Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


DI POSYANDU MELATI,BR.MUNGSENGAN,DESA CATUR
TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk
memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan
anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi
saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakatPelayanan
kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh yang
meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada
semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari
pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.

II. Latar Belakang

Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.
Stunting sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi
yaitu status gizi yang kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan
gizi akibat jumlah makro dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi
anak pendek sangat tinggi yang mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai proporsi
masalah kesehatan menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Proporsi anak
pendek pada penduduk miskin sebesar 40% sedangkan penduduk kaya sebesar 33%.
Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari
kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan
gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting pada anak-
anak mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu beresiko
lebih besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.

Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah yang
bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan
maksimal disertai kemampuan emosioal, social dan fisik yang siap untuk belajar serta
berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Dalam pencegahan dan penurunan stunting
dilakukan Upaya membentuk sebuah inovasi yang dimana akan dapat menurunkan angka
stunting dan juga gizi kurang di posyandu melati. Inovasi tersebut kami sebut dengan
“ANTING GEMBULITA MAHALOKA”ATAU Atasi Stunting Dengan Gerakan Kader
Melatih Ibu Balita Membuat PMT Dari Bahan Lokal.

Tujuan
1. Tujuan umum
Menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan stunting

Tujuan khusus

a. Mengetahui jenis masakan apa saja yang diberikan ibu balita kepada anaknya

b. Melakukan pencegahan dan penurunan stunting melalui dilatihnya ibu balita


membuat PMT dari bahan local.

c. Memanfaatkan bahan local menjadi makanan yang enak dan kaya akan gizi

III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan Inovasi ‘ANTING GEMBULITA MAHALOKA “
Kegiatan Pokok
 Kader Melatih para ibu2 balita untuk membuat PMT yang enak dari bahan
local.
1. Rincian Kegiatan
 Melatih ibu2 balita memilih bahan local yang kaya kandungan gizi
 Melatih ibu2 balita mengolah bahan local
 Melatih ibu2 balita menyimpan bahan local yang sudah diolah menjadi pmt
agar awet
 Melatih ibu2 balita berkreasi dalam membuat PMT yang menarik ,agar anak
yang tidak suka sayur ,

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Inovasi ini adalah semata-mata Upaya Pencegahan Dan Penurunan Stunting
yang dilaksanakan untuk memberikan perhatian kepada ibu2 balita yang dimana
anaknya mengalami masalah gizi.
Pelaksanakan Inovasi, meliputi:
1. Melakukan pelatihan oleh kader untuk ibu balita yang memiliki anak dengan
masalah gizi
2.Membuat laporan dari hasil pelatihan
V. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu2 Balita yang memiliki anak bermasalah dengan
Kesehatan

5
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Inovasi “ANTING GENBULITA MAHALOKA “


yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan masak memasak oleh kader kepada ibu2 balita dilakukan secara Bersama-
sama di balai banjar.
Dilaksanakan setelah selesai Posyandu Balita
2. Kader melakukan Demo memasak ,yang akan diikuti oleh ibu2 balita
Dilaksanakan setelah selesai Posyandu Balita
3. Kader melatih ibu2 balita membuat berbagai macam menu simple smpai ke menu
utama.
Dilaksanakan setelah selesai Posyandu Balita.
Semua kegiatan tersebut dilaksanakan 1 bulan sekali,kemudian kader juga sesekali
kunjungan rumah untuk melihat apakah ibu2 balita sudah melaksanakan apa yang
diajarkan saat pelatihan.

VI. Evalusai Kegiatan


Evaluasi kegiatan dilakukan melalui kunjungan rumah kemudian hasilnya akan
disampaikan oleh kader ke kadus kemudian,kadus ke kepala desa.

Mengetahui, Catur, 2023


Kepala Desa Catur Pelaksana Kegiatan,

Anda mungkin juga menyukai