Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

TEKNIK ANALISIS ISU AKTUAL DI INSTANSI


AGENDA 1 LATSAR CPNS KOTA BANJAR TAHUN 2022 Angkatan : 27

Nama : Raden Roro Primarizka Iswara Laksmi


NDH : 14
Instansi : BLUD UPTD Puskesmas Langensari 1

A. Identifikasi Isu
1. Kurang maksimalnya pelayanan pasien gigi dikarenakan keterbatasan alat
dan bahan
Data kunjungan pasien wilayah kerja puskesmas langensari 1 rerata
perhari 8-10 pasien, untuk gigi dengan kriteria karies superficial dan media
tidak dapat dilakukan penambalan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan
alat dan bahan yang tersedia di puskesmas langensari 1. Sehingga
keadaan tersebut akan memperparah keadaan pasien, jika tidak segera
tertangani maka akan menjadi sumber infeksi di kemudian hari. Tidak
jarang pasien datang ke Puskesmas Langensari 1 dengan keadaan Abses
periapikal hingga plegmon.
2. Tingginya angka gigi persistensi pada usia anak prasekolah (TK) dan
sekolah dasar (SD) dalam kunjungan pelayanan.
Kasus persistensi di wilayah Puskesmas Langensari 1 cukup banyak,
tingkat pengetahuan dan kesadaran orang tua masih kurang. Persistensi
merupakan suatu keadaan gigi susu yang belum tanggal dan melewati
waktu usia tanggal giginya, sehingga mengganggu pertumbuhan pada gigi
dewasanya.
3. Rendahnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
Ibu Hamil di Puskesmas Langensari 1 masih belum mengetahui pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada saat kehamilan. Diantara ibu hamil
yang datang ke Poli Gigi Puskesmas Langensari 1 biasanya merupakan
pasien rujukan dari KIA. Alangkah baiknya jika Ibu hamil melakukan
Screening Gigi pada usia kehamilan trimester 1 sehingga tidak akan terjadi
komplikasi pada kesehatan gigi dan rongga mulutnya.
4. Masih banyak masyarakat yang memilih perawatan ke tukang gigi
Pasien yang memilih perawatan ke Tukang gigi biasanya untuk
dipasangkan gigi tiruan. Akan tetapi, banyak pasien yang datang ke
puskesmas Langensari 1 dalam keadaan Infeksi akibat dari pemakaian gigi
tiruan yang salah yaitu dengan menutup sisa sisa akar yang belum di cabut
terlebih dahulu.

B. Menepis Isu Dengan Metode USG (Urgensi, Seriousness,Growth)


Penentuan isu yang akan dianalisis menggunakan analisis Urgency,
Seriousness, dan Growth (USG) dengan menetapkan rentang penilaian (1-5)
dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Proses identifikasi isu tersebut
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu berupa tabel USG.
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness artinya merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3.Growth artinya menekankan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

SCORE
No Identifikasi Isu Total Peringkat
U S G
Kurang maksimalnya pelayanan
1 pasien gigi dikarenakan keterbatasan 3 4 3 10 II
alat dan bahan
Tingginya angka kasus gigi
persistensi pada usia anak
2 prasekolah (TK) dan anak usia 4 5 4 14 I
sekolah dasar dalam kunjungan
pelayanan
Rendahnya kesadaran kesehatan
3 3 3 2 8 IV
gigi dan mulut pada ibu hamil
Masih banyak masyarakat yang
4 2 3 4 9 III
memilih perawatan ke tukang gigi
Keterangan Score:
1 = Sangat tidak mendesak
2 = Tidak mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat Mendesak

Berdasarkan matriks USG di atas, terdapat total nilai tertinggi pada isu kedua,
yaitu tingginya angka kasus gigi persistensi pada usia anak prasekolah (TK)
dan anak sekolah dasar (SD) dalam kunjungan pelayanan. Isu ini memiliki
nilai 14 yang akan diangkat menjadi isu strategis.
C. Analisis Isu dengan menggunakan Fishbone

Metode Manusia

Minim pengetahuan
Penyuluhan
dan kesadaran
Gigi dan mulut

Anak TK dan Anak SD yang mengalami Persistensi

Kurang media Afirmasi negatif


penyuluhan dari keluarga

Material
Budaya

D. Dampak yang terjadi jika tidak di cegah


1) Mempengaruhi kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada anak
2) Pertumbuhan rahang dan gigi dewasa akan terganggu
3) Terjadinya Maloklusi, maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi dari
lengkung gigi yang disebabkan oleh faktor faktor tertentu
4) Menjadi sumber infeksi
5) Mempengaruhi penampilan pada anak.
6) Mengganggu proses pengunyahan pada anak

E. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Masalah


1) Mengoptimalkan dan menentukan jadwal pemeriksaan gigi dan mulut
secara berkala pada anak pra sekolah dan sekolah dasar.
2) Pembagian media leaflet sebagai media penyuluhan dan sarana informasi
khususnya untuk orang tua yang memiliki anak usia dalam tahap
pergantian gigi
3) Mengajak anak melakukan secara berkala setidaknya sampai 6 bulan
sekali dan membuat catatan kontrol rutin pada pasien setiap selesai
berobat
4) Meningkatkan peran anggota keluarga sebagai support system dalam
memberikan motivasi dan penjelasan mengenai kesehatan gigi dan mulut
pada anak
5) Memberikan reward pada anak yang memiliki pengetahuan dan
kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai