January 2023
1. Abstrak
2. Dampak
3. Tinjauan Pustaka
4. Analisis
1. Temuan
2. Analisis Kemungkinan Penyebab
3. Investigasi
5. Langkah Perbaikan
1. Penggantian Sudu Turbin
2. Inspeksi Sistem Udara Pendingin Turbin
6. Kesimpulan dan Saran
Untuk memastikan performa dan keandalan salah satu komponen utama pembangkit dalam hal ini Gas
Turbine, dilakukan pemeliharaan secara berkala. Salah satu nya adalah Turbine Inspection.
Turbine Inspection dilakukan pada periode interval 24,000 jam operasi. Salah satu cakupan dari Turbine
Inspection adalah penggantian komponen stationary dan rotary. Salah satunya yaitu Turbine Blade.
Pada saat Turbine Inspection GT unit 1.2 pada tahun 2017, terdapat kerusakan pada Turbine Blade Row 1.
Berdasarkan hasil inspeksi di repair shop, 78 dari 96 buah Turbine Blade Row 1 dinyatakan scrap atau tidak
dapat diperbaiki.
Salah satu penyebab yang paling mungkin terjadi dari kerusakan tersebut disebabkan oleh penyumbatan
pada jalur pendingin Turbine Blade Row 1 oleh karat yang terakumulasi dari sistem Turbine Cooling Air.
Temuan ini menimbulkan kerugian yang signifikan baik kerugian dari sisi finansial maupun terhadap kinerja
pembangkit. Di sisi lain, pertumbuhan karat pada Turbine Cooling Air merupakan isu yang sering ditemukan
di setiap pemeliharaan berkala.
Dokumen studi kasus ini diambil untuk menjelaskan analisis kemungkinan penyebab, investigasi dan
langkah perbaikan, serta rekomendasi tindak pencegahan. Harapannya, dokumen studi kasus ini dapat
menambah pengetahuan dan tentunya dapat mencegah kejadian serupa agar tidak terulang kembali.
Total 47
Milyar
Sumber: pronia
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 4
3. Tinjauan Pustaka
Struktur Gas Turbine M701F
Turbine Blade
Sumber: ME-121735
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 5
3. Tinjauan Pustaka
Material Komponen Utama Gas Turbine
Untuk menurunkan temperatur metal
sebagian besar komponen utama turbin dilapisi
oleh Thermal Barrier Coating (TBC)
Sumber: GCH-110220
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 6
3. Tinjauan Pustaka
Sistem Pendingin pada Gas Turbine
Sumber: GCH-110220
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 7
3. Tinjauan Pustaka
Konsep Pemeliharaan Gas Turbine
Maximum reliability
Maintenance Turbine
categorized Inspection
Major Inspection
Sumber: GCH-110220
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 8
4. Analisis
4.1. Temuan
Visual inspection
pada Turbine Blade Row 1
saat periode Turbine Inspection
Sumber: MRGF-170029
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 10
4. Analisis
4.2. Analisis Kemungkinan Penyebab
Cooling air
Sumber: ME-171060
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 12
4. Analisis
4.3. Investigasi 2 dari 6 (Possibility of Inappropriate Design of Cooling Scheme)
Conclusion: not possible
Turbine Blade Row 1 yang sama sudah dioperasikan dalam jangka waktu yang panjang
di Muara Karang dan Tanjung Priok. Kerusakan serupa yang diakibatkan
oleh ketidaksesuaian design dari skema pendinginan tidak pernah dilaporkan terjadi.
Muara Karang TI GT 2.1 in 2016 Tanjung Priok TI GT 3.2 in 2016
Coating loss sudah ditemukan pada saat inspeksi sebelumnya (CI tahun 2017).
Berdasarkan hasil inspeksi, kondisi coating loss masih dalam nilai batasan yang dapat diterima.
Sehingga, coating loss bukan penyebab dari peningkatan temperatur metal Turbine Blade Row 1.
Previous inspection (CI GT 1.2 in 2016)
Coating loss
<< 30% of total area
Operation history:
7433 EOH, 7085 AOH, 6 starts, 1 trip
Sumber: ME-121154
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 14
4. Analisis
4.3. Investigasi 4 dari 6 (Possibility of Cooling Holes Clogging due to Rubbing)
Conclusion: not possible
Kemungkinan kecil foreign materials dari pembakaran masuk dan menyebabkan clogging
pada Turbine Blade. Ditambah, tidak ditemukan deposit di sekitar bagian kerusakan.
2. No flow trace
Cooling holes tersumbat oleh foreign material. Selain itu, terdapat butiran karat pada alur turbine.
Sehingga, diduga karat berasal dari jalur Turbine Cooling Air yang terletak di sisi upstream T1S.
Investigasi lebih lanjut pada jalur TCA diperlukan.
Inspection Shutdown
Startup Startup
Pada saat unit shutdown, karat dapat timbul akibat kondensasi. Elemen korosif di
udara seperti garam dapat mempercepat laju pembentukan karat. Sehingga dilakukan
blow-out udara pada saat GT startup pasca unit shutdown dan pemeliharaan.
Air terakumulasi pada level terendah sirkuit TCA dan mempercepat pembentukan
karat. Sehingga dilakukan drain TCA cooler dan TCA filter saat GT startup pasca unit
shutdown dan pemeliharaan hingga tidak ada air yang keluar.
Saat GT shutdown dalam periode yang lama, injeksi udara pada saluran udara
pendingin dilakukan untuk mencegah pembentukan karat. Udara yang digunakan
adalah udara instrument yang memiliki kelembapan di bawah 40%. Pada beberapa
unit pembangkit diinjeksikan nitergon.
Mitsubishi Power, Ltd. All Rights Reserved. 27
6. Kesimpulan dan Saran