Anda di halaman 1dari 19

17/05/2022

Lecture Note - Bahan Bakar Nuklir

In-core fuel management


Manajemen Bahan Bakar dalam teras reaktor

Dr. Dian Fitriyani

Jurusan Fisika
Fakultas MIPA UNAND

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas

In-Core fuel management

◼ Istilah in-core fuel management meliputi aktivitas-


aktivitas berikut:
Studi tentang persyaratan dan desain bahan bakar yang diperlukan
dalam siklus bahan bakar

Pertimbangan-pertimbangan operasional yang berubungan


dengan perfoma BBN dalam teras reaktor

Syarat-syarat kontrol dan reaktifitas reaktor

Analisis pembangkitan daya dalam teras reaktor

Pola pengisian bahan bakar dalam teras (core refueling pattern)

Aktifitas refueling

1
17/05/2022

Tujuan In-Core fuel management

◼ Tujuan utama pengelolaan bahan bakar nuklir (in-core


fuel management)
➢ Meminimalisasi biaya bahan bakar yang akan berdampak
pada minimnya biaya produksi listrik tanpa mengganggu
operasional reaktor dan keselamatan

◼ In-core management sangat erat kaitannya dengan


Analisis Desain Reaktor

◼ Dalam in-core management terdapat dua jenis batasan


(constrain) yang harus dipenuhi,
1. Batasan-batasan operasional
2. Batasan-batasan keamanan

In-Core fuel management constrain

◼ Batasan operasional
➢ Refueling harus dijadwalkan untuk periode sepanjang
mungkin
➢ Reaktifitas bahan bakar harus cukup untuk
memenuhi target burnup (pembakaran)
➢ Teras harus memiliki kontrol reaktivitas yang
memadai
➢ Pengurangan fluks neutron cepat pada pressure
vessel (untuk PWR)

2
17/05/2022

In-Core fuel management constrain

◼ Batasan-batasan keamanan
Dinyatakan dalam parameter-parameter tertentu dengan
nilai yang tidak boleh dilanggar, seperti:
➢ Rasio daya puncak terhadap daya rata-rata (peak to
average ratio), ppf
➢ Temperatur maksimum dalam elemen-elemen teras
➢ Deviation from nucleate boiling ratio, DNBR
➢ Reaktivitas teras
➢ Koefisien reaktifitas temperatur

Analisis Desain Reaktor

Analisis Desain Reaktor, meliputi:


◼ Aspek Neutronik
◼ Aspek Termalhidrolik
◼ Aspek keselamatan

3
17/05/2022

Analisis Desain Reaktor

Analisis Neutronik, meliputi:


◼ Analisis kesetimbangan neutron, yaitu laju neutron yang
diproduksi dan neutron yang keluar dari sistem
◼ Analisis kekritisan reaktor (faktor multiplikasi neutron)
◼ Analisis distribusi fluks neutron dan pembangkitan daya
◼ Analisis penyusutan bahan bakar (fuel depletion)
◼ Analisis kontrol (pengendalian jumlah neutron)
◼ dan lain-lain

Analisis Desain Reaktor

Analisis Termalhidrolik, meliputi:


◼ Distribusi temperatur (arah radial dan aksial)
◼ Penurunan tekanan (pressure drop)
◼ Perhitungan daya pompa
◼ Analisis sirkulasi alamiah
◼ dan lain-lain

4
17/05/2022

Analisis Desain Reaktor

Analisis Keselamatan, meliputi:


◼ Kontrol reaktifitas
◼ Pemindahan panas
◼ Penahan radioaktifitas agar tidak lepas ke lingkungan
◼ Kontrol reaksi kimia
◼ Dan lain-lain

Analisis Penyusutan Bahan Bakar


▪ Persyaratan utama operasional reaktor adalah bahwa teras
reaktor harus berisi bahan fisil (ex. 235U, 239Pu) yang cukup
agar terus menerus terjadi reaksi fisi berantai

▪ Komposisi bahan bakar berubah selama pembakaran (iradiasi)


➢ Bahan fisil berkurang karena berfisi
➢ Bahan fertil berkurang karena dikonversi menjadi bahan
fisil
➢ Isotop-isotop baru muncul sebagai isotop hasil fisi (fission
product, FP)
▪ Isotop-isotop FP (fission product) semakin lama semakin
banyak, hal ini akan berakibat pada penurunan jumlah reaksi
berantai karena mempunyai sifat menyerap neutron.

5
17/05/2022

Analisis Deplesi Bahan Bakar

◼ Untuk mencegah penurunan intensitas reaksi berantai


dibutuhkan penggantian bahan bakar (refueling). Proses
penggantian dilakukan dengan mengeluarkan bahan bakar lama
kemudian diganti dengan bahan bakar baru (fresh fuel).

◼ Bahan bakar yang telah dikeluarkan dari dalam reaktor disebut


bahan bakar bekas (spent fuel).

◼ Penggantian bahan bakar reaktor biasanya dilakukan secara


periodik dalam waktu tertentu, yang disebut Interval Refueling

◼ Perhitungan perubahan komposisi bahan bakar dan isotop-isotop


lainnya dibahas dalam Analisis Burn-up

Siklus BBN dalam Reaktor


◼ Siklus bahan bakar pada LWR (Pu recycle)

6
17/05/2022

Siklus BBN dalam Reaktor


◼ Siklus bahan bakar pada HTGR

Siklus BBN dalam Reaktor


◼ Siklus bahan bakar pada LMFBR

7
17/05/2022

Pola Pengisian BBN dalam teras


◼ Pola pengisian bahan bakar dalam teras sangat bergantung
dari jenis reaktor dan jenis bahan bakar yang digunakan

◼ Pola pengisian dengan konfigurasi bahan bakar di teras akan


mempengaruhi parameter neutronik maupun termalhidrolik

◼ Sebagai contoh pada reaktor cepat:

▪ Bagian bahan bahan bakar yang berisi bahan fertil (uranium


alam) dapat ditempatkan pada teras secara homogen
ataupun heterogen – disebut bagian blanket

▪ Bahan bakar dengan homogen dibedakan dengan outer


blanket dan inner blanket

Konfigurasi BBN pada LMFBR


PLAN VIEW
FUEL
FUEL

PRIMARY
CONTROL

SHUTDOWN
CONTROL INTERNAL
RADIAL SHIELD BLANKETS

AXIAL BLANKET
SIDE VIEW

(a) Homogeneous Core (b) Heterogeneous Core

8
17/05/2022

Konfigurasi BBN pada LMFBR

External blanket
internal blanket
◼ Pola/konfigurasi BBN dalam Fast Reactor mempengaruhi
pembangkitan neutron dan reaksi fisi pada masing-masing
bagian teras
◼ Pada reaktor converter, konfigurasi BBN berpengaruh
terhadap besarnya konversi bahan fertil menjadi bahan fisil

Perubahan selama pembakaran BBN

◼ Iradiasi bahan bakar menyebabkan


▪ Atom-atom fisil berganti menjadi dua atom produk fisi
▪ Neutron dihasilkan

◼ Produk fisi dan neutron sangat energetic, sehingga


▪ Tumbukan dengan atom lain menyebabkan kerusakan pada
bahan-bahan
▪ Kerusakan diukur dalam dpa (displacements per atom)
▪ Beberapa kerusakan dapat teratasi secara mandiri melalui
self-annealing

9
17/05/2022

Perubahan selama pembakaran BBN


bertekanan
Gas bertekanan
pipa cladding
pada pipa cladding
Inti-inti berat hasil fisi (inti
Gelembung gas hasil fisi (Xe, fragment) ~100 MeV
Kr) menyebabkan mempengaruhi kerapatan
pembengkakan (swelling)
pada bahan bakar
Interaksi kimia fuel-clad Neutron menyebabkan
disebabkan bahan bakar dan kerusakan cladding
produk fisi
Gradien temperatur yang
Interaksi mekanik curam dapat menyebabkan
fuel-clad karena migrasi bahan secara kimia
swelling bahan
bakar
Produk fisi padat
menyebabkan swelling,
terjadi perubahan
komposisi
A very harsh enviroment for materials
◼ Sumber gambar: Mitch Mayer, Idaho National Laboratory, INL

Perubahan fuel selama pembakaran


Pada saat awal, elemen-
Gas bertekanan
elemen bahan
pada bakar sangat
pipa cladding
sederhana

Patahan dan retakan terjadi Gas hasil


pada fuel fisi
Setelah
pembakaran
menjadi
sangat
kompleks

Deformasi Korosi, regangan,


retakan pada cladding
◼ Sumber gambar: Mitch Mayer, Idaho National Laboratory, INL

10
17/05/2022

Evolusi struktur mikro pada LWR fuel

Evolusi struktur mikro pada oxide fuel

◼ Sumber gambar: banerjee, Bhaba Atomic Research Centre

11
17/05/2022

Distribusi temperatur pada fuel

✓ Temperatur tinggi
pada fuel
✓ Gradien temperatur
yang curam pada
sistem fuel - clad

◼ Sumber gambar: Rosa Yang, EPRI

Respon Fuel terhadap iradiasi


Awal siklus Setelah 1 siklus

◼ Sumber gambar: Rosa Yang, EPRI

12
17/05/2022

Interaksi fuel-clad

❑ Fuel-Cladding Mechanical
Interaction (FCMI)
• Fuel swelling dan/atau gap
pada cladding
• Tegangan meningkat pada
cladding

❑ Fuel-Cladding Chemical Interaction (FCCI)


• Dalam sekali kontak, fuel dan cladding dapat bereaksi secara kimia
• Reaksi-reaksi menghasilkan lapisan tipis yang rapuh pada dinding
cladding
• tegangan pada cladding meningkat

Interaksi fuel-clad

• Sumber: S. Banerjee, Bhaba Atomic Research Centre

13
17/05/2022

Gas hasil fisi


• Inti fragment (fission product)
• Dua atom menggantikan uranium (atau plutonium)
• 25% produk fisi berwujud gas (Kripton, Xenon)

• Fuel swelling
• Pembengkakan fuel disebabkan produk fisi
• Atom-atom gas bersatu membentuk gelembung, dan mempercepat
pembengkakan
• Pembengkakan cenderung mengurangi atau menutup gap

• Gas yang dilepaskan dari fisi


• Beberapa gas hasil fisi meninggalkan fuel
• Persentase gas yang keluar dari fuel
➢ <10% pada LWR fuel
➢ >50% pada bahan bakar reaktor cepat

Gas hasil fisi

❑ Gas dapat diukur untuk


mengurangi interaksi
mekanik antara fuel-clad

❑ Gas mengurangi gap


konduktifitas termal

14
17/05/2022

Analisis Burn-up

◼ Analisis susutan bahan bakar merupakan bagian dari


analisis burnup (analisis perubahan komposisi
isotopik)

◼ Analisis ini diperlukan untuk memonitor perubahan


komposisi bahan bakar yang sangat kompleks
• Tetapi perubahan tersebut berjalan relatif lambat (dalam
hitungan jam, hari atau bulan) bergantung pada jenis
isotopnya.
• Beberapa nuklida dengan waktu paruh yang singkat dapat
diabaikan dalam perhitungan burnup

Analisis Burn-up

◼ Perubahan komposisi bahan bakar berpengaruh


terhadap:

◼ Densitas atom untuk seluruh isotop bahan bakar


dinyatakan sebagai,
Fm
F  N
: Fraksi isotop
Nm = m m A  : Kerapatan massa isotop
Mm Mm : Massa relatif isotop
NA : Bil. Avogadro

15
17/05/2022

Analisis Burn-up

◼ Densitas atom bahan bakar dalam teras berubah


secara kontinyu melalui berbagai proses nuklir, seperti
a. Reaksi fisi, Reaksi ini akan mengurangi konsentrasi
isotop-isotop fisil seperti U233, U235 atau Pu239.
✓ dihasilkan pula beberapa jenis inti produksi fisi yang
bersifat radioaktif dan kemudian meluruh menjadi isotop
lain
b.Tangkapan neutron
c. Hamburan radioaktif
d.Proses peluruhan bahan bakar

Transmutasi Bahan Bakar

Rantai konversi 238U - 239Pu

16
17/05/2022

Persamaan Burnup
◼ Perubahan densitas bahan bakar dapat digambarkan sebagai
berikut,
B : densitas bahan bakar N
+n 
: konstanta peluruhan
: penampang lintang absorpsi a
A decay
+n : Penampang lintang capture 
C : fluks neutron 

◼ Secara matematis:

dN A    
= − A N A −   ag
A
g  N A + B N B +   Cgg  N C
dt  g   g 

Persamaan Burnup
dN A    
= − A N A −   ag
A
g  N A + B N B +   Cgg  N C
dt  g   g 

A NA hilang karena peluruhan radioaktif A

 
   ag g  N A
A

 g  hilang karena absorpsi neutron dari A

BNB masuk karena peluruhan dari B ke A

 
  cg g  N C masuk karena perpindahan dari C ke A
C

g  melalui tangkapan neutron

17
17/05/2022

Persamaan Burnup

Perubahan
isotop-isotop
plutonium
dalam teras
reaktor selama
burnup

Nilai Burnup
◼ Burn-up dari bahan bakar selama periode waktu T yang
dinyatakan dalam MWD/MTU dinyatakan sebagai,

T
◼ Capacitu factor (CF) didefinisikan sebagai  P (t )dt
CF = 0

PoT
P (t ) : Daya rata-rata reaktor
Po : Daya termal pada waktu t sepanjang periode T
MTU : Massa uranium dalam teras (ton)

18
17/05/2022

Nilai Burnup
◼ Burn-up bahan bakar juga seringkali dilaporkan dalam bentuk
prosentase atom, yaitu fraksi atom berat dalam bahan bakar
yang berfisi selama satu siklus
 N m σ fmt
B (atom %) = 100 m

 N m,0
m

N : Densitas isotop
f : Penampang lintang reaksi fisi
 : Fluks neutron

Sumber Referensi
◼ R. G. Cochran and N. Tsoulfanidis, “The Nuclear Fuel Cycle:
Analysis and Management”, ANS, 1999

◼ W. Marshall, “Nuclear Power Technology Vol. 2, Fuel Cycle”,


Clarendon Press Oxford, 1983

◼ J. J. Duederstadt and L.J. Hamilton, ‘Nuclear Reactor Analysis’,


John Wiley & Son, 1976

◼ Jurnal-jurnal terkait

19

Anda mungkin juga menyukai