Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF

MEUWUJUDKAN SMART GOVERNANCE


TENTANG PELAYANAN GIGI DAN MULUT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISARUA
KABUPATEN BOGOR
TU G AS IN DIV ID U PELATIH AN D AS AR CA LO N PEGAWAI N EGERI S IPI L PEMERI NTA H K A BU PATEN BO GR TA HU N 2022
AN G KATA N I I, KELO MPOK 2, N D H 35
SHI TRAS N I RWA NA DEWAN TY
Langkah Analisis
1. Identifikasi Isu Menggunakan APKL
2. Penentuan Penyebab Menggunakan Fish Bone Diagram
3. Penentuan Prioritas Akhir Masalah menggunakan teknik USG
4. Gagasan Kreatif
Topik Pembahasan
◦ Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di UPTD Puskesmas Cisarua, Kabupaten Bogor
IDENTIFIKASI ISU
Isu Faktual
2. Sumber daya manusia yang
3. Ketersediaan alat
1. Pasien datang ke terbatas
pemeriksaan gigi dan mulut
Puskesmas dengan kasus Jumlah dokter gigi hanya 1
terbatas tidak menjangkau
komplikasi sehingga pelayanan jumlah
banyak pasien
pasien terbatas

6. Tersedianya ruang tunggu


5. Jumlah pasien yang
pasien yang minim membuat
4. Jam pelayanan di saat dibatasi membuat banyak
pasien malas untuk
masyarakat beraktifitas pasien tidak mendapatkan
memeriksakan kesgilut
nomor antrian
Analisis Isu 1
◦ Pasien datang ke Puskesmas dengan kasus komplikasi
◦ Dampak:
Fungsi mastikasi (pengunyahan) dan estetik pada gigi pasien terganggu sehingga
kualitas dan kesejahteraan hidup pasien menurun
o Pihak yang terdampak:
Pasien atau masyarakat
Analisis Isu 2
◦Sumber daya manusia yang terbatas karena jumlah dokter gigi hanya 1 sehingga pelayanan jumlah pasien
terbatas
◦Dampak:
Dokter gigi tidak dapat melayani banyak pasien karena pengerjaan pasien poli gigi
membutuhkan konsentrasi dan tenaga yang besar
o Pihak yang terkena dampak:
Masyarakat
Analisis Isu 3
◦Ketersediaan alat pemeriksaan gigi dan mulut hanya terdapat 10 set
◦Dampak:
1. Dokter gigi dan perawat harus secara cepat membersihkan alat untuk digunakan
oleh pasien selanjutnya
2. Tidak dapat melayani banyak pasien
o Yang terkena dampak:
Dokter gigi, perawat gigi, dan masyarakat
Analisis Isu 4
◦Jam pelayanan Puskesmas dilakukan pada waktu masyarakat beraktifitas
◦Dampak:
Banyak masyarakat yang tidak bisa datang ke Puskesmas untuk memeriksakan giginya
karena keterbatasan waktu oleh kegiatan bekerja atau sekolah
o Yang terkena dampak:
Masyakarakat
Analisis Isu 5
◦Jumlah pasien yang dibatasi berdampak pada banyaknya pasien yang tidak mendapatkan nomor antrian
◦Dampak:
Banyak masyakarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan gigi karena tidak
mendapatkan nomor antrian
o Yang terkena dampak:
Masyarakat
Analisis Isu 6
◦Tersedianya ruang tunggu pasien yang minim membuat pasien malas untuk memeriksakan kesehatan gigi
dan mulutnya
◦Dampak:
Banyak pasien yang tidak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri bahkan
menunggu di luar untuk menunggu giliran pelayanan
o Yang terkena dampak:
Masyarakat
FAKTA ISU
◦ Banyaknya pasien yang datang dengan kasus ◦ Pelayanan pendaftaran di Puskesmas Cisarua
komplikasi seperti, nekrosis pulpa disertai abses dilakukan mulai pukul 07.00 – 12.00 untuk hari
periapical, pulpitis irreversible disertai senin-kamis dan sabtu, mulai pukul 07.00-
periodontitis akut, gingivitis marginalis 11.00 untuk hari Jumat
generalisata yang terlapor diregistrasi harian
◦ Pelayanan poli gigi Puskesmas Cisarua hanya
poli gigi mendukung isu kurangnya pemahaman
melayani 13-15 pasien sehari
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Cisarua
tentang kesehatan gigi dan mulut ◦ Ruang tunggu pasien poli gigi Puskesmas
Cisarua disatukan dengan ruang tunggu pasien
◦ Pelayanan poli gigi di Puskesmas Cisarua
pelayanan umum, KIA, laboratorium dan
ditangani oleh 1 dokter gigi dan 1 perawat gigi
farmasi dalam satu ruangan
◦ Jumlah diagnostic set di poli gigi Puskesmas
Cisarua berjumlah 10 set
Penilaian Kualitas Isu
◦ Salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 15 dan dengan
mempertimbangkan tiga komponen menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
◦ Scoring menggunakan skala likert 1 sd 5 dengan ketentuan:
1 = Sangat Tidak Urgent
2 = Kurang Urgent
3 = Cukup Urgent
4 = Urgent
5 = Sangat Urgent
IDENTIFIKASI ISU DENGAN
METODE ANALISIS APKL
◦ Identifikasi isu melalui teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
◦ Digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat keseriusan dan kelayakan isu tersebut untuk dianalisis
No Isu A P K L TTL Rangking

1 Pasien datang ke Puskesmas dengan kasus komplikasi 5 5 5 5 20 1


 

2 Sumber daya manusia yang terbatas 3 3 2 2 10 5


Jumlah dokter gigi hanya 1 sehingga pelayanan jumlah
pasien terbatas

3 Ketersediaan alat pemeriksaan gigi dan mulut hanya terdapat 3 3 3 3 12 4


10 set

4 Jam pelayanan di saat masyarakat beraktifitas 3 2 2 2 9 6

5 Jumlah pasien yang dibatasi membuat banyak pasien tidak 3 5 4 4 16 3


mendapatkan nomor antrian

6 Tersedianya ruang tunggu pasien yang minim membuat 4 4 4 5 17 2


pasien malas untuk memeriksakan kesgilut
Teknik Analisis Isu Fishbone
◦ Fishbone diagram disebut juga diagram tulang ikan
◦ Menekankan hubungan sebab akibat, mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming
Analisis Core Issue dengan Fishbone
Man Metode

Kurangnya pemahaman
Datang ke dokter gigi
masyarakat tentang pentingnya hanya pada saat ada
kesehatan gigi dan mulut permasalahan gigi
Pasien datang ke Puskesmas
dengan kasus komplikasi
Ketersediaan
pelayanan kesgilut Masyarakat lebih percaya kepada
 
yang kurang dan sesepuh dan pengobatan
aksesnya sulit, sarana tradisional
terbatas

Machine Material
Analisis Prioritas Penyebab dengan Metode USG
No Isu Kontemporer Urgency Seriousness Growth TTL Prioritas
1 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya 5 5 5 15 1
kesehatan gigi dan mulut

2 Datang ke dokter gigi hanya pada saat ada permasalahan 2 3 2 7 3


gigi
 

3 Ketersediaan pelayanan kesgilut yang kurang dan 4 4 4 12 2


aksesnya sulit, sarana terbatas
 

4 Masyarakat lebih percaya kepada sesepuh dan 2 2 2 6 4


pengobatan tradisional
 
Ide Gagasan Kreatif
“Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui Teledentistry
(Informasi, Edukasi dan Konsultasi)”

Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten

Memberikan pelayanan Merespon konsultasi


Membuat konten
konsultasi online via online via whatsapp dan
dengan menarik dan
whatsapp “Sigiat” (Cisarua memposting konten
penjelasan yang
dengan Gigi yang Sehat) edukasi lewat sosial
mudah dipahami oleh
untuk mempermudah media Instagram “Poli
masyarakat
interaksi masyarakat Gigi Puskesmas
mengenai permasalahan gigi Cisarua”
dan mulutnya
Harmonis Loyal Adaptif

Melayani setiap Menjaga privasi pasien Merespon konsultasi


masyarakat yang tentang penyakit gigi dan online dan memberikan
berkonsultasi sesuai mulutnya dari publik informasi secara cepat
dengan urutan chat sesuai dengan yang dan tanggap lewat akun
yang masuk tertuang di kode etik sosial media Instagram
kedokteran maupun whatsapp

Kolaboratif

Mensosialisasikan
Teledentistry di bagian
pendaftaran dan ruang
tunggu pasien lewat
kerjasama antar petugas
Puskesmas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai