S-OHS-04 - Standar Pengelolaan Kesehatan Di Tempat Kerja
S-OHS-04 - Standar Pengelolaan Kesehatan Di Tempat Kerja
Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 1 dari 10
URAIAN STANDAR
Standar ini diberlakukan untuk PT Berau Coal & semua mitra kerja yang ada di daerah operasional PT Berau Coal
dan mencakup:
1. Pengelolaan Higiene dan Sanitasi di Tempat Kerja
2. Pengendalian Penyalahgunaan Alkohol & Narkotika di Tempat Kerja
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pencegahan & Deteksi Dini PAK
5. Diagnosa dan Tatalaksana PAK
6. Pengukuran Kinerja Kesehatan Kerja Pertambangan
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 2 dari 10
m. Khusus di area perkantoran (area Marine), harus memiliki toilet dengan jumlah kamar mandi, wastafel,
jamban, dan peturasan minimal seperti tabel di bawah:
Untuk Pria
No Jumlah Pekerja Jumlah Kamar Jumlah Jamban Jumlah Jumlah
Mandi Peturasan Wastafel
1 1 s/d 25 1 1 2 2
2 26 s/d 50 2 2 3 3
3 51 s/d 100 3 3 5 5
Setiap penambahan 40-100 pekerja harus ditambah satu kamar mandi, satu
wastafel, satu jamban, dan satu peturasan
Untuk Wanita
No Jumlah Pekerja Jumlah Kamar Jumlah Jamban Jumlah
Mandi Peturasan
1 1 s/d 20 1 1 2
2 21 s/d 40 2 2 3
3 41 s/d 70 3 3 5
71 s/d 100 4 4 6
101 s/d 140 5 5 7
141 s/d 180 6 6 8
Setiap penambahan 40-100 pekerja harus ditambah
satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 3 dari 10
p. Tempat Sampah
Di setiap lokasi kerja baik di ruangan tertutup ataupun sesuai tempat sampah disediakan
terbuka kebutuhannya;
Tempat sampah domestik terbuat dari bahan yang relatif kuat dan memiliki tutup serta diberi
label yang sesuai dengan peruntukan jenis sampahnya berdasarkan standar yang berlaku;
Pada tempat kerja yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun disediakan tempat sampah
khusus limbah bahan berbahaya dan beracun yang spesifikasinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan; dan
Pada tempat kerja yang terdapat penanganan medis disediakan tempat sampah khusus limbah
medis yang spesifikasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
q. Perusahaan wajib menyediakan sumber air untuk kebutuhan higiene dan sanitasi. Pengawasan terhadap
kualitas air perlu dilakukan, yang mencakup:
Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan distribusi;
Pemeriksaan contoh air
Analisis hasil pemeriksaan
Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan / perbaikan termausk penyuluhan;
Distribusi air untuk keperluan higiene sanitasi perkantoran harus menggunakan sistem perpipaan
Sumber air untuk kebutuhan higiene dan sanitasi dan sarana distribusinya harus bebas dari
pencemaran fisika, kimia, dan mikrobiologi.
Dilakukan pengambilan sampel air untuk keperluan higiene dan sanitasi pada sumber, bak
penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksa di laboratorium secara berkala, minimal 2 (dua)
kali setahun.
r. Tenaga kerja dalam perusahaan tertentu (contoh: Workshop permanen) dapat diwajibkan memakai pakaian
kerja sesuai syarat-syarat K3 yang ditetapkan. Pakaian kerja harus disediakan oleh perusahaan. Dalam hal
tenaga kerja menggunakan pakaian kerja hanya selama bekerja, perusahaan harus menyediakan ruang
ganti pakaian yang bersih, terpisah antara laki-laki dan perempuan serta pemakaiannya harus diatur agar
tidak berdesakan. Ruang ganti pakaian harus tersedia tempat menyimpan pakaian / loker untuk setiap
pekerja yang terjamin keamanannya.
s. Tempat sampah dan peralatan kebersihan harus disediakan pada setiap tempat kerja. Tempat sampah
paling sedikit harus:
Terpisah dan diberikan label untuk sampah organik, non organik, dan bahan berbahaya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan
Dilengkapi dengan penutup, mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan kedap air, kuat & ringan
Tidak menjadi sarang lalat atau binatang lainnya
Jumlah mencukupi di setiap ruangan sesuai dengan jenisnya
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 4 dari 10
t. Peralatan kebersihan harus disediakan pada lokasi atau ruangan khusus, dan paling sedikit terdiri atas:
Sapu ijuk
Sapu lidi
Pengki
Lap kering & basah
Kemoceng
Wiper kaca
Cairan pembersih
u. Tempat pembuangan pembalut harus disediakan pada ruang toilet perempuan. Tempat pembuangan
pembalut harus:
Terbuat dari bahan yang kedap cairan
Dilengkapi dengan penutup
Diberikan label yang jelas
Harus dibersihkan setiap hari
v. Instalasi Pengelolaan Air Limbah harus memenuhi kriteria berupa:
Air mengalir lancar dan tidak boleh tergenang
Saluran pembuangan air tertutup, kedap air, dan terbuat dari bahan yang cukup kuat
b. Pekerja yang terlibat kecelakaan wajib dilakukan pemeriksaan penyalahgunaan alkohol & narkotika.
c. OHS & HR PT Berau Coal/Mitra Kerja memberikan informasi kepada pekerja mengenai pemeriksaan
alkohol dan narkotika serta kebijakan perusahaan tentang alkohol dan narkotika dan konsekuensinya/
sanksi akibat dari pekerja yang menolak pemeriksaan.
d. Pekerja memberikan pernyataan baik secara lisan dan tertulis mengenai kesediaan mengikuti pemeriksaan
Alkohol dan Narkotika.
f. Jika hasil tes negatif mengandung alkohol dan/atau narkotika maka pekerja diinformasikan terkait
hasilnya dan dinyatakan fit serta dapat kembali bekerja secara normal.
g. Jika hasil tes mengindikasikan pekerja positif mengkonsumsi Alkohol dan/atau Narkotika maka Sanksi
administratif diberikan sesuai peraturan internal perusahaan.
h. Jika pekerja tidak percaya dengan hasil tersebut dan pekerja tersebut meminta pemeriksaan ulang, maka
pemeriksaan dapat dilakukan untuk sample yang diketahui positif saja. Hasil pemeriksaan ulang dijadikan
acuan akhir.
j. Jenis pemeriksaan Narkotika yang diuji pada setiap pemeriksaan pasca kecelakaan minimal 3 jenis, yaitu:
- Amphetamines (Ekstasi)
- Methamphetamine (Sabu-sabu)
- Cannabis/THC/Ganja
k. Kandungan alkohol dalam darah yang diizinkan untuk pekerja di wilayah operasional PT Berau Coal
adalah 0,05 %, bila lebih pekerja dianggap tidak fit dan tidak diizinkan untuk bekerja.
l. Batas penilaian dari penyalahgunaan obat-obatan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan urin berdasarkan
nilai dibawah ini:
N Kadar
Obat/Zat
o (microgram/liter)
1 Amphetamines (Ekstasi) 300
2 Methamphetamine (Sabu-sabu) 300
3 Cannabis/Ganja 50
m. Usaha pencampuran/pemalsuan, penggantian atau upaya lainnya terhadap sampel tes alkohol dan
Nakotika yang dilakukan selama proses ataupun hasilnya, akan dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
a. Dokter Pemeriksan Kesehatan tenaga kerja: Minimal seorang dokter umum, telah mendapatkan
pelatihan & sertifikasi hiperkes serta Pelatihan Diagnosa dan Tata Laksana Penyakit Akibat Kerja.
Dokter adalah dokter yang telah terdaftar sebagai Dokter Pemeriksa Kesehatan tenaga kerja di
Kementerian Tenaga Kerja
b. Personil Industrial Hygiene (IH): Personil yang memiliki sertifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
Higiene Industri Muda
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 6 dari 10
2) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja dan OH & IH Superintendent melakukan diagnosa
okupasi dengan menentukan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja dengan melakukan
anamnesis yang mencakup:
a. Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis dan pajanan yang dialami
b. Periode waktu melakukan masing-masing pekerjaan
c. Produk yang dihasilkan
d. Bahan yang digunakan
e. Cara bekerja
f. Proses kerja
g. Riwayat kecelakaan kerja (tumpahan bahan kimia,dll)
h. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan
3) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja harus Menegakkan diagnosis Klinis. Diagnosis klinis
harus ditegakkan terlebih dahulu dengan melakukan:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan Fisik
4) Bila diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan khusus Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja dan OH & IH Superintendent menentukan hubungan pajanan dengan
diagnosis klinis yang teridentifikasi berdasarkan dengan hasil amnesis poin (1) Data pemeriksaan
awal dan berkala digunakan sebagai data pendukung.
5) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja beserta OH & IH Superintendent melakukan penilaian
untuk menentukan kecukupan pajanan tersebut untuk menimbulkan gejala penyakit dapat diakukan
secara:
Kualitatif
a. Pengamatan cara, proses, dan lingkungan kerja dengan memperhitungkan lama kerja dan
masa kerja
b. Pemakaian alat pelindung secara benar dan konsisten untuk mengurangi besar pajanan
Kuantitatif
a. Data pengukuran lingkungan kerja (industrial hygiene) yang dilakukan secara periodik
b. Data monitoring biologis (data pemeriksaan khusus)
6) Dokter Pemeriksa Kesehatan tenaga kerja harus menentukan faktor individu yang berperan terhadap
timbulnya penyakit antara lain: Jenis kelamin; Usia Kebiasaan; Riwayat penyakit keluarga (genetik);
Riwayat atopi dan Penyakit penyerta;
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 7 dari 10
Apabila terdapat keragu-raguan dalam menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja, dokter
perusahaan dapat berkonsultasi dengan dokter ahli yang sesuai.
Laporan dibuat & ditandatangani oleh Dokter Perusahaan / Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga
Kerja menggunakan Formulir Pelaporan dan Diagnosa PAK (F-OHS-08.08).
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 8 dari 10
b. Status kesehatan pasien kompleks (melibatkan lebih dari 1 (satu) sistem organ atau melibatkan
hanya 1 (satu) sistem organ tetapi sistem organ yang vital
c. Pajanan faktor risiko yang ada di tempat kerja kompleks dan saling berkaitan
d. Terdapat keraguan dalam menentukan besaran risiko yang ada dan risiko yang dapat diterima
(acceptable risk)
e. Terdapat ketidakpuasan pekerja atas penetapan kelaikan kerja
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-OHS-04
STANDAR Tanggal Efektif 22 Oktober 2019
Edisi/Revisi 1/1
Pengelolaan Kesehatan di Tempat Kerja
Halaman 9 dari 10
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/1