Aief ;
YUIOHBH,].@ep
BON.40894074947<
H.@ABLO]O @IOEB
An.R berumur 13 tahun, anak ke lima dari delapan bersaudara An.R sekarang
bersekolah di SMP N 10 kotabumi. Pada saat pengkajian An.R tampak pemalu
dengan orang yang baru dikenalnya. Seiring berjalannya waktu An.R mulai
kooperatif berbicara dengan perawat.
Orang tua remaja mengatakan An.R tidak pernah dirawat dirumah sakit. An.R juga
tidak pernah melakukan kenakalan remaja yang memberikan dampak buruk pada
remaja.
Pola asuh dalam keluarga adalah demokratis. Pengambil keputusan
tertinggi adalah kepala keluarga. An.R mengatakan pengambilan keputusan dalam
keluarga dengan cara musyawarah. Keputusan diambil dengan cara kesepakatan
oleh semua anggota keluarga. Pola komunikasi yang dilakukan
adalah pola komunikasi dua arah. Keluarga mengatakan tidak ada yang menjadikan
stressor jangka pendek dalam keluarga. Ny. A mengatakan yang menjadi stressor
j a ng k a p j an g k e lu a r g a a d l h ba g im a
b e r k em ban g d en g a n b a i k t an pa m e lak ukan
k d ua a n k n y a pa t t u m b u h d a n
p en y i m p an g a n dan b a g a im a n a k e dua anaknya bisa
mendapatkan pendidikan yang baik kedepannya. Terhadap stress jangka pendek,
keluarga mengusahakan agar tidak muncul stressor penyebab masalah. Sedangkan
terhadap stress jangka panjang keluarga Tn.R mengupayakan dengan bekerja keras
agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya, dan keluarga
berusaha memberikan pola asuh yang baik agar perkembangan anaknya tidak
menyimpang..Ibu an.R berharap agar petugas kesehatan memberikan informasi
mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada anaknya.An.Rmemiliki
penampilan yang rapi. An.R berpakaian dan berdandan sesuai dengan umurnya.
An.R menggunakan pakaian sehari hari dirumah. An.R berbicara dengan jelas dan
mudah dipahami. Remaja kooperatif dengan perawat.
Pembicaraan terfokus dengan topik yang sedang dibicarakan dan tidak mudah
melompat lompat pada pembicaraan lainnya. Selama pembicaraan tidak ada gerakan
gerakan yang berlebihan. remajatidak ada menunjukkan perasaan sedih, ketakutan,
khawatir maupun puyus asa. An.R tampak normal dan ceria seperti remaja sehat
lainnya.Pada saat dilakukan pengkajian remaja dalam keadaan sadar. Remaja tidak
mengalami disorientasi waktu, tempat maupun orang. Remaja dapat mengingat
kejadian yang telah berlalu. Tidak ada gangguan memori jangka panjang, jangka
pendek maupun daya ingat saat ini. remajadapat berfokus dan berkonsentrasi
dengan baik. Remaja dapat menyelesaikan hitungan sederhana yang diberikan oleh
perawat.remajamengatakan menghormati norma dan nilai nilai yang ada
dimasyarakat. Remaja bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua,
D. LOHGBA]H @EZETHWH\HB
M. \UKUHB
2. Remaja mau untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman
mencurahkan perasaan, perhatian dan kekhawatiran
C. INTERVENSI
E. FH]OI ONZIENEB\H]O
Pada pertemuan pertama tanggal 6 juni 2020 jam 08.00 WIB implementasi yang
dilakukan adalah membina hubungan saling percaya dengan keluarga dan
remaja hal ini dilakukan pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dan
meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan psikososial remaja
yang normal. Tindakan yang dilakukan diantaranya adalah mengevaluasi
pengetahuan remaja tentang ciri perkembangan remaja yang normal dan
menyimpang dan memberikan pendidikan kesehatan tentang ciri ciri
perkembangan psikososial normal pada remaja dan perkembangan psikososial
yang menyimpang pada remaja.
Pada jam 16.00 WIB mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang cara apa yang
telah dilakukan keluarga dalam menfasilitasi perkembangan remaja, serta
memberikan pendidikan kesehatan dan menjelaskan cara apa yang dapat
dilakukan keluarga untuk menfasilitasi perkembangan remaja yang normal
mengcaepvailupaesrikpemnbgaentaghaunaynakneglunaorgma atle.nBtaenrgdacsar
akamnehnafasislilimtapsliermemenatjasui nytaunkg dilakukan didapatkan An.R
sudah memahami ciri perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
pada remaja. An.R sudah memahami cara mencapai perkembangan yang normal
pada remaja, dan remaja juga sudah dapat membuat rencana kegiatan dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.Selanjutnya
evaluasi pada keluarga untuk melihat sejauh mana keluarga memahami dan
melihat kemampuan keluarga dalam melihat kemampuannya merawat anak
dengan usia remaja. Berdasarkan hasil implementasi didapatkan hasil keluarga
mengetahui ciri perkembangan psikososial yang normal dan menyi mpang pada
remaja, keluarga memahami cara menfasilitasi remaja untuk mencapai
perkembangan yang normal.
Berdasarkan evaluasi yag dilakukan pada keluarga dan An.R, keluarga mampu
memahami tentang cara memfasilitasi perkembangan remaja. Keluarga dapat
melakukan stimulasi perkembangan fisik secara mandiri baik dari aspek motorik
kasar yaitu keluarga dapat menstimulasi An.R