Anda di halaman 1dari 16

Tabel 3. 1.

Identifikasi Isu Permasalahan dan Penyebab Isu di Balai Kesehatan


TNI-AL Ciangsana
No Uraian Tugas Kondisi Saat Kondisi Yang Rumusan Faktor -Faktor
Ini Diharapkan Isu Penyebab
Masalah
11. Dari 6 tugas
- Belum 1.Setelah Tingginya 1. 1. Efek dari
pokok Dokter terlaksana status angka karies kejadian
Gigi kembali pandemic pada gigi Pandemi
berdasarkan kegiatan Covid-19 anak di Balai Covid-19 pada
Permenpan promosi dan dicabut oleh Kesehatan tahun 2019-
RB no.141 pemeriksaan WHO dan TNI-AL 2022,
tahun 2003, Kesehatan diikuti oleh Ciangsana membuat
tentang Gigi dan pemerintah masyarakat
Jabatan Mulut di Indonesia, takut untuk ke
Fungsional sekolah saat sekolah dokter gigi.
Dokter Gigi, wilayah kerja mulai 2. Kegiatan poli
salah satunya BK TNI-AL melakukan gigi yang
adalah: Ciangsana. kegiatan dibatasi, saat
2. Penyembuhan
- Banyak pembelajaran pandemic
penyakit gigi pasien anak tatap muka, Covid-19
dan mulut, yang datang diharapkan 3. Pembatasan
dimana dokter ke Poli Gigi sudah mulai melakukan
gigi memiliki BK TNI-AL bisa kegiatan
kewajiban Ciangsana melaksanakan berkerumun
untuk dalam kondisi penyuluhan saat pandemic
3. a. akut. dan covid-19,
menghilangka pemeriksaan sehingga tidak
n rasa sakit serta bisa
yang pendataan terlaksanya
dirasakan oleh kembali dengan baik
pasien. Kesehatan kegiatan
4. b. Pemulih gigi anak. promosi
5. an Kesehatan 1. Anak-anak Kesehatan di
gigi dan Mulut. tidak takut lagi balai
Melakukan dengan dokter Kesehatan
perawatan gigi gigi. TNI-AL
dan mulut. Ciangsana.
6. c. 4. 2. Minimnya
Peningkatan informasi yang
derajat didapatkan
Kesehatan masyarakat
masyarakat tentang
dan kondisi Covid-
pencegahan 19 saat ini.
penyakit gigi 5. 3. Anak-anak
dan mulut. yang takut ke
7. Dengan cara, dokter gigi.
melalui 6.
kegiatan
promosi
Kesehatan,
dan
pemeriksaan
rutin di
sekolah
wilayah kerja
BK TNI-AL
Ciangsana.
8. Berkolaborasi
dengan
puskesmas
setempat.
9. Membuat
video edukasi
yang menarik
tentang
Kesehatan
gigi dan mulut.
10. 2.
Memberikan
bonus hadiah
yang
sederhana
tapi menarik,
sehingga
menarik
perhatian
anak-anak
untuk mau dan
tidak takut
berkunjung ke
Poli Gigi BK
TNI-AL
Ciangsana.

21. Melaksanakan Semua Para orang tua Rendahnya1. Kurangnya


sosialisasi pasien balita lebih peduli pengetahua rasa peduli
promosi dan anak lagi terhadap n ibu tentang orang tua
Kesehatan yang Kesehatan Kesehatan terhadap
gigi dan mulut diperiksa di gigi dan mulut gigi bayi dan Kesehatan
pada anak, Balai anaknya. anak. gigi dan mulut
kepada Kesehatan Sehingga anak.
orangtua dan TNI-AL tidak 2. Masih
anak lewat Ciangsana mengganggu terpengaruh
media audio didiagnosis perkembanga mitos-mitos
visual yang kariesgigi. n dan terdahulu.
menarik. pertumbuhan 3. Seiring
anaknya. Ikut dengan
2. Berkolaborasi serta dalam perkembanga
dengan poli program n zaman,
KIA dan bidan pemerintah kegiatan
desa pada dalam promtif
kegiatan pencegahan edukasi
imunisasi di STUNTING di Kesehatan
posyandu Indonesia. gigi dan mulut
kurang
Membuat menarik.
website yang 4. Kurangnya
terhubung pengetahuan
dengan link orang tua
youtube akan
sebagai pentingnya
sarana menjaga
edukasi yang Kesehatan
menarik dan gigi dan mulut.
mudah
dipahami
pasien. Dan
mudah
diakses untuk
pasien.

3- Membuat SOP
- Sistem - Pasien akan Belum - Kurangnya
alur pendaftaran lebih mudah tersediamya rasa peduli
pendaftaran. pasien BK untuk pendaftaran terhadap
- Sosialisasi TNI-AL mendaftar di online di antrian pada
kepada pasien Ciangsana BK TNI-AL Balai pasien.
dengan cara masih Ciangsana. Kesehatan -
Membuat menggunaka Tidak berebut TNI-AL - Pendataan
poster dan n manual. menumpuk Ciangsana pasien yang
banner Untuk kartu untuk masih
mengenai alur pendataan mendapatkan menggunakan
pendaftaran di pun masih nomer antrian kertas. Tidak
BK TNI-AL dengan awal. efektif dan
Ciangsana menggunaka- Sehingga efisien,
disertai n system meringankan dimasa
dengan QR manual. kerja petugas digitalisasi
Code untuk dibagian saat ini..
mnyambungk Petugas pendaftaran, -
an dengan link belum untuk melihat -
Video youtube beradaptasi daftar antrian.
yang menarik di era
tentang digitalisasi. - Serta
penjelasan mendukung
alur program Go
pendaftaran Green untuk
Pasien BK mengurangi
TNI-AL sampah kertas
Ciangsana. (paperless).
- Membuat
system Memudahkan
pendaftaran petugas untuk
pasien secara monitoring
online melalui pendataan
QR Code yang pasien.
nanti akan
disambungka
n dengan link
google form.
41. – - Semakin - Kunjungan Ibu Rendahnya1. Masih
Berkolaborasi meningkatny Hamil ke Poli pengetahua kurangnya
dengan Poli a kunjungan gigi di BK TNI- n kesadaran
KIA/KB, untuk pasien ibu AL Ciangsana, masyarakat masyarakat
meminta data hamil ke Poli bertujuan tentang akan
kunjungan ibu Gigi BK TNI- untuk cek gigi pentingnya pentingnya
hamil di BK AL Ciangsana rutin saat usia menjaga menjaga
TNI-AL dalam kandungan Kesehatan Kesehatan
Ciangsana. keadaan sakit trisemester gigi dan gigi dan mulut.
Kemudian, akut. pertama dan mulut pada
2. Efek dari
petugas trisemester Ibu Hamil. kejadian
pendaftaran kedua. Covid-19 yang
akan - Berkurangnya melanda
mengirimkan kunjungan seluruh dunia,
broadcast pasien ibu tak terkecuali
message hamil dalam di Indonesia,
untuk keadaan sehingga
mengingatkan kondisi gigi membuat
jadwal control sakit akut. masyarakat
kandungan - Meningkatnya tidak berani
dan control ke kesadaran ibu memeriksakan
Poli Gigi. hamil dalam giginya yang
Serta menjaga bermasalah ke
mengirim link Kesehatan dokter gigi.
website yang gigi dan mulut. 3. Kurangnya
mudah informasi yang
diakses diterima
pasien untuk masyarakat
memberikan terkait
edukasi pencegahan
menjaga penyakit gigi
Kesehatan dan mulut
gigi dan mulut pada masa
yang menarik kehamilan.
untuk pasien.
2.
3. -Berkolaborasi
dengan poli
KIA/KB untuk
kegiatan
sosialisasi
edukasi
pentingnya
menjaga
Kesehatan
gigi dan mulut
pada ibu
hamil.
4. Berkolaborasi
dengan Poli
KIA/KB, untuk
memberi info
kepada pasien
ibu hamil yang
sedang
melaksanakan
kontrol
kandungan
rutin, agar
tidak lupa ke
Poli Gigi untuk
melakukan
pemeriksaan
kondisi gigi
dan mulutnya.
5. Melakukan
sosialisasi
promosi
Kesehatan
melalui media
audio visual
lewat youtube.
6. Membuat web
resmi BKTNI-
AL Ciangsana.

1. Teknik APKL
Berdasarkan pengalaman sebagai dokter gigi di Balai Kesehatan TNI-AL
Ciangsana Kabupaten Bogor, terdapat beberapa isu atau permasalahan
yang ditemukan di sekolah yaitu :
a. Tingginya angka karies pada anak-anak.
b. Rendahnya pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi ibu hamil dan
anak.
c. Belum tersediamya pendaftaran online di Balai Kesehatan TNI-AL
Ciangsana
d. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
menjaga Kesehatan gigi dan mulut pada masa perencanaan
kehamilan.

Dari beberapa isu tersebut, kemudian dilanjutkan validasi isu melalui


metode AKPL (Aktual, Khalayak, Problematik, Kelayakan)a. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
a. Khalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
c. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan,
Untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Hasil validasi isu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


Tabel 3.2 Tabel Seleksi Indentifikasi Isu Dengan Metode AKPL
No Identfikasi Isu Kriteria Keterangan
A P K L
1. Tingginya tingkat karies pada anak-anak.
Aktual (A):
Isu ini dianggap actual, karena memang benar-
benar terjadi. Berdasarkan jumlah kunjungan
pasien anak di BK TNI-AL Ciangsana yang
semakin meningkat (+)
Problematik (P):
Isu ini adalah masalah yang kompleks,
Karena, pasien anak datang dalam keadaan
yang sudah akut. Pasien kesakitan,petugas
memiliki kewajiban untuk menghilangkan rasa
sakit pada pasien, tapi pasien anak yang
cenderung tidak kooperatif saat diberi tindakan.. + + + + Memenuhi Syarat
(+)
Kekhalayakan (K):
Isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak
karena menyangkut kesehatan anak didaerah
wilayah kerja BK TNI-AL Ciangsana, penyebab
terjadinya stunting bisa jadi karena kondisi oral
hygience anak yang buruk. Apabila dilihat dari
skala besarnya, BK TNI-AL Ciangsana bisa
terdampak menjadi wilayah yang Tinggi
Stuntingnya. Dianggap gagal dalam usaha
pencegahan penyakit gigi dan mulut pada anak
dan gagal dalam Upaya pemerintah untuk
mencegah Stunting di Indonesia(+)
Kelayakan (L):
Isu ini sangat relevan dan perlu dicarikan
solusinya,terkait dengan tindakan pencegahan
penyakit gigi dan mulur pada anak, salah satu
Upaya untuk memperbaiki tumbuh kembang
anak. (+)
2. Rendahnya Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan
Gigi dan Mulut pada bayi dan balita
Aktual (A): + + - - S Memenuhi Syarat
Isu ini dianggap aktual karena memang petugas
banyak menemukan, balita dengan rampan
karies pada saat kegiatan POSYANDU, dimana
petugas berkolaborasi dengan bidan desa (+)
Problematik (P):
Isu ini adalah masalah yang kompleks,
Karena terkait dengan penyakit gigi dan mulut
pada anak balita. Dimana pada anak usia balita,
cukup sulit untuk dilakukan tindakan apabila
giginya sakit. Dan para orang tua cenderung
membiarkan kondisi gig anaknya yang karies.
Karena dianggap itu masih gigi susu, belum gigi
permanen.(+)
Kekhalayakan (K):
Isu ini tidak menyangkut hajat hidup orang
banyak karena petugas poli gigi hanya sebagai
yang mendampingi KIA dan Bidan desa saat
pelaksanaan Posyandu (-)
Kelayakan (L):
Isu ini belum relevan dan belum perlu dicarikan
solusinya, karena ada kegiatan UKGS yang
dilakukan puskesmas untuk melakukan program
promosi kesehatan (+)
3 Belum tersediamya pendaftaran online di Balai
Kesehatan TNI-AL Ciangsana.
Aktual (A):
isu ini dianggap aktual karena saat ini BK TNI-AL
Ciangsana untuk pendaftaran pasien, masih
menggunakan pembukuan manual, sebagai
arsip BK TNI-AL Ciangsana (+)
Problematik (P):
Isu ini adalah masalah yang kompleks, karena
sering terjadi pasien yang berebut untuk
mendapatkan nomer antrian yang pertama. (+)
Kekhalayakan (K):
Isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak
karena memudahkan petugas dalam hal + + + + Memenuhi Syarat
pendataan pendaftaran pasien. Menghindari
antrian pasien yang panjang. Dan mendukung
program pemerintah untuk Go Green. Dengan
menggunakan pendaftaran online artinya BK
TNI-AL Ciangsana sudah menerapkan
paperless. (+)
Kelayakan (L):
Isu ini sangat relevan dan perlu dicarikan
solusinya, karena akan mempermudah petugas
untuk mengetahui antrian berkaitan dengan
pengambilan rekam medik pasien juga. (+)

4 Rendahnya pengetahuan tentang Kesehatan gigi


dan mulut pada Ibu Hamil
Aktual (A):
isu ini dianggap aktual petugas sering
mendapatkan pasien ibu hamil yang datang ke
Poli Gigi Ciangsana dalam keadaan sakit gigi
yang sudah akut.
Problematik (P):
Isu ini adalah masalah yang kompleks, karena
Petugas sering merasa serba salah saat
melakukan tindakan untuk menghilangkan rasa
sakit pada gigi ibu hamil, keterkaitannya dengan
interaksi obat yang akan digunakan petugas
untuk melakukan tindakan emergency dengan + + + + Memenuhi Syarat
kondisi kehamilan ibu. Dimana sangat
membahayakan untuk janin. Hanya penanganan
sederhana yang bisa dilakukan petugas untuk
meburangi rasa sakit gigi pada ibu hamil(+)
Kekhalayakan (K):
Isu ini tidak menyangkut hajat hidup orangbanyak
karena berkaitan dengan kondisi morfologi sang
ibu yang dalam keadaan hamil. Dimana
membahayakan untuk sang ibu dan janin. Bisa
terjadi kelahiran premature, bisa menyebabkan
Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah,dll.
Bila pelaporan ke Diskes tentang pasien Ibu
Hamil lahir premature karena efek dari sakit gigi
yang tidak diatasi dengan baik,BK TNI-AL
Ciangsana pun bisa mendapatkan teguran dari
Diskes, akan dianggap gagal dalam tindakan
pencegahan penyakit gigi dan mulut;dan
membahayakan pasien (+)
Kelayakan (L):
Isu ini sangat relevan dan perlu dicarikan
solusinya, karena berkaitan Kesehatan ibu dan
janin yang dikandungnya. Jika tidak segera
terselesaikan akan membahayakan kondisi Ibu
dan Janin yang ada dikandungannya. (+)

Dari identifikasi isu menggunakan Metode APKL didapatkan 3 isu yang


memenuhi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
Aktual sendiri diartikan benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik adalah Isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicari segera solusinya. Kekhalayakan
adalah isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak adalah
isu tersebut masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

2. Metode USG

Setelah dilakukan analisis menggunakan metode APKL, kemudian isu yang


Memenuhi Syarat akan dianalisis kembali untuk mendapatkan core issue
melalui metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Pada metode USG
masing-masing isu akan diberi nilai yang nilai totalnya akan diketahui isu
dengan prioritas utama yang perlu dikerjakan. Berikut merupakan analisis
isu menggunakan USG pada tabel 3.

Tabel 3. 3.Identifikasi Isu menggunakan Metode USG


Kriteria
No Isu Nilai Prioritas
U S G
1. Tingginya tingkat karies pada anak- 5 4 4 13 3
anak
2. Belum tersediamya pendaftaran online
di Balai Kesehatan TNI-AL Ciangsana 5 5 4 14
2

3. Rendahnya pengetahuan tentang


5 5 5 15 1
Kesehatan gigi dan mulut pada Ibu
Hamil

Keterangan Nilai:
Tabel 3. 4.Keterangan Nilai dari USG
Nilai Urgency Seriousness Growth Nilai
4 Sangat Sangat Sangat 4
mendesak serius beresiko
3 Mendesak Serius Beresiko 3
2 Kurang Kurang Kurang 2
mendesak serius beresiko
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak beresiko 1

Dari 3 isu yang memenuhi syarat, terlihat pada Tabel 3 saat analisis
menggunakan metode USG didapatkan isu “Rendahnya Tingkat
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di Balai Kesehatan
TNI-AL Ciangsana.” sebagai isu prioritas atau core issue yang akan dibahas
pada rancangan aktualisasi ini.

3. Analisis Diagram Fishbone

Berdasarkan hasil dari validasi isu metode AKPL kemudian dilanjutkan


dengan Teknik USG diatas, maka isu prioritas yang ditetapkan adalah
Rendahnya Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
di Balai Kesehatan TNI-AL Ciangsana. Analisis sebab dari isu aktual
Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga
Kesehatan gigi dan mulut pada Ibu Hamil dibuat diagram fishbone.

Gambar 3.1.Analisis Fishbone Diagram Untuk Menentukan Penyebab Isu

No Kategori Akar Masalah Prioritas Akar


Masalah
1. Man 1. Tingkat pendidikan Tingkat kesadaran
masyarakat yang rendah masyarakat tentang
2. Pengetahuan masyarakat (oral hygiene)
tentang kesehatan gigi kesehatan gigi dan
dan mulut kurang mulut yang rendah
3. Tingkat kesadaran
masyarakat tentang (oral
hygiene) kesehatan gigi
dan mulut yang rendah
2. Material 1. Tingkat sosial ekonomi Daya beli masyarakat
keluarga rendah terhadap produk
2. Daya beli masyarakat untuk kesehatan gigi
terhadap produk untuk dan mulut yang
kesehatan gigi dan mulut kurang
yang kurang
3. Ketersediaan produk
perawatan gigi dan mulut
di rumah tangga yang
kurang (orall hygiene)
3. Method 1. Kegiatan penyuluhan yang Kurangnya
monoton sosialisasi
2. Teknik penyuluhan yang penyuluhan yang
belum up to date lebih inovatif
3. Kurangnya sosialisasi
penyuluhan yang lebih
inovatif
4. Environment 1. Akses terhadap pelayanan Akses terhadap
kesehatan gigi dan mulut pelayanan
yang sulit kesehatan gigi dan
mulut yang sulit

Berdasarkan analisa dari diagram fishbone diatas, dapat disimpulkan


bahwa yang menjadi akar penyebab masalah Rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan
mulut pada Ibu Hamil, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kesadaran masyarakat tentang (oral hygiene) kesehatan gigi
dan mulut yang rendah. (Cara mengatasinya dengan meningkatkan
awareness pada msyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut)
2. Daya beli masyarakat terhadap produk untuk kesehatan gigi dan mulut
yang kurang. (Hal ini dikarenakan tingkat sosial ekonomi masyarakat
yang rendah dan pendapatan yang rendah pula sehingga hanya
mampu untuk memenuhi sandang saja)
3. Kurangnya sosialisasi penyuluhan yang lebih inovatif. (Sosialisasi dan
penyuluhan di Posyandu atau balai RW tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut karena akan mempengaruhi kesehatan
janin)
4. Akses terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sulit. (Hal
ini dapat disebabkan karena kurang pendapatan untuk menjangkau
akses pelayanan kesehatan, contoh tidak ada kendaraan, kurang
ongkos, tidak ada waktu karena harus bekerja mencari uang untuk
nafkah).

4. Gagasan Kreatif
Sebagai ASN, presiden telah menetapkan Nilai Dasar ASN yaitu
BerAKHLAK. Antara lain: Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Penulis
sebagai ASN dituntut berkerja dengan sesuai nilai dasar ASN
BerAKHLAK. Dimana dimasa saat ini, ASN dituntut untuk cepat
tanggap terhadap segala isu yang ada, dan cepat beradaptasi
dengan perubahan. Sesuai dengan kedudukanndan peran sebagai
ASN, saat ini kita dituntut melakukan reformasi digital.

Untuk melaksanakan gagasan tersebut, penulis Menyusun kegiatan


dalam pelaksaan aktualisasi nilai-nilai dasar ditempat kerja, sebagai
berikut :
1. Membuat bahan sosialisasi berupa video tentang kesehatan
gigi dan mulut serta pembuatan desain Banner untuk
sosialisasi Website resmi Balai Kesehatan Ciangsana
secara mandiri;
2. Membuat website resmi Balai Kesehatan TNI-AL Ciangsana,
dengan bantuan orang yang ahli IT;
3. Sosialisasi tentang Website resmi Balai Kesehatan TNI-AL
Ciangsana kepada para petugas;
4. Sosialisasi website resmi Balai Kesehatan Ciangsana kepada
pasien di Balai Kesehatan Ciangsana;
5. Mengirimkan video tentang kesehatan gigi dan mulut website
Balai Kesehatan TNI-AL Ciangsana ke PJ wilayah agar dapat
di sampaikan ke ketua RT/RW, grup kader, dan ke
masyarakat;
6. Melakukan edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien
yang mengantar sosialisasi edukasi kesehatan gigi dan mulut
via website Balai Kesehatan Ciangsana;
7. Melakukan evaluasi berapa banyak pasien yang berobat
untuk seberapa tahu kah pasien tentang edukasi kesehatan
gigi dan mulut via website Balai Kesehatan TNI-AL
Ciangsana;
8. Menyusun laporan aktualisasi.

Anda mungkin juga menyukai