Anda di halaman 1dari 10

ANALISI ISU PADA

TUPOKSI

Nama : drg. YULANDA


Angkatan : I LAN RI
Kelompok : II
NDH : 34
Instansi : Dinas kesehatan/ Puskesmas Madising Na Mario

No. Isu Munculnya isu Lingkup isu


1. Banyaknya pasien yang Poli gigi kesehatan secara
datang dengan riwayat Poli umum umum
minum antibiotic tanpa Igd yang telibat ( semua
resep dokter poli di PKM)
2. Tidak adanya promosi Poli gigi dan poli KIA Kesehatan gigi anak-
kesehatan mengenai (terlihat pada saat anak
masa gigi geligi permeriksaan , yang telibat ( poli gigi)
bercampur banyaknya anak usia
antara 6-8 tahun yang
telah mengalami
kerusakan gigi geraham
permanen dengan alas
an orang tua gigi
tersebut masih
tergantikan)
3. Kurangnya Poli gigi dan poli KIA Kesehatan gigi bayi
pengetahuan orang tua (beberapa pasien datang dan anak-anak balita
terhadap cara menjaga dengan membawa yang telibat ( semua
kesehatan gigi Dan anaknya dengan poli gigi dan KIA)
mulut anak bayi dan keluhan lidah putih dan
balita mereka sariawan disekitar lidah
dan bibir)

IDENTIFIKASI ISU

No. Isu fakta Dampak


1. Banyaknya pasien yang Berdasarkan wawancara a. Ditangani : meningkatkan
datang dengan riwayat dengan kepala puskesmas pengetahuan masyarakat
minum antibiotic tanpa resep yang menjabat juga tentang bahaya
dokter sebagai dokter di UPTD penggunaan antibiotik
madising na Mario serta tanpa resep dokter
wawancara dengan sehingga mengurangi
penanggung jawab poli resiko resistensi obat
gigi didapatkan adanya pada masyarakat
beberapa pasien yang
datang ke puskesmas b. Tidak ditangani :
dengan riwayat telah meningkatnya resistensi
minum obat antibiotic obat antibiotic
tanpa resep dokter serta dimasyarakat sehingga
dengan tata cara yang akan sulit untuk
salah menemukan obat yang
efektif untuk menangani
kasus infeksi yang akan
terjadi dikemudian hari
2. Tidak adanya promosi Berdasarkan hasil survey a. Ditangani : pasien
kesehatan mengenai masa dan wawancara dipoli akan mudah
gigi geligi bercampur gigi tidak tersedianya mendapatkan
media penyuluhan informasi mengenai
mengenai masa geligi masa gigi bercampur
bercampur ketika berkunjung
kedokter gigi
khususnya dipoli gigi
b. Tidak ditangani :
pasien tidak
mendapatkan
informasi yang jelas
mengenai masa gigi
bercampur sehingga
meningkatkan kasus
rusaknya gigi
permanen yang baru
tumbuh dikarenakan
kurangnya
pengetahuan orang
tua yang menganggap
gigi tersebut masih
tergantikan.

3. Kurangnya pengetahuan Berdasarkan hasil


orang tua terhadap cara wawancara dengan a. Ditangani : karena
menjaga kesehatan gigi Dan petugas poli gigi yang posyandu merupakan
mulut anak bayi dan balita mengatakan ada beberapa dasar untuk menjaga
mereka orang tua yang membawa kesehatan gigi anak
anak bayi dan balita yang dimulai pada
mereka untuk berobat masa bayi sehingga
dengan kasus lidah putih optimalisasi
dan sariawan di rongga pengetahuan pada
mulut dan wawancara masa tersebut
juga dilakukan pada diharapkan dapat
petugas posyandu yang menjadi dasar tidak
mengatakan tidak adanya adanya anak-anak
penyuluh kesehatan gigi yang memiliki gigi
yang turun disetiap berlubang “ KOTA
posyandu sehinga tidak PARE-PARE BEBAS
adanya informasi dan KARIES”
pengatahuan orang tua b. Jika tidak ditangani :
terhadap cara menjaga masalah gigi
kesehatan gigi anak berlubang akan terus
mereka , selain itu menjadi penjajah
perlunya evaluasi kesehatan gigi dan
kesehatan gigi anak mulut karena tidak
berupa KMS yang diisi kuatnya pondasi
setiap posyandu akan pengetahuan diawal
meningkatkan kesadaran masa kehidupan .
orang tua terhapat
kesehatan gigi anak
meraka karena ada
follow up rutin seperti
halnya penimbangan BB
tiap bulan

KAITAN DENGAN AGENDA 3

Manajemen ASN : sebagai seorang ASN yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
pelayan masyarakat dimana ASN harus memikirkan hal-hal yang berbahaya dan merugikan
masyarakat sehingga dapat mengatasi kerugian serta keluhan dimasyarakat.

Smart ASN : Sebagai sorang ASN yang mencerminkan nilai-nilai Smart ASN yaitu
memanfaatkan teknologi dalam melihat hal-hal yang menjadi ancaman bagi masyarakat dan
mengatasinya
TAPISAN ISU

A. Tapisan Isu dengan teknik APKL

No. Isu A P K L Ket.


1. Banyaknya pasien 4 5 4 3 16
yang datang
dengan riwayat
minum antibiotic
tanpa resep dokter
2. Tidak adanya 3 3 3 4 13
promosi kesehatan
mengenai masa
gigi geligi
bercampur

3. Kurangnya 5 4 5 5 19
pengetahuan orang
tua terhadap cara
menjaga kesehatan
gigi Dan mulut
anak bayi dan
balita mereka

KET.

A = AKTUAL (sedang hangat dibicarakan)


P = PROBLEMATIK (mendesak)
K = KHALAYAK (meyangkut hidup orang banyak)
L = LAYAR (sesuai kewenangan)
B. Tapisan ISU menggunakan USG

No. Isu U S G Ket


1. Banyaknya pasien 4 5 4 13
yang datang
dengan riwayat
minum antibiotic
tanpa resep dokter
2. Kurangnya 5 4 5 14
pengetahuan orang
tua terhadap cara
menjaga kesehatan
gigi Dan mulut
anak bayi dan
balita mereka

Ket:

U = Urgency /Mendesak

S = Seriousness/ dampak masalah

G = Growth/ berkembang

C. CORE ISU
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap cara menjaga kesehatan gigi dan mulut anak
bayi dan balita mereka

D. RUMUSAN ISU
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap cara menjaga kesehatan gigi dan mulut anak
bayi dan balita usia 0-5 tahun di wilayah kerja UPTD Madising Na Mario tahun 2022
E. Problem Solving
Dengan menggunakan teknik pohon masalah :

Meningkatnya kasus lidah Meningkatnya kasus karies Meningkatnya kasus stomatitis


putih pada bayi dan balita dini pada balita pada bayi dan balita

akibat

Kurangnya pengetahuan orang tua


terhadap cara menjaga kesehatan gigi
dan mulut anak bayi dan balita usia 0-
5 tahun di wilayah kerja UPTD
Madising Na Mario tahun 2022

sebab

Kurangnya kesadaran orang tua Tidak adanya tim khusus


y
untuk belajar ilmu parenting untuk memantau dasn Tidak aktifnya penerapan
tentang menjaga kesehatan gigi mengavaluasi kesehatan gigi program KMGS
dan mulut anak bayi mereka anak diposyandu diposyandu

F. Gagasan Kreatif
Gagasan kreatif dalam mengatasi core issue “Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
cara menjaga kesehatan gigi dan mulut anak bayi dan balita usia 0-5 tahun di wilayah kerja
UPTD Madising Na Mario tahun 2022” yaitu “aktivasi penerapan KMGS (Kartu
Menuju Gigi Sehat) pada bayi dan balita usia 0-5 tahun di posyandu wilayah kerja
UPTD madising na mario

G. Kaitan dengan agenda 3


 Manajemen ASN : sebagai seorang ASN yang bertugas sebagai pelayan publik memiliki
kewajiban untuk melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan
professional sehingga ketika dihadapkan dengan masalah yang dapat mengancam
kesehatan masyarakat harus cepat dan tanggap memikirkan penyebab dan solusi yang
terbaik buat masyarakat
 SMART ASN : sebagai seoran ASN yang jiwa nasionalisme harus memikirkan yang
terbaik buat masyarakat indonesia dengan mengoptimalisasi promosi kesehatan dengan
system teknologi terkini
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2022

UNIT KERJA : UPTD MADISING NA MARIO

IDENTIFIKASI ISU : 1. Banyaknya pasien yang datang dengan riwayat minum antibiotic tanpa resep dokter

2. Tidak adanya promosi kesehatan mengenai masa gigi geligi bercampur

3. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap cara menjaga kesehatan gigi Dan mulut anak
bayi dan balita mereka

ISU YANG DIANGKAT : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap cara menjaga kesehatan gigi Dan mulut anak bayi
dan balita mereka

GAGASAN PEMECAHAN ISU : aktivasi penerapan KMGS (Kartu Menuju Gigi Sehat) pada bayi dan balita usia 0-5 tahun di
posyandu wilayah kerja UPTD madising na mario
TUJUAN : terwujudnya edukasi dan aktifasi KMGS di posyandu wilayah kerja UPTD Madising Na Mario

NO. Kegiatan Tahapan kegiatan output Keterkaitan substansi Visi dan misi Pengulatan nilai-
mata pelatihan agenda II nilai organisasi
1 Melakukan advokasi 1. Melakukan Notulensi dan 1. Melaksanankan tugas Visi : 1. Berorientasi
kegiatan tentang konsultasi dengan dokumentasi dengan jujur dan Terwujudnya pelayanan
kegiatan aktivasi kepala puskesmas bertanggung jawab , masyarakat 2. Akuntabel
KMGS mengenai kegiatan cermat dan disiplin sehat mandiri 3. Kompeten
2023
yang dilakukan (akuntabel) 4. Harmonis
Misi
sekaligus 2. Terbuka dan  Memberikan
5. Loyal
menentukan waktu bekerjasama pelayanan yang 6. Adaptif
pelaksanaan (kolaboratif) bermutu dan 7. Kolaboratif
kegiatan serta 3. Membangun terjangkau
tempat pelaksanaan lingkungan kerja yang  Meningkatkan
kegiatan kondusif (harmonis) sumber daya
4. Ramah (berorientasi manusia
pelayanan) pemberi
2. Melakukan Notulensi dan 1. Terbuka dan layanan
konsultasi dengan dokumentasi bekerjasama masyarakat
penanggung jawab (kolaboratif)  Mewujudkan
perilaku hidup
posyandu serta 2. Bertindak proaktif
bersih dan
penanggung jawab (adaptif) sehat (PHBS)
poli gigi mengenai 3. Ramah (berorientasi Masyarakat
penentuan sampel pelayanan) Menjalin
yang akan dijadikan 4. Menjaga nama baik  Menjalin
sasaran sesame ASN (Loyal) kemitraan
3. Membuat Lembar 1. Melaksanankan tugas dengan sektor
persetujuan persetujuan dengan jujur dan terkait dalam
melaksanakan bertanggung jawab , pelaksanaan
penyuluhan dengan cermat dan disiplin upaya
kelompok sasaran (akuntabel) kesehatan
masyarakat
(orang tua/ wali) 2. Memberikan
yang datang kesempatan pada
keposyandu berbagai pihak untuk
berkontribusi
(kolaboratif)
3. Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
(harmonis)
4. Ramah (berorientasi
pelayanan)
2. Pengadaan media 1. Mempersiapkan 1. Daftar orang 1. Ramah, cekatan
edukasi dan KMGS alat peraga tua yang dan solutif
berupa model melakukan (berorientasi
gigi , kain kasa, pengisian pelayanan)
sikat gigi dan KMGS 2. Melaksanakan
pasta gigi 2. Media tugas dengan
2. Mencetak edukasi kualitas tebaik
KMGS 3. KMGS (kompeten)
4. Dokumentasi 3. Melaksanankan
tugas dengan jujur
dan bertanggung
jawab , cermat dan
disiplin
(akuntabel)

3. Pemberdayaan 1. Melakukan 1. Kader 1. Memberikan


kader posyandu edukasi dasar kesehatan kesempatan pada
sebagai Kader tentang gigi dan berbagai pihak
kesehatan gigi dan kesehatan gigi mulut untuk
mulut dan mulut 2. Dokumen berkontribusi
2. Melakukan tasi (kolaboratif)
edukasi 2. Menggerakkan
mengenai cara pemanfaatan
pengisian sumber daya
KMGS (kolaboratif)
3. Ramah
(berorientasi
pelayanan)
4. Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
(harmonis)
4. Edukasi mengenai 1. Lembar 1. Melaksanankan
cara menjaga 1. Membagikan pretest tugas dengan jujur
kesehatan gigi dan KMGS kepada 2. Dokument dan bertanggung
mulut bayi dan orang tua asi jawab , cermat dan
balita diposyandu 2. Melakukan disiplin
edukasi (akuntabel)
diposyandu 2. Melaksanakan
menggunakan tugas dengan
alat peraga kualitas tebaik
3. Mengedukasi (kompeten)
cara pengisian 3. Ramah
KMGS (berorientasi
4. Mengedukasi pelayanan
cara memantau
gigi anak dengan
panduan KMGS
5. Melakukan 1. Melakukan 1. Lembar 1. Melaksanankan
pemeriksaan dan pemeriksaan dan post test tugas dengan jujur
pengisian KMGS pengisian 2. Dokume dan bertanggung
diposyandu serta KMGS ntasi jawab , cermat dan
evaluasi disiplin
pengetahuan orang (akuntabel)
tua 2. Melaksanakan
tugas dengan
kualitas tebaik
(kompeten)
3. Ramah
(berorientasi
pelayanan

Anda mungkin juga menyukai