Anda di halaman 1dari 180

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN PASIEN

MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010


DI KLINIK PRATAMA PRIMA HUSADA

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma IV
Program Studi Manajemen Informatika
Konsentrasi Informatika Rekam Medis

Disusun Oleh :
RIMBA MAYZA
NPM. 17.400.009

POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


RUJUKAN PASIEN MENGGUNAKAN VISUAL
STUDIO 2010 DI KLINIK PRATAMA PRIMA
HUSADA
Penulis/NPM : RIMBA MAYZA/17.400.009
Program : Diploma IV
Program Studi : Manajemen Informatika
Konsentrasi : Informatika Rekam Medis
Lulus Ujian :

Ketua Program Studi, Pembimbing I, Pembimbing II,

Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS Meira Hidayati, S.ST.MIK., M.M
NIDN 04-190974-02 NIDN 04-190974-02 NIDN 04-270593-01

Mengetahui dan Disahkan Oleh


Direktur
Politeknik Piksi Ganesha,

Dr. H. K. Prihartono AH. Drs., S.Sos., S.Kom., M.M.


NIDN 04-100568-01

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI RUJUKAN PASIEN
MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO
2010 DI KLINIK PRATAMA PRIMA
HUSADA
Penulis/NPM : RIMBA MAYZA/17.400.009
Program : Diploma IV
Program Studi : Manajemen Informatika
Konsentrasi : Informatika Rekam Medis

Pembimbing I, Pembimbing II, Pembimbing Lapangan,

Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS Meira Hidayati, S.ST.MIK., M.M Dr. Evi Novitasari.,M.M.
NIDN 04-190974-02 NIDN 04-270593-01 NIDN

LEMBAR TIM PENGUJI


Judul : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
RUJUKAN PASIEN MENGGUNAKAN VISUAL
STUDIO 2010 DI KLINIK PRATAMA PRIMA
HUSADA
Penulis/NPM : RIMBA MAYZA/17.400.009
Program : Diploma IV
Program Studi : Manajemen Informatika
Konsentrasi : Informatika Rekam Medis
Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang
Pada tanggal
Ketua Merangkap Anggota,

Dr. H. K. Prihartono AH. Drs., S.Sos., S.Kom., M.M.


NIDN 04-100568-01

Anggota I,

Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS


NIDN 04-190974-02
Anggota II,

Meira Hidayati, S.ST.MIK., M.M


NIDN 04-270593-01

LEMBAR PENYATAAN PENULIS

Judul Skripsi :
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN PASIEN
MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DI KLINIK PRATAMA PRIMA
HUSADA.

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Terapan (S.Tr) baik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung
maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Skripsi saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat
atau jiplakan , serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan
pihak lain kecuali arahan dari pembimbing.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian


hari terdapat penyimpangan dan tidak etis , maka saya bersedia menerima sanki
akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanksi seuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Bandung, 14 Agustus 2020


Yang Membuat Pernyataan,

RIMBA MAYZA
NPM 17.400.009

LEMBAR MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah Ayat 5-6)

“Hidup akan Terasa lebih Mudah ketika hati kita terbuka untuk Bersyukur,
Ikhlas & Memaafkan “

“Boleh Kerja Keras, tapi Sholat lebih Prioritas “

“Semoga Aku selalu bisa jadi Penyejuk untuk setiap orang yang
Menyayangiku “
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah serta Inayahnya kepada kita, khususnya bagi

penulis karena berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN

PASIEN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010 DI

KLINIK PRATAMA PRIMA HUSADA”.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa dan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus membantu serta memberi

semangat yang sangat berarti dalam menyusun skripsi ini. Ucapan terima kasih ini

penulis tujukan pada :

1. Dr.H.K.Prihartono.AH.,Drs.,S.Sos., S,Kom., M.M. selaku Direktur

Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

2. Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS selaku Ketua Program Studi

Manajemen Informatika Diploma IV Konsentrasi Informatika Rekam

Medis & Selaku pembimbing skripsi Informatika.

3. Meira Hidayati, S.ST.MIK., M.M selaku pembimping skripsi Rekam

Medis.

4. dr. Evi Novitasari ,M.M. selaku Penangung jawab & Seluruh Staff Klinik

Pratama Prima Husada

i
5. Kedua orang tua Alm Jaeni & Almh Eti Suhaeti yang telah tenang dialam

sana, serta saudara kandung Asep Suhendar JS S. Hut, Didah Haryani S.E,

Yuli Rahayu, Budi Setiawan S.E, Susan Sri Wahyuni STr. Keb, Kemal

Abdullah, yang telah mendidik memberikan semangat dan motivasi baik

moril maupun materil sehingga penulis bisa menyelesaikan perkuliahan

dan penulisan skripsi ini.

6. Semua Dosen dan Staf Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

7. Kekasih saya Rifky Ibnu Hanif yang selalu membantu & memberikan

dukungan kepada penulis.

8. Sahabat Tercinta Zoya Sarah Sakti, Ajeng Amalia Putri, Nira Khoirunisa,

Terimakasih atas motivasi & Kebersamaan yang tidak akan penulis

lupakan.

9. Seluruh teman-teman angkatan 2017, terutama kelas DDT 40 & 50 yang

senantiasa mengisi hari-hari penulis menjadi sangat menyenangkan.

10. Semua pihak lain yang telah membantu penulis, yang tidak dapat

disebutkan satu per satu. Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberi bantuan baik dan dukungannya dalam penulisan skripsi.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.

Bandung, 2020

Penulis

ii
ABSTRAK
RIMBA MAYZA
NPM. 17.400.009
Manajemen Informatika
Konsentrasi Informatika Rekam Medis

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN PASIEN


MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL 2010 DI KLINIK PRATAMA
PRIMA HUSADA

Skripsi : 152 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perancangan


sistem informasi rujukan pasien menggunakan Microsoft Visual Studio
2010 di Klinik Pratama Prima Husada.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
observasi, wawancara, serta dilengkapi dengan studi pustaka. Metode
perangkat lunak yang digunakan pada sistem informasi ini adalah metode
waterfall.
Dari hasil penelitian, penulis menemukan permasalahan sebagai
berikut: (1) pencatatan data surat rujukan lambat karena masih dicatat di
buku besar, (2) sulitnya pencarian sebuah data, (3) tidak efektif dalam
pembuatan laporan dikarenakan laporan rujukan pasien masih direkap
menggunakan metode turus, (4) laporan seringkali rusak bahkan hilang.
Adapun saran yang diberikan adalah: (1) mengusulkan rancangan
sistem terkomputerisasi,(2) mengevaluasi perkembangan laporan, (3)
memberikan pelatihan kepada petugas tentang tata cara menggunakan
sistem informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Kata kunci: Perancangan, Sistem Informasi, Rujukan Pasien, Microsoft Visual


Studio 2010

iii
ABSTRACT
RIMBA MAYZA
NPM. 17.400.009
Informatics Management
Concentration Informatics Medical Record

DESIGNING INFORMATION SYSTEM OF PATIENTS REFERRAL USING


MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010 AT KLINIK PRATAMA PRIMA
HUSADA

Thesis : 152 pages

The research aimed to designing information system of patient


referral using Microsoft Visual Studio 2010 at Klinik Pratama Prima
Husada.
The research used descriptive method with a qualitative approach,
the data collection method are observation, interview, complement with
literature, review. Method of software in information system used is
waterfall method.
Based on the research, the anthor found the problem are: (1) the
recording of patient referral data is slow because it is still recorder in the
ledger, (2) difficult search of data, (3) ineffective in making report
because the patient referral field is still receptive using the turus method,
(4) the report are often corrupted and even lost.
The suggerstion provide are: (1) proposing for computerized
system, (2) evaluation on the developmet, (3) staff training to know how
runs the information system which is usefull to improve the quality of
service.

Keyword: Designing, information System, Patient referral, Microsoft Visual


Studio 2010

Bandung , 14th August 2020


Abstract Advisor 1, Abstract Advisor II,

Yuda Syahidin, S.T., M.Kom., MTA., MOS Meira Hidayati, S.ST.MIK., M.M
NIDN 04-190974-02 NIDN 04-270593-01

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR TIM PENGUJI


LEMBAR PERNYATAAN PENULIS
LEMBAR MOTTO
KATA PENGANTAR........................................................................................i
ABSTRAK...........................................................................................................iii
ABSTRACT..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v

v
DAFTAR TABEL................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang Permasalahan..........................................................1
1.2 Pokok Permasalahan.........................................................................4
1.3 Pertanyaan Peneliti...........................................................................5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................5
1.5 Ruang Lingkup/Batasan Analisis Permasalahan..............................7
1.6 Metode Penelitian.............................................................................8
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................8
1.8 Sistem Penulisan Penelitian..............................................................8
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................11
2.1 Teori-Teori Tentang Konsep..........................................................11
A. Konsep Klinik............................................................................11
1. Pengertian Klinik................................................................11
2. Prinsip Klinik......................................................................11
3. Tujuan Klinik......................................................................13
4. Fungsi Klinik......................................................................13
5. Katagori Klinik...................................................................15
6. Program Pokok Klinik........................................................15
B. Konsep Rekam Medis................................................................17
1. Pengertian Rekam Medis....................................................17
2. Falsafah Rekam Medis.......................................................18
3. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis..................................18
4. Nilai Guna Rekam Medis...................................................21
5. Dasar Hukum Penyelenggara Rekam Medis......................22
6. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis.........................22
7. Pencatatan Kegiatan Pelayanan Medis...............................24
8. Proses Pengolahan Rekam Medis.......................................26
C. Konsep Rekam Medis Elektronik..............................................28

vi
1. Pengertian Rekam Medis Elektronik..................................28
2. Kemampuan dari Rekam Medis Elektronik........................28
3. Kekuatan dan Kelemahan Rekam Medis Elektronik..........29
4. Langkah Memaksimalkan Sistem Komputerisasi...............30
D. Konsep Pencatatan Klinik.........................................................30
1. Pengertian Pencatatan Laporan...........................................30
2. Tujuan Pencatatan Laporan................................................31
3. Manfaat Pencatatan dan Pelaporan.....................................32
E. Konsep Sistem Rujukan............................................................32
1. Pengertian Pasien................................................................32
2. Pengertian Sistem Rujukan.................................................33
3. Jenis-Jenis Rujukan............................................................33
4. Tata Laksana Rujukan........................................................34
5. Jenjang Pelayanan Rujukan................................................35
6. Ketentuan Rujukan.............................................................36
7. Syarat Melakukan Rujukan.................................................37
2.2 Teori-Teori Tentang Aplikasi.........................................................38
A. Sistem Informasi........................................................................38
B. Konsep Perancangan.................................................................45
C. Konsep Flowmap & Flowchart.................................................50
D. Konsep Data Flow Diagram (DFD)..........................................52
E. Konsep Entity Relationship Diagram ( ER-D ).........................53
F. Konsep Database Managemen Sistem ( DBMS )....................54
G. Konsep Kamus Data..................................................................55
H. Konsep Visual Studio 2010.......................................................56
I. Konsep Microsoft Office Access 2010.......................................62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................65
3.1 Metodologi Penelitian.....................................................................65
3.2 Teknik pengumpulan Data..............................................................65
3.3 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak................................67
A. Metode Waterfall.......................................................................67

vii
B. Metode Spiral............................................................................72
C. Metode Prototype......................................................................74
3.4 Metode Perangkat Yang Digunakan...............................................76
BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN....................77
4.1 Tujuan Organisasi...........................................................................77
A. Sejarah Singkat Klinik Pratama Prima Husada.........................77
B. Visi dan Misi Klinik Pratama Prima Husada.............................78
C. Struktur Organisasi Rekam Medis di Klinik Pratama
Prima Husada.............................................................................81
D. Struktur Organisasi Klinik Pratama Prima Husada...................81
4.2 Uraian Prosedur..............................................................................81
4.3 Dekomposisi Fungsi.......................................................................84
4.4 Analisis Masukan...........................................................................84
4.5 Analisis Keluaran...........................................................................85
4.6 Analisis Prosedur............................................................................86
A. Flowmap....................................................................................86
B. Diagram Konteks.......................................................................87
4.7 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Surat Rujukan Pasien di
Klinik Pratama Prima Husada........................................................87
4.8 Kesimpulan Hasil Analisis.............................................................88

BAB V PERANCANGAN SISTEM INFORMASI......................................89


5.1 Rancangan Proses...........................................................................89
5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak............................................90
5.3 Rancangan Basis Data....................................................................98
5.4 Rancangan Dialog Layar..............................................................103
5.5 Implementasi dan Pengujian Sistem.............................................110
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................124
6.1 Kesimpulan...................................................................................124
6.2 Saran.............................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................126

viii
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Flowchart................................................................................51


Tabel 2.2 : Flowmap..................................................................................52
Tabel 2.3 : Simbol-Simbol DFD...............................................................53
Tabel 2.4 : Simbol-Simbol ERD...............................................................54
Tabel 4.1 : Dokumen Masukan.................................................................84
Tabel 4.2 : Dokumen Keluaran.................................................................85
Tabel 5.1 : Deskripsi Kebutuhan Fungsional............................................90
Tabel 5.2 : Kamus Data Sistem Baru (Data Pasien)..................................96
Tabel 5.3 : Kamus Data Sistem Baru (Data Dokter).................................96
Tabel 5.4 : Kamus Data Sistem Baru (Data Diagnosa).............................97
Tabel 5.5 : Kamus Data Sistem Baru (Data Surat Rujukam Pasien).........97
Tabel 5.6 : Struktur Tabel Petugas..........................................................100
Tabel 5.7 : Struktur Tabel Pasien............................................................100
Tabel 5.8 : Struktur Tabel Dokter............................................................101
Tabel 5.9 : Struktur Tabel Diagnosa........................................................102
Tabel 5.10 : Struktur Tabel Surat Rujukan................................................102
Tabel 5.11 : Pengujian Sistem...................................................................118
Tabel 5.12 : Pengujian Form Login...........................................................119
Tabel 5.13 : Pengujian Form Pasien..........................................................119
Tabel 5.14 : Pengujian Form Dokter.........................................................120
Tabel 4.15 : Pengujian Form Diagnosa.....................................................121
Tabel 5.16 : Pengujian Form Rujukan.......................................................122

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Rekayasa Perangkat Lunak Model Air Terjun........................50


Gambar 2.2 : StartUp Visual Studio 2010.....................................................57
Gambar 2.3 : Tampilan Awal Visual Studio 2010.........................................58
Gambar 2.4 : IDE Awal Visual Studio 2010.................................................58
Gambar 2.5 : Title Bar Visual Studio 2010...................................................59
Gambar 2.6 : Menu Bar Visual Studio 2010..................................................59
Gambar 2.7 : Form Visual Studio 2010.........................................................59
Gambar 2.8 : ToolBox Vusial Studio 2010....................................................60
Gambar 2.9 : Solusion Explore Visual Studio 2010......................................61
Gambar 2.10 : Properties Visual Studio 2010.................................................61
Gambar 2.11 : Tampilan Pertama Microsoft Office Access 2010...................62
Gambar 3.1 : Fase-Fase Dalam Metode Waterfall........................................68
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Rekam Medis Klinik Pratama Prima
Husada....................................................................................81
Gambar 4.2 : Flowmap Yang Sedang Berjalan.............................................86
Gambar 4.3 : Diagram Konteks.....................................................................87
Gambar 5.1 : Flowmap Sistem Yang Dirancang...........................................89
Gambar 5.2 : Diagram Konteks Sistem Yang Dirancang..............................90
Gambar 5.3 : Diagram Konteks.....................................................................92
Gambar 5.4 : DFD Tingkat 1.........................................................................93
Gambar 5.5 : DFD Tingkat 2 Proses 1.0.......................................................94
Gambar 5.6 : DFD Tingkat 2 Proses 2.0.......................................................95
Gambar 5.7 : DFD Tingkat 2 Proses 3.0.......................................................95
Gambar 5.8 : ERD Sistem Yang Dirancang..................................................98
Gambar 5.9 : Relasi Tabel.............................................................................99
Gambar 5.10 : Struktur Tampilan..................................................................104
Gambar 5.11 : Form Login............................................................................104
Gambar 5.12 : Form Menu Utama................................................................105
Gambar 5.13 : Form Petugas.........................................................................105

xi
Gambar 5.14 : Form Pasien...........................................................................106
Gambar 5.15 : Form Dokter..........................................................................106
Gambar 5.16 : Form Diagnosa......................................................................107
Gambar 5.17 : Form Rujukan........................................................................107
Gambar 5.18 : Form Laporan Rekapitulasi...................................................108
Gambar 5.19 : Form Laporan Rujukan Per Dokter.......................................108
Gambar 5.20 : Form Laporan Rujukan Per Jenis Asuransi...........................109
Gambar 5.21 : Form Laporan Rujukan Per Diagnosa...................................109
Gambar 5.22 : Form Laporan Jumlah Diagnosa Dirujuk..............................110
Gambar 5.23 : Form Menu Utama................................................................111
Gambar 5.24 : Form Login............................................................................111
Gambar 5.25 : Form Data Pasien..................................................................112
Gambar 5.26 : Form Data Dokter..................................................................112
Gambar 5.27 : Form Data Diagnosa..............................................................113
Gambar 5.28 : Form Data Petugas................................................................113
Gambar 5.29 : Form Data Surat Rujukan Pasien..........................................114
Gambar 5.30 : Form Laporan Rekapitulasi...................................................114
Gambar 5.31 : Form Laporan Rujukan Per Dokter.......................................115
Gambar 5.32 : Form Laporan Rujukan Per Jenis Asuransi...........................115
Gambar 5.33 : Form Laporan Rujukan Per Diagnosa...................................116
Gambar 5.34 : Form Laporan Jumlah Diagnosa Dirujuk..............................116

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Permohonan Praktek Kerja Lapangan...........................128


Lampiran 2: Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan............................129
Lampiran 3: Lembar Balasan Persetujuan Praktek Kerja Lapangan...............130
Lampiran 4 : Lembar Penilaian dan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan...131
Lampiran 5 : Lembar Penilaian dan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan...132
Lampiran 6 : Lembar Penilaian dan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan...133
Lampiran 7 : Lembar Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing....................134
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Bimbingan..................................................135
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Bimbingan..................................................136
Lampiran 10 : Struktur Organisasi Klinik Pratama Prima Husada.................137
Lampiran 11 : Buku Besar Pencacatan Rujukan Pasien..................................138
Lampiran 12 : Koding Program.......................................................................139

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kemajuan teknologi pada era globalisasi ini sangat berkembang begitu

pesat, dapat terlihat dari semakin banyaknya penemuan-penemuan baru di

bidang teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi tersebut sangatlah

penting, karena di era globalisasi yang semakin modern ini diharapkan

kemajuan teknologi dapat memberikan manfaat bagi pengguna (manusia).

Salah satu contoh dari perkembangan teknologi yaitu pada bidang kesehatan

yang saat ini memanfaatkan teknologi komputerisasi guna menunjang sistem

informasi kesehatan yang lebih efektif dan efisien.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

(Permenkes RI) Nomor 09 (2008) disebutkan bahwa Klinik adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan

medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis

tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI

No.9, 2014).

Menururt PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008 yang

dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan

dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang

telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter

14
15

atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien

dalam rangka pelayanan kesehatan.

Rekam medis di suatu pelayanan kesehatan merupakan bagian

penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Rekam medis menunjang berjalannya pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatnnya untuk

memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung

maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.

Rekam medis sangat berperan penting dalam pelayanan kesehatan

karena dengan adanya rekam medis dapat mempermudah pendiagnosaan

pasien, pencatatan riwayat pasien, dan dapat membantu kegiatan pelayanan

kesehatan dasar ditangani oleh unit dengan tingkat pelayanan kesahatan lanjut.

Berhubungan dengan pelayanan tingkat dasar di Klinik ke intisari

dengan tingkat lebih tinggi yaitu Rumah Sakit, pencatatan rekam medis

dalam prosedur rujukan sangat penting sebagai pengantar untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. Di dalam proses rujukan di Klinik

terdapat beberapa cara diantaranya rujukan secara umum dan rujukan secara

asuransi. Rujukan yang sering dilakukan di Klinik yaitu rujukan secara

asuransi. Rujukan secara asuransi menjalin kerja sama dengan beberapa unit

terkait diantaranya masyarakat, Klinik, Rumah Sakit, Pemerintah, dan

lembaga jaminan kesehatan.

Surat rujukan diberikan untuk menfasilitasi pasien dalam kondisi yang tidak

dapat diatasi oleh pelayanan fasilitas tingkat pertama. Surat rujukan biasanya

15
16

ditunjukan oleh tenaga medis kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang

memilikitenaga spesialis yang dapat menangani kasus yang terjadi di tingkat

fasilitas pertama yang tidak bisa diatasi. Sistem pelayanan rujukan di

Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) tingkat yaitu pada tingkat pertama

dilakukan secara bertahap memberikan pelayanan dan pengobatan kepada

pasien tingkat pertama apabila pasien mempunyai penyakit kronis yang tidak

bisa ditangani di fasilitas tingkat pertama, maka tenaga medis di fasilitas

tingkat pertama akan merujuk pasien ke rumah sakit atau ke tempat yang

mempunyai alat atau tenaga medis spesialis yang dapat menangani kasus

tersebut. Rujukan pasien bisa dirujuk kepada tenaga spesialis maupun

subspesialis hal ini ditentukan dari seberapa parah penyakit yang diderita

pasien sehingga tenaga medis dapat memberikan rujukan sesuai dengan

keadaan pasien baik ke fasilitas tingkat kedua maupun fasilitas tingkat ketiga

yang mempunyai tenaga subspesialis.

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan pelayanan rujukan yang ada di

Klinik Pratama Prima Husada saat ini yaitu masih menggunakan data manual,

karena petugas Klinik masih menuliskan rekapitulasi secara manual di buku,

kegiatan rekapitulasi data pasien yang dirujuk di Klinik Pratama Prima

Husada masih dihitung setiap harinya dengan cara manual, hal ini tentunya

menyulitkan petugas dalam melakukan rekapitulasi data jumlah pasien yang

dirujuk selain menyulitkan petugas, kegiatan ini tentunya membutuhkan

waktu yang lama untuk dapat menghasilkan informasi,membutuhkan waktu

16
17

yang lama pengolahan data pelayanan rujukan juga dapat menimbulkan

kurang akuratnya informasi yang dihasilkan.

Setelah melihat beberapa kekurangan diatas maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut tentang pencatatan data rujukan yang digunakan di

Klinik Pratama Prima Husada yang dituangkan dalam sebuah laporan dengan

judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN PASIEN

MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL 2010 DI KLINIK PRATAMA

PRIMA HUSADA”.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan serta hasil praktek kerja

lapangan di Klinik Pratama Prima Husada, penulis melihat beberapa masalah

yang terjadi. Mengacu pada penilitian dan fakta-fakta diatas maka pokok

permasalahan, yaitu:

1. Lambat pencatatan sebuah data oleh petugas.

2. Sulitnya dalam hal pencarian data.

3. Pembuatan laporan membutuhkan waktu lama dan petugas kerja dua kali

untuk menghitung banyak jumlahnya data.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka pertanyaan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pencatatan dan pencarian data rujukan pasien di Klinik

Pratama Prima Husada?

17
18

2. Bagaimana proses pembuatan laporan rujukan pasien di Klinik Pratama

Prima Husada?

3. Bagaimana upaya penanganan dalam mengatasi masalah tersebut?

4. Bagaimana perancangan sistem informasi rujukan pasien di Klinik

Pratama Prima Husada?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui cara mempermudah pelaporan rujukan

pasien di Klinik Pratama Prima Husada Kota. Dengan membuat

Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Rujukan Pasien

menggunakan Microsoft Visual 2010 dan Microsoft Access 2010 di

Klinik Pratama Prima Husada .

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui proses pencatatan dan pencarian data

rujukan pasien di Klinik Pratama Prima Husada.

2. Untuk mengetahui proses pembuatan laporan rujukan pasien

di Klinik Pratama Prima Husada.

3. Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh pihak Klinik

Pratadalam mengatasi permasalahan yang ada.

4. Untuk mengetahui perancangan Sistem Informasi Rujukan

Menggunakan Microsoft Visual 2010 di Klinik Pratama Prima

Husada.

18
19

B. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Untuk menambah wawasan dan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan mengenai rekam medis terutama dalam pencatatan

laporan rujukan pasien

b. Dapat membandingkan antara teori dan praktek di dunia kerja

c. Dapat meningkatkan kemampuan dan bekal dalam melakukan

pekerjaan

2. Bagi Klinik

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Klinik

Pratama Prima Husada dalam pemberian pelayanan kesehatan

masyarakat terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan rujukan

pasien sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas dan bermutu.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini dapat menjadi koleksi perpustakaan

Politeknik Piksi Ganesha Kota Bandung dan menjadi referensi bagi

mahasiswa lain yang melakukan penelitian serupa.

1.5 Ruang Lingkup/Batasan Analisis Permasalahan & Perancangan

A. Analisis lingkup/batasan permasalahan sistem

1. Adapun ruang lingkup penelitian:

a. Sistem membahas sistem informasi pelayanan rujukan.

19
20

b. Sistem membahas perancangan sistem informasi pelayanan

rujukan.

c. Sistem membahas sistem informasi laporan pelayanan rujukan.

2. Adapun lingkup/batasan:

a. Sistem tidak membahas jumlah kematian akibat pelayana rujukan.

b. Sistem tidak membahas mengenai proses pengklaiman rujukan.

c. Sistem tidak membahas masalah yang berhubungan dengan form

rujukan.

d. Sistem tidak membahas secara spesifik pembuatan surat rujukan

yang diberikan kepada pasien dalam pelayanan rujukan.

B. Ruang Lingkup Perancangan

1. Perancangan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010.

2. Perancangan menggunakan DFD (Data Flow Diagram).

3. Perancanan menggunakan Database Microsoft Access 2010.

1.6 Metode Penelitian

Metode peneltian yang dilakukan penulis menggunakan metode

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data

yang penulis lakukan dalam peyelesaian skripsi ini adalah observasi,

wawancara, studi pustaka, dan browsing internet.

1.7 Waktu dan Tempat Penilitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan peraktek kerja lapangan (PKL)

di Klinik Pratama Prima Husada yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No.315,

Maleer, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40275 selama 2 bulan

20
21

terhitung dari tanggal - Juni 2020 sampai dengan - Juli 2020 dengan waktu

kerja enam hari setiap minggunya.

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan Perancangan Sistem Informasi Rujukan Pasien Menggunakan

Microsoft Visual 2010 dan Microsoft Access 2010 di Klinik Pratama Prima

Husada dalam beberapa bab dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai latar belakang, pokok

permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang

lingkup dan batasan sistem, metode penelitian, waktu dan tempat penelitian,

sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian dan istilah istilah yang

digunakan dalam penulisan dan menerangkan teori-teori yang digunakan

untuk menganalisa dan penjelasan mengenai teknologi informasi yang

digunakan dalam rancangan pemecahan masalah. Teori-teori yang digunakan

terdiri dari teori konsep yaitu konsep klinik, konsep rekam medis, konsep

rujukan pasien, konsep perancangan sistem informasi, konsep visual studio

dan konsep-konsep lainnya yang mendukung penelitian laporan ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan

termasuk tentang teknik data dari metode pengembangan perangkat lunak.

21
22

BAB IV ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

Bab IV menguraikan penjelasan singkat tentang tempat dilakukannya

penelitian, mulai dari uraian prosedur, proses, input, dan output permasalahn

yang ditemukan selama penelitian hingga pemecahan permasalahan dari

penelitian yang dilakukan.

BAB V PERANCANGAN SISTEM

Bab V menguraikan tentang rancangan proses, rancangan basis data,

rancangan masukan, rancangan keluaran, dan rancangan dialog layar.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil

penelitian yang telah dilakukan selama Penelitian di Klinik Pratama Prima

Husada dan dituangkan dalam Laporan Skripsi.

22
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Tentang Konsep

A. Konsep Klink

1. Pengertian Klinik

Menurut Permenkes RI No.9 tahun 2014 Klinik adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan

menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik. Dan

diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan

dipimpin oleh seorang tenaga medis.

2. Jenis Klinik

A. Klinik Pratama

Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan

pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan

dipimpin oleh seorang dokter umum ataupun dokter gigi.

Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh badan

usaha ataupun perorangan.

B. Klinik Utama

Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan

pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan

spesialistik. Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada

satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,

organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik ini dipimpin seorang

23
24

dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan

perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha

berupa CV, ataupun PT.

Adapun perbedaan antara klinik pratama dan klinik utama adalah:

1) Pelayanan medis pada klinik pratama hanya pelayanan medis

dasar, sementara pada klinik utama mencangkup pelayanan

medis dasar dan spesialis;

2) Pimpinan klinik pratama adalah dokter atau dokter gigi,

sementara pada klinik utama pimpinannya adalah dokter

spesialis atau dokter gigi spesialis;

3) Layanan di dalam klinik utama mencangkup layanan rawat

inap, sementara pada klinik pratama layanan rawat inap hanya

boleh dalam hal klinik berbentuk badan usaha;

4) Tenaga medis dalam klinik pratama adalah minimal dua orang

dokter atau dokter gigi, sementara dalam klinik utama

diperlukan satu orang spesialis untuk masing-masing jenis

pelayanan.

Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa:

1) Rawat jalan;

2) Rawat inap;

3) One day care;

4) Home care;

5) Pelayanan 24 jam dalam 7 hari.

24
25

3. Perijinan Klinik

Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus

mendapat izin dari pemerintah daerah kabupaten/kota setelah

mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota

setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan

rekomendasi setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan

klinik. Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:

1) Surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;

2) Salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk

kepemilikan perorangan;

3) Identitas lengkap pemohon;

4) Surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah

setempat;

5) Bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin

penggunaan bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan bagi

milik pribadi atau surat kontrak minimal selama 5 (lima) tahun

bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan

kegiatan;

6) Dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya

pemantauan lingkungan (UPL);

7) Profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi

kepengurusan, tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan

peralatan serta pelayanan yang diberikan;

25
26

8) Persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang undangan. Izin klinik diberikan untuk

jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan

mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan

sebelum habis masa berlaku izinnya. Pemerintah daerah

kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak permohonan

diterima harus menetapkan menerima atau menolak

permohonan izin atau permohonan perpanjangan izin.

Permohonan yang tidak memenuhi syarat ditolak oleh

pemerintah daerah kabupaten/kota dengan memberikan

alasan penolakannya kepada pihak penanggung jawab klinik

pratama yang bersangkutan (Permenkes RI No.9, 2014).

Perlu ditegaskan lagi bahwa klinik pratama yang

menyelenggarakan rawat inap, harus memiliki izin dalam

bentuk badan usaha. Mengenai kepemilikan klinik, dapat

dimiliki secara perorangan ataupun badan usaha. Bagi klinik

yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik tersebut

harus menyediakan berbagai fasilitas yang mencakup: (1)

ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan; (2) minimal 5

bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal 5 hari; (3)

tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi;

(4) dapur gizi dan (5) pelayanan laboratorium klinik pratama

(Permenkes RI No.9, 2014).

26
27

4. Kewajiban Klinik

Klinik memiliki kewajiban yang meliputi;

1. Memberikan pelayanan aman, bermutu,

mengutamakan kepentingan pasien, sesuai standar

profesi, standar pelayanan dan standar prosedur

operasional;

2. Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien

sesuai kemampuan tanpa meminta uang muka terlebih

dahulu/mengutamakan kepentingan pasien;

3. Memperoleh persetujuan tindakan medis;

4. Menyelenggarakan rekam medis;

5. Melaksanakan sistem rujukan;

6. Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan

standar profesi, etika dan peraturan perundang-

undangan;

7. Menghormati hak pasien;

8. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya;

9. Memiliki peraturan internal dan standar prosedur

operasional;

10. Melaksanakan program pemerintah di bidang

kesehatan (Permenkes RI No.9, 2014) .

5. Kewajiban Pihak Penyelenggara Klinik

Pihak penyelenggara klinik memiliki kewajiban yaitu:


1. Memasang papan nama klinik;

27
28

2. Membuat daftar tenaga medis dan tenaga

kesehatan lainnya yang bekerja di klinik

beserta nomor surat tanda registrasi (STR)

dan surat izin praktik (SIP) atau surat izin

kerja (SIK) dan surat izin praktik apoteker

(SIPA) bagi apoteker;

3. Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-

penyakit tertentu dan melaporkan kepada

dinas kesehatan kabupaten/kota dalam

rangka melaksanakan program pemerintah

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.Pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan penyelenggaraan

klinik ini dilakukan oleh pemerintah dan

pemerintah daerah. Bagi klinik yang

melakukan pelanggaran, maka pemerintah

dapat mengenakan sanksi administratif

berupa teguran, teguran tertulis dan

pencabutan izin (Permenkes RI No.9, 2014)

28
29

6.Bangunan dan Ruangan

Klinik diselenggarakan pada bangunan yang

permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau

unit kerja lainnya. Dan juga bangunan klinik harus

memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan

peraturan perundangundangan. Bangunan klinik juga harus

memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan

kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan

dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang

cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:

1) Ruang pendaftaran/ruang tunggu;

2) Ruang konsultasi;

3) Ruang administrasi;

4) Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik

yang melaksanakan pelayanan farmasi;

5) Ruang tindakan;

6) Ruang/pojok asi;

7) Kamar mandi/wc; dan

8) Ruangan lainnya sesuai

kebutuhan pelayanan (Permenkes

RI No.9, 2014)

29
30

7.Prasarana Klinik

Berdasarkan permenkes RI No.9, 2014 tentang

klinik disebutkan bahwa prasarana klinik meliputi;

1) Instalasi air;

2) Instalasi listrik;

3) Instalasi sirkulasi udara;

4) Sarana pengelolaan limbah;

5) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

6) Ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan

rawat inap;

7) Sarana lainnya sesuai kebutuhan.

Prasarana sebagaimana dimaksud di atas harus

dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.

8. Peralatan Klinik

Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis

dan nonmedis yang memadai sesuai dengan jenis

pelayanan yang diberikan. Peralatan medis dan nonmedis

harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan

keselamatan. Selain memenuhi standar, peralatan medis

juga harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan

perundang - undangan.

Peralatan medis yang digunakan di klinik harus

diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji

atau pihakpengkalibrasi yang berwenang untuk

30
31

mendapatkan surat kelayakan alat. Peralatan medis yang

menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan

diagnosis, terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan

indikasi medis (Permenkes RI No.9, 2014) .

9. Ketenagaan Klinik
Pimpinan klinik pratama adalah seorang dokter

atau dokter gigi. Pimpinan klinik utama adalah dokter

spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki

kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. Pimpinan klinik

sebagaimana dimaksud pada ayat dan ayat merupakan

penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai

pelaksana pelayanan.

Tenaga medis pada klinik pratama minimal terdiri

dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi. Lain hal nya

dengan klinik utama, minimal harus terdiri dari 1 (satu)

orang dokter spesialis dari masing-masing spesialisasi

sesuai jenis pelayanan yang diberikan. Klinik utama dapat

mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga

pelaksana pelayanan medis. Dokter atau dokter gigi

sebagaimana dimaksud di atas harus memiliki kompetensi

setelah mengikuti pendidikan atau pelatihan sesuai dengan

jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik. Jenis,

31
32

kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga

non kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis

pelayanan yang diberikan oleh klinik.

Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik

harus mempunyai surat tanda registrasi dan surat izin

praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang -

undangan. Begitu juga tenaga kesehatan lain yang bekerja

di klinik harus mempunyai surat izin sebagai tanda

registrasi/ surat tanda registrasi dan surat izin kerja (SIK)

atau surat izin praktik apoteker (SIPA) sesuai ketentuan

peraturan perundang - undangan.

Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik

harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar

prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi,

menghormati hak pasien, mengutamakan kepentingan dan

keselamatan pasien. dan juga klinik dilarang

mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing

(Permenkes RI No.9, 2014) .

32
33

B. Konsep Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 Rekam Medis adalah berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, tindakan dan pelayanan lain yang terlah di berikan

kepada pasien.

Definisi Rekam Medis menurut Gemala Hatta (2014:73) Rekam

Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan

riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini

dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam

upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

2. Falsafah Rekam Medis

Menurut Dirjen Yanmed (2006:10) Falsafah Rekam Medis

mengandung nilai-nilai ALFRED AIR yaitu sebagai berikut:

a. Administration (Administrasi) : karena isinya menyangkut

tindakan wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai

tujuan pelayanan kesehatan.

b. Legal (Legal) : karena isinya menyangkut tindakan

wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan

pelayanan kesehatan.

c. Financial (Keuangan) : karena isinya menyangkut informasi

yang dipergunakan sebagai aspek keuangan.

33
34

d. Riset (Penelitian) : karena isinya menyangkut informasi

sebagai aspek penelitian dan pengembangan iptek.

e. Education (Pendidikan) : karena isinya menyangkut

informasi tentang perkembangan kronologis dan pelayanan

medis yang diberikan terhadap pasien.

f. Documentation (Dokumentasi) : karena dipakai sebagai

bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.

g. Accurate (Akurat) : karena isisnya sesuai dengan kebenaran.

h. Informative (Informasi) : karena isinya menyangkut sebagai

informasi dengan cepat.

i. Responsibility (Tanggung Jawab) : karena dapat direspon

atau cepat tanggap dan bertanggung jawab dalam pelayanan

kesehatan.

3. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

a. Tujuan Rekam Medis

Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) tujuan rekam medis

adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka

upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa

didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan

benar, tidak akan tercapainya tertib adminitrasi rumah sakit

sebagaimana diharapkan. Sedangkan tertib administrasi

merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya

pelayanan kesehatan.

34
35

b. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Dirjen Yanmed (2006:11) kegunaan rekam medis

dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

1) Aspek Administrasi

Merupakan suatu nilai adminitratif dari rekam medis itu

sendiri karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan

wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan

paramedik untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2) Aspek Medis

Suatu rekam medis tentu memiliki aspek medis, dimana isi

dari rekam medis dipergunakan sebagai dasar untuk

merencanakan pengobatan, tindakan serta perawatan yang

diberikan kepada seorang pasien.

3) Aspek Hukum

Rekam Medis memiliki nilai hukum karena, isi rekam

medis bias dijadikan sebagai bukti yang harus dianggap sah

oleh pengadilan. Hal tersebut adalah jaminan adanya

kepastian hukum dan pengembangan hukum baru yang

lebih baik serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan

keadilan.

35
36

4) Aspek Keuangan

Dalam rekam medis terdapat pengobatan serta perawatan

yang diperoleh pasien hal itu menjadi landasan atau dasar

yang menjadi petimbangan dalam aspek keuangan.

5) Aspek Penelitian

Rekam medis sering kali dijadikan bahan observasi oleh

tenaga medis karena isi rekam medis menyangkut informasi

yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu

dalam bidang kesehatan

6) Aspek Pendidikan

Rekam medis berisi kronologis dari kegiatan pelayanan

kesehatan yang diberikan baik itu di rawat inap, rawat jalan,

maupun UGD dari isi data tersebut dapat dijadikan sebagai

bahan referensi atau bahan pelajaran di bidang profesi si

pemakai data.

7) Aspek Dokumentasi

Merupakan dalam istilah rekam medis telah menyiratkan

bahwa rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena

isinya menyangkut ingatan yang harus didokumentasikan

dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban.jawaban

dan laporan Rumah Sakit.

36
37

4. Nilai Guna Rekam Medis

Menurut Ery Rustiyanti (2009:7) nilai guna rekam medis

dikelompokkan berdasarkan kebutuhan, yaitu:

a. Bagi Pasien

1) Menyediakan bukti asuhan keperawatan atau tindakan medis

yang diterima oleh pasien

2) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang

kedua kalinya

3) Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan

hukum pasien dalam kasus-kasus kompensasi pekerja,

kecelakaan pribadi atau mal praktik

b. Bagi fasilitas Pelayanan Kesehatan

1) Memiliki data yang dipakai untuk pekerjaan professional

kesehatan

2) Sebagai bukti atau biaya pembayaran medis pasien

3) Mengevaluasi penggunaan sumber daya

c. Bagi Pemberi Pelayanan

1) Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga

professional dalam merawat pasien

2) Membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang

bersifat berkesinambungan pada berbagai tingkat pelayanan

kesehatan

3) Menyediakan data-data untuk penelitian dan pendidikan

37
38

5. Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis

a. Undang-Undang RI No 11 Tahun 1992, Tentang Informasi Dan

Transaksi Elektronik.

b. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

c. Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik

Kedokteran.

d. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

e. Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.

f. SK Menkes RI No. 50 MENKES/SK/1/1998 Tentang

Pemberlakuan Klasifikasi Statistik Internasional Mengenai

Penyakit Revisi Kesepuluh.

g. SE Dirjen Yanmed RI No. HK. 00.06.1.5.01160 Tahun 1995,

Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis

Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis.

h. Permenkes No. 269/menkes/per/III/2008 Tentang Rekam Medis.

6. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis

Menurut Permenkes No. 269/Menkes/per/III/2008 tentang Rekam

Medis Bab III tata cara penyelenggaraan rekam medis pasal 5 :

a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik

kedokteran wajib membuat rekam medis.

b. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus segera

dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.

38
39

c. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 2

dilaksankan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien.

d. Setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama,

waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga

kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara

langsung.

e. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada

rekam medis dapat dilakukan pembetulan.

f. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 hanya dapat

dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan

yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau

tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.

Pasal 6 :

“Dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu bertanggung

jawab atau catatan dan/atau dokumen yang dibuat pada rekam

medis”.

Pasal 7 :

“Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang

diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis”.

39
40

7. Pencatatan Kegiatan Pelayanan Medis

a. Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis

Rumah sakit sebagai salah atu sarana pelayanan kesehatan

yang melakukan pelayanan rawat jalan, rawat inap maupun

gawat darurat wajib membuat rekam medis. Yang membuat/

mengisi rekam medis adalah dokter dan tenaga kesehatan

lainnya :

1) Dokter Umum, dokter spesialis, doter gigi dan dokter gigi

spesialis yang melayani pasien di rumah sakit.

2) Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit.

3) Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik.

4) Tenaga paramedis perawatan dan tenaga paramedis non

perawatan yang langsung terlihat didalamnya antara lain :

perawat, perawat gigi, bidan, tenaga laboratorium klinik,

gizi, anestesi, penata rontgen, rehabilitasi medik, dan lain

sebagainya.

5) Untuk dokter luar negeri yang melakukan ahli teknologi

kedokteran yang berupa tindakan atau konsultasi kepada

pasien, makan yang membuat rekam medis pasien adalah

dokter yang ditunjuk oleh direktur ruumah sakit.

40
41

b. Ketentuan Pengisian Rekam Medis

Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi

seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,

selambat - lambatnya dalam waktu 1X24 jam harus ditulis

dalam lembaran rekam medis.

2) Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau

tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan dan

ditulis nama terangnya serta diberi tanggal.

3) Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan

mahasiswa lainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung

jawab dokter yang merawat atau dokter pembimbingnya.

4) Catatan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh

pembimbingnya.

5) Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan

penulisan dan melakukannya pada saat itu juga serta

dibubuhi paraf.

6) Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak

diperbolehkan.

41
42

8. Proses pengolahan Rekam Medis

a. Assembling

Menurut Dirjen Yenmed (2006:57) mengemukakan

assembling merupakan penataan berkas Rekam Medis pasien,

dibagi menjadi 2 kelompok:

1) Penataan berkas rekam medis pasien rawat jalan

a) Pembatas poliklinik

b) Lembar dokumen pengantar

c) Lembar poliklinik

d) Hasil pemeriksaan penunjang

e) Salinan resep

2) Penataan berkas rekam medis rawat inap untuk kasus anak

3) Penataan berkas rekam medis pasien rawat inap untuk kasus

bedah

4) Penataan berkas rekam medis pasien rawat inap kasus

kebidanan

5) Penataan berkas rekam medis pasien rawat inap kasus bayi

lahir

b. Coding

Menurut Dirjen Yanmed (2006:59) mengemukakan bahwa

“coding/pemberian kode adalah pemberian penetapan kode

dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf

dalam angka yang mewakili komponen data”. Sehingga bias

42
43

dikatakan koding merupakan symbol yang terdiri dari angka serta

huruf yang mewakili suatu data.

c. Indexing

Kegiatan indexing ,menurut Dirjen Yanmed (2006:61)

“merupakan kegiatan membuat tabulasi sesuai dengan kode yang

sudah dibuat ke dalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu

indeks atau komputerisasi)

d. Reporting

Menurut Dirjen Yanmed (2006:65) mengemukakan bahwa

“Pelaporan suatu rumah sakit merupakan suatu alat organisasi

yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat,

tepat dan akurat”.

Laporan merupakan alat bukti komunikasi yang

didalamnya terdapat beberapa kesimpulan atau rekomendasi dari

fakta-fakta atau keadaan-keadaan yang telah teramati.

Secara garis besar jenis pelaporan rumah sakit dapat dibedakan

mejadi 2:

1) Laporan intern rumah sakit, disesuaikan dengan kebutuhan

rumah sakit

2) Laporan ekstern rumah sakit, ditujukan kepada direktorat

jendral bina pelayanan medik departemen kesehatan RI

(Dirjen Yanmed), Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota

43
44

9. Isi Rekam Medis

Menurut Permenkes No 269 Tahun 2008, data-data yang harus

dimasukan dalam rekam medis dibedakan untuk pasien yang diperiksa di

unit rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Setiap pelayanan dapat

membuat rekam medis dengan data-data sebagai berikut:

1. Rekam Medis Rawat Jalan

Data-data yang terdapat dalam rekam medis rawat jalan sekurang-

kurangnya meliputi :

a. Identitas pasien

b. Tanggal dan waktu

c. Anamnesis

d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis

e. Diagnosis

f. Rencana pelaksanaan

g. Pengobatan dan tindakan

h. Pelayanan yang telah diberikan kepada pasien

i. Persetujuan tindakan bila perlu

2. Rekam Medis Rawat Inap

Data-data yang terdapat dalam rekam medis rawat inap sekurang-

kurangnya meliputi :

a. Identitas pasien

b. Tanggal dan waktu

c. Anamnesis

44
45

d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis

e. Diagnosis

f. Rencana pelaksanaan

g. Pengobatan dan tindakan

h. Persetujuan tindakan bila perlu

i. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan

j. Ringkasan pulang

k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan

tertentu yang memberikan pelayanan.

l. Pelayanan lain yangdilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu

m. Untuk pasien khusus gigi dengan odontogram

3. Rekam Medis Gawat Darurat

Data-data yang terdapat dalam rekam medis gawat darurat

sekurang-kurangnya meliputi :

a. Identitas pasien

b. Tanggal dan waktu

c. Anamnesis

d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis

e. Rencana pelaksanaan

f. Pengobatan dan tindakan

g. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan UGD

dan rencana tindak lanjut

45
46

h. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan

tertentu yang memberikan pelayanan.

i. Sarana transportasi yang digunakan yang akan pindah ke sarana

pelayanan kesehatan lain.

j. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

C. Konsep Rekam Medis Elektronik

1. Pengertian Rekam Medis Elektronik

Menurut Gemala Hatta (2013:73) Rekam Kesehatan Elektronik

(RKE) adalah kegiatan komputerisasi isi rekam kesehatan dan proses

elektronisasi yang berhubungan dengannya. Elektronisasi ini

menghasilkan sistem yang secara khusus dirancang untuk

mendukung penggunaan dengan berbagai kemudahan fasilitas bagi

kelengkapan dan keakuratan data; memberi tanda waspada; sebagai

peringatan; tanda sistem pendukung keputusan klinik dan

menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu

lainnya.

2. Kemampuan dari Rekam Medis Elektronik

Rekam Kesehatan Elektronik menururt Gemala Hatta (2013:292)

minimal harus memiliki kemapuan fitur sebagai berikut:

a. Kemampuan mengidentifikasi selururh informasi pasien yang

dibentuk dan dikelola oleh saryankes.

46
47

b. Kemampuan untuk menyiapkan seluruh informasi pasien agar

siap digunakan oleh seluruh pemberi layanan yang bekerja di

saryankes tersebut.

c. Ketersediaan sistem kerja (workstation) yang dapat di

dayagunakan oleh setiap pemberi layanan.

d. Ketersediaan sistem keamanan yang mampu melindungi

integritas dan kerahasiaan setiap informasi pasien dalam sistem

tersebut.

3. Kekuatan dan Kelemahan Rekam Kesehatan Elektronik

Gemala Hatta (2013:120) mengemukakan bahwa kekuatan dan

kelemahan dari rekam kesehatan elektronik sadalah sebagai berikut:

a. Kekuatan Rekam Kesehatan Elektronik

1) Memungkinkan akses informasi secara cepat dan mudah.

2) Memungkinkan adanya copy cadangan (duplikat) informasi

yang dapat diambil bila yang asli hilang atau rusak.

3) Memproses transaksi dalam jumlah besar dan sulit secara

cepat.

4) Memungkinkan siap mengakses secara cepat untuk beragam

sumber informasi.

5) Memungkinkan mengakses secara lebih canggih dan dapat

melihat rancang yang sesuai dengan kehendak

(customization).

47
48

b. Kelemahan Rekam Kesehatan Elektronik

1) Kurang definisi yang jelas

2) Sulit memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam

3) Kurangnya standarisasi

4) Adanya potensi ancaman terhadap privasi

5) Biaya

4. Dasar Hukum Rekam Medis dengan Elektronik

1. PERMENKES NO. 269/MENKES/PER/2008 Bab II Jenis

dan isi rekam medis

a. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan

jelas atau secara elektronik.

b. Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan

teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut

dengan peraturan sendiri.

2. UU ITE (Informasi Teknologi Elektronik) No : 11 Tahun

2008

Pasal 5

a. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

dan/atau hasil cetak merupakan alat bukti hukum yang

sah.

b. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

dan/atau hasil cetaknya, sebagai mana yang dimaksud

48
49

pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang

sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.

c. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik

yang sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang

ini.

3. UU ITE Pasal 6 : Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang

diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang menyatakan bahwa suatu

informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik

dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi

yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin

keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga

menerangkan suatu keadaan.

5. Langkah Memaksimalkan Sistem Komputerisasi

Adapun langkah-langkah yang ditempuh agar sistem

komputerisasi dapat berfungsi maksimal sesuai yang dikemukakan

oleh Gemala Hatta (2013:121) adalah sebagai berikut:

a. Menstandarisasikan perangkat data elemen yang dikumpulkan

oleh seluruh perecana kesehatan dan pemberi pelayanan

(provider).

b. Menghubungkan semua sistem.

c. Menstansarisasikan cara informasi medis didefinisikan dan

dikodekan

49
50

d. Menyaring dan memonitor semua data secara terartur

e. Membuat protocol yang menjamin keraasiaan dan sekuritas

rekaman pasien.

f. Menyimpan rekam kesehatan purna otomatisasi.

g. Membagi data anatara perencana kesehatan, pemberi pelayanan

kesehatan (provider), badan-badan (pemerintah dan masyarakat)

dalam mendukung ukuran kinerja kerja dan peningkatan.

D. Konsep Sistem Rujukan

1. Pengertian Pasien

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

001 Tahun 2012 menyatakan bahwa, Pasien adalah setiap orang

yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh

pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun

tidak langsung di sarana pelayanan kesehatan.

2. Pengertian Sistem Rujukan

Menurut Peraturuan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Perorangan menyatakan bahwa:

Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan

tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik,

baik vertikal maupun horizontal.

50
51

Sistem rujukan adalah sistem yang dikelola secara strategis,

proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan

pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang paripurna dan

komperhensif bagi massyarakat yang membutuhkannya.

3. Jenis-jenis Rujukan

Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya

menyangkut masalah medik perorangan yang antara lain meliputi:

a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic, pengobatan,

tindakan operasional dan lain-lain.

b. Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratoriun

klinik yang lebih lengkap.

c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan

atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk

melakukan tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan

teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya

menyangkut masalah kesehatan yang meluas meliputi:

1) Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan

teknologi kesehatan.

2) Rujukan tenaga dalam bentuk anatara lain dukungan tenaga

ahli untuk penyidikan sebab da nasal usul penyakit atau

kejadian luar biasa suatu penyakit serta penanggulangannya

pada bencara alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.

51
52

3) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin,

pangan pada saat terjadinya bencana, pemeriksaan bahan

(specimen) bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air

minum penduduk, dan sebagainya.

4. Tata Laksana Rujukan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.001 Tahun 2012 Tentang

Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan pasal 7

menyatakan bahwa:

a. Ayat (1) : Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan

horizontal.

b. Ayat (2) : rujukan vertikal sebagaimana dimaksud ayat (1)

merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda

tingkatan.

c. Ayat (3) : rujukan horizontal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam

satu tingkat.

d. Ayat (4) : rujukan vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah

ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.

5. Jenjang Pelayanan Rujukan

Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanan

kesehatan dibedakan atas lima, yaitu:

a. Tingkat rumah tangga.

52
53

b. Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.

c. Tingkat masyarakat.

d. Kegiatan swadaya masyaeakat dalam menolong mereka sendiri

misalnya: posyandu, polindes, bakti husada dan lain-lain.

1) Fasilitas pelayanan tingkat pertama

Upaya kesehatan tingkat pertama yang diakukan Klinik

dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan

swasta, dokter keluarga dan lain-lain.

2) Fasilitas pelayanan tingkat kedua

Upaya kesehatan tingkat kedua (rujukan spesial) oleh

balai-balai pengobatan penyakit paru (BP4), balai kesehatan

mata masyarakat (BKMM), balai kesehatan kerja masyarakat

(BKKM), balai kesehatan olah raga masyarakat (BKOM),

sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisonal

(SP3T), rumah sakit kabupaten atau kota, rumah sakit swasta,

klinik swasta, dinas kesehatan kabupaten atau kota, dan lain-

lain.

3) Fasiltas pelayanan tingkat ketiga

Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis lanjutan

atau konsultan) oleh rumah sakit provinsi atau pusat atau

pendidikan, dinas kesehatan provinsi dan departemen

kesehatan.

53
54

6. Ketentuan Rujukan

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan REpublik Indonesia No. 001

Tahun 2012. Myatakan bahwa rujukan vertikal dapat dilakukan

apabila:

a. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan

yang berbeda tingkatan. Rujukan vertikal dapat dilakukan dari

tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang

lebih tinggi atau sebaliknya.

Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebik rendah ke

tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:

1) Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau

sub-spesialistik.

2) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanana kesehatan sesuai

dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,

peralatan dan/atau ketenagaan.

b. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi

ketingkatan pelayanan yang lebih rendah dilakukan apabila:

1) Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh

tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai

dengan kompetensi dan kewenangannya.

2) Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau

kedua lebih baik dalam menangani pasien tersebut.

54
55

3) Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat

ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih

rendah dan untuk alas an kemudahan, efiseiensi

danpelayanan jangka panjang.

7. Syarat Melakukan Rujukan

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan No. 001 Tahun 2012

Tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan pasal 12 ,

menyatakan bahwa syarat melakukan rujukan, yaitu:

a. Ayat (1) : Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari

pasien dan/atau keluarganya.

b. Ayat (2) : persetujuan sebagaimana di maksud pada ayat (1)

diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan

penjelasan dari tenaga kesehatan yang berwenang.

c. Ayat (3) : Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sekurang-kurangnya meliputi:

a. Diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang

dilakuakan;

b. Alasan dan tujuan dilakukan rujukan;

c. Risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;

d. Transportasi rujukan; dan

e. Risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam

perjalanan.

55
56

E. Konsep Rawat Jalan

1. Pengertian Rawat Jalan

Menurut Dinas Kesehatan tahun 2008 Rawat jalan adalah

pelayanan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatandengan tidak

harus menginap di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut baik didalam

gedung dan diluar gedung. Salah satu pelayanan rumah sakit yang

penting yaitu pelayanan rawat jalan. Pengertian rawat jalan yaitu

pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,

diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya,

tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.

2. Tujuan dan Fungsi Rawat Jalan

Menurut Ditjen Yanmedik Depkes RI (2005:25) Rawat jalan

adalah pasien yang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit tanpa

dirawat di rumah sakit, atau terdaftar sebagai pasien rawat inap.

Pengertian tempat pendaftaran rawat jalan Rumah Sakit adalah tempat

untuk setiap pasien Rumah Sakit mendaftarkan diri dalam rangka

pemeriksaan diri atas status kesehatannya. Tempat pendaftaran pasien

rawat jalan (TPPRJ) merupakan bagian yang bertanggung jawab

terhadap data dan informasi indentitas pasien rawat jalan.

Sedangkan Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat

konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh

dokter ahli dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang

membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak

56
57

memerlukan pelayanan perawatan. Klinik juga berfungsi sebagai tempat

untuk penemuan diagosis dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama

dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam tahap pengobatan

penyakit. Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian atau

poliklinik, menggambarkan banyaknya pelayanan spesialistik, sub

spesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf medis yang ada pada

penyedia pelayanan kesehatan.

2.2 Teori-teori Tentang Aplikasi

A. Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem

Menurut Darmawan (2015:4) sistem merupakan kumpulan atau

grup dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan.

Ladjamudin (2005:2) untuk mendefinisikan sistem terdapat dua

kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekan pada

prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-

urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan

apa yang harus dikejakan, siapa yang mengerjakan, kapan dan

bagaimana mengerjakannya (Gerald. J, 1991). Penganut pendekatan

elemen adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai

bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk

mencapai beberapa sasaran atau maksud.

57
58

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkam bahwa

sistem merupakan suatu kesatuan baik itu didalamnya terdapat

elemen atau prosedur yang pada akhirnya saling berhubungan dan

bekerjasama untuk mencapai suatu target atau tujuan.Untuk

mencapai suatu target tersebut banyak ahli yang menyebutkan ada 3

tahap yaitu masukan (Input), Proses dan Keluaran (Output).

Menurut Sutanta (2003 : 4) suatu sistem mempunyai

karakteristik seperti berikut :

a. Mempunyai Komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian

penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata

atau abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dan

berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat didalam

sistem.

b. Mempunyai Batas ( boundery )

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem

dengan sistem lain, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu

sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan

terhadap sistem.

c. Mempunyai Lingkungan (environment)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada

diluar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun

merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan

58
59

selalu dipertahankan untuk menjaga kelangsungan sistem.

Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan

agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika

mungkin ditiadakan.

d. Mempunyai Penghubung / antar muka (interface) antar

komponen

Penghubung antar muka merupakan sarana yang

memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan

berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-

masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/antar

muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar

monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah

mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e. Mempunyai Masukan ( input )

Yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam sistem

sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan

keluaran yang berguna. Dalam sistem informasi manajemen,

masukan data disebut sebagai data.

f. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai

peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran

yang berguna bagi pemakainya.

59
60

g. Mempunyai Keluaran (output)

Keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program

aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan

pengambilan keputusan.

h. Mempunyai Sasaran (objective) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling

bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran

dan tujuan sistem. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai

oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek.

Sedangkan tujuan merupakan kondisi/ hasil akhir yang ingin

dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam

hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahap tertentu yang

mendukung upaya pencapaian tujuan.

i. Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar

tetap bekerja sesuai peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini

biasa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya,

yaitu bagian kendali yang mempunyai peran utama menjaga

agar proses dalam sistem dapat berlangsung normal sesuai

batasan yang telah ditetapkan sebelumnya merupakan sumber

informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

Menurut Dawamna (2015:2) mengemukakan bahwa informasi

merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua

60
61

hasil dari pengolahan tersebut bias menjadi informasi, hasil

pengolahan data yang tidak memberikan makna atau

bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi

orang tersebut.

Hal penting yang bisa dilihat dari penjelasan diatas

adalah, informasi merupakan hasil dari pengolahan data,

informasi memiliki makna atau arti, serta berguna atau

bermanfaat dalam meningkatkan.

j. Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem

untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem

dan pengambilan kedalam kondisi normal.

2. Pengertian Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), menyatakan bahwa :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data

kepastian.

a. Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20), menyatakan bahwa :

kualitas informasi (quality information) bergantung pada 3 (tiga)

hal yang sangat dominan yaitu sebagai berikut :

61
62

1) Informasi harus akurat

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber

informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak

terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak

informasi tersebut.

2) Informasi harus tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses

pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat,

Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang

baik, karena informasi merupakan landasan dalam

pengambilan keputusan.

3) Informasi harus relevan

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi

pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus

bermanfaat bagi pemakainya.

3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin (2005 : 13) sistem informasi adalah

sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk

mengendalikan organisasi.

Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan

dengan sistem komputerisasi.

62
63

Menurut Gordon B. Davis, beberapa komponen yang digunakan

untuk melengkapi suatu sistem yaitu :

a. Perangkat keras (hadware)

b. Perangkat lunak (software)

c. Database

d. Prosedur

e. Personil

Personil dapat terdiri dari beberapa bagian :

1) Pimpinan sistem informasi (EDP Manager/IT Manager),

merupakan orang yang merencanakan, mengorganisasikan,

menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan didalam

organisasinya.

2) Sistem analis, bekerja samaa dengan pemakai mengembangkan

sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini.

Analis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah

dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer

membantu pemecahan masalah.

3) Pemograman (programmer), menggunakan dokumentasi yang

disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-

instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi

informasi yang diperlukan pemakai.

4) Operator komputer (computer operator), menangani peralatan

komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan mini

63
64

komputer. Operator memantau layar komputer, mengganti

ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tap

dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

5) Data entry, user yang bertugas memasukan data kedalam

database melalui software aplikasi yang disediakan.

6) Teknisi komputer, bagian yang bertugas me-maintenance

peralatan komputer yang ada seperti PC, Printer dan lain-lain.

B. Konsep Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan

untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelseikan masalah-

masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan

alternative sistem yang terbaik (Ladjamudin,2005)

a. Perancangan masukan

Masukan merupakan awal dimulainya proses pengolahan

data bahan mentah dari informasi merupakan data yang muncul

terjadi dari berbagai/seluruh transaksi yang dilakukan oleh

seorang atau sekelompok orang. Data-data transaksi akan

menjadi masukan sistem informasi. Hasil dari sistem informasi

yang diperoleh tidak akan menyimpang dari data yang

dimasukan, kualitas masukan menentukan kualitas keluaran.

64
65

Karakteristik formulir dan layar masukan yang baik harus

memiliki kriteria sebagai berikut (Ladjamudin,2005) :

1) Efektif, formulir dan layar masukan melayani tujuan

spesifik dalam sistem informasi.

2) Akurat, menunjukan bahwa rancangan masukan adalah

tepat dan sempurna.

3) Mudah penggunaanya, tidak membutuhkan waktu ekstra

khusus dalam pemasukkan data.

4) Konsisten dan layar masukan adalah seragam.

5) Sederhana, formulir dan layar masukan berfokus pada

perhatian user.

6) Mencari , user senang menggunakannya.

b. Perancangan Keluaran

Pada tahap perancangan keluaran secara umum hanya

dimaksudkan untuk menentukan bentuk output yang akan

dihasilkan oleh sistem yang akan dirancang lengkap dengan

struktur data dan tampilan layarnya.

Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user

sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi. Tujuan

sasaran output adalah menyediakan, melayani informasi bagi

user. Output harus sesuai dengan kebutuhan dan output yang

disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user tidak

kelebihan dan tidak kekurangan (Ladjamudin,2005)

65
66

2. Tujuan dan Sasaran Perancangan

Secara umum tujuan perancangan adalah sebagai berikut :

a. Untuk menghasilkan suatu model atau penggambaran dari suatu

entitas yang akan dibangun.

b. Untuk memenuhi kebutuhan perangkat lunak.

c. Untuk memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun

yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya

yang terlibat.

Adapun sasaran dari suatu perancangan adalah sebagai berikut :

a. Perancangan harus berguna, mudah dipahami dan mudah

digunakan.

b. Perancangan harus dapat mendukung tujuan utama yang telah

didefinisikan pada setiap tahap perancangan yang dilanjutkan

pada tahap analisis.

c. Perancangan harus efesien dan efektif untuk dapat mendukung

pengolahan transaksi, pelaporan dan mendukung keputusan

yang akan dilakukan oleh manajemen.

d. Perancangan harus dapat mempersiapkan rancangan bangun

yang terinci untuk masing-masing komponen dan sistem yang

meliputi data dan informasi simpanan data, metode-metode,

prosedur-prosedur, para pemakai perangkat keras, perangkat

lunak serta pengendalian sistem.

66
67

3. Perancangan Sistem Informasi (PSI)

Pada dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna untuk

masa yang tak terhingga. Adanya keperluan-keperluan baru,

pertumbuhan organisasi/usaha, perkembangan teknologi dan

pengaruh luar lain mengharuskan adanya usaha pengembangan

sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi yang

ditetapkan. (Sutanta, 2003 : 199).

a. Menurut Sutanta (2003 : 121) pengembangan sistem informasi

yang terdiri dari 5 tahap yaitu :

1) Perancangan sistem

2) Analisis sistem

3) Desain

4) Implementasi sistem

5) Penggunaan/review/evaluasi sistem

b. Rekayasa perangkat lunak untuk perancangan sistem

1) Paradigma terhadap rekayasa lunak

Menurut Sutanta (2003 : 128) rekayasa perangkat lunak

adalah penerapan dan pemanfaatan prinsip-prinsip rekayasa

untuk menghasilkan software yang ekonomis, handal dan

bekerja secara efesien pada mesin-mesin yang nyata.

Elemen-elemen kunci dalam rekayasa perangkat lunak

meliputi :

a) Metode/method

67
68

b) Alat/tool

c) Prosedur/procedure

2) Siklus klasik / model air terjun

Menurut Sutanta (2003 : 128) Siklus klasik / model air

terjun rekayasa perangkat lunak didasarkan siklus

konvensial dalam bidang rekayasa lainnya dengan

pendekatan sekuensial yang sistematis.

Tahapan-tahapan dalam siklus klasik / model air

terjun rekayasa perangkat lunak adalah terdiri dari enam

tahap, yaitu :

a) Analisis dan rekayasa sistem

b) Analisis persyaratan

c) Perancangan

d) Coding (penulisan program)

e) Penguji

f) Pemeliharaan

68
69

Siklus klasik / model air terjun rekayasa perangkat lunak ditujukan oleh :

Sistem
enginering

Analysis

Design

Code

Testing

Maintenance

Gambar 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan Model Air Terjun


Sumber : Sutanta (2003 : 130)

C. Konsep Flowmap & Flowchart

1. Flowchart

Menurut Ladjumudin (2005 : 263) “flowchart adalah

penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan –

urutan prosedur dari suatu program”.

Table 2.1 Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Memulai/ mengakhiri program

Garis Alir (Flow line) Arah Aliran Program

69
70

Preparation Proses Inisialisasi

Proses Proses Pengolahan Data

Input / Output Proses input/ output data,


Parameter, Informasi

Decision Perbandingan, pernyataan,


penyelesaian data yang
memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya

On Page Connector Penghubung bagian – bagian


flowchart yang berada pada satu
halaman

Off page connector Penghubung bagian – bagian


flowchart yang berada pada
halaman berbeda

Sumber : Ladjamudin (2005 : 267)


2. Flowmap

Flowmap adalah diagram yang menunjukan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem. Diagram ini menjelaskan urutan dari

prosedur – prosedur yang ada di dalam sistem. Flowmap

menunjukan apa yang dikerjakan di sistem, flowmap digambarkan

dengan menggunakan simbol – simbol yang tampak sebagai berikut

ini .

70
71

Tabel 2.2 Flowmap

Simbol Nama Fungsi

Dokumen Menunjukan dokumen Input/


Output

Kegiatan manual Menunjukan kegiatan manual

Proses Menunjukan kegiatan proses

Data Base Menunjukan tempat


menyimpan file

Keputusan Proses input/ output data,


parameter, informasi

Arah Aliran Menunjukan arah aliran yang


dilakukan

Sumber : Jogiyanto (2005 : 296)

D. Konsep Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah

satunya keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah

memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang

71
72

komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin,

2005)

Tabel 2.3 Simbol-simbol DFD

Simbol Fungsi

Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari


aliran data dari atau ke sistem
Proses atau fungsi yang mentransformasikan
data secara umum digambarkan dengan
lingkaran
Berkas merupakan komponen yang berfungsi
untuk menyimpan data atau file

Aliran data menggambarkan aliran data dari


suatu proses ke proses lainnya

Sumber : Kristanto (2008 : 62)

E. Konsep Entity Relationship Diagram ( ER-D )

ER-D adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan

data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan

entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah

notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah jaringan yang

menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak.

Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan

72
73

data, membuat data, mengubah data dan menghapus data.

(Ladjamudin,2005)

Tabel 2.4 Simbol-simbol ER-D

Simbol Arti

Entitas : sekumpulan objek yang dapat di


identifikasi dan dibedakan dilingkungan pemakai

Atribut : elemen dari entitas yang berfungsi


mendeskripsikan karakteristiknya

Relasi : hubungan yang terjadi antara entitas

Hubungan antara entitas dengan atributnya dan


himpunan entitas dengan himpunan relasinya

Sumber : Yakub (2008 : 26)

F. Konsep Database Managemen Sistem ( DBMS )

Menurut Jogiyanto H.M (2008 : 22), semua operasi masukan

(input) dan keluaran (Output) yang berhubungan dengan database harus

menggunakan database manajemen sistem (DBMS) dengan kata lain

bahwa DBMS untuk suatu database adalah sebagai penghubung antara

pemakai dengan dasar data.

73
74

Jadi, Database Manajemen Sistem (DBMS) adalah paket perangkat

lunak (software) yang kompleks digunakan untuk memanipulasi

database, banyak sekali paket DBMS mana yang tepat untuk digunakan,

ada beberapa pedoman untuk menentukannya, antara lain :

1. Kemampuan untuk mengedit data dengan mudah.

2. Banyaknya file yang dapat dibuka serentak pada suatu saat.

3. Kemampuan berhubungan dengan program lain.

4. Kecepatan pengolahannya.

5. Kemampuan pembuatan laporan.

6. Kemampuan memodifikasi struktur data.

7. Mudah digunakan.

8. Kemampuan berhubungan dengan file lain.

9. Kemampuan mempertemukan, menggabungkan atau meng-update

dengan dua atau lebih file.

G. Konsep Kamus Data

Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang

diisikan kedalam database. ( Ladjamudin,2005 )

Kamus data memuat hal-hal berikut :

1. Nama Arus Data

Nama arus data dicatat pada kamus data sehingga mereka

yang membaca DFD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang

suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan

mudah di kamus data.

74
75

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk

menyatakan nama lain dari suatu data element atau data store

yang sebenarnya sama dengan element atau data store yang telah

ada.

3. Bentuk Data

Bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat

dipergunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam

kegunaanya sewaktu perancangan sistem.

4. Arus Data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana

data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data

untuk memudahkan mencari arus data di DFD.

5. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang

dicatat di kamus data, maka sebagian penjelasan dapat diisi

dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

H. Konsep Visual Studio 2010

1. Definisi Visual Studio 2010

Visual Studio 2010 merupakan salah satu bagian dari produk

pemrograman terbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu

75
76

Microsoft Visual Studio 2010. Sebagai produk lingkungan

pengembangan teritegrasi atau IDE andalan yang dikeluarkan oleh

Microsoft Visual Studio 2010 menambahkan perbaikan – perbaikan

fitur baru yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi visual

studio terdahulunya, yaitu Microsoft Visual Studio 2008.

Microsoft Visual Studio merupakan produk pemrograman

andalan dari Microsoft Corporation, yang didalamnya berisi

beberapa jenis IDE pemrograman seperti Visual Basic, Visual C++,

Visual Web Developer, Visual C#, dan Visual F#, semua IDE

pemrograman tersebut sudah mendukung penuh implementasi .Net

Framework terbaru, yaitu .Net Framework 4.0 yang merupakan

pengembangan dari .Net Framework 3.5. adapun database standar

yang disertakan adalah Microsoft SQL server 2008 Express.

2. Menjalankan Visual Studio 2010

Untuk menjalankan Aplikasi Visual Studio 2010, kita dapat

melakukan dengan langkah sebagai berikut :

a. Klik menu Start

b. Klik All Program

c. Klik Microsoft Visual Studio 2010

76
77

d. Selanjutnya akan muncul tampilan startup visual Studio 2010

sebagai berikut :

Gambar 2.2 : StartUp Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2017)

e. Setelah muncul startup, akan muncul tampilan awal Visual

Studio 2010 seperti gambar dibawah ini :

77
78

Gambar 2.3 : Tampilan Awal Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2017)

3. Lingkungan Kerja pada Visual Studio 2010

a. IDE Visual Studio 2010

Gambar 2.4 : IDE Awal Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2017)

b. Title Bar, jendela ini berfungsi untuk menampilkan nama

Project yang aktif atau sedang dikembangkan

Gambar 2.5: Title Bar Visual Studio 2010

Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

78
79

c. Menu Bar, jendela ini berfungsi untuk pengelolaan fasilitas yang

dimiliki oleh visual studio 2010. Sedangkan Tool Bar berfungsi

untuk melakukan perintah khusus secara cepat.

Gambar 2.6 : Menu Bar Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

d. Form, adalah objek utama yang berfungsi untuk meletakkan

objek – objek yang terdapat pada toolbox yang digunakan dalam

melakukan perancangan sebuah tampilan program aplikasi.

Gambar 2.7 : Form Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

e. Toolbox, berfungsi untuk menyediakan objek – objek atau

komponen yang digunakan dalam merancang sebuah form pada

program aplikasi.

79
80

Gambar 2.8 : ToolBox Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

f. Solution Explore, berfungsi untuk menampilkan nama project,

file konfigurasi beserta folder, file – file pendukung yang

terdapat pada sebuah program aplikasi.

80
81

Gambar 2.9 : Solution Explore Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (220)

g. Properties, berfungsi untuk mengatur properties – properties

pada objek (Setting object) yang diletakkan pada sebuah Form.

Gambar 2.10 : properties Visual Studio 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

I. Konsep Microsoft Office Access 2010

1. Pengertian Microsoft Office Access 2010

Microsoft Office Access merupakan salah satu software

pengolah database yang dapat mengolah berbagai jenis data serta

membuat hasil akhir berupa laporan dengan tampilan yang lebih

menarik. Microsoft Office Access 2010 merupakan perkembangan

dari versi sebelumnya, dimana dengan tampilan yang berbeda dan

pengoperasian yang lebih mudah, tetapi tidak mengubah fungsi dari

versi sebelumnya. (Andi, 2010:2)

2. Tampilan Pertama Microsoft Office Access 2010

81
82

Gambar 2.11 Tampilan Pertama Microsoft Office Access 2010


Sumber : Modul Perkuliahan (2020)

3. Elemen-elemen yang terdapat pada Tampilan Pertama

Microsoft Office Access 2010

a) Title Bar, merupakan judul dari jendela program atau nama file

yang sedang aktif.

b) Menu File, merupakan tombol yang menampung perintah-

perintah menu yang seringdigunakan dalam Microsoft Access,

antara lain perintah : Open, Save, Save As, Close Database dan

perintah lainnya.

c) Quick Access ToolBar, merupakan sebuah batang yang berisi

kumpulan tombol untuk melaksanakan suatu perintah tertentu

dalam mengoperasikan Microsoft Access 2010.

d) Minimize Tool, tombol yang berfungsi untuk meminimalkan

ukuran jendela program Microsoft Access 2010 sehingga

tampilannya berubah menjadi sebuah ikon yang diletakkan pada

bagian taskbar.

82
83

e) Maximize Tool, tombol yang berfungsi untuk memaksimalkan

ukuran jendela program Microsoft Access 2010 sehingga

tampilannyamenjadi satu layar monitor.

4. Bagian-bagian penting pada Microsoft Office Access 2010

Berikut ini bagian-bagian penting pada Microsoft Accsess, yaitu:

a) Tabel

Merupakan bagian pada Microsoft Accsess yang berisi

database keseluruhan dari tiap kategori. Tabel terdiri dari

beberapa kolom yang disebut field.

b) Query

Merupakan bagian pada Microsoft Accsess yang dapat

digunakan untuk menampilkan field-field tertentu dari beberapa

tabel. Field dari beberapa tabel tersebut kemudian dibuat

menjadi tabel baru.

c) Form

Merupakan bagian pada Microsoft Accsess yang digunakan

dalam proses menginput data ke tabel/ database.

d) Report

Merupakan bagian pada Microsoft Accsess yang dapat

digunakan dalam proses pelaporan database dan dapat di print

out.

83
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode

kualitatif, yaitu metode penelitian non statisik dengan mengutamakan

anilisis pada penilitian yang berkaitan dengan menggunakan pendekatan

deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara. Metode deskriptif

tidak menekankan pada perhitungan angka-angka dalam penilaian atau

analisis materi. Pemilihan metodologi deskriptif, penulis berharap dapat

memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana sistem pelaporan

rujukan yang masih berjalan dan atau sedang digunakan oleh Klinik

Pratama Prima Husada.

Dalam upaya untuk mendapatkan data yang valid, penulis mencari

dan mengumpulkan informasi dengan cara wawancara atau menanyakan

langsung kepada pihak terkait khususnya kepada staff dan kepala Klinik

Pratama Prima Husada pada saat melakukan Observasi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

A. Observasi

Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian di Klinik Pratama

Prima Husada dalam rangka PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan

cara mengamati secara langsung proses pencatatan laporan pasien

rujukan BPJS dan Askes. Mulai dari pencatatan data identitas pasien,

84
85

pencatatan rujukan hingga pembuatan laporan rujukan pasien BPJS

dan Askes di Klinik Pratama Prima Husada.

B. Wawancara

Pada tahap ini penulis melakukan sesi tanya jawab secara

langsung dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada staff di

Klinik Pratama Prima Husada untuk mendapatkan informasi terkait

dalam proses penulisan.

C. Studi Pustaka

Sumber data yang di dapat dari studi pustaka adalah data yang

secara tidak langsung melalui media perantara. Data yang diperoleh

dari studi pustaka berupa catatan-catatan atau laporan historis yang

telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan maupun tidak.

Metode pengumpulan data yang diguakan penulis adalah dengan

melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca buku-buku

literature, catatan-catatan, atau dokumen yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas penulis baik berupa teori-teori maupun materi

lainnya yang berhubungan dengan permasalahan.

3.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak adalah suatu penerapan

struktur pada pengembangan suatu perangkat lunak yang betujuan unuk

mengembangkan sistem dan memberikan panduan untuk mensukseskan

suatu project pengembangan sistem melalui tahapan – tahapan tertentu.

85
86

Dalam prosesnya, terdapat beberapa paradigma model pengembangan

sistem perangkat lunak, diantaranya :

A. Metode Waterfall

Waterfall atau sering juga disebut air terjun adalah sebuah

metode dalam pengembangan sistem yang dilakukan untuk membuat

pembaruan sistem yang berjalan. Menurut Buku Rosa Metode

pengembangan sistem merupakan proses mengembangkan atau

mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan

metode-metode atau model-model yang digunakan orang untuk

mengembangkan sitem-sistem perangkat lunak sebelumnya dengan

memiliki alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut

dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap

pendukung (support).

1. Tahapan penting dalam metode Waterfall


Sistem
enginering

Analysis

Design

Code

Testing

Maintenance

Gambar 3.1 : Fase - Fase Dalam Metode Waterfall


Sumber : Sutanta (2003:130)

86
87

Dalam pengembangan sistem seperti gambar ilustrasi diatas dapat

dijabarkan seperti berikut :

a. Analisis (Analysis)

Analisis atau analisa ini merupakan tahap awal yang

dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan sistem.

Dalam analisis ini harus mendapatkan beberapa hal yang

dianggap menunjang penelitian yang dilakukan, seperti :

mencari permasalahan yang ada, mengumpulkan data (data

fisik, non fisik), wawancara dan lain-lain. Dalam tahap awal

ini penulis dituntut untuk benar-benar melakukan penelitian

yang terarah seperti contohnya untuk penelitian Teknik

Informatika. Untuk menentukan pokok permasalahan

peneliti harus memilih terlebih dahulu permasalahan

globalnya (misal : Jaringan), kemudian membagi lagi

menjadi beberapa sub kecil (misal : pengiriman paket data),

dan membagi kembali hingga tertuju pada titik fokus

(misal : enkripsi data).

b. Desain (Design)

Desain yang dimaksud bukan hanya tampilan atau

interfacenya saja, tetapi yang dimaksud desain dalam

metode ini adalah desain sistem yang meliputi : alur kerja

sistem, cara pengoprasian sistem, hasil keluaran (output)

dengan menggunakan metode-metode seperti UML (Unified

87
88

Modeling Language) tampilan sistem dan lain-lain yang

telah disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada tahap

awal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga

programer atau pihak yang terlibat dalam pembuatan kode

program akan dipermudah karena sudah terarah seperti apa

sistem ini akan berjalan dan seperti apa alur yang ada

didalam sistem maupun diluar sistem.

c. Pengkodean (Coding)

Bagian pengodean merupakan bagian para

programmer untuk memasukan script kode pemrograman

kedalam sebuah software programming untuk

menghasilkan aplikasi yang telah di desain, software

programming yang dapat digunakan harus disesuaikan

dengan desain sistem yang dibuat (misal : untuk ponsel,

Desktop, Website, anginer dan lain-lain). Untuk software

programming dapat menggunakan Borland C++, Dev C++,

Delphi, Visual Basic, NetBeans dan lain-lain.

d. Pengujian dan tahap pendukung (testing)

Tahap ini adalah tahap pengujian dan tahap pendukung

yang artinya sistem yang telah dibuat dari hasil analisis

masalah yang telah melalui tahap-tahap desain, pengodean

barulah masuk kedalam pengujian sistem, sehingga akan

dapat diketahui seperti apa hasil kinerja sistem yang baru ini

88
89

dibandingkan dengan sistem yang lama, kemudian dapat

diketahui pula apakan dalam sistem yang baru ini masih ada

kelemahan yang kemudian akan dikembangkan oleh

peneliti berikutnya.

e. Pemeliharaan ( Maintenance)

Setiap program maupun perangkat lunak yang telah

selesai dikerjakan pasti akan mengalami adanya peubahan

dan kesalahan dalam program tersebut. Perubahan tersebut

bisa terjadi apabila ada kesalahan yang muncul pada

program, maka perangkat lunak harus menyesuaikan

dengan lingkungan yang baru (peripheral / sistem operasi

yang baru), atau karena client membutuhkan pengembangan

dari segi fungsuonalitasnya.

2. Kelebihan Metode Waterfall

a. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik, ini

dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap sehingga

tidak terfokus pada tahapan tertentu.

b. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena

setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum

melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan

akan mempunyai dokumen tertentu.

c. Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah

tergolong kuno, dari pada menggunakan pendekatan asal –

89
90

asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika

kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

3. Kekurangan Metode Waterfall

a. Diperlukan manajemen yang baik, karena proses

pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang

sebelum terjadinya suatu produk.

b. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak

diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada

tahapan selanjutnya.

c. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit

sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada

saat awal pengembangan.

d. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak

akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan

pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang

cukup lama.

e. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial

seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan

masalah baru.

B. Metode Spiral

Metode spiral adalah model proses software yang evolusioner

yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan

aspek sistematis dari model sekuensial linear.

90
91

1. Tahapan penting dalam metode spiral

a. Tahap Liason

Pada tahap ini membangun komunikasi yang efektif

antara tokoh yang mengembangkan dan pelanggan.

b. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini ditentukan sumber – sumber informasi,

batas waktu dan informasi – informasi yang dapat

menjelaskan project.

c. Tahap analisis Resiko

Mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang

menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.

d. Tahap rekayasa (Engineering)

Pembuatan prototype atau pengembangan satu atau

lebih representasi dari aplikasi tersebut.

e. Tahap konstruksi dan pelepasan (release)

Pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat

lunak yang dimaksud, diuji, diinstal, dan diberikan

sokongan – sokongan tambahan untuk keberhasilan project.

f. Tahap evaluasi

Pelanggan / pemakai / pengguna bisaanya memberikan

masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap

engineering dan instalasi.

91
92

2. Kelebihan Metode Spiral

a. Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan muncul

kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk

pengembangan perangkat lunak berskala besar.

b. Pendektan model ini dilakukan melalui tahapan – tahapan

yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall

ditambah dengan pengulangan – pengulangan sehingga

lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.

c. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui

letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses –

prosesnya dapat diamati dengan baik.

3. Kekurangan Metode Spiral

a. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat

lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar.

b. Sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat

memperkirakan resiko.

c. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Karena

masih relatif baru dan belum ada bukti apakah metode ini

cukup handal untuk diterapkan.

d. Meyakinkan konsumen (khusunya dalam situasi kontrak)

bahwa pendekatan evolusioner bisa dikontrol.

92
93

C. Metode Prototype

Metode prototype adalah pengembangan yang cepat dan

pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses

interaksi dan berulang– ulang yang bisaa digunakan ahli sistem

informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi

cepat ( Rapid Application Design/RAD) karena menyederhanakan

dan mempercepat desain sistem (O’Brien, 2005).

1. Tahapan penting dalam Metode Prototype

a. Tahap pengumpulan kebutuhan

Pada tahapan ini, pelanggan dan pengembang saling

bantu dalam mengidentifikasi format seluruh perangkat

lunak, menentukan keperluan dan garis besar sistem yang

akan dirancang.

b. Tahap Quick design

Tahapan ini membangun rancangan global sebagai

contoh bagi user.

c. Tahap pembangunan prototype

Proses perancangan sementara yang fokusnya kepada

penyajian untuk pelanggan, termasuk pengujian dan

perencanaan.

93
94

d. Tahap Evaluasi pelanggan

Dimana pelanggan melakukan pengujian terhadap

prototype yang ada dan pengembangan memperluas analisis

kebutuhan pemakai.

e. Tahap pembuatan dan implementasi

Tahap ini termasuk proses desain (rancangan),

pengkodean, dan testing.

2. Kelebihan model prototype

a. Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.

b. Mempunyai kemampuan menangkap requirement secara

konkret dari pada secara abstrak.

c. Untuk digunakan secara stand alone

d. Mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi.

3. Kekurangan Metode Prototype

a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat

menyebabkan miskin akan dokumen dan sulit untuk

mengelola dan mengendalikan tahapan – tahapan.

b. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.

c. Bisaanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.

d. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah diubah.

e. Prototype terlalu cepat selesai.

94
95

3.4 Metode Perangkat Lunak yang digunakan

Berdasarkan penjelasan mengenai metode perangkat lunak di atas,

penulis menggunakan metode perangkat lunak Waterfall dikarenakan

metode Waterfall lebih terperinci dan tersusun sehingga

pengembangannya terjadwal serta terencana, kualitas dari sistem yang

dihasilkan akan baik dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap

sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu, dokumen pengembangan

sistem sangat terorganisir karena setiap fase harus terselesaikan dengan

lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya, Jadi setiap fase atau

tahapan akan mempunyai dokumen tertentu, dan Metode ini masih lebih

baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, dari pada menggunakan

pendekatan asal – asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika

kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

95
BAB IV

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

4.1. Tinjauan Organisasi

A. Sejarah Singkat Klinik Pratama Prima Husada

Klinik Prima Husada merupakan balai pengobatan atau klinik yang

berada di bawah naungan Yayasan Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

DR. H. K. Prihartono AH,. Drs., S.Sos,. S.Kom MM selaku Ketua

Yayasan Politeknik Piksi Ganesha Bandung mempunyai keinginan

bahwa unit usahanya tidak hanya bergerak dalam sektor pendidikan saja.

Maka pada awal tahun 2006 Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung

mulai merencanakan untuk membuka unit usaha pada sektor kesehatan

yaitu dengan mendirikan balai pengobatan atau klinik.

Klinik Prima Husada mulai dirintis dan melakukan proses

perizinan pada Bulan April 2006. Tepat tanggal 14 Juni 2006 Balai

Pengobatan atau Klinik Prima Husada diresmikan oleh Dinas Kesehatan

Kota Bandung dengan SIP BP nomor 445/3186-Dinkes/45-SI-BP/VI/06

dan penanggung jawab klinik sekaligus koordinator dokter umum adalah

dr. Herjanto Kurnia, MA. dan koordinator dokter gigi adalah drg. Ken

Lila Asanthy.

Dalam proses perkembangannya, Klinik Prima Husada melakukan

3 kali perpindahan lokasi dan penambahan fasilitas pelayanan. Pada

awal dirintis tahun 2006 klinik ini bertempat di Jalan Jendral Gatot

Subroto no. 301G dengan pelayanan yang diberikan berupa klinik

96
97

umum, klinik gigi serta penjualan obat dari resep intern, kemudian

pindah ke kavling H di jalan yang sama pada tahun 2007 dengan

penambahan fasilitas berupa alat gigi modern disertai dengan video

dental dan ambulance. Pada bulan Oktober 2009 klinik ini pindah ke Jl.

Jendral Gatot Subroto no. 313 dengan izin baru dari Dinas Kesehatan

Kota Bandung No. 445/2382-Dinkes/17-SI-BP/IV/10 dan penanggung

jawab klinik sekaligus koordinator dokter umum yang baru adalah dr.

Linda Halim serta koordinator dokter gigi adalah drg. Farida Gustini,

MM dan menambah fasilitas baru untuk meningkatkan jumlah

kunjungan pasien. yaitu dengan mendirikan apotek dan laboratorium

klinik.

Kemudian, pada tahun 2012 ada perubahan pergantian penanggung

jawab Klinik Prima Husada yang merangkap sekaligus koordinator

dokter gigi adalah drg. Farida Gustini, MM. Dan pada tahun 2015

perubahan penanggung jawab Klinik Prima Husada sekaligus

Koordinator dokter umum yang baru adalah dr. Evi Novitasari dan

Koordinator dokter gigi oleh adalah drg. Farida Gustini, MM. Pada awal

tahun 2017 Klinik Prima Husada melakukan renovasi, dan untuk

sementara Klinik di Pindahkan ke Jl. Gatot Subroto no. 321. Setelah

selasai renovasi, Klinik Prima Husada pindah kembali ke tempat semula

yaitu di JL. Gatot Subroto no. 313. Lokasi yang nyaman, luas dengan

sirkulasi udara yang optimal dan tempat yang strategis yaitu dipinggir

jalan raya menjadikan klinik ini lebih nyaman.

97
98

B. VISI DAN MISI Klinik Pratama Prima Husada

1. Visi

Menjadi Klinik yang terpercaya, berkualitas, dan professional

demgan pendekatan kekeluargaan di wilayah Batununggal pada

tahun 2030.

2. Misi

1. Memberikan pelayanan kesehtn yang professional dan melayani

dengan hati kepada seluruh lapisan masyarakat.

2. Menyediakan sarana dan pelayanan kesehatan tingkat dasar

yang berbasis kompetensi.

3. Memberikan jaminan kesehatan yang memuaskan dengan

menyediakan tenaga kesehatan yang mempunyai dedikasi dan

personalisme tinggi di bidang masing-masing.

4. Menciptakan suasana kerja yang dilandasi oleh rasa

kekeluargaan antar Dokter, Pegawai, Pasien beserta

Keluarganya.

C. Motto Klinik Pratama Prima Husada

1. Careful : Memberikan Pelayanan Kesehatan dengan penuh

Ketelitian.

2. Accurate : Memberikan Informasi Kesehatan yang Tepat.

3. Responsible : Memberikan Pelayanan yang Profesional dan


Bertanggung jawab.

4. Expert : Menangani masalah Kesehatan oleh tenaga Medis

dan Non Medis yang ahli dalam bidangnya.


98
99

D. Unit Kerja, Fungsi, dan Tugas Pokok Klinik Pratama Prima

Husada

1. Unit Kerja, Fungsi dan Tugas Pokok Bagian Rekam Medis

a. Bagian Rekam Medis

Tugas Pokok: Pengelolaan Rekam Medis

Fungsi:

1) Membantu kepala Klinik dalam perencanaan, pengaturan

pelaporan dan pengawasan terhadap pelayanan rekam

medis rawat jalan.

2) Mengkoordinasi pungumpulan, pengelolaan, pelayanan

medis dan perawatan yang diberikan.

3) Mengkoordinasi penyelenggaraan, penyediaan, dan

penyimpanan rekam medis rawat jalan.

4) Menyediakan informasi kesehatan guna membantu dalam

pelaksanaan tugas lain berupa kegiatan pendidikan dan

penelitian yang berhubungan dengan data-data rekam

medis.

5) Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penyediaan

data, ketertiban, dan keamanan rekam medis.

99
100

b. Pencatatan Data Sosial Pasien

Petugas pendaftaran pasien memasukkan data kedalam

computer dan mencatat data sosial pada rekam medis, untuk

pasien baru akan di buatkan KIB (Kartu Identitas Berobat)

maupun pasien lama.

c. Pencatatan dan Pelayanan

Petugas distribusi rekam medis bertugas menginput data dan

mencarikan data pasien yang akan beribat dan mengantar

rekam medis ke poli yang akan dituju.

d. Pengelolaan Data

1) Koding

Petugas menerima dan membaca diagnose pasien,

kemudian memberikan kode sesuai dengan buku ICD X,

bila diagnose dirasa kurang jelas, maka petugas berhak

untuk menanyakan langsung kepada dokter yang

memberikan pelayanan.

2) Pelaporan

Petugas akan melaporkan kegiatan pelayanan sesuai

kebutuhan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan

berwenang

100
101

C. Struktur Organisasi Klinik Prima Husada

Adapun struktur organisasi Klinik Pratama Prima Husada Kota,

sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Klinik Pratama Prima Husada


Sumber: Struktur Organisasi Klinik Pratama Prima Husada
D. Struktur Organisasi Rekam Medis Klinik Pratama Prima Husada

Adapun struktur organisasi Klinik Pratama Prima Husada Kota,

sebagai berikut :

KEPALA
REKAM MEDIS

PJ. PJ. PJ. PJ.


PENYIMPANAN PENDAFTARAN PELAPORAN PENGOLAHAN

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis

101
102

Sumber: Struktur Organisasi Rekam Medis Klinik Pratama Prima Husada

4.2. Uraian Prosedur

A. Prosedur Pencatatan laporan Pasien

1. Pengertian Laporan Pasien

Pelaporan dalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas

rekam medis untuk mengetahui data-data atau output hasil dari

pasien pengguna asuransi berupa rumah sakit yang paling banyak

dirujuk, penyakit yang banyak di rujuk dan jumlah pengguna

asuransi.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkak pencatatan laporan

dan sebagai bukti prosedur pelaporan pasien asuransi berjalan

sesuai dengan aturan sehingga bila dibutuhkan infoemasi yang

berkaitan dengan pasien pengguna asuran, semua informasi dapat

dilihat di laporan pasien asuransi.

3. Prosedur

a. Pasien yang akan berobat mengambil nomor antrian untuk

pendaftaran di loket pendaftaran

b. Petugas rekam medis yang bertugas di bagian pendaftaran

meregistrasi pasien yang akan berobat.

c. Petugas pendaftaran akan menayakan nomor antrian, identitas

dan keperluan pasien. Jika pasien akan berobat secara umum

102
103

dan tidak memiliki jaminan kesehtan, makan akan diberikan

karcis berobat umum. Bila pasien akan berobat dan memiliki

jaminan kesehatan, maka pasien tidak akan dikenakan biaya

registrasi.

d. Petugas akan mencatat data identitas pasien yang memiliki

jaminan kesehtan dalam buku besar.

e. Selain dicatat dalam buku besar, data identitas pasien juga

akan dientri secara komputerisasi untuk memastikan keaktifan

anggota pengguuna jaminan kesehtan.

f. Setelah pasien melakukan registrasi, maka pasien akan

dipersilahkan untuk menunggu sesuai nomor antrian yang telah

didapatkan sebelumnya.

g. Pasien terlebih dahulu ditanyakan keluhannya oleh perawat,

baru setelah itu akan masuk keruangan dokter.

h. Pasien akan memasuki poli yang dituju dan akan diperiksa

oleh dokter.

i. Pasien melakukan pemeriksaan dan dokter mendiagnosa

pasien. Jika pasien yang diperiksa tidak dapat ditangani oleh

dokter tersebut maka pasien akan dirujuk dan mendapatkan

surat rujukan.

j. Pasien yang telah mendapatkan surat rujukan menyerahkan

kebagian pendaftaran untuk melengkapi data pasien dan

mendapatkan cap stempel Klinik Pratama Prima Husada.

103
104

k. Data pasien yang mendapatkan surat rujukan ditulis dalam

buku besar surat rujukan Klinik Pratama Prima Husada

4.3. Dekomposisi Fungsi

Dekomposisi fungsi adalah gambaran tersusun tentang pemisahan

fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi. Dekomposisi dari alur proses

diantaranya:

A. Menerima data pasien yang akan diperiksa oleh dokter, kemudian

diperiksa oleh dokter apakah pasien tersebut harus dirujuk atau tidak.

Jika ia maka dokter mengisi formulir surat rujukan.

B. Rekapitulasi surat rujukan perhari yang langsung bisa terhubung

kebagian rekam medis.

C. Laporan merupakan rekapan data surat rujukan perbulan.

4.4. Analisis Masukan

Analisis masukan sistem menguraikan dokumen-dokumen yang

merupakan masukan sistem. Adapun masukan sistem yang dihasilkan dari

sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

Table 4.1 Dokumen Masukan

No Nama Fungsi Sumber Frekuensi Isi

Dokumen
1. Data Identitas Petugas Setiap kali Nama, jenis

Pasien pasien yang pendaftara pasien akan kelamin,

akan n rekam dirujuk kepesertaan,

diperiksa medis nomor kartu


2. Data Identitas Data Setiap kali Nama doctor,

104
105

Dokter dokter yang Dokter dokter akan nomor dokter

merujuk merujuk
3. Tujuan ke- Memperjelas Permintaa Setiap pasien Rumah sakit, poli,

tujuan rumah n Pasien akan dirujuk alamat

sakit atau

poli yang

akan dituju
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

4.5. Analisis Keluaran

Analisis keluaran adalah dokumen-dokumen yang merupakan hasil

pengolahan data pada sistem yang sedang berjalan. Adapun analisis

keluaran yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Dokumen Keluaran

No Nama Fungsi Sumber Frekuensi Isi

Dokumen
1. Surat Menjelaskan Petugas Setiap kali Kode dokter, rumah

Rujukan keadaan pendaftaran pasien sakit, poli, nama,

pasien pada rekam akan jenis kelamin, status

rumah sakit medis dirujuk kepersetaan, nomor

yang akan kartu, doagnosa,

dituju nama dokter


2. Laporan Laporan Data surat Bulanan Kode dokter, data

rekapitulasi rujukan rumah sakit, poli,

surat nama, jenis kelamin,

rujukan status kepesertaan,

105
106

nomor kartu,

diagnose, nama

dokter
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

4.6. Analisis Proses

A. Flowmap

Gambar 4.2 Flowmap Yang Sedang Berjalan


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020
B. Diagram Konteks

106
107

Gambar 4.3 Diagram Konteks


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020
4.7. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Surat Rujukan Pasien di Klinik

Pratama Prima Husada

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang ada, terdapat beberapa

masalah dalam sistem informasi surat rujukan pasien di Klinik Pratama

Prima Husada, yaitu:

1. Pembuatan catatan surat rujukan dilakukan secara manual hal ini

kurang efektif, akibatnya waktu dalam mendapatkan surat rujukan

lama.

2. Pembuatan laporan buku besar surat rujukan masih dilakukan secara

manual sehingga pengolahan pun agak lambat dan bekerja beberapa

tahap.

3. Data rekapan surat rujukan masih dalam buku besar sehingga susah

untuk dilihat perbandingannya dengan hari yang lain dan buku besar

sering kali hilang rusak, dan tidak terbaca dikarenakan tidak adanya

duplikasi/back up.

4.8. Kesimpulan Hasil Analisis

107
108

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa ada

beberapa kendala yang di hadapi pihak Klinik dalam pembuatan laporan

rujukan pasien diantaranya belum adanya sistem informasi rujukan pasien

sehingga pencatatan laporan kunjungan rujukan pasien masih dilakukan

secara manual dengan hanya dicatat ke dalam buku besar laporan dan hilang

atau rusaknya buku besar didalamnya terdapat data atau dokumen laporan

rujukan pasien. Dan juga proses pembutan surat rujukan masih manual/tulis

tangan pada formulir yang telah tersedia sehingga dalam penulisan masih

kurang rapih yang mana ditakutkan adanya kesalahan dalam pembacaan.

Dari hasil analisis diatas penulis akan mencoba untuk menangani

permasalahan yang dialami oleh pihak Klinik, penulis menyarankan agara

dilakukan pembuatan sistem informasi surat rujukan pasien dengan

menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 untuk mempermudah dalam

proses pembuatan laporan rujukan dan untuk meringankan pekerjaan

petugas apabila terjadi kerusakan atau kehilangan pada dokumen yang

terdapat di dalam buku besar.

108
BAB V

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

5.6 Rancangan Proses

A. Flowmap

Gambar 5.1 Flowmap Sistem Yang Dirancang


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

109
110

B. Diagram Konteks

Gambar 5.2 Diagram Konteks Sistem Yang Dirancang


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

5.7 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

A. Deskripsi Kebutuhan Fungsional

Tabel 5.1 Deskripsi Kebutuhan Fungsional

No. Kode Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan Keterangan


1 REQ-100 Mengolah Data Master
2 REQ-110 Menambah data pasien Entry dan rekam data pasien
3 REQ-120 Menambah data dokter Entry dan rekam data dokter
4 REQ-130 Menambah data Entry dan rekam data

diagnose diagnose
5 REQ-140 Menambah data petugas Entry dan rekam data

petugas
6 REQ-200 Mengelola Data Proses
7 REQ-210 Mencatat data surat Entry dan rekam data surat

rujukan rujukan
8 REQ-300 Membuat Laporan
9 REQ-310 Laporan rekapitulasi Buat laporan rekapitulasi

surat rujukan surat rujukan harian,

bulanan dan tahunan


10 REQ-320 Laporan rujukan Buat laporan rujukan per-

berdasarkan dokter dokter


11 REQ-330 Laporan rujukan Buat laporan rujukan per-

110
111

berdasarkan jenis asuransi

asuransi
12 REQ-340 Laporan rujukan Buat laporan rujukan per-

berdasarkan diagnosa diagnosa


13 REQ-350 Laporan diagnosa Buat laporan diagnosa

terbanyak dirujuk terbanyak yang dirujuk

selama 1 bulan
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

B. Pemodelan Kebutuhan Fungsional

1. Statement of Purpose

Perangkat lunak Sistem Informasi Surat Rujukan Pasien

berfungsi untuk mengolah data surat rujukan. Cakupan perangkat

lunak meliputi pengolahan data master pasien, dokter, diagnose, dan

petugas, pengolahan data proses surat rujukan, serta pembuatan

laporan rekapitulasi rujukan, laporan rujukan berdasarkan dokter,

111
112

laporan berdasarkan jenis asuransi, laporan rujukan berdasarkan

diagnose dan laporan diagnose terbanyak dirujuk. Pemakai perangkat

lunak adalah Petugas Rekam Medis dan Kepala Rekam Medis.

2. Diagram Konteks

Gambar 5.3 Diagram Konteks


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

C. Data Flow Diagram (DFD)

1. DFD Tingkat 1

112
113

Gambar 5.4 DFD Tingkat 1


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

2. DFD Tingkat 2

a. Proses 1.0 Olah Data Master

113
114

Gambar 5.5 DFD Tingkat 2 Proses 1.0


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

b. Proses 2.0 Olah Data Proses

114
115

Gambar 5.6 DFD Tingkat 2 Proses 2.0


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

c. Proses 3.0 Olah Data Laporan

Gambar 5.7 DFD Tingkat 2 Proses 3.0


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

D. Kamus Data

115
116

Kamus data pada sistem informasi surat rujukan pasien yang

dirancang adalah:

Tabel 5.2 Kamus Data Sistem Baru (Data Pasien)

Kamus Data

Nama Tabel : Tabel Input Data Pasien

Keterangan : Sebagai Sumber Pengolahan Data Pasien

Struktur Data : Tgl Berobat, Jenis Pendaftaran, No. Kartu, No. RM,

Nama Pasien, Jenis Kelamin, Tgl Lahir, Umur, Alamat

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.3 Kamus Data Sistem Baru (Data Dokter)

Kamus Data

Nama Tabel : Tabel Input Data Dokter

Keterangan : Sebagai Sumber Pengolahan Data Dokter

Struktur Data : ID Dokter, Nama Dokter, Jenis Kelamin, Poli, No. Telp,

Alamat

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.4 Kamus Data Sistem Baru (Data Surat Rujukan Pasien)

Kamus Data

Nama Tabel : Tabel Input Data Surat Rujukan Pasien

116
117

Keterangan : Sebagai Sumber Pengolahan Data Surat Rujukan Pasien

Struktur Data : Tgl Rujukan, No. Rujukan, Rumah Sakit, Poli, No. RM,

Nama Pasien, No. Kartu, Jenis Kelamin, Umur,

Diagnosa, ID Dokter, Nama Dokter

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

5.8 Rancangan Basis Data

Perancangan basis data dimaksudkan untuk membentuk tempat

penyimpanan data pada media penyimpanan

117
118

A. Entity-Relationship Diagram

Gambar 5.8 ERD Sistem Yang Dirancang


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

B. Relasi Tabel

118
119

Dalam relasi table ini menjelaskan tentang data yang tersimpan dari

perancangan sistem informasi surat rujukan pasien dalam bentuk table.

Gambar 5.9 Relasi Tabel


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

C. Deskripsi Tabel

1. Tabel User

Nama Tabel : tbuser

Fungsi : Penyimpanan Data User

Media : Harddisk

Primary Key : Id

119
120

Tabel 5.12
Struktur Tabel Data User
No Field Jenis Ukuran Keterangan

1 Id Short Text 3 Primary key

2 Nama Long Text 30 Atribut

3 Nip Short Text 20 Atribut

4 Username Short Text 20 Atribut

5 Password Short Text 20 Atribut

Sumber: Penulis (2020)

2. Tabel Pasien

Nama Tabel : tbpasien


Fungsi : Penyimpanan Data Pasien
Media : Harddisk
Primary Key : no_rm

Tabel 5.13
Struktur Tabel Data Pasien
No Field Jenis Ukuran Keterangan

1 No_rm Short Text 6 Primary


key
2 Tanggal_beroba Date/Time - Atribut
t
3 Jenis_pendaftara Short Text 10 Atribut
n
4 Nomor_kartu Short Text 10 Atribut

5 Nama_pasien Long Text 50 Atribut

6 Jenis_kelamin Short Text 10 Atribut

7 Tanggal_lahir Date/Time - Atribut

120
121

8 Umur Short Text 6 Atribut

9 Alamat Long Text 50 Atribut

Sumber: Penulis (2020)

3. Tabel Dokter

Nama Tabel : Tabel Dokter


Fungsi : Penyimpanan Data Dokter
Media : Harddisk
Primary Key : id_dokter

Tabel 5.14
Struktur Tabel Data Dokter

No Frield Jenis Ukuran Keterangan

1 Id_Dokter Short Text 10 Primary key

2 Nama_Dokter Long Text 50 Atribut

3 Jenis_Kelamin Short Text 10 Atribut

4 Poli_Bertugas Short Text 10 Atribut

5 No_telepon Long Text 30 Atribut

6 Alamat LongText 50 Atribut


Sumber: Penulis(2020)

4. Tabel Rujukan Pasien

Nama Tabel : Tabel Rujukan Pasien


Fungsi : Penyimpanan Surat Rujukan
Media : Harddisk
Primary Key : No_Rujukan

121
122

Tabel 5.15
Struktur Tabel Data RujukanPasien

No Frield Jenis Ukuran Keterangan

1 No_Rujukan Short Text 6 Primary key

2 Tanggal_Rujukan Date/Time - Atribut

3 Rumah_Sakit Long Text 30 Atribut

4 Poli Short Text 30 Atribut

5 Nomor_Rekam_Medis Short Text 10 Atribut

6 Nama_Pasien Long Text 50 Atribut

7 Nomor_Kartu Short Text 10 Atribut

8 Jenis_Kelamin Short Text 10 Atribut

9 Umur Short Text 10 Atribut

10 Diagnosa Long Text 50 Atribut

11 Id_Dokter Short Text 10 Atribut

12 Nama_Dokter Long Text 50 Atribut

Sumber: Penulis (2020)

5.3 Rancangan Masukan

Rancangan masukan merupakan gambaran secara rinci

input data apa saja yang terjadi dalam sistem informasi yang

dibangun dengan desain sebagai berikut:

122
123

Tabel 5.16
Rancangan Masukan
N Nama Fungsi Media Isi
Dokumen
o

1 Data Rekap Komputer Id_Dokter,Nama_ Dokter,


Dokter Data
Jenis_Kelamin,Po li_Bertugas,
Dokter
No_telepon,

Alamat

2 Data Rekap Komputer No_Rujukan,Tan


Rujukan Data
ggal_Rujukan,Rumah_Sakit,
Rujuka
n
Poli,Nomor_Rekam_Medis,

Nama_Pasien,Nomor_Kartu,

Jenis_Kelamin,Umur ,

Diagnosa,Id_Dokter,

Nama_Dokter.

3 Laporan Rekap Komputer Diagnosa,Dokter,


Laporan
Rumah_Sakit,Poli

,
Sumber: Penulis (2020)

123
124

5.4 Rancangan Keluaran

Rancangan keluaran memberikan gambaran mengenai keluaran

dari hasil inputan. Adapun rancangan keluaran yang dihasilkan sebagai

berikut:

Tabel 5.17
Rancangan Keluaran
No Nama Fungsi Media Isi
Dokumen

1 Laporan Sebagai laporan intern Kertas Diagnosa,Dokter,Ru


mah_Sakit,Poli,
Rujukan Rumah Sakit

Sumber: Penulis (2020)

5.9 Rancangan Dialog Layar

A. Struktur Tampilan

Perancangan srtruktur tampilan ini bertujuan memberikan kemudahan

bagi pengguna dalam memilih informasi yang di perlukan, dimana setiap

sub bab dalam menu memiliki tugas dan fungsi tertentu yang mendukung.

124
125

Gambar 5.10 Struktur Tampilan


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

B. Rancangan Form Login

Gambar 5.11 Form Login


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

C. Rancangan layar Form Petugas

125
126

Gambar 5.12 Form Petugas


Sumber : Diolah Oleh Penulis , 2020

D. Rancangan Layar Form Pasien

Gambar 5.13 Form Pasien


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

E. Rancangan Layar Form Dokter

126
127

Gambar 5.14 Form Dokter


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

F. Rancangan Layar Form Rujukan Pasien

Gambar 5.15 Form Rujukan Pasien


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

G. Rancangan Layar Form Pasien Per-Hari

127
128

Gambar 5.16 Form Paien Per-Hari


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020
H. Rancangan Layar Form Per-Bulan

128
129

Gambar 5.17 Form Pasien Per-Bulan


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

I. Rancangan Layar Form Per-Tahun

129
130

Gambar 5.18 Form Laporan Pasien Form Per-Tahun


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

J. Rancangan Form Laporan Per-Dokter

130
131

Gambar 5.19 Form Laporan Rujukan Per Dokter


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

K. Rancangan Form Laporan Per Jenis Asuransi

Gambar 5.20 Form Laporan Rujukan Per Jenis Asuransi


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

L. Rancangan Form Laporan Rujukan Per-Rumah Sakit

131
132

Gambar 5.21 Form Laporan Rujukan Per-Rumah Sakit


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

5.10 Implementasi dan Pengujian Sistem

A. Implementasi

Pada bab ini implementasi atau yang dilakukan adalah training

program, yaitu mencoba menjalankan program yang telah dibuat. Instalasi

program dimulai dengan persiapan pada computer server.

B. Pengoprasian Program

Pengoprasian program merupakan langkah penggunaan program yang

akan dimulai dari tampilan menu utama. Ketika program dijalankan maka

akan muncul tampilan seperti ini:

1. Form Login

Gambar 5.23 Form Menu Utama


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

132
133

2.Implementasi Menu Utama

Gambar 5.24 Form Login


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

3. Implementasi Data Pasien


Gambar 5.25 Form Data Pasien

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

133
134

4.Implementasi Data Dokter

Gambar 5.26 Form Data Dokter


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

5.Implementasi Data Petugas

Gambar 5.27 Form Data Petugas

134
135

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

5. Form Data Surat Rujukan Pasien

Gambar 5.29 Form Data Surat Rujukan Pasien


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

135
136

7.Tampilan Surat Rujukan

136
137

8.Laporan Pasien Per-Hari

Gambar 5.30 Form Laporan Pasien Per-Hari


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

9.Form Laporan Pasien Per-Bulan

Gambar 5.31 Form Laporan Rujukan Per-Bulan


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

137
138

10. Implementasi Laporan Rujukan Per-Tahun

Gambar 5.32 Form Laporan Rujukan Per-Tahun


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

11.Implementasi Laporam Rujukan Per-Dokter

Gambar 5.33 Form Laporan Rujukan Per-Dokter


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

138
139

12.Implementasi Laporan Pasien Per-Jenis

Gambar 5.34 Form Laporan Pasien Per-Jenis Asuransi


Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

13. Implementasi Laporan Pasien Per-Rumah Sakit


Gambar 5.34 Form Laporan Pasien Per-Jenis Asuransi

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

B. Spesifikasi Software

Dalam Perancangan, sistem informasi rujukan pasien membutuhkan

perangkat lunak sebagai pendukung untuk kebutuhan program. Adapun

139
140

spesifikasi perangkat lunak atau program software untuk membangun

sistem yang dirancang sebagai berikut:

1. Sistem Operasi : Windows 8 atau lebih

2. Bahasa Pemrograman : Microsoft Visual Basic 2010

3. Pembuatan Basis Data : Microsoft Acces 2010

C. Pengujian Sistem

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan

juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian

ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun

memiliki kualitas baik, yaitu mampu mempersentasikan kajian pokok dari

spesifikasi analisis, perancangan dari perangkat lunak itu sendiri.

1. Rancangan Pengujian

Pengujian perangkat lunak menggunkan metode pengujian black box.

Pengujian black box adalah aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini

digunakan untuk mengetahui apakah peragkat lunak berfungsi dengan

benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan uji data

yang disarankan pada spesifikasi peragkat lunak. Pengujian black box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

a. Kesalahan Interface

b. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

c. Kesalahan Kinerja

140
141

d. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

e. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Rancangan Pengujian

Pengujian sistem informasi kelengkapan pencatatan berkas rekam

medis ini menggunakan data uji berupa data input dari pengguna yang

telah dibuat. Berikut adalah rencana pengujian sistem informasi yang

telah dibangun.

Tabel 5.11 Pengujian Sistem

Item Pengujian Deskripasi Jenis Pengujian


Login Melakukan Login ke dalam sistem Black Box
Form Pasien Menambah Data Pasien Black Box
Form Dokter Menambah Data Dokter Black Box
Form Rujukan Menambah Data Rujukan Black Box
Form Laporan Menambah Data Laporan Black Box
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.12 Pengujian Form Login

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal Sebagai Admin)


Data Masukan Kode Petugas = ADM01

Password= admin
Yang diharapkan Log in berhasil, menu strip sistem aktif
Pengamatan Log in berhasil, masuk ke form selanjutnya
Kesimpulan [X] Diterima

[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Data Login Yang dinputkan salah
Yang diharapkan Data Login yang diinputkan salah dan menampilkan

kesalahan pada dialog


Pengamatan User tidak dapat melakukan log in apabila data yang

diinputkan tidak sama dengan data yang ada di database


Kesimpulan [X] Diterima

141
142

[ ] Ditolak
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.13 Pengujian Form Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


Data Masukan Input data pasien seperti No. RM yang otomatis,

Nama Pasien dan lain-lain


Yang Diharapkan Data Pasien berhasil diinputkan ke database
Pengamatan Data Pasien berhasil diinputkan kedalam database
Kesimpulan [x] Diterima

[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Nama Pasien Kosong
Yang Diharapkan Menampilkan Pesan Kesalahan berupa papan dialog

“Data Pasien Belum Lengkap”


Pengamatan a. Pesan Dialog muncul sesuai dengan yang

diharapkan

b. Data Tidak Tersimpan di database


Kesimpulan [x] Diterima

[ ] Ditolak
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.14 Pengujian Form Dokter

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


Data Masukan Input identitas dokter, seperti Nama Dokter, spesialisasi,

dan lain-lain
Yang diharapkan Data dokter berhasil tersimpan kedalam database
Pengamatan a. ID Dokter dokter muncul otomatis

b. Data dokter berhasil disimpan ke dalam database

Kesimpulan [X] Diterima

142
143

[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Nama Dokter kosong
Yang diharapkan Menampilkan pesan “Data Dokter Belum Lengkap”
Pengamatan a. No identitas dokter muncul otomatis

b. Pesan diglog muncul sesuai dengan yang

diharapkan

c. Data tidak tersimpan di database


Kesimpulan [X] Diterima

[ ] Ditolak
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

Tabel 5.16 Pengujian Form Rujukan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


Data Masukan Input tanggal rujukan, poli tujuan, rumah sakit dan

lain-lainnya
Yang diharapkan Ketikan nama atau nomor rekam medis akan

muncul data nama pasien, nomor rekam medis,

jenis asuransi, nomor kartu, umur, jenis kelamin


Pengamatan a. Data pasien sudah terintegrasi dengan data

lainnya, sehingga ketika di masukkan nomor

rekam medis atau nama akan muncul data

pasien

b. Data tersimpan kedalam database


Kesimpulan [X] Diterima

[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Form isian dokter atau diagnosa kosong
Yang diharapkan Menampilkan pesan “Data Rujukan Belum

Lengkap”

143
144

Pengamatan a. Pesan dialog muncul sesuai dengan yang

diharapkan

b. Data tidak tersimpan di database


Kesimpulan [X] Diterima

[ ] Ditolak
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2020

144
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penelitian tentang sistem informasi rujukan

pasien di Klinik Pratma Prima Husada yang disajikan dalam bab-bab

sebelumnya penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

A. Untuk lebih memahami permasalahan yang dihadapi, penulis harus

memahami alur kerja atau prosedur kerja. Adapun prosedurnya saat

pasien sudah mendapatkan rekomendasi rujukan dari dokter lalu doker

akan membuatkan surat rujukan kemudian pasien dengan surat rujukan

memberikan surat rujukan ke bagain pendaftaran, kemudian data surat

rujukan dicatat dibuku besar rujukan pasien. Oleh karena itu, penulis

membuatkan perancangan sistem informasi yang telah terkomputeriasi.

B. Proses pencatatan sebuah data rujukan pasien lebih cepat dengan

menginputan data ke dalam sistem informasi rujukan pasien. Dan data

rujukan pasien tersimpan ke dalam database sehingga meminimalisir

hilangnya data yang telah dicatat.

C. Proses pencarian sebuah data tidak lagi menelusuri satu persatu data yang

dicatat dibuku besar sehingga tidak membutuhkan waktu lama namun

lebih cepat, lebih praktis dan lebih efisen hanya dengan mencarinya di

database sistem informasi rujukan pasien.

D. Proses pembuatan laporan tidak lagi harus menghitung satu-satu dengan

cara metode turus. Sistem informasi rujukan pasien akan memproses

145
146

laporan sehingga tidak memutuhkan waktu lama dan hasil

pengitungannya lebih akurat.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan dari kesimpulan-kesimpulan diatas, maka dapat

diambil beberapa saran-saran yang akan penulis sampaikan guna memperbaiki

sistem informasi rujukan pasien di Klinik Pratama Prima Husada diantanya

adalah sebagai berikut:

A. Agar lebih efektif dan efisien proses penginputan data surat rujukan yang

alahkah baik dapat dilakukan dengan komputerisasi dengan aplikasi

Microsoft Visual Basic 2010 yang telah penulis rancang.

B. Untuk penyimpanan laporan yang berkasnya rusaknya berkas, hilang,

dan kurang rapinya berkas, pihak Klinik disarankan agar lebih

memperhatikan tata cara penyimpanan berkas yang telah diolah menjadi

laporan penting.

C. Dibuatnya perancangan sistem informasi rujukan pasien untuk

mempermudah petugas dalam melakukan pelayanan dan sebagai sarana

peningkatan kualitas bagi Klinik Pratama Prima Husada.

146
DAFTAR PUSTAKA

A. DOKUMEN

1. PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam

Medis

2. PERMENKES RI No. 001 Tahun 2012 Tentang Rujukan Pasien

3. Heni Herdina 2018. Perancangan Sistem Informasi Rujukan Pasien

Menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 di Puskesmas Salam

Kota Bandung. Skripsi. Tidak diterbitkan. Politeknik Piksi

Ganesha: Bandung

B. BUKU ILMIAH

1. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. (2006), Pedoman

Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

2. Hatta, Gemala R. (2013), Pedoman Manajemen Informasi

Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan, UI-Press, Jakarta.

3. Rustiyanti, Ery (2009), Etika Perekam Medis Dan Informasi

Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

4. Darmawan, Fauzi (2015), Sistem Informasi Manajemen, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

5. Jatnika, Hendra (2013), Pengantar Sistem Basis Data, Penerbit Andi,

Yogyakarta

6. Ladjamuddin, Bin Albahra. (2005), Analisis dan Desain Sistem

Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.


148

7. Jogiyanto. (2015), Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha

Ilmu, Yogyakarta.

8. Notoadmodjo (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka

Ciptam Jakarta.

9. Rustiyanti, Ery (2009), Etika Perekam Medis dan Informasi

Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

10. Huffman, (1992), Medical Record Manajement, Phisyician Record

Company.

148
149

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Permohonan Praktek Kerja Lapangan

149
150

Lampiran 2: Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan

150
151

Lampiran 3: Lembar Balasan Persetujuan Praktek Kerja Lapangan

151
152

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Bimbingan Pembimbing 1

152
153

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Bimbingan Pembimbing 2

153
154

Lampiran 6 : Lembar Penilaian dan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan

154
155

155
156

Lampiran 6 : Lembar Penilaian dan Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan

156
157

Lampiran 7 : Lembar Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing

157
158

Lampiran 11: Wawancara

Selain melakukan pengamatan, penulis juga melakukan wawancara kepada Dokter


Penanggung jawab rujukan, petugas pembuat surat rujukan, dan keapada kepala rekam
medis untuk mendapatkan data yang relevan. Adapun pertanyaan – pertanyaan tersebut
diantaranya:

Narasumber 1 : Dr. Evi Novitasari

Jabatan : Dokter Penanggung Jawab

1. Apa yang dimaksud dengan rujukan?

Jawaban :

Rujukan adalah melimpahkan wewenang kepada yang lebih ahli, karena pasien
membutuhkan pelayanan lebih dan pelayanan itu ga ada di Klinik.

2. Mengapa pasien perlu di rujuk?


Jawaban:

Karna pelayanan di kita belum memadai untuk melayani kasus kasus tertentu.

3. Bagaimana alur yang pelayanan pasien yang akan di rujuk?

Jawaban:

a. Pasien mendaftar dan mendapat no antrian dan Menunggu dipanggil.

b. Pasien di Perika oleh Dokter Umum/Gigi.

c. Pasien di layani oleh petugas medis, setelah pelayanan sekiranya pasien perlu
penanganan lebih lanjut dan tidak bisa di layani di Klinik maka petugas
medis akan membuatkan surat rujukannya.

d. Surat rujukan terbagi enjadi dua yaitu rujukan pasien BPJS dan rujukan
pasien umum. Jika rujukan pasien BPJS sudah ada aplikasi PCare dan
tinggal print surat rujukannya. Sedangkan pasien umum ada form tersendiri
yang harus di tulis tangan oleh dokter.

e. Surat Rujukan dicetak dan diserahkan kepada pasien.

4. Ke rumah Sakit mana saja pasien bisa di rujuk?

158
159

Jawaban:

Jika Pasien umum mereka bebas memilih rumah sakit yang mereka akan tuju dan
dekat dengan tempat tinggal mereka . Tetapi jika pasien BPJS, Pasien memilih rumah
sakit rujukan sesuai dengan yang telah ditentukan di Apilkasi PRICARE.

5. Bagaimana jika keluarga pasien datang meminta rujukan sedangkan pasien


tidak di bawa?

Jawaban :

bisa memberikan surat rujukan tanpa kami tau kondisi pasien, jadi pasien harus tetap
kita layani. Jikalau memang kondisi pasien tidak memungkinkan untuk ke
puskesmas, kita buat janjian dengan keluarga untuk layat rawat ke rumah.

Narasumber 2 : Angga Syafiftra Amd,. Kes

Jabatan : Kepala Rekam Medis

1. Bagaimana proses pencatatan surat rujukan yang telah di keluarkan oleh


Klinik?

Jawaban:

Proses pencatatan pasien rujukan di buat laporan perharinya dengan Microsoft excel
kemudian dikirimkan kepada Dokter Penanggung jawab untuk di Evaluasi.

2. Bagaimana proses pembuatan laporan rujukan setiap bulannya?

Jawaban: Laporan bulanan di Input oleh Microsoft excel .


3. Apa saja yang menjadi penghambat proses pembuatan laporan/ surat rujukan?
Jawaban: Karena masih menggunakan Microsoft excel , petugas pelaporan akan lebih
lama membuat laporannnya karena sistemnya masih manual.
4. Apakah sudah ada sistem informasi rujukan eksternal di Klinik Pratma Prima
Husada?

Jawaban :

Jika dulu ada, Dirujuk kebidan jejaring ( kerjasama ) dengan klinik untuk pasien
konsultasi kandungan, tetapi sekarang sudah tidak kerjasama lagi jadi tidak ada.

5. Selama ini ada kah upaya untuk memperlancar pembuatan laporan?

159
160

Jawab: Belum ada upaya, karna memang dari dulu sudah seperti ini.

6. Apakah bapa/ibu setuju apabila dibuatkan sistem informasi rujukan


menggunakan sistem informasi? Yang akan memuat seluruh keperluan
laporan setiap bulannya.

Jawab :

Ya. Setuju
7. Apa yang diharapkan bapa/ibu untuk memperlancar pelayanan untuk pasien
rujukan?

Jawab:

Harapannya ingin ada suatu sistem yang mempermudah proses pembuatan surat
rujukan dan laporannya agar data / laporan yang disediakan bisa cepat dan akurat.

160
161

Lampiran 12 : Koding Program

Imports System.Data.OleDb
Public Class Database
Dim conString As String = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data
Source=D:\SKRIPSI\program\rujukann\rujukann\bin\Debug\dbrujukan.mdb"
Dim connection As OleDbConnection = New OleDbConnection()
Dim command As OleDbCommand = New OleDbCommand()
Dim adapter As OleDbDataAdapter
Dim reader As OleDbDataReader
Dim dt As DataTable = New DataTable()
Dim pesan As String
#Region "KONEKSI DATABASE"
Public Function koneksi()
If (connection.State = False) Then connection.ConnectionString = conString
connection.Open() End If
koneksi = connection
End Function
#End Region
#Region "LOGIN"
'Fungsi untuk mencari data user berdasarkan id'
Public Function cari_user(ByVal nama As String, ByVal password As
String)
Dim akses As String = "" Try
koneksi()
command.Connection = connection command.Parameters.AddWithValue("@nama",
nama) command.Parameters.AddWithValue("@password", password)
command.CommandText = "select * from datauser where username=
@nama and password= @password"
reader = command.ExecuteReader() If
reader.Read Then akses = reader("") End If
command.Parameters.Clear()
reader.Close() Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.ToString()) End Try
cari_user = akses
End Function
#End Region
End Class
Imports System.Data.Odbc
Public Class menuutama
Public akses = ""
Private Sub menu_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
If (akses.Equals("admin")) Then
PETUGASToolStripMenuItem.Available = True
DOKTERToolStripMenuItem.Available = True
PASIENToolStripMenuItem.Available = True
End If

End Sub

Private Sub EXITToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object,


ByVal e As System.EventArgs) Handles EXITToolStripMenuItem.Click
Me.Close()

161
162

Form1.Show()
Form1.txtuser.Clear()
Form1.txtpassword.Focus()

End Sub

Private Sub PETUGASToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
PETUGASToolStripMenuItem.Click petugas.ShowDialog()
End Sub

Private Sub DOKTERToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles DOKTERToolStripMenuItem.Click dokter.ShowDialog()
End Sub

Private Sub PASIENToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles PASIENToolStripMenuItem.Click pasien.ShowDialog()
End Sub

Private Sub RUJUKANPASIENToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
RUJUKANPASIENToolStripMenuItem.Click rujukan.ShowDialog()
End Sub

Private Sub PERHARIToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
PERHARIToolStripMenuItem.Click laporanperhari.Show()
End Sub

Private Sub PERBULANToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
PERBULANToolStripMenuItem.Click laporanperbulan.Show()
End Sub

Private Sub PERDOKTERToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
PERDOKTERToolStripMenuItem.Click laporanperdokter.Show()
End Sub

Private Sub PERToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles PERToolStripMenuItem.Click
laporanperjenis.Show()
End Sub

Private Sub PERRUMAHSAKITToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As


System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
PERRUMAHSAKITToolStripMenuItem.Click laporanperrumahsakit.Show()
End Sub
End Class
Imports System.Data.OleDb
Public Class pasien
Public koneksi As OleDb.OleDbConnection
Public cmd As OleDb.OleDbCommand

162
163

Public dtadapter As OleDb.OleDbDataAdapter


Public dtreader As OleDb.OleDbDataReader
Public ttable As New DataTable
Public database As New Database
Sub tampildata() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", "") cmd.CommandText
= "select * from tbpasien" cmd.Connection = koneksi
cmd.ExecuteNonQuery() dtadapter = New OleDbDataAdapter(cmd)
ttable.Clear() dtadapter.Fill(ttable) dgpasien.DataSource =
ttable
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub Sub bersih()
txtrm.Text = "" txtberobat.Text = ""
cmbjenis.Text = "" txtnomor.Text =
"" txtnama.Text = ""
cmbkelamin.Text = "" txtlahir.Text
= "" txtumur.Text = ""
txtalamat.Text = ""

End Sub
Sub hapus() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtrm.Text) cmd.CommandText = "delete
from tbpasien where no_rm = @no_rm"
cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terhapus", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub cari() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtrm.Text) cmd.CommandText = "select *
from tbpasien where no_rm = @no_rm" cmd.Connection = koneksi dtreader =
cmd.ExecuteReader If dtreader.Read Then txtrm.Text = dtreader("no_rm")
txtberobat.Text = dtreader("tgl_berobat") cmbjenis.Text = dtreader("jenis_Pendaftaran")
txtnomor.Text = dtreader("Nomor_Kartu") txtnama.Text = dtreader("Nama_Pasien")
cmbkelamin.Text = dtreader("Jenis_Kelamin") txtlahir.Text = dtreader("Tanggal_Lahir")
txtumur.Text = dtreader("Umur") txtalamat.Text = dtreader("Alamat")
Else
MsgBox("Data Tidak Ditemukan", vbOKOnly & vbInformation,
"Pesan")
End If
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub simpan() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtrm.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@tgl_berobat", txtberobat.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_Pendaftaran", cmbjenis.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Nomor_Kartu", txtnomor.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Nama_Pasien", txtnama.Text)

163
164

cmd.Parameters.AddWithValue("@Jenis_Kelamin", cmbkelamin.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Tanggal_Lahir", txtlahir.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Umur", txtumur.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Alamat", txtalamat.Text) cmd.CommandText = "insert into
tbpasien values(?,?,?,?,?,?,?,?,?)" cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Tersimpan", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub ubah() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtrm.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@tgl_berobat", txtberobat.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_Pendaftaran", cmbjenis.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Nomor_Kartu", txtnomor.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Nama_Pasien", txtnama.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Jenis_Kelamin", cmbkelamin.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Tanggal_Lahir", txtlahir.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Umur", txtumur.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@Alamat", txtalamat.Text) cmd.CommandText = "insert into
tbpasien values(?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?)"
cmd.CommandText = "update tbpasien set tgl_berobat=
?,jenis_Pendaftaran= ? ,Nomor_Kartu=
?,Nama_Pasien=?,Jenis_Kelamin=?,Tanggal_Lahir=?,Umur=?,Alamat=?, where no_rm
=?" cmd.Connection = koneksi
cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terubah", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try

End Sub

Private Sub Label6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles Label6.Click

End Sub

Private Sub Label7_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles Label7.Click

End Sub

Private Sub pasien_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles MyBase.Load
koneksi = database.koneksi() bersih()
tampildata()

End Sub

Private Sub btnsimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

164
165

System.EventArgs) Handles btnsimpan.Click


simpan() bersih() tampildata()
End Sub

Private Sub btnubah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnubah.Click
ubah() bersih() tampildata()
End Sub

Private Sub btntambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btntambah.Click
bersih()
End Sub

Private Sub btnhapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnhapus.Click
hapus() bersih() tampildata()
End Sub

Private Sub btncari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btncari.Click
cari()
End Sub

Private Sub btnkembali_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnkembali.Click
menuutama.Show()
Me.Hide()
End Sub
End Class
Imports System.Data.OleDb
Public Class petugas
Public sql As String
Public cmd As OleDb.OleDbCommand
Public koneksi As OleDbConnection
Public dtadapter As OleDb.OleDbDataAdapter
Public dtreader As OleDb.OleDbDataReader
Public ttable As New DataTable
Public database As New Database
#Region "FORM LOAD"
Private Sub petugas_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles MyBase.Load
koneksi = database.koneksi() lihat()
bersih()
End Sub
#End Region
#Region "FUNGSI"
Sub lihat() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.CommandText = "select * from tbuser order by ID asc" cmd.Connection =
koneksi cmd.ExecuteNonQuery() dtadapter = New OleDbDataAdapter(cmd)
ttable.Clear() dtadapter.Fill(ttable) dgpetugas.DataSource = ttable
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try

165
166

End Sub

Sub cari() Try


cmd = New OleDb.OleDbCommand() cmd.Parameters.AddWithValue("@ID",
txtid.Text) cmd.CommandText = "select * from tbuser where ID = @ID "
cmd.Connection = koneksi dtreader = cmd.ExecuteReader() If dtreader.Read
Then txtid.Text = dtreader(0) txtnama.Text = dtreader(1)
txtnip.Text = dtreader(2)
txtuser.Text = dtreader(3) txtpassword.Text = dtreader(4)
Else
MsgBox("Data Tidak Ditemukan", vbOKOnly & vbInformation,
"Pesan")
End If
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub

Sub simpan() Try


cmd = New OleDb.OleDbCommand() cmd.Parameters.AddWithValue("@ID",
txtid.Text) cmd.Parameters.AddWithValue("@nama", txtnama.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@nip", txtnip.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@username", txtuser.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@password", txtpassword.Text) cmd.CommandText =
"insert into tbuser values(@ID,@nama,@nip,@username,@password)" cmd.Connection =
koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Tersimpan", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub Sub bersih() txtid.Text =
"" txtnama.Text = "" txtnip.Text =
"" txtuser.Text = ""
txtpassword.Text = ""

End Sub
Sub hapus() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand() cmd.Parameters.AddWithValue("@ID",
txtid.Text) cmd.CommandText = "delete from tbuser where ID = @ID"
cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terhapus", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try

End Sub
Sub ubah() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
'cmd.Parameters.AddWithValue("@password", txtpassword.Text)'
cmd.Parameters.AddWithValue("@ID", txtid.Text) cmd.Parameters.AddWithValue("@nama",
txtnama.Text) cmd.Parameters.AddWithValue("@nip", txtnip.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@username", txtuser.Text) cmd.CommandText = ("update
tbuser set nama = @nama, nip = @nip, username = @username, password = @password where ID =
@ID",cn) cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terubah", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception

166
167

MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())


End Try
End Sub
#End Region

#Region "TOMBOL BUTTON"

Private Sub btnsimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnsimpan.Click
simpan() lihat() bersih()
End Sub
Private Sub btnubah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles btnubah.Click
ubah() lihat() bersih()
End Sub
Private Sub btntambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles btntambah.Click
bersih()
End Sub
Private Sub btnhapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles btnhapus.Click
hapus() lihat() bersih()
End Sub
Private Sub btncari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles btncari.Click
cari()
End Sub

Private Sub btnkembali_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnkembali.Click menuutama.Show()
Me.Hide()
End Sub
#End Region

End Class
Imports System.Data.OleDb
Public Class rujukan
Public koneksi As OleDb.OleDbConnection
Public cmd As OleDb.OleDbCommand
Public dtadapter As OleDb.OleDbDataAdapter
Public dtreader As OleDb.OleDbDataReader
Public ttable As New DataTable
Public database As New Database
Sub tampildata() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rujukan", "") cmd.CommandText =
"select * from tbrujukan" cmd.Connection = koneksi
cmd.ExecuteNonQuery() dtadapter = New OleDbDataAdapter(cmd)
ttable.Clear() dtadapter.Fill(ttable) dgrujukan.DataSource = ttable
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub Sub bersih() txtnorujukan.Text =
"" cmbrsrujukan.Text = ""
txttanggalrujukan.Text = "" cmbpoli.Text = ""

167
168

txtnorm.Text = "" txtnamapasien.Text = ""


cmbjenisasuransi.Text = ""
cmbjeniskelamin.Text = "" txtumur.Text = ""
txtdiagnosa.Text = "" cmbdokter.Text = ""

End Sub
Sub hapus() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rujukan", txtnorujukan.Text) cmd.CommandText
= "delete from tbrujukan where no_rujukan =
@no_rujukan"
cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terhapus", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub cari() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rujukan", txtnorujukan.Text) cmd.CommandText
= "select * from tbrujukan where no_rujukan =
@no_rujukan"
cmd.Connection = koneksi dtreader =
cmd.ExecuteReader If dtreader.Read Then
txtnorujukan.Text = dtreader("no_rujukan") cmbrsrujukan.Text =
dtreader("rs_rujukan") txttanggalrujukan.Text = dtreader("tanggal_rujukan")
cmbpoli.Text = dtreader("poli_rujukan") txtnorm.Text =
dtreader("no_rm") txtnamapasien.Text = dtreader("nama_pasien")
cmbjenisasuransi.Text = dtreader("jenis_asuransi") cmbjeniskelamin.Text =
dtreader("jenis_kelamin") txtumur.Text = dtreader("umur")
txtdiagnosa.Text = dtreader("diagnosa") cmbdokter.Text = dtreader("nama_dokter")
Else
MsgBox("Data Tidak Ditemukan", vbOKOnly & vbInformation,
"Pesan")
End If
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub simpan() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rujukan", txtnorujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@rs_rujukan", cmbrsrujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@tanggal_rujukan", txttanggalrujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@poli_rujukan", cmbpoli.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtnorm.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@nama_pasien", txtnamapasien.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_asuransi", cmbjenisasuransi.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_kelamin", cmbjeniskelamin.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@umur", txtumur.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@diagnosa", txtdiagnosa.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@nama_dokter", cmbdokter.Text) cmd.CommandText =
"insert into tbrujukan
values(@no_rujukan,@rs_rujukan,@tanggal_rujukan,@poli_rujukan,@no_rm,@nama_p
asien,@jenis_asuransi,@jenis_kelamin,@umur,@diagnosa,@nama_dokter)" cmd.Connection =
koneksi cmd.ExecuteNonQuery()

168
169

MsgBox("Data Tersimpan", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")


Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub
Sub ubah() Try
cmd = New OleDb.OleDbCommand()
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rujukan", txtnorujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@rs_rujukan", cmbrsrujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@tanggal_rujukan", txttanggalrujukan.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@poli_rujukan", cmbpoli.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@no_rm", txtnorm.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@nama_pasien", txtnamapasien.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_asuransi", cmbjenisasuransi.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@jenis_kelamin", cmbjeniskelamin.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@umur", txtumur.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@diagnosa", txtdiagnosa.Text)
cmd.Parameters.AddWithValue("@nama_dokter", cmbdokter.Text) cmd.CommandText =
"insert into tbrujukan values(?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?,?)"
cmd.CommandText = "update tbrujukan set rs_rujukan=
?,tanggal_rujukan= ? ,poli_rujukan=
?,no_rm=?,nama_pasien=?,jenis_asuransi=?,jenis_kelamin=?,umur=?,diagnosa=?,n ama_dokter=?,
where no_rujukan =?" cmd.Connection = koneksi cmd.ExecuteNonQuery()
MsgBox("Data Terubah", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
Catch ex As Exception
MsgBox("Error : " + ex.Message.ToString())
End Try
End Sub

Private Sub rujukan_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles MyBase.Load
koneksi = database.koneksi() bersih()
tampildata()
End Sub

Private Sub btntambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btntambah.Click
bersih()
End Sub

Private Sub btnubah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnubah.Click
ubah() tampildata() bersih()
End Sub

Private Sub btnhapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnhapus.Click
hapus() bersih() tampildata()
End Sub

Private Sub btnsimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnsimpan.Click
simpan() bersih() tampildata()
End Sub

169
170

Private Sub btncari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btncari.Click cari()
End Sub

Private Sub btnkembali_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnkembali.Click
menuutama.Show()
Me.Hide()
End Sub

Private Sub dgrujukan_CellContentClick(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.Windows.Forms.DataGridViewCellEventArgs) Handles dgrujukan.CellContentClick
txtnorujukan.Text = dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value cmbrsrujukan.Text =
dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value txttanggalrujukan.Text = dgrujukan.Item(0,
e.RowIndex).Value cmbpoli.Text = dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value txtnorm.Text =
dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value txtnamapasien.Text = dgrujukan.Item(0,
e.RowIndex).Value cmbjenisasuransi.Text = dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value
cmbjeniskelamin.Text = dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value txtumur.Text =
dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value txtdiagnosa.Text = dgrujukan.Item(0,
e.RowIndex).Value cmbdokter.Text = dgrujukan.Item(0, e.RowIndex).Value
End Sub

Private Sub Label7_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles Label7.Click

End Sub
End Class
Imports System.Data.OleDb
Public Class dokter
Public koneksi, sql As String
Public conn As OleDb.OleDbConnection
Public cmd As OleDb.OleDbCommand
Public dtadapter As OleDb.OleDbDataAdapter
Public dtreader As OleDb.OleDbDataReader
Public ttable As New DataTable Sub konek_db()
koneksi = ("Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data
Source=D:\SKRIPSI\program\rujukann\rujukann\bin\Debug\dbrujukan.mdb")
conn = New OleDb.OleDbConnection(koneksi)
End Sub Sub tampildata()
conn.Open()
sql = "select * from tbdokter"
dtadapter = New OleDb.OleDbDataAdapter(sql, conn) ttable.Clear()
dtadapter.Fill(ttable) dgdokter.DataSource = ttable
conn.Close() End Sub Sub
bersih() txtid.Text = ""
txtdokter.Text = "" cbkelamin.Text =
"" cbpoli.Text = ""
txttelepon.Text = "" txtalamat.Text =
""
End Sub Sub hapus()
conn.Open()
sql = "delete from tbdokter where id_dokter like'" & txtid.Text &
"'"
cmd = New OleDb.OleDbCommand(sql, conn)
cmd.ExecuteNonQuery() conn.Close()

170
171

MsgBox("Data Terhapus", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")

End Sub Sub cari()


conn.Open()
sql = "select * from tbdokter where id_dokter='" & txtid.Text & "'" cmd = New
OleDb.OleDbCommand(sql, conn) dtreader = cmd.ExecuteReader If dtreader.Read Then
txtid.Text = dtreader("id_dokter") txtdokter.Text =
dtreader("nama_dokter") cbkelamin.Text = dtreader("jenis_kelamin")
cbpoli.Text = dtreader("poli_bertugas") txttelepon.Text =
dtreader("no_telepon") txtalamat.Text = dtreader("alamat")
Else
MsgBox("Data Tidak Ditemukan", vbOKOnly & vbInformation,
"Pesan") End If
conn.Close() End Sub
Sub simpan()
conn.Open()
Dim a, b, c, d, e, f As String a = txtid.Text
b = txtdokter.Text c = cbkelamin.Text d=
cbpoli.Text e = txttelepon.Text f=
txtalamat.Text
sql = "insert into tbdokter values('" & a & "','" & b & "','" & c &
"','" & d & "','" & e & "','" & f & "')" cmd = New
OleDb.OleDbCommand(sql, conn) cmd.ExecuteNonQuery()
conn.Close()
MsgBox("Data Tersimpan", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan") End Sub Sub
ubah() conn.Open()
Dim a, b, c, d, e, f As String a = txtid.Text
b = txtdokter.Text c = cbkelamin.Text d=
cbpoli.Text e = txttelepon.Text f=
txtalamat.Text
sql = "update tbdokter set nama_dokter='" & b & "',jenis_kelamin='"
& c & "',poli_bertugas='" & d & "',no_telepon='" & e & "',alamat='" & f &
"',id_dokter='" & a & "'"
cmd = New OleDb.OleDbCommand(sql, conn)
cmd.ExecuteNonQuery() conn.Close()
MsgBox("Data Terubah", vbOKOnly & vbInformation, "Pesan")
End Sub

Private Sub dokter_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles MyBase.Load
konek_db() tampildata() bersih()
End Sub

Private Sub btnubah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnubah.Click ubah()
tampildata()
End Sub

Private Sub btntambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btntambah.Click
bersih()
End Sub

Private Sub btncari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btncari.Click
cari()

171
172

End Sub

Private Sub btnhapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnhapus.Click hapus()
tampildata() bersih()
End Sub

Private Sub btnsimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnsimpan.Click
simpan() tampildata() bersih()
End Sub

Private Sub btnkembali_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles btnkembali.Click menuutama.Show()
Me.Hide()

End Sub

Private Sub dgdokter_CellContentClick(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.Windows.Forms.DataGridViewCellEventArgs) Handles dgdokter.CellContentClick
txtid.Text = dgdokter.Item(0, e.RowIndex).Value txtdokter.Text =
dgdokter.Item(1, e.RowIndex).Value cbkelamin.Text = dgdokter.Item(2,
e.RowIndex).Value cbpoli.Text = dgdokter.Item(3, e.RowIndex).Value txttelepon
= dgdokter.Item(3, e.RowIndex).Value txtalamat.Text = dgdokter.Item(3,
e.RowIndex).Value
End Sub

Private Sub txtid_TextChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As


System.EventArgs) Handles txtid.TextChanged

End Sub
End Class

172
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 28 Mei 2000

dengan nama Rimba Mayza sebagai anak keempat dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Jaeni dan Ibu Eti Suhaeti

Supartini, beragama Islam, Pendidikan awal penulis dimulai

dari SDN 1 Cijaksa tamat Tahun 2011, SMPN 1 Cimanggu

tamat Tahun 2014, SMA Terpadu Darul’Amal tamat Tahun 2017 dan penulis

melanjutkan pendidikan Program Studi Manajemen Informatika Diploma IV

Konsentrasi Informatika Rekam Medis di Politeknik Piksi Ganesha Bandung

tahun 2017. Untuk melengkapi persyaratan kelulusan Program Diploma IV maka

penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Klinik Pratama Prima Husada

pada bulan Juni 2020 sampai Juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai