Anda di halaman 1dari 143

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN

FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR


DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VB.NET
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma IV
Program Studi Informatika Rekam Medis

Disusun Oleh :
NOPI MEIDA
NPM. 09.403.048

POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2012
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM
MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM VB.NET DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Penulis / NPM : NOPI MEIDA / 09.403.048
Program : Diploma IV
Program Studi : Informatika Rekam Medis
Lulus Ujian :

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Akasah, A.Md. Perkes., S. Sos., MM. M. Farid Rifa’i S.Kom., M. Kom


NIDN : 04-16061975-02 NIDN : 04-020883-01

Mengetahui dan Disahkan Oleh


Direktur
Politeknik Piksi Ganesha,

DR. K. Prihartono AH., Drs., S. Sos., M.M.


NIDN : 04-100568-01

b
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM
MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM VB.NET DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Penulis / NPM : NOPI MEIDA / 09.403.048
Program : Diploma IV
Program Studi : Informatika Rekam Medis

Diterima dan Disetujui Dipertahankan


Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

M. Farid Rifa’I, S.Kom., M. Kom Teguh Redy S, A.Md. Perkes


NIDN : 04-020883-01 NIP : 140.370.195

c
LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM
MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM VB.NET DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Penulis / NPM : NOPI MEIDA / 09.403.048
Program : Diploma IV
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang


Pada Tanggal 7 Desember 2012 di Bandung

Ketua Merangkap Anggota,

DR. K. Prihartono AH., Drs., S. Sos., M.M.


NIDN : 04-100568-01

Sekertaris Merangkap Anggota,

Farida Gustini, drg., M.M.


NIDN : 04-091065-02
Anggota,

M. Farid Rifa’i S.Kom., M. Kom


NIDN : 04-020883-01

d
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS

Judul Skripsi :
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN PENGISIAN
BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM VB.NET DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN
SADIKIN BANDUNG
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar profesional Sarjana Sains Terapan (S.ST) baik di Politeknik Piksi
Ganesha maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Skripsi saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat /
jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan dari pihak
lain kecuali arahan dari pembimbing.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di


kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Bandung, Nopember 2012


Yang membuat pernyataan,

Nopi Meida
NPM. 09.403.048

e
LEMBAR MOTO

“ Segala Bejana (tempat) itu akan menjadi sempit atau penuh oleh apa yang
diisikan kepadanya, kecuali tempat ilmu, justru semakin bertambah luas”
(Ali Bin Abi Thalib ra)

“ Tidak ada kata terlambat dalam mencari ilmu jadi jangan berkecil hati untuk
selalu melangkah”

Saya persembahkan
untuk orang-orang yang saya sayangi,
kedua orang tua, kakak dan adik-adik tercinta,
serta keluarga besar dan orang yang sayang kepada saya.

f
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini, dengan judul Perancangan Sistem Informasi
Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Menggunakan
Program VB. Net di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Saya menyadari bahwa selama mengikuti perkuliahan di Politeknik Piksi
Ganesha sampai dengan tersusunnya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :.
1. Bapak DR. K. Prihartono AH., Drs., S. Sos., M.M. selaku Direktur
Politeknik Piksi Ganesha Bandung.
2. Bapak Akasah, Amd. Perkes., S. Sos., MM selaku Ketua Program Studi
3. Bapak M. Farid Rifa’i S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Dalam
Pembuatan Skripsi.
4. Bapak Djaka Kusnandar, Amd. Perkes., SKM selaku Kepala Instalasi
Rekam Medis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
5. Bapak Teguh Redy. S, Amd. PK. selaku Koordinator Pembimbing
Lapangan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
6. Bapak Agus setiawan. A. selaku Pembimbing Lapangan Sensus Harian
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
7. Bapak Drs. Ahmad Muhadi. selaku Pembimbing Lapangan Instalasi
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
8. Bapak Ahmad Sobur, Amd. PK. selaku Pembimbing Lapangan Instalasi
Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
9. Bapak Asep Sutisna, Amd. Perkes. selaku Pembimbing Lapangan
Pengolahan Data Rekam Medis Rawat Inap JAMKESMAS dan
GAKINDA di RSHS.

i
10. Seluruh Dosen, Pegawai dan Jajaran Staf Politeknik Piksi Ganesha
Bandung yang Sudah Mendukung dan Memberi Banyak Ilmu
Pengetahuan.
11. Bapak Ading dan Ibu Nani selaku kedua orang tua kandung saya yang
selalu memberikan dukungan dan doanya setiap saat.
12. Saudara-saudara kandung saya KOPDA Hendra Cipta beserta istrinya ibu
Andi Murni Andi Awis S.Pd.I, PRATU Johan Setiawan dan Rena Puspita
yang selalu memberi dukungan terhadap saya terutama dari segi materiil.
13. Sahabat pedestrian saya Dina sonia(d’nots) dan Firna Juni (Cecey) yang
sama-sama berjuang tanpa lelah mencari inspirasi.
14. Rekan-rekan dari IRM B4/2009 juga rekan-rekan dari kelas
DDRK04/2011 yang sama-sama menjalani masa kuliah.
15. Semua sahabat dan rekan-rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan Laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

Akhir kata, penulis sampaikan harapan semoga laporan ini dapat memberi
manfaat yang berarti bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Nopember 2012

Penulis

ii
ABSTRAK

NOPI MEIDA
NPM. 09.403.048
Informatika Rekam Medis

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN PENGISIAN


BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM VB.NET DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN
SADIKIN BANDUNG
Skripsi : 120 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi kelengkapan


pengisian berkas rekam medis rawat inap menggunakan program vb.net di Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan cara observasi melalui kegiatan wawancara terhadap
bagian analisis kelengkapan berkas Rekam Medis di Instalasi Rawat Inap serta
dilengkapi dengan kajian pustaka yang memiliki hubungan dengan pokok
permasalahan. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Linear
Sequential Model atau waterfall. Dari hasil observasi maupun penelitian yang
dilakukan selama Peraktek Kerja Lapangan (PKL) di RSHS, permasalahan yang
ditemukan yaitu proses analisis kelengkapan masih dilakukan secara manual,
sedangkan pengolahan datanya sudah komputerisasi yaitu menggunakan
Microsoft Excel.

Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic. Net dan database Microsoft


Office Access 2007 diharapkan dapat menghasilkan suatu aplikasi sistem
informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap yang dapat
memecahkan masalah dan mudah untuk dioperasikan, juga mempermudah
petugas dalam perhitungan analisis kelengkapan karena dihitung secara otomatis.

Adapun saran yang diberikan adalah: (1) perlunya melakukan program


pelatihan bagi petugas rekam medis. (2) selalu memback-up data agar data . (3)
melakukan pemeliharaan sistem secara rutin..

Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi, Kelengkapan, Berkas Rekam Medis,


Rawat Inap, Program,Rumah Sakit

iii
ABSTRACT

NOPI MEIDA
NPM. 09.403.048
Informatics Medical Records

THE DESIGN OF INFORMATION SYSTEM OF THE INPATIENT FORM


COMPLETENESS USING VB.NET AT RSUP Dr. HASAN SADIKIN
BANDUNG
Thesis : 120 Pages
This study was aimed to identify The Design Of Information System Of The
Inpatient Form Completeness At Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung.
The research method used a descriptive qualitative methode. Techniques
of Data collection used observation through interviews towards the borrowing of
inpatient medical records documents who was on duty and equipped with
literature study that had close relationships with subject matter. The system
development method used The Linear Sequential Model or the waterfall method.
From the results of observation and research conducted during the job training
(PKL) in RSHS it was found the problems that was the completeness of the
analysis which done manually, but the process of data preparation was
computerized by using Microsoft Excel.
By using Microsoft Visual Basic. Net and Microsoft Office Access 2007
database, it was expected to produce information system applications of the
inpatient form completeness which could solve the problem and is easy to operate,
and also simplified the medical employees in the calculation of completeness
analysis because they were calculated automatically.
To overcome the above problems, the writer suggest: (1) the importance of
training program the system to the medical employees . (2) the importance of the
data back up. (3) performing routine system maintenance.
Key Words : The Design, Information System, Form Completeness, Inpatient,
Program, Hospital

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah............................................ 5
1.6 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data........................ 6
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 7
1.8 Sistematika Penulisan..................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Teori Konsep………………...……………………………….. 9
A. Rumah Sakit ...................................................................... 9
1. Pengertian Rumah Sakit ............................................... 9
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .................................... 9
B. Rekam medis ..................................................................... 10
1. Pengertian Rekam Medis.............................................. 10
2. Tujuan Rekam medis ................................................... 10
3. Kegunaan Rekam Medis .............................................. 11
4. Dasar Hukum Penyelenggaraan Medis ........................ 13
5. Isi Rekam medis .......................................................... 14

v
6. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis .................. 15
7. Pencatatan Kegiatan Pelayanan medis ........................ 16
C. Proses Pengolahan Rekam Medis……...……...…………. 18
D. Rawat Inap ......................................................................... 18
1. Pengertian Rawat Inap.................................................. 18
2. Formulir Rekam Medis Rawat Inap............................. 18
E. Konsep SI
1. Definisi Sistem………………...…………………….. 27
2. Informasi....................................................................... 29
3. Sistem Informasi........................................................... 30
4. Perancangan.................................................................. 32
a. Pengertian Perancangan.......................................... 32
b. Tujuan dan sasaran Perancangan............................ 32
5. Rekayasa Perangkat Lunak Untuk Perancangan
Sistem............................................................................ 33
6. Basisdata dan Sistem manajemen Basisdata ................ 35
7. Pengertian Flowchart & Flowmap................................ 35
8. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)........................ 36
9. Kamus Data (Data Dictionary)..................................... 37
10. Entity Relationship Diagram (ERD)............................. 37
2.2 Teori-Teori Tentang Aplikasi
A. Analisis Rekam Medis
1. Pengertian Kelengkapan............................................... 40
2. Tujuan Analisis Kelengkapan....................................... 40
3. Jenis-Jenis Analisis Kelengkapan................................. 40
4. Kelengkapan Isi Rekam Medis..................................... 44
5. Ketidaklengkapan rekam Medis................................... 45
a. Alasan Ketidaklengkapan Rekam Medis................ 45
b. Waktu Analisis....................................................... 46
c. Prosedur atau Cara Analisis Kelengkapan.............. 46
d. Prosedur atau Cara Menghitung Persentase

vi
Ketidaklengkapan................................................... 47
B. Microsoft Offiice Access 2007 ....................................... 53
1. Pengertian Microsoft Office Access 2007..................... 53
2. Istilah dalam Access 2007........................................ 54
3. Jenis Data dalam Access 2007 .................................... 54
C. Microsoft Visual Basic. Net.............................................. 55
1. Pengertian Microsoft Visual Basic.Net....................... 55
2. Icon pada Visual Basic.Net...................................... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


4.1 Metodologi Penelitian.................................................................. 57
4.2 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 58
4.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak................................... 59

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN


4.1 Tinjauan Organisasi
A. Sejarah Singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.............. 64
B. Visi, Misi, Nilai, Motto dan Nilai-Nilai RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung ................................................................... 66
C. Visi dan Misi Rekam Medis RSUP Dr. Hasan Sadikin 67
Bandung..
D. Organisasi dan Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin
Bandung................................................................................. 67
E. Tugas Pokok, Fungsi Dan Unit-Unit Kerja Instalasi Rekam
Medis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ........................... 72
4.2 Uraian Prosedur………………………………...….................... 74
A. Pelaksanaan Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis
Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung…………………..… 74

B. Alur Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat


Inap………………………………………………………… 75
C. Sistem Informasi pengelolaan data analisis kuantitatif di

vii
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung……………..………… 75
4.3 Dekomposisi Fungsi.................................................................... 77
4.4 Analisis Masukan........................................................................ 78
4.5 Analisis Keluaran........................................................................ 79
4.6 Analisis Proses
A. Flowmap Pengolahan Berkas Rekam Medis Rawat Inap...... 80
B. DAD Sistem yang Berjalan................................................... 81
4.7 Masalah yang Dihadapi............................................................... 83
4.8 Kesimpulan Hasil Analisis.......................................................... 84

BAB V PERANCANGAN SISTEM


5.1 Rancangan Proses
A. Flowmap Sistem yang Dirancang.......................................... 87
B. Konteks Diagram Sistem yang Dirancang............................. 88
C. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Dirancang..................... 89
D. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 Sistem yang
dirancang…………………………………………………... 90
E. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 Sistem yang
dirancang…………………………………………………... 91

F. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 Sistem yang


dirancang…………………………………………………... 92
G. Kamus Data........................................................................... 93
5.2 Rancangan Basis Data
A. Entity Relational Diagram..................................................... 94
B. Skema Relasi Tabel............................................................. 95
C. Spesifikasi Basis Data Sistem Analisis Kelengkapan
96
Berkas Rekam Medis Rawat Inap.........................................
5.3 Rancangan Keluaran.................................................................... 99
5.4 Rancangan Masukan.................................................................... 100
5.5 Rancangan Dialog Layar............................................................. 101

viii
A. Struktur Tampilan.................................................................. 101
B. Rancangan Layar................................................................... 102
5.6 Spesifikasi Hardware dan Software
A. Spesifikasi Hardware............................................................ 107
B. Spesifikasi Software.............................................................. 107
5.7 Implementasi............................................................................... 108
5.8 Pengujian Sistem......................................................................... 112

BAB VI KESIMPULAN & SARAN


5.1 Kesimpulan ................................................................................. 116
5.2 Saran ........................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 119


LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

ix
Tabel 2.1 : Tabel Flowchart........................................................................... 35
Tabel 2.2 : Tabel Flowmap............................................................................. 36
Tabel 2.3 : Tabel Simbol Data Flow Diagram (DFD)................................... 37
Tabel 2.4 : Tabel Simbol ERD 38
....................................................................... 53
Tabel 2.5 : Tabel Objek-objek pada Access 2007 ......................................... 54
Tabel 2.6 : Tabel Field dalam Access 2007 .................................................. 78
Tabel 4.1 : Dokumen Masukan ...................................................................... 79
Tabel 4.2 : Dokumen Keluaran ...................................................................... 96
Tabel 5.1 : Struktur Tabel User...................................................................... 97
Tabel 5.2 : Struktur Tabel Pasien.................................................................. 97
.............................................................................................................................. 98
Tabel 5.3 : Struktur Tabel UPF/Ruangan....................................................... 99
Tabel 5.4 : Struktur Tabel Data Kelengkapan................................................ 100
Tabel 5.5 : Rancangan Keluaran........................................................................ 109
Tabel 5.6 : Rancangan Masukan..................................................................... 112
Tabel 5.7 : Implementasi Antarmuka............................................................. 113
Tabel 5.8 : Rencana Pengujian ...................................................................... 113
Tabel 5.9 : Pengujian Login .......................................................................... 114
Tabel 5.10 : Pengujian Form Petugas .............................................................. 114
Tabel 5.11 : Pengujian Form Pasien ................................................................ 115
Tabel 5.12 : Pengujian Form UPF ...................................................................
Tabel 5.13 : Pengujian Form Kelengkapan .....................................................

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Perancangan Sistem Informasi dengan model waterfall................ 34


Gambar 2.2 : Kardinalitas Relasi one to one ...................................................... 38
Gambar 2.3 : Kardinalitas Relasi one to many atau many to one....................... 39
Gambar 2.4 : Kardinalitas Relasi many to many.................................................. 39
Gambar 2.5 : Design View VB.NET .................................................................... 56
Gambar 3.1 : Rekayasa Perangkat Lunak SIM Menggunakan Model Air Terjun 60
Gambar 4.1 : Alur Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap.... 75
Gambar 4.2 : Dekomposisi Fungsi...................................................................... 78
Gambar 4.3 : Laporan Rekapitulasi Kelengkapan.............................................. 79
Gambar 4.4 : Flowmap Sistem Berjalan ............................................................ 80
Gambar 4.5 : Diagram Koteks Sistem yang Berjalan......................................... 81
Gambar 4.6 : Data Flow Diagram Level 0 Sistem yang Berjalan...................... 82
Gambar 5.1 : Flowmap Sistem yang Diajukan................................................... 87
Gambar 5.2 : Diagram Konteks Sistem yang Berjalan....................................... 88
Gambar 5.3 : Data Flow Diagram Level 0 Sistem yang Berjalan...................... 89
Gambar 5.4 : DFD Level 1 Proses 1.0 Sistem yang Dirancang ........................ 90
Gambar 5.5 : DFD Level 1 Proses 2.0 Sistem yang Dirancang ........................ 91
Gambar 5.6 : DFD Level 1 Proses 3.0 Sistem yang Dirancang ........................ 92
Gambar 5.7 : Entity Relational Diagram Sistem yang Dirancang...................... 94
Gambar 5.8 : Relasi Tabel.................................................................................. 95
Gambar 5.9 : Rancangan Struktur Tampilan...................................................... 101
Gambar 5.10 : Tampilan Form Menu................................................................... 102
Gambar 5.11 : Tampilan Form Login .................................................................. 102
Gambar 5.12 : Tampilan Form input Pasien......................................................... 103
Gambar 5.13 : Tampilan Form input UPF............................................................ 104
Gambar 5.14 : Tampilan Form input Pengecekan Kelengkapan.......................... 105
Gambar 5.15 : Tampilan Cetak Laporan ............................................................. 106

xi
Gambar 5.16 : Tampilan Cetak Laporan .............................................................. 106

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Balasan Dari Rumah Sakit .............................................. 121


Lampiran 2 : Surat Persetujuan Praktek Kerja Lapangan .............................. 122
Lampiran 3 : Lembar Penelitian Dan Daftar Hadir ....................................... 123
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan .................................................................. 125
Lampiran 5 : Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Hasan Sadikin Bandung ..................................................... 126
Lampiran 6 : Struktur Organisasi Seksi Rekam Medis RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung ..................................................... 127
Lampiran 7 : Struktur Organisasi Seksi Rekam Medis Urusan Pengolahan
Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat
128
Dr. Hasan Sadikin Bandung .....................................................
Lampiran 8 : Prosedur Pengolahan Rekam Medis Rawat Inap
129
RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung..........................................
Lampiran 9 : Form Analisis Kuantitatif
135
RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung..........................................
Lampiran 10 : Listing Program Sistem Informasi Kelengkapan Pengisian
Berkas Rekam Medis Rawat Inap RSUP. Dr. Hasan Sadikin
136
Bandung....................................................................................

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dengan terus berkembangnya teknologi sistem informasi, maka

penyajian informasi yang cepat dan efisian sangat dibutuhkan oleh setiap

orang. Perkembangan informasi yang sangat pesat ini menuntut diubahnya

sistem secara manual menjadi sistem terkomputerisasi. Demikian pula halnya

dalam bidang kesehatan.

Kesehatan merupakan keinginan semua orang, baik itu perorangan,

keluarga, maupun masyarakat. Menurut UU kesehatan RI No.23 tahun 1992

“sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.

Dan juga setiap orang berhak atas kesehatan. Untuk mewujudkan keadaan

sehat tersebut, maka perlu diselenggarakan sarana pelayanan kesehatan, salah

satu sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit.

Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative dengan menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam undang-undang

No. 44 tahun 2009 rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan

pelayanan kesehatan untuk semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan

1
2

rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

pada suatu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,

golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Berdasarkan Permenkes N0 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam

medis, setiap pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit diwajibkan untuk

menyelenggarakan rekam medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu

sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang

dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan dokumen yang

dibutuhkan manajemen rumah sakit dan dilaksanakan untuk pasien yang

dipandang sebagai manusia seutuhnya.

Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasi-

informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Keperluan

tersebut diantaranya adalah sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum,

bahan penelitian dan pendidikan, serta dapat digunakan sebagai alat untuk

analisis dan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah

sakit.

Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, mengenai kelengkapan berkas

rekam medis, masih terdapat berkas rekam medis yang tidak lengkap. seperti,

tanda tangan dokter dan nama dokter dalam pengisiannya tidak lengkap

sehingga sangat berpengaruh terhadap informasi yang dibutuhkan pasien dan

dalam laporan yang dibuat oleh rumah sakit tersebut. Agar rekam medis terisi

dengan tepat dan sesuai dengan kewenangan dan keakuratan data, perlu

adanya kebijakan dari instansi atau pihak rumah sakit yang bersangkutan
3

tentang kewenangan pengisian rekam medis, yang berisi tentang riwayat

penyakit, pemeriksaan fisik, perjalanan penyakit, tanda tangan dokter yang

menerima dan atau merawat pasien.

Sistem Informasi yang ada Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

belum seluruhnya menggunakan sistem terkomputerisasi sehingga

pengelolaannya belum optimal.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN

PENGISIAN FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR

PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM

VISUAL BASIC.NET DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG”.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang penelitian dan fakta-fakta di atas maka

pokok permasalahannya adalah bagaimana sistem informasi kelengkapan

pengisian berkas rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.

Hasan Sadikin Bandung.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan pokok permasalahan diatas dapat di buat suatu pertanyaan

penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur kelengkapan pengisian berkas Rekam Medis rawat

inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung?

2. Bagaimana sistem informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis

rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung?


4

3. Permasalahan apa saja yang ditemukan dalam prosedur dan perancangan

sistem informasi kelengkapan pengisian berkas Rekam Medis rawat inap

di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung?

4. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung dalam mengatasi permasalahan yang ada?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi prosedur sistem informasi kelengkapan pengisian

berkas Rekam Medis rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung yang sedang berjalan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui prosedur kelengkapan pengisian berkas

Rekam Medis rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

sehingga diketahui proses informasi pada tiap sub sistemnya.

b. Untuk mengetahui sistem informasi kelengkapan pengisian

berkas Rekam Medis rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung.

c. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam sistem

informasi kelengkapan pengisian berkas Rekam Medis rawat

inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung?.

d. Untuk mengetahui upaya apa yang telah dilakukan dalam

menyelesaikan permasalahan analisis sistem informasi


5

kelengkapan pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. RS / Praktisi

Sebagai bahan pertimbangan bagi rumah sakit dalam

pengembangan sistem informasi rekam medis khususnya di kegiatan

kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di Rumah

Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. Akademik

Sebagai ilmu, referensi maupun wawasan bagi institusi,

seluruh mahasiswa dan masyarakat luas tentang Sistem Informasi

Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di Rumah

Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3. Penulis

Sebagai bahan pengembangan maupun pengimplementasian

ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti

perkuliahan dan mampu menerapkannya di lapangan kerja.

1.5 Ruang Lingkup/Batasan Analisis Permasalahan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis selama Praktek

Kerja Lapangan (PKL), maka penulis menentukan ruang lingkup dari

permasalahan yang ada pada sistem informasi kelengkapan pegisian berkas

rekam medis rawat inap agar tidak keluar dari perancangan sistem informasi
6

yang telah direncanakan. Adapun batasan permasalahan dari sistem yang

dirancang yang telah ditentukan yaitu:

1. Tidak membahas sistem informasi rawat jalan.


2. Tidak membahas sistem informasi gawat darurat.

1.6 Metode Penelitian

A. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam Skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan

data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh

sebelumnya.

2. Wawancara

Merupakan suatu pengumpulan data dengan cara tanya jawab untuk

meyakinkan data yang diperoleh benar-benar akurat.

3. Studi Pustaka

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005:251) studi

kepustakaan adalah merupakan hal yang penting dalam penelitian

dan berguna untuk memperoleh data berupa teori-teori dan konsep-

konsep yang terkait dengan pembahasan yang teliti.


7

B. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah

metode Waterfall. Metode waterfall menyarankan pendekatan yang

sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak yang

dimulai pada level :

1. Rekayasa sistem/informasi (system/information Engineering)

2. Analisis (Analysis)

3. Perancangan (Design)

4. Pengkodean (coding)

5. Pengujian (testing)

6. Pemeliharaan (Maintenance)

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan praktek kerja lapangan dilaksanakan di RSUP Dr. Hasan

Sadikin yang beralamat di Jl. Pasteur, Sukajadi Bandung, Jawa Barat 40161,

waktu pelaksanaan mulai pada tanggal 14 Mei 2012 sampai dengan 29 Juni

2012.

1.8 Sistematikan Penulisan Penelitian

Sistematika penulisan dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, pokok permasalahan,

pertanyaan penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, waktu dan tempat

penelitian serta sistematika penulisan.


8

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian teori konsep dan teori aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian, teknik pegumpulan

data, serta teknik pengembangan sistem.

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERBERJALAN

Bab ini berisi uraian tentang tinjauan organisasi, Uraian Prosedur,

dekomposisi fungsi, analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran,

masalah yang dihadapi, serta kesimpulan hasil analisis.

BAB V PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi uraian rancangan proses, rancangan basis data, rancangan

keluaran, rancangan masukan, rancangan dialog layar, spesifikasi hardware

dan software, arsitektur sistem (optional), implementasi dan pengujian sistem.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari semua penelitian yang penulis

lakukan dalam sebuah laporan yang telah penulis susun.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori tentang Konsep

A. Rumah Sakit

1. Pengertian Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas

memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang

meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah

sakit umum mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna.

9
10

c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

B. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan


dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan. (Hatta, 2011 : 73).

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008

yang dimaksud rekam medis adalah :

Berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain


identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.

The medical record today is a compilation of pertinent


facts of a patient’s life and health history, including past and
present illness(es) and treatment(s), written by the health
profesionals contributing to that patient’s care. (Huffman,
1994 : 33)

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis menurut Depkes RI Dirjen Bina

Yanmed (2006 : 13) adalah “menunjang tercapainya tertib

administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan

di rumah sakit”. Tanpa didukung suatu sistem pengolahan rekam

medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi

rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib


11

administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam

upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

3. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Dirjen Bina Yanmed (2006 : 13) kegunaan rekam

medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

a. Aspek Administrasi

Didalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi,

karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan

tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam

mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena

catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk

merencanakan pengobatan atau perawatan yang diberikan

kepada seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan serta

meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit medis,

manajemen resiko klinis serta keamanan atau keselamatan

pasien dan kendali biaya.

c. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena

isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum

atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakan hukum serta

penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk menegakan


12

keadilan, Rekam Medis adalah milik Dokter dan Rumah Sakit

sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, Tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat di miliki

oleh pasien sesuai denga perturan dan perundang-undangan

yang berlaku (UU Praktik Kedokteran RI No. 29 Tahun 2004

Pasal 46 ayat (1), Penjelasan).

d. Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya

mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai

aspek keuangan. Kaitannya rekam medis dengan aspek

keuangan sangat erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta

tindakan-tindakan apa saja yang telah dibeikan kepada seorang

pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit, oleh karena

itu penggunaan sistem teknologi komputer di dalam proses

penyelenggaraan rekam medis sangat diharapkan sekali untuk di

terapkan pada setiap instansi pelayanan kesehatan.

e. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena

isinya menyangkut data dan informasi yang dapat di pergunakan

sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang kesehatan.


13

f. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena

isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan

kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang di berikan

kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai

bahan atau referensi pengajaran di bidang profesi pendidikan

kesehatan.

g. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempuyai nilai dokumentasi, karena

isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di

dokumentasikan dan di pakai sebagai bahan pertanggung

jawaban dan laporan rumah sakit.

4. Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis

a. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No.

78/YanMed/RS Umum Dik/YNU/1/1991 tentang Pelaksanaan

Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.

b. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

c. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1996 tentang Wajib Simpan

Rahasia Kedokteran.

d. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran

Pasal 46 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap dokter atau

dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib

membuat rekam medis.


14

e. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008

tentang Rekam Medis.

5. Isi Rekam Medis

Menurut Permenkes No. 269/Menkes/per/III/2008 tentang

Rekam Medis Bab II Jenis dan Isi Rekam Medis.

Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu

hari sekurang-kurangnya memuat :

1) Identitas pasien

2) Tanggal dan waktu

3) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan

riwayat penyakit

4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik

5) Diagnosis

6) Rencana penatalaksanaan

7) Pengobatan dan/atau tindakan

8) Persetujuan tindakan bila diperlukan

9) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan

10) Ringkasan pulang (Dischargen summary)

11) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga

kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan

12) Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu

13) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.


15

6. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis

Menurut Permenkes N0. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang

rekam medis Bab III Tata Cara Penyelenggaraan rekam medis.

Pasal 5 :

a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik

kedokteran wajib membuat rekam medis.

b. Rekam medis sebagaimana di maksud pada ayat 1 harus dibuat

segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.

c. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 2

dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien.

d. Setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama,

waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga

kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara

langsung.

e. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada

rekam medis dapat dilakukan pembetulan.

f. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 hanya dapat

dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan

yang dibetulakan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau

tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.


16

Pasal 6 :

Dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu

bertanggungjawab atas catatan dan/atau dokumen yang dibuat pada

rekam medis.

Pasal 7 :

Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang

diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis.

7. Pencatatan Kegiatan Pelayanan Medis

Penanggung jawab pengisian rekam medis menurut Dirjen

Yanmed (Depkes RI, 2006 : 45), yaitu:

a. Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis

1) Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi

spesialis yang melayani pasien di Rumah sakit.

2) Dokter tamu yang merawat pasien di Rumah Sakit.

3) Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik.

4) Tenaga para medis keperawatan dan para medis non

keperawatan yang langsung terlibat didalamnya antara lain :

perawat, Pearawat gigi, Bidan, Tenaga laboratorium klinik,

Gizi, anestesi, penata Rontgen, rehabilitasi Medik dan lain

sebagainya.

5) Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih teknollogi

kedokteran yang berupa tindakan atau konsultasi kepada


17

pasien yang membuat rekam medis adalah dokter yang

ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit.

b. Ketentuan Pengisian Rekam Medis

Depkes RI Dirjen Bina Yanmed (2006 : 45)

mengemukan bahwa rekam medis harus dibuat segera dan

dilengkapi seleruhnya setelah pasien menerima pelayanan,

dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Setiap konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-

lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam

lembaran rekam medis.

2) Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau

tenaga kesehatan lainnya sesuai wewenangnya dan ditulis

nama terangnya serta diberi tanggal.

3) Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan

mahasiswa lainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung

jawab dokter yang merawat atau oleh dokter

pembimbingnya.

4) Catatan yang dibuat residen harus diketahui oleh dokter

yang membimbingnya.

5) Dokter yang meraawat dapat memperbaiki kesalahan

penulisan dan melakukan pada saat itu juga serta dibubuhi

paraf.
18

6) Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak

diperbolehkan.

C. Proses Pengolahan Rekam Medis

Proses Pengolahan Rekam medis menurut Depkes RI Dirjen Bina

Yanmed (2006 : 57) adalah sebagai berikut:

1. Penataan Berkas Rekam Medis (Assembling)

2. Pemberian Kode (Coding)

3. Tabulasi (indeksing)

4. Statistik dan Pelaporan Rumah Sakit

5. Korespondensi Rekam Medis

6. Analisa Rekam Medis

D. Konsep Rawat Inap

1. Pengertian Rawat inap

Menurut Azwar (Faste, 1996 : 75) mengemukakan bahwa yang

dimaksud dengan rawat inap adalah “Pelayanan kedokteran yang

disediakan untuk pasien dalam bentuk Rawat Inap”.

2. Formulir Rekam Medis Rawat Inap

Menurut Dirjen Bina Yanmed (2006 : 46) formulir rekam medis

Rawat Inap minimal terdiri dari :

a. Identitas pasien

b. Resume medis

c. Riwayat penyakit dan pemeriksaan jasmani

d. Laporan kematian (jika pasien meninggal)


19

1) Surat keterangan kematian

2) Surat keterangan kedokteran tentang sebab kematian

e. Surat keterangan lahir (surat identitas bayi jika pasien bayi lahir

di rumah sakit)

1) Form kurve list bayi

2) Form serah terima bayi

f. Pengantar masuk rawat inap(surat rujukan)

g. Surat persetujuan rawat inap

h. Surat perpindahan pasien dari ruang perawatan (jika pasien

pindah ruang perawatan)

i. Informed consent (jika ada tindakan medis yang diberikan

kepada pasien)

j. Catatan dan intruksi dokter

k. Rekaman asuhan keperawatan

1) Resume asuhan keperawatan

2) Data dasar dan ringkasan pengkajian

3) Pelaksanaan dan perawatan kesehatan

4) Tindakan dan evaluasi keperawatan

l. Catatan klinis

m. Formulir obstetri dan ginekologi (untuk pasien obgin)

1) Lembar partogram

n. Formulir laporan operasi (jika pasien operasi)

1) Persiapan operasi
20

2) Catatan anestesi

3) Laporan operasi

4) Laporan pasca bedah

5) Prosedur PR

o. Formulir hasil-hasil penunjang medik (hanya hasil yang

diperiksakan saja)

1) Laboratorium

2) Radiologi Diagnostik

3) Fisioterapi

p. Copy resep

Menurut Dirjen Bina Yanmed (2006:48) Didalam berkas rekam medis

pasien rawat inap juga terdapat beberapa formulir antara lain :

1) Ringkasan masuk dan keluar

Lembaran ringkasan masuk keluar ini sering disebut

ringkasan atau lembaran muka. Selalu menjadi lembaran paling

depan pada suatu berkas rekam medis. Lembaran ini berisi informasi

tentang identitas pasien, cara penerimaan melalui cara masuk dikirim

oleh, serta berisi ringkasan data pada saat pasien keluar. Lembaran

ini merupakan sumber informasi untuk mengindeks rekam medis,

serta menyiapkan laporan rumah sakit. Informasi tentang identitas

pasien sekurang-kurangnya mencari hal-hal sebagai berikut :

a) Nama Pasien

b) Nomor rekam Medis


21

c) Tanggal Lahir

d) Jenis Kelamin

e) Pendidikan

f) Agama

g) Alamat

h) Pekerjaan

Informasi lain yang perlu dicatat, diantaranya :

a) Status Perkawinan

b) Keikutsertaan dalam ASKES/asuransi lain

c) Cara masuk (dikirim oleh)

d) Penanggung jawab

e) Alamat penanggung jawab

f) Nama keluarga terdekat

g) Alamat keluerga terdekat

h) Tanggal dan jam masuk ruang rawat inap

i) Tanggal dan jam keluar ruang rawat inap

j) Bagian/Spesialisasi

k) Ruang Rawat/Kelas perawatan

l) Lama di rawat

m) Diagnosa akhir

1) Diagnosa primer :

2) Diagnosa Sekunder :

3) Komplikasi :
22

n) Operasi/Tindakan

o) Anestesi yang diberikan (jika ada)

p) Infeksi nosokomial dan penyebabnya (jika ada)

q) Immunisasi yang pernah didapat

r) Immunisasi yang pernah diperoleh selama dirawat

s) Transfusi darah (jika ada)

1. Jenis golongan darah :

2. Resus :

3. Jumlah cc :

t) Keadaan keluar : Hidup/Mati

u) Nama dan tanda tangan dokter yang merawat

Informasi yang menyangkut identitas dan prosedur pada saat

masuk dicatat oleh petugas di tempat penerimaan pasien rawat inap

sedangkan informasi yang diperoleh selama pasien dirawat sampai

keluar dari ruang rawat inap, pencatatan dilakukan oleh perawat di

ruang perawatan.

2) Catatan Perkembangan

Menurut Dirjen Bina Yanmed (2006 : 50) catatan

perkembangan mencatat secara spesifik perkembangan penyakit

pasien yang ditulis dan di tanda tangani oleh dokter, catatan pertama

dimulai dengan catatan pada saat pasien masuk, dan pencatatan

selanjutnya adalah perkembangan pasien selama masa perawatan di

rumah sakit sampai dengan pasien keluar dari rumah sakit atau
23

meninggal. Catatan perkembangan pasien digunakan untuk

mengetahui ringkasan keadaan umum pasien pada saat masuk hingga

keluar, termasuk informasi-informasi penting yang belum tercatat

pada anamnesa dan pemeriksaan fisik. Informasi tersebut bisa

didapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau dari rumah

sakit lain. Catatan perkembangan pasien harus dibuat setiap hari

selama pasien dalam masa perawatan, setiap beberapa jam selama

fase akutnya seorang pasien, dan seterusnya sesuai dengan

perkembangan kesehatan pasien itu sendiri. Semua tindakan yang

dilakukan dicatat jam, tanggal dan jenis tindakan yang diberikan

serta harus ditanda tangani oleh dokter pemeriksa.

3) Catatan Perawat/Bidan

Catatan Perawat/Bidan, digunakan oleh petugas perawatan

untuk mencatat pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan

perawatan yang telah mereka berikan kepada pasien. Catatan ini

memberikan gambaran kronologis pertolongan, perawatan,

pengobatan yang diberikan dan reaksi pasien terhadap tindakan

tersebut. Catatan perawat berfungsi sebagai alat komunikasi antara

sesama perawat, dan antara perawat dengan dokter. Ada empat

kegunaan catatan perawatan/Bidan, yaitu :

a) Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat oleh dokter.


24

b) Menghemat waktu bagi dokter dan mencegah timbulnya

kekeliruan, dengan adanya catatan perawat/bidan tersebut dapat

terlihat gambaran pasien dari waktu ke waktu.

c) Sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan perawat. Setiap perawat

harus mencatat apa-apa tindakan yang telah dilakukan sesuai

dengan perintah dokter. Sehingga dokter dapat melihat hasilnya

dan menentukan tindakan pengobatan selanjutnya. Untuk

pembuktian secara hukum, catatan perawat/bidan berguna

sebagai bukti pertolongan yang diberikan maupun bukti reaksi

pasien terhadap pertolongan tersebut.

d) Sebagai salah satu indikator kelengkapan berkas rekam medis.

Catatan perawat/bidan dimulai pada saat pasien masuk ruang

perawatan dan meliputi :

1. Tanggal, bulan, tahun dan jam

2. Catatan-catatan tentang keadaan pasien, serta gejala-gejala

yang tampak

3. Tindakan/pengobatan yang dilakukan

Selama seorang pasien dirawat di rumah sakit, catatan

perawat/bidan harus memuat observasi harian seorang pasien,

juga catatan rekam medis asli dan terapi/pengobatan yang

diberikan.
25

4) Lembaran grafik

Lembaran grafik memberikan gambaran kepada dokter

tentang suhu, nadi, dan pernafasan seorang pasien. Pengisiannya

dilakukan oleh perawat, dimulai pada saat pasien masuk dirawat.

Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-data tekanan darah,

pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi, informasi kunjungan

dokter, spesimen untuk laboratorium, diet, dll.

5) Ringkasan Keluar/Resume medis

Ringkasan keluar dapat ditulis pada bagian akhir catatan

perkembangan atau dengan lembaran tersendiri.

Tujuan dibuatnya resume ini adalah :

1. Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas

yang tinggi serta sebagai bahan referensi yang berguna bagi

dokter yang menerima, apabila pasien tersebut dirawat kembali

dirumah sakit.

2. Sebagai bahan penilaian staf medis rumah sakit.

3. Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau

perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari

Perusahaan Asuransi (dengan persetujuan pimpinan).

4. Untuk diberikan tembusan kepada sistem ahli yang memerlukan

catatan tantang pasien yang perna mereka rawat.

Resume ini harus disingkat dan hanya menjelaskan informasi

penting tentang penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan


26

pengobatannya. Resume ini harus di tulis segera setelah pasien

keluar dan isinya menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Mengapa pasien masuk rumah sakit (pertanyaan klinis singkat

tentang keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang).

2. Apakah hasil-hasil penting pemeriksaan laboratorium, rontgen

dan fisik (hasil negatif mungkin sama pentingnya dengan hasil

positif).

3. Apakah pengobatan medis maupun operasi yang diberikan

(termasuk respon pasien, komplikasi dan konsultasi).

4. Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar (perlu berobat jalan,

mampu bergerak sendiri, mampu untuk bekerja).

5. Apakah anjuran pengobatan/perawatan yang diberikan (nama

obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lainnya. Dirujuk

kemana, perjanjian untuk datang lagi).

Didalam berkas rekam medis lembaran resume diletakkan

dimuka depan dengan maksud memudahkan dokter melihatnya

apabila diperlukan. Resume harus ditanda tangani oleh dokter yang

merawat, bagi pasien yang meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi

dibuatkan laporan sebab kematian.


27

E. Konsep SI

1. Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Sutanta (2003 : 4) Secara umum


sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau
elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai satu
tujuan.

Menurut Huffman (1994 : 485) “a system is a group of

interrelated elements which work together to accomplish

something”.

Menurut Sutanta (2003 : 4) suatu sistem mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

a. Mempuyai komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian

penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata

atau abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat

berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam

sistem.

b. Mempunyai batas (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan

sistem yang lain.

c. Mempunyai lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar

sistem.
28

d. Mempunyai penghubung/antar muka (interface)

Penghubung / antar muka merupakan sarana yang

memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan

berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-

masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung / antar

muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar

monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah

mengoprasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e. Mempunyai masukan (input)

Yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem

sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan

keluaran yang berguna.

f. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai

peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran

yang berguna bagi para pemakainya.

g. Mempunyai keluaran (output)

Keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program

aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan

pengambilan keputusan.

h. Mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja

sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan


29

sistem. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem

untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan

merupakan kondisi / hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem

untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran

merupakan hasil pada setiap tahap tertentu yang mendukung

upaya pencapaian tujuan.

i. Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap

bekerja sesuai peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa

dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu

bagian kendali yang mempunyai peran utama menjaga agar

proses dalam sistem dapat berlangsung normal sesuai batasan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

j. Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem

untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem

dan pengembaliannya ke dalam kondisi normal.

2. Informasi

Menurut McFadden (Kadir, 2002 : 31) Informasi adalah data

yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

“Informations is defined as data which have been processed.

Informastion is data that have been manipulated in a formal,


30

intelligent way so the result are directly useful”. (Huffman, 1994 :

485)

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung

pada hal-hal berikut:

a. Informasi harus akurat (accurate), informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

b. Informasi harus tepat waktu (timeliness), informasi yang datang

pada penerima tidak boleh terlambat.

c. Informasi harus relevan (relevance), informasi tersebut

mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Suatu informasi dikatakan bernilai (value of information) bila

manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.

3. Sistem Informasi

“Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi

yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi

pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi”.

(Ladjamudin, 2005 : 13)


31

Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan

dengan sistem komputerisasi. Menurut Gordon B. Davis, beberapa

komponen yang digunakan untuk melengkapi suatu sistem yaitu:

a. Perangkat Keras (Hardware)

b. Perangkat Lunak (Software)

c. Database

d. Prosedur

e. Personil

Personil dapat terdiri dari beberapa bagian:

1) Pimpinan Sistem Informasi (EDP Manager/IT Manager),

merupakan orang yang merencanakan, mengorganisasikan,

menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan di dalam

organisasinya.

2) Sistem Analis (Analyst System), bekerja sama dengan

pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki

sistem yang ada sekarang ini. Analisis sistem adalah pakar

dalam menidentifikasi masalah dan menyiapkan dokumentasi

tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan

masalah.

3) Pemogram (Programmer), menggunakan dokumentasi yang

disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-

instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data

menjadi informasi yang diperlukan pemakai.


32

4) Operator Komputer (Computer Operator), menangani

peralatan komputer berskala besar seperti komputer

mainframe dan mini computer. Operator memantau layar

komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer,

mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta

melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

5) Data Entry, user yang bertugas memasukkan data ke dalam

database malalui software aplikasi yang disediakan.

6) Teknisi Komputer, bagian yang bertugas me-maintance

peralatan komputer yang ada seperti PC, Printer dan lain-lain.

4. Perancangan

a. Pengertian Perancangan

Menurut Susanto (2004:332) “Perancangan adalah

spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis

komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”.

b. Tujuan Dan Sasaran Perancangan

Secara umum tujuan perancangan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menghasilkan suatu model atau penggambaran dari

suatu entitas yang akan dibangun.

2. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna perangkat lunak.

3. Untuk memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun

yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya

yeng terlibat.
33

Adapun sasaran dari suatu perancangan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan harus berguna, mudah dipahami dan mudah

digunakan.

2. Perancangan harus dapat mendukung tujuan utama yang telah

didefinisikan pada tahap perancangan yang dilanjutkan pada

tahap analisis.

3. Perancangan harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung

pengolahan transaksi, pelaporan, dan mendukung keputusan

yang akan dilakukan oleh manajemen.

4. Perancangan harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang

terinci untuk masing-masing komponen dan sistem meliputi

data dan informasi simpanan data, metode-metode, prosedur-

prosedur, para pemakai perangkat keras, perangkat lunak serta

pengendali sistem.

11. Rekayasa Perangkat Lunak Untuk Perancangan Sistem

a. Paradigma Terhadap Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah penerapan dan


pemanfaatan prinsip-prinsip rekayasa untuk menghasilkan
software yang ekonomis, handal dan bekerja secara efisien
pada mesin-mesin yang nyata. (Sutanta, 2003 : 128)

Menurut Sutanta (2003 : 128) elemen-elemen kunci dalam

rekayasa perangkat lunak meliputi :

1) Metode / Method.

2) Alat / Tool.

3) Prosedur / Procedure.
34

b. Siklus Klasik / Model Air Terjun

Siklus klasik / model air terjun rekayasa perangkat lunak

didasarkan siklus konvensional dalam bidang rekayasa lainnya

dengan pendekatan sekuensial yang sistematis. (Sutanta, 2003 :

128).

Menurut Sutanta (2003 : 128) tahapan-tahapan dalam

siklus klasik / model air terjun rekayasa perangkat lunak adalah

terdiri dari enam tahap, yaitu :

1) Analisis dan Rekayasa Sistem.

2) Analisis Persyaratan.

3) Perancangan.

4) Coding (penulisan program).

5) Penguji.

6) Pemeliharaan.

Gambar 2.1 Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model air terjun

Sumber : Sutanta (2008 : 130)


35

6. Basis data dan Sistem Manajemen Basisdata

Basis data merupakan “koleksi dari data yang terorganisir

dengan cara sedemikkian rupa sehingga data tersebut mudah

disimpan dan dimanipulasi”. (Yakub, 2008 : 14)

Sistem manajemen basisdata/DBMS (Database Management

System) adalah “kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk

membuat dan mengelola basis data”. (Yakub, 2008 : 14)

7. Flowchart & Flowmap

a. Flowchart

Menurut Ladjumudin (2005 : 263) “Flowchart adalah

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-

urutan prosedur dari suatu program”.

Tabel 2.1 Flowchart


Simbol Nama Fungsi
Terminator Memulai/mengakhiri Program
Garis Alir Arah Aliran Program
Preparation Proses inisialisasi

Proses Proses Pengolahan Data


Input/ Output Proses input/output data, Parameter,
Data Informasi
Perbandingan, pernyataan, Penyelesaian
Decision
data yang memberikan pilihan
On Page Penghubung bagian-bagian flowchart yang
Connector berada pada satu halaman
Off Page Penghubung bagian-bagian flowchart yang
Connector berada pada halaman berbeda

Sumber: Ladjamudin (2005 : 267)


b. Flowmap
36

Flowmap adalah “diagram yang menunjukan arus

pekerjaan secara keseluruhan dari system”. Diagram ini

menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam

sistem. Flowmap menunjukan apa yang dikerjakan di sistem.

Tabel 2.2 Flowmap

Simbol Nama Fungsi


Menunjukan dokumen
Dokumen
input/output
Kegiatan Menunjukan kegiatan
manual manual
Menunjuka kegiatan
Proses
proses
Menunjukan tempat
Hard disk
penyimpanan file
Menunjukan keputusan
Keputusan dilanjutkan atau
berhentinya kegiatan
Menunjukan arah
Arah aliran
aliran yang dilakukan

Sumber : Jogiyanto(2005:296)

8. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau
proses yang di buat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan,
proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
(Kristanto, 2008 : 61)

Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram (DFD)


37

Simbol Arti

Entity luar yang merupakan


sumber atau tujuan dari aliran
data dari atau ke sistem

Proses atau fungsi yang


mentransformasikan data

Merupakan komponen yang


berfungsi untuk menyimpan

Menggambarkan aliran data dari


satu proses ke proses lainnya

Sumber : Kristanto (2008 : 62)

9. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-

simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau

pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. (Kristanto,

2008 : 72)

10. Entity Relationship Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) menurut Yakub (2008:25)

“adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara abstrak”. Adapun elemen-elemen

ERD menurut Yakub (2008:26) yaitu:

Tabel 2.4 Tabel Simbol ERD


38

NO Simbol Keterangan

1 Entitas: Sekumpulan objek yang dapat di


identifikasi dan dibedakan di lingkungan
pemakai
2 Atribut: Elemen dari entitas yang berfungsi
mendeskripsikan karakteristiknya

3 Relasi: Hubungan yang terjadi antara entitas

4 Hubungan antara entitas dengan atributnya dan


himpunan entitas dengan himpunan relasinya

Sumber: Yakub (2008 : 26)

a. Kardinalitas

Kardinalitas relasi merupakan hubungan maksimum yang terjadi


dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga
sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu:
1) One to One
Hanya mempunyai satu hubungan dengan satu
kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.2 Kardinalitas Relasi One to One

Sumber : Ladjamudin (205 : 149)

2) One to Many atau Many to One


39

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama

dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana

hubungan tersebut dilihat.

Gambar 2.3 Kardinalitas Relasi One to Many atau Many to One

Sumber : Ladjamudin (2005 : 150)

3) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap

kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak

hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.

Gambar 2.4. Kardinalitas Relasi Many to Many

Sumber : Ladjamudin (2005 : 151)

2.2 Teori-Teori Tentang Aplikasi

A. Analisis Rekam Medis


40

1. Pengertian Kelengkapan

Menurut Huffman (1999 : 22) kelengkapan rekam medis adalah “

kajian/telaah isi rekam medis berkaitan dengan pendokumentasian,

pelayanan dan atau menilai kelengkapan rekam medis”.

2. Tujuan Analisis Kelengkapan

Tujuan analisis kelengkapan adalah untuk mengidentifikasi omisi

(kelupaan) yang jelas dan selalu terjadi, yang bisa diperbaiki dengan

mudah pada prosedur rumah sakit. Prosedur ini membuat catatan

medis lebih lengkap untuk dirujuk pada asuhan yang

berkesinambungan untuk melindungi kepentingan hukum pasien,

dokter dan rumah sakit, dan untuk memenuhi persyaratan lisensi,

akreditasi dan sertifikasi. ( Huffman, 1994 : 228)

3. Jenis – Jenis Analisis Kelengkapan

Analisis pendokumentasian rekam medis yang telah digunakan

(setelah pasien pulang) baik untuk rawat jalan/UGD maupun rawat

inap terdapat 2 jenis analisa yaitu :

a) Analisis Kuantitatif

1. Pengertian

Analisis kuantitatif adalah analisis yang ditujukan


kepada jumlah lembaran-lembaran rekam medis sesuai
dengan lamanya perawatan meliputi kelengkapan lembaran
medis, paramedis dan penunjang medis sesuai prosedur yang
ditetapkan. (Dirjen Bina Yanmed, 2006 : 79)
41

Hatta (2010:351) mengemukakan bahwa pada paradigma

baru analisis kuantitatif merupakan penganalisaan yang tidak

hanya terfokus pada kelengkapan data sosial pasien

(demografi) dan kelengkapan beragam lembaran rekam

medis belaka (seperti yang biasa dilakukan). Namun, analisis

kuantitatif juga harus mengintegrasikan kegiatannya dengan

kegiatan yang berdampak pada unsur hukum dan

administratif yang kemudian diintegrasikan dengan standar

pelayanan kesehatan. Dengan demikian, analisis kuantitatif

format rekaman kertas (manual) maupun elektronik harus

betul-betul menyeluruh.

Dalam metode tersebut diatas adapun analisis kuantitatif

dititik beratkan pada 4 (empat) kriteria yaitu :

1) Menelaah kelengkapan data sosial pasien (demografi)

meliputi informasi tentang identitas pasien : (a) nama

lengkap yang terdiri dari nama sendiri dan nama

ayah/suami/marga; (b) nomor pasien; (c) alamat lengkap;

(d) usia; (e) orang yang dapat dihubungi dan (f) tanda

tangan persetujuan.

2) Menelaah kelengkapan bukti yang ada

3) Menelaah tanda bukti keabsahan rekaman dari tenaga

kesehatan maupun tenaga lain yang terlibat dalam


42

pelayanan kepada pasien sehingga informasi dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum.

4) Menelaah tata cara mencatat (administratif) yang

meliputi adanya tanggal, keterangan waktu, menulis pada

baris yang tetap serta menerapkan cara koreksi yang

benar.

Menurut Huffman (1994:228) tujuan analisis kuantitatif

adalah sebagai berikut :

1) Menentukan sekiranya ada kekurangan agar dapat

dikoreksi dengan segera pada saat pasien masih

dirawat, dan item kekurangan belum terlupakan, untuk

menjamin efektifitas kegunaan isi rekam medis di

kemudian hari. Yang dimaksud dengan koreksi adalah

perbaikan sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi.

2) Untuk mengidentifikasi bagian yang tidak lengkap yang

dengan mudah dapat dikoreksi dengan adanya suatu

prosedur sehingga rekam medis menjadi lebih lengkap

dan dapat dipakai untuk pelayanan pada pasien,

melindungi dari kasus hukum, memenuhi peraturan dan

untuk statistik yang akurat.

3) Kelengkapan rekam medis sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan jangka waktunya, perizinan, akreditasi,

keperluan sertifikat lainnya.


43

4) Mengetahui hal-hal yang berpotensi untuk membayar

ganti rugi.

2. Hasil Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif mengidentifikasi defisiensi spesifik,

defisiensi ini harus dilengkapi oleh penyediaan asuhan

kesehatan dalam waktu singkat setelah diidentifikasi. Aturan

staf medis menentukan kerangka waktu untuk perlengkapan

catatan medis sesuai dengan persyaratan lisensi, akreditasi

dan sertifikasi. (Huffman, 1994 ; 228)

3. Komponen Analisis Kuantitatif

Menurut Huffman (1994 : 228) komponen-komponen

dasar analisis mencakup review catatan medis untuk :

a. Mengoreksi identifikasi pasien pada setiap formulir

b. Adanya semua laporan yang perlu

c. Autentifikasi yang diharuskan pada semua entri

d. Praktek pencatatan yang baik.

b) Analisis Kualitatif

Analisis Kualitatif adalah analisa yang ditujukan kepada

mutu dan setiap berkas rekam medis. (Dirjen Yanmed, 2006 : 80)

Petugas akan mengambil dan menganalisa kualitas rekam

medis pasien sesuai dengan standar mutu yang di tetapkan.

Analisa kualitatif meliputi penelitian terhadap pengisian berkas


44

rekam medis baik oleh staf medis, para medis dan unit penunjang

lainnya.

Komponen analisis kualitatif adalah sebagai berikut (Huffman,

1994:232) :

1) Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa.

2) Review kekonsistenan pencatatan diagnose.

3) Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan

dan pengobatan.

4) Review adanya informed consent yang seharusnya ada.

5) Review cara/praktek pencatatan.

6) Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tututan ganti

rugi.

4. Kelengkapan Isi Rekam Medis

a) Setiap tindakan atau konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,

selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam harus ditulis dalam

lembaran rekam medis.

b) Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter/ tenaga

kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama

jelasnya serta diberi tanggal.

c) Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa

lainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang

merawat atau oleh dokter penanggung jawabnya.


45

d) Pencatatan yang dibuat oleh dokter residen harus diketahui dan

ditandatangani oleh dokter konsulen/dokter penanggung jawab

perawatan (DPJP).

e) Kesalahan penulisan dalam pengisian rekam medis dapat dilakukan

perbaikan dengan tidak menghilangkan catatan yang dibetulkan

serta dibubuhi paraf.

f) Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.

Sumber : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

5. Ketidaklengkapan Rekam Medis

a. Alasan Ketidaklengkapan Rekam Medis

Huffman (1994 : 223) mengemukakan bahwa “ Pengisian atau

pencatatan rekam medis kemungkinan tidak lengkap atau tidak

sesuai dengan ketentuan hal tersebut dikarenakan” :

1) Pelaksanaan pendokumentasian dilakukan oleh banyak pemberi

pelayanan kesehatan.

2) Rekam medis diciptakan sebagai aktifitas sekunder mengiringi

jalannya pelayanan pasien, maka pendokumentasiaannya bisa

saja tidak seakurat dan selengkap yang ditetapkan atau

diinginkan.

3) Kesibukan seorang dokter sehingga menulis catatan bias pada

formulir yang salah serta terburu-buru sehingga tidak terbaca.

4) Perawat yang sibuk melayani panggilan pasien menjadi lupa

mencatat hal-hal yang berkaitan dengan pengobatan pasien.


46

Agar rekam medis dapat terisi dengan lengkap sesuai

ketentuan dan kebutuhan, maka harus dilakukan pengkajian atau

analisis dari isi rekam medis sehingga rekam medis tersebut

mempunyai nilai guna.

b. Waktu Analisis

Proses analisis rekam medis ditujukan pada 2 hal yakni analisis

kuantitatif dan analisis kualitatif. Adapun waktu untuk melakukan

analisis menurut Huffman (1994 : 226) dapat dilakukan dengan 2

cara yaitu :

1) Retrospective analysis

Yaitu analisis yang dilakukan setelah pasien pulang. Hal ini

sering dilakukan karena dapat menganalisis rekam medis secara

keseluruhan walaupun hal ini dapat memperlambat proses

melengkapi yang kurang.

2) Concurrent analysis

Yaitu analisis yang dilakukan pada saat pasien masih dirawat

atau selama perawatan berlangsung. Analisis dilakukan di ruang

perawatan untuk mengidentifikasi kekurangan atau

ketidaksesuaian.

c. Prosedur atau cara analisis Kelengkapan

a) Menerima rekam medis dari unit rawat jalan, UGD, maupun

rawat inap.

b) Memeriksa susunan formulir rekam medis dan merapihkannnya.


47

c) Mengambil formulir checklist ketidaklengkapan formulir rawat

jalan, UGD, maupun rawat inap.

d) Mencatat nama pasien atau nomor rekam medis dari rekam

medis yang akan diperiksa pada formulir ketidaklengkapan.

e) Memeriksa pengisian atau pencatatan pada setiap lembar, setiap

item pertanyaan dari semua formulir rekam medis apakah sudah

diisi dengan lengkap atau belum.

f) Apabila form lengkap, maka memberikan tanda titik pada kolom

yang telah disediakan.

g) Apabila ada yang belum lengkap maka diberikan tanda checklist

pada kolom yang telah disediakan.

h) Memcatat item apa yang tidak lengkap dan petugas yang

bertanggung jawab melengkapinya.

i) Mencatat nomor rekam medis dan nama petugas yang

bertanggung jawab untuk melengkapinya.

j) Menyerahkan rekam medis yang tidak lengkap beserta buku

ekspedisinya ke bagian distribusi untuk didistribusikan dan

dilengkapi oleh petugas yang akan melengkapi.

k) Menyerahkan rekam medis yang lengkap kebagian koding.

d. Prosedur Atau Cara Menghitung Persentase Ketidaklengkapan

Setelah dilakukan pemeriksaan ketidaklengkapan, maka

selanjutnya dapat dilakukan pengolahan data atau laporan tentang

berapa banyak rekam medis yang tidak lengkap pada suatu periode
48

tertentu. Tujuan dari pengolahan data rekam medis yang tidak

lengkap adalah sebagai alat pengontrolan/monitoring agar rekam

medis selalu terisi dan tercatat dengan lengkap sehingga rekam

medis memilki informasi yang lengkap, akurat, dan up to date.

Berikut adalah langkah atau prosedur dalam pengolahan

data rekam medis yang tidak lengkap :

1. Rekam medis yang telah diperiksa kelengkapannya

dikumpulkan.

2. Dipilih atau dipisahkan antara rekam medis yang dilengkap dan

tidak lengkap.

3. Menghitung rekam medis yang tidak lengkap.

4. Setelah diketahui jumlahnya, maka dapat diketahui persentase

ketidaklengkapan dengan menggunakan rumus Incomplate

Medical Record .

5. Setelah dihitung rekam medis yang tidak lengkap, kemudian

dikirim ke petugas yang harus melengkapinya disertai tanda

terima.

6. Setelah melewati waktu pengisian ketidaklengkapan (14 hari)

maka rekam medis tersebut dilihat kembali apakah sudah

lengkap atau belum.

7. Apabila masih ada yang tidak dilengkapi juga, maka rekam

medis tersebut termasuk ke dalam Delinquent Medical Record


49

( Rekam medis yang tidak lengkap setelah melewati waktu

pengisian ketidaklengkapan tetapi tidak dilengkapi).

8. Rekam medis tersebut dihitung persentasenya sesuai rumus

Delinquent Medical Record.

9. Hasil perhitungan tersebut dapat dilaporkan ke bagian

penyusunan laporan.

Pengolahan rekam medis yang tidak lengkap dapat dilakukan

dengan :

1) Statistik Ketidaklengkapan

Pengontrolan ketidaklengkapan dengan statistik

ketidaklengkapan yaitu : dengan mengolah data rekam medis

yang tidak lengkap dan menyajikan angka ketidaklengkapan,

sehingga dapat dijadikan peringatan untuk memperbaiki

pencatatan rekam medis yang tidak lengkap. Statistik

ketidaklengkapan dapat dihitung dengan Incomplate Medical

Record dan Delinquent Medical Record.

a) Incomplate Medical Record (Huffman, 1994 : 237)

Adalah rekam medis dengan kekurangan yang spesifik yang

masih dapat dilengkapi oleh pemberi pelayanan kesehatan,

dapat dicari dengan rumus :

Inc. MR Rate = Inc.MR X 100%


Jumlah Pasien pulang selama periode melengkapi RM
tersebut
50

b) Delinquent Medical Record. (Huffman, 1994 : 237)

Adalah rekam medis yang masih tidak lengkap sesudah

melewati batas waktu dan dapat dicari dengan rumus :

D.MR Rate = D.MR X 100%


Jumlah pasien pulang selama periode melengkapi
RM tersebut.

c) Sedangkan menurut depkes angka ketidaklengkapan catatan

medis (KLPCM ) (Depkes-WHO) dapat dihitung dengan rumus:

KLPCM = Total RM yg blm lengkap & benar dlm 14 hari/bulan X 100%


Total pasien yang masuk pada bulan tersebut

2) Pencatatan Kekurangan dari Rekam Medis (Huffman, 1994 :

240)

Rumah sakit harus tahu bahwa ada rekam medis yang

perlu dilengkapi dan apa saja kekurangannya. Identifikasi

ketidaklengkapan rekam medis dapat dilakukan dengan cara :

a) Membuat catatan kecil dan diletakkan langsung dalam rekam

medis atau sumber tanda dengan selotip / setempel di map

rekam medis.

b) Dokter / perawatan secara rutin datang ke unit rekam medis.


51

c) Rekam medis yang tidak lengkap dikirim ke tempat yang

telah ditetapkan atau diletakkan di ruang perawat atau dikirim

ke ruang masing-masing petugas yang mengisi

ketidaklengkapan (tergantung pada kesepakatan akan

dilengkapi dimana), yang pasti rekam medis tidak boleh

dibawa keluar rumah sakit, karena sewaktu-waktu pasien bisa

datang untuk berobat terutama dalam keadaan gawat darurat

atau keperluan lain serta untuk mencegah hilangnya rekam

medis dan menjamin kerahasiaan rekam medis.

3) Final Chart Check (Huffman, 1994 : 242)

Sebagai laporan akhir dari ketidaklengkapan atau analisis

kuantitatif berguna untuk mencek berkas rekam medis yang

telah dilengkapi. Rekam medis perlu lengkap tepat waktu karena

Incomplate Medical Record menurunkan kualitas pelayanan

kesehatan yang mempengaruhi kualitas rumah sakit. Bila

petugas yang harus melengkapi sudah pindah atau meninggal

dunia maka rekam medis tersebut dikategorikan sebagai

Incomplate Medical Record dan biasanya komite rekam medis

mereview dan memberi catatan.

e. Penanganan Pencatatan Yang Tak Dapat Dilengkapi

Huffman ( 1994 : 242) mengemukakan bahwa untuk penanganan

rekam medis yang tidak dapat dilengkapi agar tidak terulang lagi

atau mendorong para petugas yang mengisi rekam medis dapat


52

mengisi dengan lengkap dan benar , maka dapat dilakukan

beberapa upaya tersebut tergantung pada situasi , karena situasi

mempunyai solusi yang berbeda diantaranya :

1. Jika pada analisis kuantitatif dan kualitatif ternyata pada

pendokumentasian yang tak dapat dilengkapi atau dikoreksi

sesuai yang ditetapkan, petugas rekam medis harus

menyampaikan ke bagian hukum staf medis / menager,

administrasi rumah sakit dan kode etik profesi rekam medis.

2. Mengulang desain formulir , jika ada item tertentu yang sering

tidak diisi perlu dihilangkan atau ditambahkan.

3. Petugas kesehatan dapat dihubungi langsung mengenai

pencatatan yang jelek.

4. Informasi pencatatan yang jelek dapat diberitakan dimajalah

rumah sakit.

5. Kliping mengenai kasus malpraktek akibat pencatatan yang

jelek dapat dimasukkan ke dalam bulletin.

6. Identifikasi awal dan analisis secara cepat dan berusaha keras

mengurangi kejadian yang berpotensi mengakibatkan ganti rugi.

7. Memberikan pelatihan / sosialisasi mengenai rekam medis.

8. Memberi sanksi kepada petugas yang mengisi rekam medis

tidak lengkap dan tidak benar.

D. Microsoft Offiice Access 2007


53

1. Pengertian Microsoft Office Access 2007

“Microsoft Access 2007 merupakan salah satu perangkat

lunak yang diperuntukan untuk mengolah database dibawah sistem

windows”. (Taufani, 2009 : 1)

Tabel 2.5 Objek-objek pada Access 2007

Objek Fungsi

Table Merupakan tempat atau sarana untuk penyimpanan data


Query Digunakan untuk menyaring data dengan berbagai kriteria dan
urutan yang diinginkan
Form Digunakan untuk memasukan dan mengubah data / informasi
yang ada didalam suatu database engan menggunakan tampilan
formulir
Report Digunakan untuk menampilkan, mencetak data atau informasi
dalam bentuk laporan

Sumber : Taufani (2009 : 14)

2. Istilah dalam Access 2007

Menurut Taufani (2009 : 14) ada beberapa istilah dalam

access 2007 adalah sebagai berikut :

a. Table, yaitu sekumpulan data yang memiliki topik tertentu yang

terdiri dari berbagi field dan record.

b. Field, yaitu tempat atau dimana atau informasi dalam kelompok

yang sama atau sejenis dimasukan.

c. Record, merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang

biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada

tabel.
54

3. Jenis Data dalam Access 2007

Jenis data yang ditempatkan pada setiap field dalam Access

2007 antara lain: (Taufani, 2009 : 16)

Tabel 2.6 Field dalam Access 2007

Jenis Data Keterangan

Text Dapat menerima huruf, angka, simbol, spasi dan tanda baca.
Jumlah karakter yang ditampung sampai 255 karakter.
Memo Untuk pemasukan teks yang panjang dan berguna untuk
memberikan keterangan / catatan, dll. Jumlah karakter
maksimum 64.000 karakter.
Number Untuk pemasukan data yang berjenis numerik maupun
angka biasa. Ukurannya tergantung field size yang
digunakan.
Date / time Untuk menampung data waktu yaitu hari, tanggal, jam dan
menit.
Currency Untuk menampung jenis data yang berjenis angka dengan
format mata uang.
Auto Number Untuk mengisi field dengan nomor urut otomatis untuk
masing-masing record.
Yes / No Untuk menampung dua macam keadaan atau pilihan Yes
(Ya) atau No (Tidak).
OLE Object Untuk menampung objek yang berasal dari aplikasi lain dari
(object linking dan Embedding). Ukuran yang disediakan
bisa mencapai 1 GB.
Hyperlink Merupakan kombinasi teks dan angka. Dapat diisi dengan
alamat Hyperlink agar bisa terkait dengan data yang
tersimpan dilokasi tertentu.
55

Lookup Memungkinkan untuk membuat daftar pilihan yang berguna


Wizard untuk penilaian nilai dari tabel atau daftar.

Sumber : Taufani (2009 : 16)

C. Microsoft Visual Basic.net

1. Pengertian Microsoft Visual Basic.Net

VB.NET adalah salah satu bahasa pemograman komputer

tingkat tinggi. Bahasa Pemograman adalah Perintah-perintah yang

dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Bahasa pemograman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft,

merupakan salah satu bahasa Pemograman yang Object Oriented

Program (OOP) atau Pemograman yang berorientasi pada objek.

Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat

Graphical User Interface (GUI). Dengan Cara ini, kita tidak perlu

lagi menuliskan instruksi pemograman dalam kode-kode baris hanya

untuk membuat sebuah Desaign Form / Aplikasi, tetapi cukup

dengan melakukan Drag and drop object-object. VB.Net dapat kita

jadikan alat bantu untuk membuat berbagai macam program

komputer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada Sistem

Operasi Windows.
56

2. Icon pada Visual Basic.Net

Gambar 2.5 Design View VB.NET

a. MenuBar, berisi Menu-menu yang masing-masing menu memiliki

fungsi tersendiri.

b. ToolBar, Tombol-tombol icon yang berfungsi mewakili suatu perintah

yang berada pada Menu bar.

c. ToolBox, Jendela yang mengandung semua objek atau kontrol yang

dapat di tempelkan dan dibutukan untuk membentuk suatu program.

d. Form, Berfungsi sebagai tempat mendesain tampilan program.

e. Project(Solution) Explorer, Jendela yang mengandung semua File

yang ada didalam aplikasi yang akan kita buat.

f. Design View, Daerah kerja utama untuk Mendesign program-program

aplikasi.

g. Code View, Tempat mengetikkan baris program yang menjadi

istruksi-instruksi.
57

h. Project(Object) Properties, Jendela yang mengandung semua

informasi/Sifat dari objek yang terdapat pada aplikasi yang dibuat dan

terseleksi.

D. Kelebihan dan Kekurangan VB. Net

1. Kelebihan

a. VB.NET mengatasi semua masalah yang sulit disekitar

pengembangan aplikasi berbasis windows.

b. VB.NET mempunyai fasilitas penanganan Bug yang hebat dan Real

Time Background Compiler.

c. Windows Form Designer memungkinkan develover memperoleh

aplikasi dekstop dalam waktu singkat.

d. VB.NET menyediakan bagi Develover pemograman data akses

ActiveX Data Object(ADO).

2. Kekurangan

a. Tidak memiliki database sendiri dan biasanya menggunakan

database seperti : mysql, sql server, microsoft access.

b. Tidak punya pendukung untuk membuat report dari bawaan vb

sendiri.

c. Program/aplikasi yg dibuat dengan VB.Net harus menggunakan

.Net Framework untuk menjalaninya.

d. Bukan merupakan bahasa pemograman yang open source.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian menurut Sugiyono (1995 : 27) adalah “suatu

ilmu yang mempelajari atau membahas berbagai metode, desain, teknik dan

prosedur penelitian atau pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji

masalah-masalah penelitian”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menggunakan metode

kualitatif dalam tingkat eksplanasi deskriptif,

Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (1995 : 62) adalah


metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objektif yang
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik penelitian
data dilaksanakan secara gabungan, analisa data bersifat induktif hasil
penelitian lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah

dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data

tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Penelitian dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan

terhadap objek penelitian dan menganalisa secara kualitatif sistem

58
59

informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. Studi Pustaka

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005:251) studi kepustakaan

adalah merupakan hal yang penting dalam penelitian dan berguna untuk

memperoleh data berupa teori-teori dan konsep-konsep yang terkait

dengan pembahasan yang teliti. Metode penelitian yang dilakukan

adalah dengan cara melihat dan mempelajari buku referensi yang

tentunya ada kaitannya dengan sistem informasi kelengkapan pengisian

berkas rekam medis rawat inap.

3. Wawancara

Wawancara merupakan suatu pengumpulan data dengan cara tanya

jawab untuk meyakinkan data yang diperoleh benar-benar akurat.

Wawancara yang dilakukan adalah ketika penelitian berlangsung yaitu

dengan cara langsung bertanya kepada petugas rekam medis dan kepala

urusan rekam medis rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3.3 Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2007: 244), adalah proses untuk

mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari

wawancara, observasi, dan catatan kecil di lapangan. Adapun proses analisis

data yang peneliti gunakan adalah reduksi data (editing), klasifikasi

(classifying), analisis (analizing), kesimpulan (concluding).


60

3.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang dipilih oleh penulis

adalah Linear Sequential Model atau sering disebut waterfall atau Classic

Life Cycle Model. Metode waterfall menyarankan pendekatan yang

sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak yang

dimulai pada level sistem dan bergerak maju mulai tahap analisis, desain,

coding, testing, dan support.

Gambar 3.1 Rekayasa Perangkat Lunak SIM Menggunakan Model Air Tejun

Sumber : Sutanta (2008 : 130)

1. Rekayasa sistem/informasi (system/information Engineering)

Merupakan tahap dimana sasaran yang akan diteliti di tinjau

terlebih dahulu. Tahap ini menitikberatkan pada penelitian lapangan,

yaitu meneliti langsung objek yang akan diteliti, kemudian menetapkan

semua kebutuhan elemen sistem dan mengalokasikan sebagian

kebutuhan tersebut ke dalam perangkat lunak.


61

Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) selama

kurang lebih dua bulan sasaran yang akan diteliti adalah pada sistem

informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kebutuhan dari sistem tersebut

adalah perlunya sistem yang berbasis aplikasi software.

2. Analisis (Analysis)

Merupakan tahap dimana menganalisis semua kebutuhan yang

diperlukan dalam pelaksanaan pengembangan perangkat lunak dan

menetapkan informasi domain untuk perangkat lunak, seperti fungsi,

unjuk kerja, dan antar muka.

Pada tahap ini peneliti menganalisis masalah yang ada pada

sistem informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap

di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang masih dilakukan secara

manual dan untuk laporan rekapitulasi menggunakan microsoft excel,

sehingga kurang efektif dan efisien, dari segi interface juga terlihat

kurang menarik.

3. Perancangan (Design)

Merupakan tahap perancangan sistem yang akan dibangun seperti

arsitektur sistem perangkat lunak dan karakteristik antar muka. Proses

perancangan menterjemahkan kebutuhan kedalam perangkat lunak

sebelum memulai pengkodean.

Pada tahap ini peneliti membuat rancangan flowmap untuk sistem

yang akan di rancang untuk sistem informasi kelengkapan pengisian


62

bekas rekam medis rawat inap, dan juga dilakukan proses pemodelan

data flow diagram (DFD) untuk merancang alur dari sistem

perancangan database menggunakan entity relationship diagram (ERD).

Setelah itu peneliti membuat rancangan tampilan antar muka, di

antaranya form login, form pasien, form UPF, form analisis

kelengkapan, dan form laporan.

4. Pengkodean (coding)

Merupakan tahap menerjemahkan desain kedalam bahasa

pemograman yang sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahap ini peneliti melakukan tahap pengkodean pada sistem

informasi kelengkapan berkas rekam medis yang menggunakan

VB.NET 2008 dan dokumentasi dari kode-kode tersebut.

5. Pengujian (testing)

Merupakan tahap pengujian perangkat lunak yang dikembangkan,

untuk mengcover kesalahan-kesalahan dan menjamin bahwa masukan

sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Pengujian pada sistem informasi kelengkapan berkas rekam

medis rawat inap dapat dilakukan dengan pengujian perangkat lunak

yang umum digunakan, yaitu metode black-box. Pengujian dengan

metode black-box merupakan pengujian yang menekankan pada

fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui

bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut.


63

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Merupakan tahap perawatan sistem yang telah dikembangkan

seperti perawatan perangkat lunak, perawatan perangkat keras dan

media lain yang berhubungan dengan komputer. Pada tahap ini pula

harus dijaga performa perangkat lunak agar berjalan dengan baik.

Pemeliharaan perawatan pada sistem informasi kelengkapan

pengisian berkas rekam medis rawat inap dapat dilakukan dengan

perawatan pada sistem yang sedang berjalan dan mengawasi terhadap

kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut, back up data

secara berkala, diadakannya pelatihan SDM/petugas rekam medis.


BAB IV
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

4.1 Tinjauan Organisasi

A. Sejarah singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun

1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het

Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs”. Pada tanggal 30 April 1927

namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan

kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini

dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh

pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan

nama “Rumah Sakit Ranca Badak”. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca

Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah

pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956

dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersama

dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Sejak

itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan

oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan merupakan awal

kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran

Universitas Padjajaran.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak

diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS)

64
65

yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen

Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Jendreral Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS

ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20

tahun 1997 tentang PNBP yang ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan

Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan setatus RSHS

berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas

negara.

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis

berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut

merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan

kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu

untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga

diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat

dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efek sebagai Perjan,

RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibanding dengan tahun 2001

dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya.


66

B. Visi, Misi, Nilai, Moto dan Nilai-nilai RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Bandung

1. Visi

“Menjadi Rumah Sakit Indonesia kelas dunia yang unggul dalam

Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian.”

2. Misi

“Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan paripurna yang prima dan

terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian”.

3. Motto

Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu: ”Kesehatan Anda

adalah Prioritas Kami”, “Ngutamikan Kesehatan Pasen”, “Your

Health Is Our Priority”.

4. Nilai-nilai

P rofesional

R espek

I ntegrasi

M anusiawi

A manah
67

C. Visi dan Misi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

1. Visi

“Terselenggaranya sistem informasi kesehatan yang berkualitas demi

tercapainya pelayanan prima.”

2. Misi

“Menyelenggarakan Pelayanan rekam medis yang profesional di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”.

3. Motto

Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu:

”Data tepat, informasi cepat dan anda meminta kami menyediakan”.

D. Organisasi dan Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung

1. Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dipimpin oleh

seorang kepala yang disebut Direktur Utama. Direktur RSUP Dr.

Hasan Sadikin Bandung terdiri dari :

a) Direktorat Medik dan Keperawatan

b) Direktorat SDM dan Pendidikan

c) Direktorat Keuangan

d) Direktorat Umum dan Operasional

e) Unit-unit Kontrol non struktural


68

2. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan

Sadikin Bandung. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin

Bandung dipimpin oleh direktur utama yang dibantu 4 direktorat. 4

direktorat tersebut terdiri dari direktorat medik dan keperawatan,

direktorat sumber daya manusia dan pendidikan, direktorat keuangan

dan direktorat umum dan operasional.

Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan

Sadikin Bandung adalah organisasi yang langsung di bawah

direktorat medik dan keperawatan serta bertanggung jawab kepada

kepala bidang medik.

Adapun struktur organisasi Rekam Medis Rumah Sakit

Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.

1. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Medis Rawat

Jalan.

Mempunyai tugas menyelenggarakan pendaftaran rawat jalan,

pengelolaan berkas rekam medis, penyimpanan dan peminjaman

berkas rekam medis serta pelaporan pasien rawat jalan.

Kepala urusan pengelolaan rekam medis rawat jalan

membawahi :

1) Staf bagian loket pendaftaran rawat jalan

2) Staf bagian penyimpanan dan pengambilan kembali rekam

medis rawat jalan


69

3) Staf bagian pengelolaan data morbiditas rawat jalan

2. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Medis Rawat

Darurat

Mempunyai tugas menyelenggarakan pendaftaran rawat darurat,

rawat inap, pengolahan berkas rekam medis, penyimpanan dan

peminjaman berkas rekam medis serta pelaporan pasien rawat

jalan.

Kepala urusan pengelolaan rekam medis rawat darurat

membawahi :

1) Staf bagian pendaftaran pasien rawat darurat

2) Staf bagian pendaftaran pasien rawat inap

3) Staf bagian penyimpanan dan pengambilan kembali relam

medis rawat darurat

4) Staf bagian pengolahan data rekam medis rawat darurat

5) Staf pelaporan pasien rawat darurat

3. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Rawat Inap

Mempunyai tugas menyelenggarakan pengolahan berkas rekam

medis pasien rawat inap dan membawahi :

1) Staf bagian assembling rekam medis rawat inap

2) Staf bagian coding rekam medis rawat inap

3) Staf bagian indexing rekam medis rawat inap


70

4. Kepala Sub Instalasi Pengolahan dan Pelaporan Data

Mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan laporan pelayanan

pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

sesuai dengan sistem dan ketentuan yang telah di tentukan serta

membawahi :

1) Staf bagian pengelolaan data penunjang medis

2) Sataf bagian rekapitulasi sensun harian rawat inap

3) Staf bagian statistik pelayanan

4) Staf bagian pengolahan data morbiditas

5. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Surat Keterangan Medis

Umum

Mempunyai tugas sistem penyimpanan dan peminjaman berkas

rekam medis rawat inap dan memberikan pelayanan pembuatan

surat keterangan medis untuk keperluan asuransi dan surat

keterangan lainnya serta membawahi :

1) Staf bagian pelayanan surat keterangan medis umum

2) Staf bagian tata usaha seksi rekam medis

3) Staf bagian penyimpanan rekam medis rawat inap

4) Staf bagian pengambilan kembali/peminjaman rekam medis

rawat inap.
71

6. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap

Khusus Paviliun Parahyangan

Mempunyai tugas menyelenggarakan pendaftaran pasien rawat

inap, pengolahan berkas rekam medis, penyimpanan dan

peminjaman berkas rekam medis, memberikan pelayanan,

pembuatan surat keterangan medis untuk keperluan asuransi,

surat keterangan dokter lainnya dan pelaporan pelayanan pasien

rawat inap di paviliun parahyangan serta membawahi :

1) Staf bagian pendaftaran pasien RIK

2) Staf pengelolaan rekam medis pasien RIK

3) Staf pelaporan data rekam medis RIK

4) Staf penyimpanan dan peminjaman rekam medis RIK

5) Staf pelayanan pembuatan surat keterangan medis

7. Kepala Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Medis Gedung

Terpadu Jamkesmas dan Jamkesda.

Mempunyai tugas menyelenggarakan pengolahan rekam medis

pasien rawat inap, penyimpanan dan peminjaman berkas rekam

medis peserta Jamkesmas dan Jamkesda serta melaksanakan

pengelolaan program casemix pasien rawat jalan, rawat inap dan

rawat darurat serta membawahi :

1) Staf pengolahan berkas rekam medis rawat inap Jamkesmas

dan Jamkesda
72

2) Staf penyimpanan dan peminjaman rekam medis pasien

Jamkesmas dan Jamkesda

3) Staf pengolahan program casemix pasien rawat jalan

4) Staf pengolahan program casemix pasien rawat inap

5) Staf pengolahan program casemis pasien rawat darurat

8. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan

Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang efektif dan

efisien seksi rekam medis berupaya dengan cara :

1. Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk petugas rekam

medis dan petugas terkait yang berhubungan dengan sistem

pengelolaan rekam medis untuk meningkatkan kualitas

pelayanan rekam medis.

2. Mengadakan studi banding ke rumah sakit lain yang sederajat

atau lebih tinggi tingkatannya.

3. Memberikan kesempatan kepada petugas rekam medis yang

akan meningkatkan pendidikan, pengetahuan dan

kemampuan dalam bidang rekam medis dan informasi

kesehatan baik formal maupun non formal.

E. Tugas Pokok, Fungsi dan Unit-unit Kerja Seksi Rekam Medis

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instalasi rekam medis adalah organisasi yang langsung di bawah

direktur medik dan keperawatan serta bertanggung jawab kepada kepala

bidang medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
73

1. Tugas Pokok

Instalasi rekam medis mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan, evaluasi dan pengembangan rekam medis di Rumah

Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung serta melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya dan

pengelolaan rekam medis.

2. Fungsi

a) Membantu direktur melalui para bidang medik dalam bidang

perencanaan, pengaturan, pelaporan, dan pengawasan terhadap

kelancaran rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.

b) Pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan

pelayanan medik dan pelayanan yang diberikan rumah sakit.

c) Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan, dan penyimpanan

rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.

d) Mengkoordinir penyelenggaraan, pembuatan surat keterangan

medis umum, asuransi dan surat keterangan lainnya.

e) Melakukan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah sakit

dalam pendidikan dan penelitian yang berhubungan dengan data-

data rekam medis sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

oleh direktur rumah sakit.

f) Bertanggung jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan

dan ketertiban serta menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam

medis.
74

4.2 Uraian Prosedur

A. Pelaksanaan Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Di RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai melaksanakan analisis

kelengkapan yaitu pada tahun 2010. Pelaksanaan analisis kelengkapan di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung di lakukan secara manual.

Proses analisis kelengkapan dilaksanakan setelah pasien keluar

rumah sakit atau dilakukan dengan cara retrospective analysis. Sehingga

petugas assembling ketika melakukan analisis kelengkapan dapat

melakukan analisis semua data yang ada dalam rekam medis secara

keseluruhan.

Setelah pasien pulang perawatan, baik dalam keadaan hidup

maupun meninggal, petugas TU ruangan/Dokter residen mengembalikan

berkas rekam medis ke ruang pengelolaan rawat inap. Berkas rekam medis

pasien rawat inap yang diterima dari petugas TU ruangan/dokter residen

diperiksa kesesuaian antara jumlah berkasnya dengan formulir penyerahan

rekam medis pasien pulang. Kemudian BRM pasien rawat inap dianalisa

oleh petugas analising assembling dan diteliti kelengkapan isian baik

identifikasi pasien, laporan yang penting, autentifikasi, dan pencatatannya.

Semua formulir rekam medis dikatakan lengkap apabila item diisi dengan

jelas dan lengkap serta memenuhi semua komponen pengecekkan

ketidaklengkapan. Apabila berkas rekam medis tersebut tidak diisi dengan


75

jelas dan tidak lengkap maka rekam medis tersebut dikatakan tidak

lengkap.

B. Alur Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap

Gambar 4.1 Alur Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap

Sumber : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

C. Sistem Informasi pengelolaan data analisis kuantitatif di RSUP Dr.

Hasan Sadikin Bandung

Saat ini sistem dalam pengelolaan data analisis kuantitatif di RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung masih dilakukan secara manual dan di recap

menggunakan Microsoft Excel. Adapun prosedur yang diterapkan dalam


76

sistem informasi pengelolaan analisis kuantitatif di RSUP.Dr.Hasan

Sadikin Bandung yang sedang berjalan :

1. Prosedur Penyerahan Berkas Rekam Medis

a. Petugas TU ruangan/dokter residen membawa berkas rekam medis

dan formulir penyerahan rekam medis ke bagian pengelolaan

rawat inap.

b. Berkas rekam medis diperiksa kesesuaian antara jumlah berkasnya

dengan formulir penyerahan rekam medis pasien pulang oleh

petugas assembling.

2. Prosedur Analisis Kuantitatif Berkas Rekam Madis yang sedang

berjalan

a. Mengambil berkas rekam medis.

b. Melakukan analisis formulir berkas rekam medis, diteliti

kelengkapan isian baik identitas pasien, laporan yang penting,

autentifikasi dan pencatatannya.

c. Untuk berkas rekam medis pasien Rawat Inap yang tidak lengkap

dicatat ketidaklengkapannya kemudian dikirim ke petugas

ruangan/dokter residen yang merawat untuk dilengkapi.

d. Berkas rekam medis pasien rawat inap yang lengkap dipilah dan

disusun form rekam medisnya sesuai dengan ketentuan.

e. Berkas rekam medis pasien rawat inap dicatat kedalam buku

ekspedisi pengembalian rekam medis.


77

f. Berkas rekam medis pasien rawat inap yang lengkap diverifikasi

diserahkan ke petugas coding.

3. Prosedur Pembuatan Laporan

Data laporan yang diambil dari hasil analisis kuantitaf yang

dilakukan di form analisa kuantitatif kemudian di entry ke komputer

dengan menggunakan Microsoft excel, kemudian di rekap dan

diserahkan kepada pimpinan.

4.3 Dekomposisi Fungsi

Dekomposisi fungsi yaitu gambar tersusun tentang pemisahan fungsi-

fungsi yang ada di dalam organisasi. Dekomposisi fungsi dari alur prosedur

analisis kelengkapan berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Dr Hasan

Sadikin ini, terdapat 3 fungsi yang dilakukan. Berikut penjelasannya:

A. Menerima berkas rekam medis rawat inap dari petugas TU

Ruangan/Dokter residen kemudian menganalisa kelengkapan pengisian

baik identifikasi pasien, mengautentifikasi, pencatatannya, serta laporan

yang penting. Kemudian memasukan data, ke dalam form analisis

kelengkapan dengan mencheck list dan membuat rekap datanya.

B. Rekap kelengkapan berkas rekam medis dilakukan oleh petugas sebagai

bahan laporan.

C. Laporan merupakan rekapan data berkas rekam medis dari pencatatan

form analisis kelengkapan berkas setiap harinya yang disahkan bila sudah

lengkap.
78

Sistem analisis kelengkapan

Pendataan berkas rekam medis Pengolahan data Kelengkapan Laporan

Rekapitulasi

Gambar 4.2 Dekomposisi Fungsi

4.4 Analisis Masukan

Analisis masukannya yaitu berupa berkas rekam medis yang berisi

data-data pasien dan data-data ini diperoleh dari hasil aktivitas yang

dilakukan oleh petugas kesehatan seperti dokter, perawat serta paramedis

lainnya yang merupakan bahan mentah untuk menghasilkan informasi.

Tabel 4.1 Dokumen Masukan

Nama
No Fungsi Sumber Frekuensi Media Isi
Dokumen
1. Berkas Pencatat Pendaftaran Setiap Kertas/ No RM, Nama
Rekam riwayat pemeriksaan berkas Pasien, Tempat
medis kesehatan atau tanggal lahir,
pasien konsultasi alamat, agama,
status, wali,
pekerjaan, cara
pembayaran,
tanggal
kunjungan,
catatan anamnesa,
pemeriksaan,
diagnosa, terapi,
tindakan, nama &
tanda tangan
79

Dokter, dll.
4.5 Analisis Keluaran

Keluaran dari sistem yang sedang berjalan pada analisis kelengkapan berkas

rekam medis Rawat Inap berupa laporan data kelengkapan berkas rekam

medis dalam bentuk rekapitulasi bulanan menggunakan microsoft excel.

Tabel 4.2 Dokumen Keluaran

No Nama Fungsi Sumber Frekuensi Media Isi


Dokumen
1 Laporan Sebagai Rekam Bulanan Elektronik/ No,
Kelengkapan Laporan Medis komputer Nama
Rekapitulasi UPF,
Rekam Nama
Medis Bulan

Gambar 4.3 Laporan Rekapitulasi Kelengkapan

Sumber : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung


80

4.6 Analisis Proses

A. Flowmap

Gambar 4.4 Flowmap Yang Sedang Berjalan


Sumber : Hasil Pengolahan
81

B. DFD (Data Flow Diagram)

1) Diagram Konteks

Gambar 4.5 Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

Sumber : Hasil Pengolahan


82

2) Data Flow Diagram Level 0

Gambar 4.6 DFD Level 0 yang Sedang Berjalan


83

4.7 Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah melakukan penelitian selama dua bulan, penulis menemukan

permasalahan yang ada dalam sistem informasi kelengkapan pengisian berkas

rekam medis rawat inap di RSUP.Dr. Hasan Sadikin Bandung, antara lain :

a) Ketidakpahaman dari beberapa petugas tentang pentingnya kelengkapan

data rekam medis.

b) Proses analisis kelengkapan masih dilakukan secara manual.

c) Entry data sudah dilakukan secara komputerisasi yaitu menggunakan

Microsoft excel tapi dengan banyaknya baris dan kolom sangat

memungkinkan terjadinya kesalahan entry.

d) Tidak adanya list menu.

e) Tidak sesuainya tanggal pasien pulang dengan tanggal dilakukannya

analisis dikarenakan tidak adanya filter tanggal analisis.

f) Pada bagian identifikasi, masih banyak petugas yang tidak mengisi nama

pasien, nomor rekam medis, dan umur.

g) Masih terdapatnya nama, tanda tangan, dan gelar dokter yang tidak jelas.

h) Tanggal dan jam untuk pemeriksaan pasien sering tidak diisi.

i) Pengadaan sub komite medis yang dulu pernah ada, sudah ditiadakan.

Sehingga proses evaluasi yang dilakukan tidak dapat dijalankan secara

berkala.
84

4.8 Kesimpulan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil penelitian, sistem informasi kelengkapan pengisian

berkas rekam medis rawat inap masih dilakukan secara manual yaitu

menggunakan selembar formulir check list. Kemudian merekap hasil

pengecekkan dan menghitung kelengkapan berkasnya menggunakan

Microsoft excel. Untuk hasil keluarannya yaitu di presentasikan dalam sebuah

laporan rekapitulasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

Dokumen masukan dari sistem analisis kelengkapan adalah data-data

yang diperoleh dari isi berkas rekam medis rawat inap, data-data itu berasal

dari pencatatan petugas kesehatan seperti dokter yang merawat,

perawat/bidan dan petugas rekam medis dari pendaftaran. Sedangkan,

dokumen keluarannya yaitu berupa laporan data kelengkapan berkas rekam

medis dalam bentuk rekapitulasi bulanan.

Entitas yang berhubungan dengan sistem informasi kelengkapan

pengisian berkas rekam medis rawat inap yaitu Pasien, Kepala Urusan rekam

medis rawat inap dan Direktur Medik.

Permasalahan yang ada dalam sistem informasi kelengkapan

pengisian berkas rekam medis rawat inap di RSUP.Dr. Hasan Sadikin

Bandung, antara lain yaitu ketidakpahaman dari beberapa petugas tentang

pentingnya kelengkapan data rekam medis, proses analisis kelengkapan

masih dilakukan secara manual, entry data sudah dilakukan secara

komputerisasi yaitu menggunakan Microsoft excel tapi dengan banyaknya

baris dan kolom sangat memungkinkan terjadinya kesalahan entry, tidak


85

adanya list menu sehingga kurang tersetruktur, tidak sesuainya tanggal pasien

pulang dengan tanggal dilakukannya analisis disebabkan tidak adanya filter

tanggal analisis, pada bagian identifikasi, masih banyak petugas yang tidak

mengisi nama pasien, nomor rekam medis, dan umur, masih terdapatnya

nama, tanda tangan, dan gelar dokter yang tidak jelas, tanggal dan jam untuk

pemeriksaan pasien sering tidak diisi, pengadaan sub komite medis yang dulu

pernah ada, sudah ditiadakan per tanggal sehingga proses evaluasi yang

dilakukan tidak dapat dijalankan secara berkala.

Upaya yang telah dilakukan oleh pihak RSHS sendiri yaitu dengan

beralihnya sistem dari manual ke sistem komputerisasi yaitu menggunakan

microsoft excel namun masih belum efektif dan efisien.

Upaya yang disarankan peneliti yaitu menciptakan sistem informasi

kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap agar mendapatkan

informasi yang dapat ditampung dan diproses dengan baik, pelaksanaan

secara tepat dan akurat berdasarkan prosedur atau ketetapan rumah sakit,

harus adanya petugas yang bertanggung jawab menjalankan sistem informasi

kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap sesuai dengan

keahlian dalam menjalankan sistem informasi, menggunakan perangkat

sistem keamanan yang digunakan dalam menjalankan sistem informasi agar

dapat dijalankan sebagaimana mestinya, sehingga tidak mudah terkena

ancaman dari virus, pencurian data dan kerusakan data, mengadakan

pengecekan secara rutin terhadap sistem informasi yang digunakan agar dapat
86

diketahui apabila terjadi perubahan pada sistemnya sehingga tidak terjadi

kesalahan seperti error dan gangguan sistemnya.


BAB V

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN

PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VB.NET

DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

5.1 Rancangan Proses

A. Flowmap

Flowmap yang diajukan pada analisis kelengkapan berkas rekam medis

rawat inap

Gambar 5.1 Flowmap sistem yang dirancang

87
88

B. Konteks Diagram Sistem yang dirancang

Gambar 5.2 Konteks Diagram Sistem yang dirancang


89

C. Data Flow Diagram Level 0 Sistem yang dirancang

Gambar 5.3 Data Flow Diagram level 0 Sistem yang dirancang


90

D. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 Sistem yang dirancang

Gambar 5.4 DFD Level 1 Proses 1.0 Sistem yang dirancang


91

E. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 Sistem yang dirancang

Gambar 5.5 Level 1 Proses 2.0 Sistem yang dirancang


92

F. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 Sistem yang dirancang

Gambar 5.6 DFD Level 1 Proses 3.0 Sistem yang dirancang


93

G. Kamus Data

1. Data Pasien = @No_RM + @Nama_Pasien + @Tgl_Lahir +

@Jenis_Kelamin + @ Alamat + @ Agama + @ Status

@ Pendidikan + @ Pekerjaan

2. Data UPF = @ Kode_UPF + @Nama_UPF + @No_Telp

3. Data Kelengkapan Berkas Rekam Medis =

@Kode_UPF +@Nama_UPF + @No_RM + @Nama_Pasien +

@Periode_Pasien_Pulang +@Lemb_Masuk&Keluar +@Ikhtisar +

@Anamnesa + @Ringkasan + @Grafik

+@Catatan_instruksi_Dokter + @Catatan_Perawatan/Bidan +

@Permintaan_Jawaban_Konsul + @Hasil_Lab/PA +

@Hasil_Radio/Nuklir + @Surat_Pengantar_Pulang +

@Informed_Consent,Laporan_Operasi
94

5.2 Rancangan Basis Data

Pada perancangan basis data ini, yaitu untuk membentuk tempat

penyimpanan data di media penyimpanan. Seperti menggambarkan struktur

tabel dan relasi tabel pada database.

A. Entity Relational Diagram

Gambar 5.7 Entity Relational Diagram Sistem yang dirancang


95

B. Skema Relasi Tabel

Gambar 5.8 Relasi Tabel


96

C. Spesifikasi Basis Data Sistem Analisis Kelengkapan Berkas Rekam

Medis Rawat Inap

1. Tabel user/Petugas RM

a. Nama Tabel : User/Petugas RM

b. Primary key :-

c. Foreign key :-

Tabel 5.1 Struktur Tabel User/Petugas RM

Nama Type Data Ukuran Keterangan

Username Text 10 Username Petugas

Password Text 8 Password Petugas

2. Tabel Pasien

a. Nama Tabel : Pasien

b. Primary key : No_RM

c. Foreign key :-
97

Tabel 5.2 Struktur Tabel Pasien

Nama Type Data Ukuran Keterangan

No_RM Number 10 No Rekam medis

Nama_Pasien Text 20 Nama Pasien

Tgl_Lahir Date/Time 8 Nama UPF

Jenis_Kelamin Text 9 Jenis Kelamin

Alamat Text 20 Alamat

Agama Text 10 Agama

Status Text 15 Status

Pendidikan Text 5 Pendidikan

Pekerjaan Text 15 Pekerjaan

3. Tabel UPF/Ruangan

a. Nama Tabel : UPF

b. Primary key : Kode_UPF

c. Foreign key :-

Tabel 5.3 Struktur Tabel UPF/Ruangan

Nama Type Data Ukuran Keterangan

Kode_UPF Number 4 Kode UPF

Nama_UPF Text 20 Nama UPF

No_Telp Number 10 No Telp


98

4. Tabel Data Kelengkapan

a. Nama Tabel : Data Kelengkapan

b. Primary key : No_RM

c. Foreign key : Kode_UPF

Tabel 5.4 Struktur Tabel Data Kelengkapan

Nama Type Data Ukuran Keterangan

No_RM Number 10 No Rekam Medis

Nama_Pasien Text 25 Nama Pasien

Kode_UPF Number 4 Kode UPF

Nama_UPF Text 20 Nama UPF

Periode_Pasien_Pulan Time/Date 15 Periode pasien


g pulang
Lemb_Masuk&Keluar Text 10 Lembar
Masuk&Keluar
Ikhtisar Text 10 Ikhtisar

Anamnesa Text 10 Anamnesa

Ringkasan Text 10 Ringkasan

Grafik Text 10 Grafik

Catatan & instruksi Text 10 Catatan &


Dokter instruksi Dokter
Catatan Text 10 Catatan
Perawatan/Bidan Perawatan/Bidan
Permintaan & Jawaban Text 10 Permintaan &
99

Konsul Jawaban Konsul


Hasil Lab/PA Text 10 Hasil Lab/PA

Hasil Radio/Nuklir Text 10 Hasil Radio/Nuklir

Surat Pengantar Pulang Text 10 Surat Pengantar


Pulang
Informed Consent Text 10 Informed Consent

Laporan Operasi Text 10 Laporan Operasi

5.3 Rancangan Keluaran

Rancangan Keluaran Pada SI ini adalah Laporan Analisis

Kelengkapan Berkas Rekam Medis yang dirancang untuk menunjukan data

kelengkapan dan ketidaklengkapan pada berkas rekam medis setiap

bulannya. Laporan ini diserahkan kepada pimpinan untuk mengamati

kinerja dokter, perawat/bidan, dan tenaga medis lainnya di RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

Tabel 5.5 Rancangan Keluaran

Nama
No Fungsi Sumber Frekuensi Media Isi
Dokumen
1 Laporan Sebagai Petugas Perbulan Elektro Kode_UPF,
Laporan Rekam dan nik/ Nama UPF,
Rekapitulasi Medis Triwulan Kompu No_Dokumen,
Berkas ter
Rekam Persentasi_Kel
Medis engkapan,
Item_Kelengka
pan, Triwulan,
Nama Petugas
100

5.4 Rancangan Masukan

Rancangan masukan pada SI kelengkapan Berkas Rekam medis ini

berupa inputan dari form login user/petugas, form Pasien, form UPF, dan

form data Kelengkapan.

Tabel 5.6 Rancangan Masukan

Nama
No Fungsi Sumber Frekuensi Media Isi
Dokumen
No RM, Nama,
alamat, Tanggal
Identitas Keperluan Setiap Elektronik/
1. Pasien Lahir, Jenis
Pasien Pendaftaran Pendaftaran Komputer
kelamin, Agama,
Pekerjaan,
No RM, Nama
Pasien, Tempat
tanggal lahir,
alamat, agama,
status,, pekerjaan,
Pencatat Setiap cara pembayaran,
Berkas
riwayat pemeriksaan tanggal
2. Rekam Pendaftaran Kertas
kesehatan atau kunjungan,
Medis
pasien konsultasi catatan anamnesa,
pemeriksaan,
diagnosa, terapi,
tindakan, nama &
tanda tangan
Dokter, dll.
101

5.5 Rancangan Dialog Layar

A. Struktur Tampilan

Perancangan struktur tampilan ini bertujuan untuk memberikan

kemudahan bagi pengguna dalam memilih informasi yang diperlukan,

dimana tiap sub dalam menu memiliki tugas dan fungsi tertentu untuk

mendukung sistem analisis kelengkapan berkas rekam medis rawat inap.

Gambar 5.9 Rancangan Struktur Tampilan


102

B. Rancangan Dialog Layar

1. Tampilan Menu Utama

Gambar 5.10 Tampilan Form List Menu

2. Tampilan Form Login


103

Gambar 5.11 Tampilan Form Login

3. Tampilan Form Pasien


104

Gambar 5.12 Tampilan Form Pasien

4. Tampilan Form UPF


105

Ga

mbar 5.13 Tampilan Form UPF


106

5. Tampilan input pengecekan analisis kelengkapan formulir

Gambar 5.14 Tampilan input pengecekan


107

6. Tampilan Form Cetak Laporan

Gambar 5.15 Tampilan Cetak Laporan

7. Tampilan Rekapitulasi Analisis Kelengkapan

Triwulan I Triwulan II
No UPF Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jml Jml Jml Jml Jml Jml
% % % % % %
RM RM RM RM RM RM
1 Bedah            
2 Orthopedi            
3 THT            
4 KulKel            
5 Bedah Mulut            
6 Jiwa            
7 Radhiotherapi            
8 Ked. Nuklir            
9 Bedah Syaraf            
10 Kandungan            
                           
  Jumlah

Gambar 5.16 Tampilan Laporan Rekapitulasi Analisis Kelengkapan


108

5.6 Spesifikasi Hardware dan Software

A. Spesifikasi Hardware

Dalam mendukung kinerja sistem analisis kelengkapan berkas

rekam medis Rawat Inap dibutuhkan spesifikasi hardware agar sistem

berjalan dengan baik. Berikut adalah spesifikasi yang disarankan:

1. Prosesor : Pentium IV 1,7 Ghz prosesor atau lebih tinggi

2. Memory : Minimun 256 MB atau lebih tinggi

3. Harddisk : On board

4. Monitor : Resolusi 1024*786 dengan 256 color

5. Keyboard : Kompatible dengan windows

6. Mouse : Kompatible dengan windows

B. Spesifikasi Software

Dalam perancangannya, sistem analisis kelengkapan berkas

rekam medis Rawat Inap membutuhkan perangkat lunak sebagai

pendukung untuk kebutuhan program. Adapun spesifikasi perangkat

lunak atau software untuk membangun sistem yang dirancang adalah

sebagai berikut:

1. Sistem operasi : Windows XP SP 2 atau lebih tinggi

2. Bahasa pemrograman : Microsoft Visual Basic.Net

3. Pengolahan database : Ms Acces 2007 or lebih tinggi

4. Perancangan Interface : Microsoft Visio 2007


109

5.7 Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan tahap menerjemahkan

perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa yang dapat

dimengerti oleh mesin serta penerapan perangkat lunak pada keadaan

yang sesungguhnya.

A. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yaitu peralatan dalam bentuk

fisik yang menjalankan komputer. Hardware digunakan sebagai

media untuk menjalankan perangkat lunak (software) dan

peralatan ini berfungsi untuk menjalankan instruksi-instruksi

yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi

yang digunakan oleh manusia untuk laporan. Adapun

perangkat keras yang digunakan untuk mendukung pembuatan

program aplikasi ini sebagai berikut :

1. Notebook dengan processor intel atom N280 kecepatan 1,67


GHz

2. Kapasitas Harddisk : 160 GB

3. Kapasitas RAM : 1GB

4. VGA : 256 MB

5. Mouse

6. Printer

B. Implementasi Perangkat Lunak

Untuk mendukung sistem yang diusulkan berjalan dengan

optimal, dibutuhkan software pengolahan data, adapun


110

perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pembuatan

program aplikasi ini sebagai berikut:

1. Sistem Operasi : Windows XP Professional

2. Pemrogaman : Visual Basic.Net 2008

3. Pembuatan Basis Data : Microsoft Access 2007

C. Implementasi Database

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Access 2007.

D. Implementasi Antarmuka

Tabel 5.7 Implementasi Antarmuka

Tampilan Antarmuka Keterangan

Tampilan Splash
Screen

Tampilan Login
111

Tampilan Form Menu


Utama

Tampilan Form Pasien

Tampilan Form UPF


112

Tampilan Form

Analisis Kelengkapan

Tampilan Form Cetak

Laporan
113

5.8 Pengujian Sistem

a. Pengujian

Pada pengujian perangkat lunak ini, menggunakan metode

pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek

fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika inernal

perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah

perangkat lunak ini berfungsi dengan benar.

b. Rencana pengujian

Adapun hal-hal yang akan diuji melalui teknik pengujian Black Box

adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8 Rencana Pengujian

Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian

Login Melakukan login ke dalam Black box


sistem
Form Pasien Menambah data pasien Black box
Form UPF Menambah data UPF Black box
Form Analisis Menambah Data Analisis Black box
Kelengkapan kelengkapan

Tabel 5.9 Pengujian Login

Kasus dan Hasil Uji (data normal)


Data masukan Username=admin
Password=administrator
Yang diharapkan Login berhasil masuk, masuk ke
Form selanjutnya
Pengamatan Login berhasil, masuk ke form
114

menu
Kesimpulan [x]Diterima
[] ditolak
Kasus dan hasil uji (data salah)
Data masukan Data login yang diinputkan salah
Yang diharapkan Data login yang diinputkan salah
dan menampilkan pesan kesalahan
berupa pesan dialog
Pengamatan User tidak dapat melakukan login
apabila data yang diinputkan tidak
sama dengan yang ada pada
database
Kesimpulan [x]Diterima
[ ] ditolak

Tabel 5.10 Pengujian Form Petugas

Kasus dan Hasil Uji (data normal)


Data masukan Input Data Petugas seperti,
Username, nama_petugas, Jabatan
Yang diharapkan Data petugas berhasil disimpan
kedalam database
Pengamatan Data petugas berhasil masuk dan
tersimpan kedalam database
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan hasil uji (data salah)
Data masukan Data petugas kosong atau hanya
diisi sebagian
Yang diharapkan Data petugas yang diinputkan salah
dan menampilkan pesan kesalahan
berupa pesan dialog
Pengamatan Keluar pesan dialog “data petugas
harus diisi”
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
Tabel 5.11 Pengujian Form Pasien

Kasus dan Hasil Uji (data normal)


Data masukan Input Data Pasien seperti, No_RM,
Nama_Pasien, dst.
Yang diharapkan Data pasien berhasil disimpan
kedalam database
115

Pengamatan Data pasien berhasil masuk dan


tersimpan kedalam database
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan hasil uji (data salah)
Data masukan Data pasien tidak diisi atau hanya
diisi sebagian
Yang diharapkan Data pasien yang diinputkan salah
dan menampilkan pesan kesalahan
berupa pesan dialog
Pengamatan Keluar pesan dialog “id_Petugas
harus diisi”
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak

Tabel 5.12 Pengujian Form UPF

Kasus dan Hasil Uji (data normal)


Data masukan Input Data UPF, seperti Kode_UPF,
Nama_UPF, dan No_Telp
Yang diharapkan Data UPF berhasil disimpan
kedalam database
Pengamatan Data UPF berhasil masuk dan
tersimpan kedalam database
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan hasil uji (data salah)
Data masukan Data UPF tidak diisi atau hanya
diisi sebagian
Yang diharapkan Data UPF yang diinputkan salah
dan menampilkan pesan kesalahan
berupa pesan dialog
Pengamatan Keluar pesan dialog “data UPF
harus diisi”
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak

Tabel 5.13 Pengujian Form Kelengkapan

Kasus dan Hasil Uji (data normal)


Data masukan Input Data kelengkapan seperti
No_RM, Nama Pasien, dst.
116

Yang diharapkan Data kelengkapan berhasil disimpan


kedalam database
Pengamatan Data kelengkapan berhasil masuk
dan tersimpan kedalam database
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan hasil uji (data salah)
Data masukan Data kelengkapan kosong atau
hanya diisi sebagian
Yang diharapkan Data kelengkapan yang diinputkan
salah dan menampilkan pesan
kesalahan berupa pesan dialog
Pengamatan Keluar pesan dialog “data
kelengkapan harus diisi”
Kesimpulan [X] Diterima
[ ] Ditolak
117
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan, kesimpulan yang dapat

penulis ambil adalah sebagai berikut :

1. Prosedur kelengkapan pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sudah diselenggarakan sesuai Protap

yang ada di rumah sakit, namun masih ada petugas kesehatan seperti

dokter, perawat/Bidan yang tidak mengisi nama, gelar dan tanda tangan

yang jelas.

2. Dari protap yang telah diteliti dan informasi yang didapatkan dilapangan,

sistem informasi kelengkapan berkas rekam medis rawat inap di RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung masih menggunakan sistem secara manual,

namun untuk perekapan datanya sudah dilakukan secara komputerisasi

yaitu menggunakan microsoft excel.

3. Permasalahan yang ditemukan adalah :


a. Proses analisis kelengkapan masih dilakukan secara manual pada

selembar form check list, dinilai kurang efektif karena media

bersifat mudah rusak/hilang.

b. Entry data yang dilakukan secara komputerisasi yaitu

menggunakan Microsoft excel, mempunyai kelemahan yaitu

116
119

dengan banyaknya kolom dan baris yang harus diisi

memungkinkan terjadinya kesalahan penginputan data.

c. Tidak adanya list menu sehingga tampilan kurang terstruktur.

d. Tidak adanya filter tanggal analisis, sehingga ada berkas rekam

medis yang di analisis tidak sesuai dengan periode pasien pulang.

e. Masih adanya petugas kesehatan seperti Dokter, Perawat/Bidan,

dan petugas lainnya yang tidak mengisi berkas sesuai prosedur

seperti tidak mengisi nama, tanda tangan, dan gelar Dokter yang

tidak jelas. Sehingga dapat mengurangi mutu/kualitas berkas rekam

medis dan mutu pelayanan terhadap pasien.

f. Pengadaan sub komite medis yang dulu pernah ada, sudah

ditiadakan, Sehingga proses evaluasi yang dilakukan tidak dapat

dijalankan secara berkala.

4. Upaya yang telah dilakukan pihak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

untuk menyelesaikan permasalahan sistem informasi kelengkapan berkas

rekam medis Rawat Inap ini, yaitu dengan merubah sistemnya

pengolahan datanya yang manual ke sistem komputerisasi, namun upaya

tersebut masih belum berjalan dengan maksimal.


120

6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan selama praktek kerja

lapangan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka didapatkan saran

sebagai berikut :

1. Perlu adanya sanksi yang lebih tegas terhadap petugas kesehatan yang

tidak mengisi berkas Rekam Medis sesuai prosedur.

2. Di bentuknya lagi komite medik sebagai sarana evaluasi.

3. Disarankan adanya pemeliharaan pada sistem informasi kelengkapan

pengisian berkas rekam medis rawat inap dapat dilakukan dengan

perawatan pada sistem yang sedang berjalan dan mengawasi terhadap

kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut.

4. Keamanan data harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kehilangan

data, untuk menghindari hal-hal seperti itu maka disarankan adanya

back up data setiap bulannya.

5. Perlunya diadakan pelatihan terhadap petugas yang akan menggunakan

program sistem informasi kelengkapan pengisian berkas rekam medis

rawat inap di RSUP Dr. Hasan sadikin Bandung.

6. Perlu adanya otoritas pemakai, yaitu pembatasan pemakai (operator)

dengan password tertentu, agar hanya petugas kelengkapan pengisian

berkas rekam medis rawat inap saja yang dapat mengakses sistem

tersebut.

7. Untuk memudahkan dalam menjalankan program disarankan adanya

manual book.
DAFTAR PUSTAKA

A. DOKUMEN
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
2. PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.

B. BUKU-BUKU ILMIAH
1. Darmayuda, Ketut, 2009, Pemograman Aplikasi Database Dengan
Microsoft Visual Basic .Net 2008, Informatika, Bandung.
2. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Pelayanan
Medik,
(2006), Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit Di Indonesia Revisi II, Jakarta.
3. Hatta, R. Gemala. (2011), Pedoman Informasi Kesehatan Di
Sarana
Pelayanan Kesehatan, Universitas Indonesia, Jakarta.
4. Huffman, K. Edna. RRA. (1994), Health Information
Management,
Physicians Record Company. In US and Canada.
5. Kadir, Abdul,(2003), Pengenalan Sistem Informasi, ANDI,
Yogyakarta.
6. Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem Informasi
Dan
Aplikasinya. Gava Media, Yogyakarta.
7. Ladjamudin, Bin Al - Bahra, (2005), Analisis Dan Desain
Sistem
Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

119
8. Pedoman Rekam Medis Revisi VIII,Kementrian Kesehatan RI. RSUP
Dr.
Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2011.
9. Protap Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin Bandung, Tahun
2010.

10. Rustiyanto, E. (2009), Etika Profesi Perekam Medis dan


Informasi
Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
11. Sugiono, Prof., Dr. (1995), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan
R&D, Alfabeta, Bandung.
12. Susanto, Azhar. (2000). Sistem Informasi Manajemen Konsep
Dan
Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung.
13. Sutanta, Edhy (2003), Sistem Informasi Manajemen,
Graha
Ilmu,Yogyakarta.
14. Taufani, Dani R. (2009). Mengolah Data dengan Menggunakan
Microsoft
Access 2007, MUGI, Bandung.
15. Yakub. (2008). Sistem Basis Data Tutorial Konseptual. Graha Ilmu,
Yogyakarta.

120
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cipeundeuy pada tanggal 31


Desember 1985 dengan nama Nopi Meida. Beragama Islam
dan memiliki hobi membaca novel dan nonton drama
Korea. Penulis Lulus Sekolah Dasar di SD Negeri
Banjarsari (1998), dan SMP Negeri 1 Cipeundeuy (2001),
SMA Negeri 1 Cikalongwetan (2004), penulis melanjutkan
kuliah di POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG
Program D III Program Studi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan sejak tahun 2009.

Penulis pernah bekerja di EPSON sejak bulan Agustus 2004 – Mei 2005, di PT.
Panasonic sejak bulan Juli 2005 sampai dengan Desember 2005, di PT.Sanwa
Parts Indonesia sejak bulan Februari 2006 sampai dengan Juni 2009 dan penulis
memiliki bekal pengalaman pertama kali mengikuti Praktek Kerja Lapangan
(PKL)/ Observasi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung sejak
tanggal 13 Oktober – 13 Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai