Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk kecelakaan
yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya.
Kecelakaan tambang adalah kecelakaan yang memenuhi 5 unsur kecelakaan tambang yaitu:
a) Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan tanpa unsur kesengajaan
b) Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh Kepala Teknik Tambang, atau
Penanggungjawab Teknik dan lingkungan (PTL)
c) Akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/ atau pemurnian atau akibat kegiatan
penunjang lainnya
d) Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat orang yang diberi izin, dan
f) Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek
3. “Suatu proses yang sistematis untuk menemukan atau mengungkap penyebab dasar & akar masalah dari
suatu masalah (insiden) dengan tujuan untuk menentukan tindakan perbaikan, sehingga masalah (insiden)
dengan penyebab yang sama dapat dicegah terulang kembali.
4. Penyebab Kecelakaan dilihat dari Faktor Penyebab Dasar :
Faktor Pribadi
1. Kurang Pengetahuan (33%)
2. Motivasi keliru (24%)
3. Kurangnya kemampuan Mental (24%)
4. Kurangnya Keterampilan (9%)
Faktor Pekerjaan
1. Kualitas Kepemimpinan & Pengawasan minim (34%)
2. Standar Kerja Kurang (31%)
3. Rekayasa Kurang (7%)
4. Kuantitas Kepemimpinan dan Pengawasan Kurang(6%)
6. KTT/PTL mengupayakan lokasi kejadian berbahaya dan kecelakaan tambang yang berakibat cedera berat dan
mati tetap seperti semula (tidak berubah), kecuali untuk pertolongan dan/atau atas persetujuan KAIT.
Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan keberlangsungan pekerjaan, keadaan ditempat kerja hanya
boleh diubah dengan persetujuan KaIT/Kadis atas nama KaIT sesuai wewenangnya.
Untuk kejadian hampir celaka dan kecelakaan tambang yang berakibat cedera ringan, lokasi dapat diubah
setelah pengumpulan data dan bukti dilakukan.
10.