Anda di halaman 1dari 3

SP 1-KELUARGA: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN

KELUARGA SERTA MENJELASKAN CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA


SEKOLAH YANG NORMAL DAN MENYIMPANG

ORIENTASI
“Selamat pagi/siang/sore, Pak/Bu. Saya suster I dari puskesmas Meuraksa. Siapa nama
Bapak/Ibu? Biasanya dipanggil apa? Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apakah
Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam menghadapi perilaku D? Agar kemampuan D
semakin berkembang, kita akan mendiskusikan ciri khas perkembangan anak usia 6-12
tahun. Di mana kita akan bicara, Pak/Bu? Di ruangan ini? Baiklah, kita akan berdiskusi
selama kurang lebih 30 menit, Pak/Bu.”

KERJA
“Apakah Bapak/Ibu tahu bagaimana perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal? Mari
kita baca leaflet ini. Di situ tertulis ciri khas perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal
dan menyimpang. Anak usia 6-12 tahun diharapkan mempunyai kemampuan bergaul dengan
teman sebaya, tidak bergantung lagi pada orang tua, menghasilkan sesuatu/karya sesuai
dengan kemampuannya, baik prestasi di sekolah maupun di masyarakat, seperti membuat
sendiri benda – benda. Apakah D mempunyai kemampuan seperti yang tertulis di leaflet itu?
Sebagian besar sudah? Bagus. Bapak/Ibu tinggal memotivasinya supaya kemampuan lain
dapat tercapai. Jika anak tidak dapat menunjukkan hasil karyanya, ia dapat mengalami
rendah diri karena merasa tidak dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Apakah ada hal –
hal yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?”

TERMINASI
“Kita sudah selesai berdiskusi. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita bicara? Apakah
Bapak/Ibu masih ingat ciri perkembangan anak usia 6-12 tahun? Apa saja? Betul sekali,
Pak/Bu. Bapak/Ibu sudah ingat ciri – cirinya sehingga Bapak/Ibu dapat membandingkannya
dengan perkembangan D. Nanti Bapak/Ibu lihat perilaku mana yang tidak ada pada D dan
jika menyimpang, kita akan diskusikan bersama – sama pada pertemuan berikutnya. Saya
akan ke sini lagi minggu depan untuk mendiskusikan cara yang akan Bapak/Ibu lakukan.
Sampai jumpa.”
SP 1-KELUARGA: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN
KELUARGA, MENJELASKAN CIRI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
REMAJA YANG NORMAL DAN MENYIMPANG, MENDEMONSTRASIKAN
DAN MELATIH CARA MENCAPAI PERKEMBANGAN REMAJA YANG
NORMAL, DAN MENYUSUN RENCANA TINDAKAN UNTUK MENCAPAI
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA YANG NORMAL

ORIENTASI
“Selamat pagi/siang/sore. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Sesuai dengan perjanjian
kita minggu lalu, hari ini saya datang untuk mendiskusikan tentang perkembangan
psikososial remaja dan cara mencapainya agar perkembangan E lebih optimal. Di mana kita
akan bicara, Pak/Bu? Di teras ini saja? Baiklah, kita akan berbicara selama kurang lebih 30
menit ya. Saya telah bicara dengan E.”

KERJA
“Tadi saya dan E sudah bicara tentang perkembangan psikososial remaja dan cara
mencapainya agar perkembangan E lebih optimal. Baiklah, kita diskusikan bersama. Saya
bawa leaflet. Mari kita sama – sama membacanya.”
“Baiklah, saya jelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapai identitas atau
mengenal jati diri, seperti kelebihan, kekurangan, tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah,
kelompok, dan lingkungan terdekat. Jika remaja tidak dapat mencapai tugas tersebut, remaja
akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Apakah
Bapak/Ibu sudah memahaminya? Ada yang ingin Bapak/Ibu tanyakan atau diskusikan lebih
lanjut?”
“Pak/Bu, saya akan jelaskan cara yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk memfasilitasi
perkembangan E yaitu fasilitas remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya, anjurkan
remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuatnya nyaman mencurahkan perasaan,
perhatian, dan kekhawatiran, anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai
kegiatan positif (olahraga, seni, bela diri, pramuka, pengajian), berperan sebagai teman
curhat bagi remaja dan sebagai contoh peran bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial
yang baik, berikan lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas bersama
kelompoknya.”
“Menurut Bapak/Ibu, apa yang sudah E lakukan selama ini untuk keluarga dan prestasi di
sekolah? Coba ungkapkan pada E. Mari kita panggil E dan sampaikan kepadanya mengenai
hal yang Bapak/Ibu bangga padanya.” (Percakapan orang tua dengan E tentang hal yang
dibanggakan.) “Sekarang E tahu apa yang dibanggakan dan diharapkan orang tua.
Bagaimana perasaan E?”
“Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana membantu E mengenali dirinya. Bapak/Ibu dapat
meneruskan dengan memfasilitasi kegiatan lainnya supaya E lebih merasa percaya diri.
Selain itu, Bapak/Ibu juga harus berperan sebagai contoh dalam berinteraksi d an
memfasilitasi lingkungan yang nyaman bagi E untuk dapat beraktivitas dengan teman –
temannya. Apakah menurut Bapak/Ibu/E, hal ini dapat dilakukan? Bagaimana Pak/Bu, ada
yang ingin ditanyakan lagi?”

TERMINASI
“Nah, Pak/Bu dan E. Kita sudah selesai mendiskusikan ciri perkembangan psikososial
remaja dan cara untuk mencapainya, baik yang harus dilakukan Bapak/Ibu maupun E.
Bapak/Ibu dan E dapat meneruskan kegiatan lainnya untuk E. Minggu depan, saya akan
datang lagi untuk mendiskusikan rencana kegiatan lain yang dapat dilakukan E dan keluarga.
Apakah masih ada hal lain yang ingin Bapak/Ibu dan E ketahui? Sudah cukup? Saya pamit
dulu, Pak/Bu, E. Sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai