http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
BPI, 2020 | 45
Buletin Profesi Insinyur 3(1) (2020) 045–050 ISSN 2654-5926
http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
compressor dan housing compressor), dan bagian retakan pada bagian sisi depan dan sisi samping. Bagian
exhaust (turbine dan housing turbine), dan shaft. dalam housing compressor juga terdapat goresan tipis
Pengujian kekerasan dilakukan untuk menentukan dan dalam.
kehomogenitasan bahan komponen. Metode uji
kekerasan yang digunakan adalah kekerasan Rockwell.
Pengujian kekerasan dilakukan di workshop Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Balikpapan. Pengujian
kekerasan dilakukan pada potongan melintang dari
bagian dekat retakan, dan jauh dari retakan, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 2.
Pengamatan struktur mikro juga dilakukan pada Retakan pada sisi samping blade dan goresan bagian
daerah retakan (Gambar 2) untuk menentukan apa dalam housing compressor (dekat blade) menunjukkan
penyebab terjadinya retakan tersebut. Pengamatan bahwa terjadi benturan antara blade compressor
struktur mikro menggunakan kamera metalurgi dengan housing. Benturan dapat terjadi karena jarak
Laboratorium Bahan D3 Teknik Mesin UGM Yogyakarta. spelling yang tidak standar. Jarak spelling menjadi tidak
standar karena terjadi keausan pada shaft turbocharge.
Terdapat pelumasan pada bagian shaft yang berguna
Hasil Kerja untuk mencegah keausan terhadap bagian yang saling
Pengamatan Visual bergesekan, pembersih dan pendingin komponen (ASM
Pengamatan visual komponen turbocharge meliputi Handbook, 1992).
bagian intake maupun exhaust, seperti ditunjukkan Gambar 5 menunjukkan kondisi shaft turbocharge.
dalam Gambar 3. Bentuk detail kerusakan bagian intake Terlihat bahwa adanya penghitaman atau deposit
turbocharge ditunjukkan dalam Gambar 4. Terlihat (pelekatan kotoran) di bagian shaft. Deposit ini dapat
bahwa pada bagian blade compressor baik tampak atas terbentuk karena tidak adanya aliran pelumasan. Telah
(a), maupun tampak samping (b) terdapat retakan- terjadi kebuntuan pada saluran pelumasan shaft
turbocharge. Tidak adanya pelumasan menyebabkan
BPI, 2020 | 46
Buletin Profesi Insinyur 3(1) (2020) 045–050 ISSN 2654-5926
http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
BPI, 2020 | 47
Buletin Profesi Insinyur 3(1) (2020) 045–050 ISSN 2654-5926
http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
Gambar 10. Retakan akibat oksidasi (a) 30x; (b) 60x (ASM Handbook, 2002)
BPI, 2020 | 48
Buletin Profesi Insinyur 3(1) (2020) 045–050 ISSN 2654-5926
http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
Hal ini juga bersesuai dengan pola rambatan retak Pembakaran yang terjadi di bagian exhaust (housing
yang berupa retakan intergranular. Thermal fatigue turbine) menyebabkan exhaust mengalami kenaikan
dapat menyebabkan terjadinya retakan intergranular. temperatur di atas standar. Hal inilah yang
Pengaruh kombinasi lingkungan kerja yakni adanya menyebabkan housing turbine mengalami oksidasi
kenaikan temperatur kerja di atas standar (akibat temperatur tinggi) sehingga mudah mengalami
menyebabkan ikatan butiran mengalami pelemahan retakan ketika ada getaran (efek ledakan pembakaran).
akibat tersisipi atom oksigen (ASM Handbook, 2002). Selain itu, akibat temperatur kerja yang tinggi juga
menyebabkan blade turbine mengalami tekukan.
Pengujian Kekerasan
Berdasarkan hasil pengujian kekerasan dari beberapa Kesimpulan
titik di bagian housing turbine didapatkan angka Kerusakan intake turbocharge (blade dan bagian dalam
kekerasan yang sama dan identik. Angka kekerasan housing compressor) disebabkan karena keausan shaft
housing turbine adalah berkisar 7,3 HRC. Angka turbocharge. Keausan shaft turbocharge dikarenakan
kekerasan yang sama dan identik untuk di beberapa tidak adanya pelumasan, yang akhirnya berdampak
bagian komponen menunjukkan bahwa komponen, terhadap play rotor diatas standar. Selain itu, kerusakan
khususnya unsur penyusun adalah homogen (ASM intake turbocharge juga disebabkan masuknya partikel
Handbook, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa keras bersama aliran udara.
komponen housing turbocharge yang mengalami Kerusakan yang terjadi pada intake turbocharge
kegagalan tidak memiliki cacat produksi. tersebut berdampak terhadap retaknya housing
turbine, dan blade turbine. Kerusakan komponen bagian
exhaust turbocharge disebabkan kenaikan temperatur
kerja diatas standar. Sesuai dengan hasil pengamatan
mikro bahwa disepanjang retakan terdapat oksidasi
akibat temperatur tinggi. Efek kenaikan temperatur
kerja menyebabkan ikatan butiran logam mudah
tersisipi atom oksigen sehingga ikatan logam menjadi
melemah. Ikatan butiran yang lemah akan mudah
mengalami retakan jika ada getaran (efek ledakan
pembakaran). Selain itu, adanya pengaruh temperatur
tinggi diperkuat dengan hasil pengamatan makro pada
permukaan luar retakan housing turbine. Terdapat pola
crazed pada permukaan luar retakan housing turbine,
dan rambatan retak yang terjadi adalah retak
intergranular thermal fatigue.
Berdasarkan pengujian kekerasan tidak ditemukan
adanya cacat bahan pada komponen yang dapat
Gambar 11. Pola crazed pada permukaan luar housing mengakibatkan kegagalan. Dibuktikan dengan angka
turbine kekerasan sebesar 7,3 HRC yang saling sama dan identik
pada housing turbine. Faktor pemeliharaan dan
Analisa Kerusakan perawatan sangat berperan terhadap
Kerusakan intake turbocharge (blade dan bagian dalam kerusakan/kegagalan yang terjadi pada komponen
housing compressor) disebabkan karena keausan shaft, turbocharge.
yang menyebabkan play rotor diatas standar. Keausan
shaft disebabkan tidak adanya pelumasan pada bagian Ucapan Terimakasih
shaft. Selain itu, partikel keras (asing) juga ikut masuk
Penelitian dapat terlaksana berkat adanya kerjasama
kedalam sistem pemasukkan udara. Tidak seimbangnya
dan bantuan dari PT. United Tractors, Tbk. site Batu
putaran blade compressor dan ikut masuknya partikel
Kajang, Kaltim dalam memberikan kesempatan untuk
keras menyebabkan jumlah pemasukkan udara tidak
melakukan observasi dan pengumpulan data.
sesuai dan kotor. Perbandingan udara dan bahan bakar
yang tidak sesuai dalam ruang bakar menyebabkan
pembakaran menjadi tidak sempurna. Dengan
Referensi
kurangnya suplai udara ke ruang bakar menyebabkan ASM Handbook. 1987a. Fractography. Volume 12. Print
pada saat langkah kompresi bahan bakar tidak ikut Volume. ASM International, hal. 88.
terbakar semua. Bahan bakar yang tidak terbakar di ASM Handbook. 1987b. Corrosion. Volume 13. Print
dalam ruang bakar akan ikut keluar pada saat langkah Volume. ASM International, hal. 122-123.
buang, dan terbakar diluar ruang bakar yakni di exhaust.
BPI, 2020 | 49
Buletin Profesi Insinyur 3(1) (2020) 045–050 ISSN 2654-5926
http://dx.doi.org/10.20527/bpi.3i1.76
ASM Handbook. 1992. Friction, Lubrication, and Wear Faulkner, L.L. (Ed). 2004. Practical Engineering Failure
Technology. Volume 18. Print Volume. ASM Analysis. New York: Marcel Dekker, hal. 499.
International, hal. 123, 367. Meitin, E.G. dan Jablonka, M. (2018). Root cause failure
ASM Handbook. 2000. Mechanical Testing and analysis of polyethylene tubing utilizing microscopy.
Evaluation. Volume 8. Print Volume. ASM Microsc. Microanal, 24, 1166-1167.
International, hal. 436. Rosenbloom, S.N., Crowe, D., Hessler, K. (2016). Failure
ASM Handbook. 2002. Failure Analysis and Prevention. analysis of a ruptured cast aluminum alloy fire hose
Volume 11. Print Volume. ASM International, hal. manifold. Microsc. Microanal. 22, 1724-1725.
286, 1355, 1358, 2647. Schobeiri, M.T. (2012). Turbomachinery Flow Physics and
Drastiawati, N.S. dan Agustin, H.C.K. (2017). Failure Dynamic Performance. 2nd ed. Verlag Berlin: Springer,
analysis of the left waterwall tube of boiler furnace in hal. 12.
the steam power plant based on thickness changes
and pressure. MMMS, 13(4), 539-549.
BPI, 2020 | 50