalah B karena andaikata nilainya 85
maka harganya 24.285 (penawaran Rp
20.000)
2. Jadi meskipun B nilainya hanya 70, tetapi
telah memenuhi syarat dan harga
konversinya paling rendah (murah)
Metode Evaluasi
• Evaluasi berdasarkan Kualitas
• Evaluasi berdasarkan Kualitas Teknis dan Biaya
• Evaluasi Pagu Anggaran
• Evaluasi Biaya Terendah
• Evaluasi Penunjukan Langsung
(Keppres RI No.80 Tahun 2003)

Anda mungkin juga menyukai