Anda di halaman 1dari 7

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

ALAT BANTU ANALISIS KERUSAKAN ANTI-FRICTION BEARING


PADA UNIT ALAT BERAT

Jarot Wijayanto1
1
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Banjarmasin

Masuk: 24 Maret 2015, revisi masuk : 20 April 2015, diterima: 12 Juni 2015

ABSTRACT
Damage to engine part from unit of heavy equipment that often happens will
interfere the activity of production because the unit of heavy equipment automatically will
experience improvement. With the anticipation of anti-friction bearing demage will reduce
the repair of any units of heavy equipment caused by damage to the anti-friction bearing.
The purpose of creation of this tool is to help examine and analyze the damage often
occurs on anti-friction bearing in unit of heavy equipment. Method of making a tool anti-
friction bearing damage analysisis, on unit of heavy equipment with operating conditions
approachh happens i.e. aspect of the workload and working temperature. Simulationas
media tool anti-friction bearing damage can be done. The result of manufacture of tool
breakage analysis of anti-friction bearing this could make it easier to know the working
conditions and the variable load and speed rounds so the data parameter causes
damage taken (annihilation due to the influence of vibration and haeat which occurs).
Components anti-friction bearing damage analysis tool i.e. dinamo 3 phase 1500rpm,
inventer, coupling flens ∅6’, shaft ∅70mmx600mm, pillow bearing ∅70mm, Housing
bearing and punch, inner pack capacity 10ton, ball bearing, frame.

Key word : tools, anti-friction bearing, damage, working condition

INTISARI
Kerusakan bagian mesin dari unit alat berat yang sering terjadi akan menganggu
aktivitas produksi karena secara otomatis unit alat berat akan mengalami perbaikan.
Dengan langkah antisipasi kerusakan anti-friction bearing akan mengurangi perbaikan
dari setiap unit alat berat yang disebabkan oleh kerusakan pada anti-friction bearing.
Tujuan dari pembuatan alat bantu ini adalah membantu mengakaji dan menganalisis
kerusakan yang sering terjadi pada anti-friction bearing di unit alat berat. Metode
pembuatan alat bantu analisis kerusakan anti-friction bearing pada unit alat berat dengan
pendekatan pada kondisi operasi yang terjadi yaitu aspek beban kerja dan temperatur
kerja. Alat bantu sebagai media simulasi kerusakan anti-friction bearing dapat dilakukan
Hasil dari pembuatan alat bantu analisis kerusakan anti-friction bearing ini bisa
memudahkan mengetahui kondisi kerja dan variabel beban dan kecepatan putaran
sehingga diambil parameter data penyebab kerusakan (pengikisan karena pengaruh
getaran dan panas yang terjadi). Komponen alat bantu analisis kerusakan anti-friction
bearing yaitu ; dinamo 3phase 1500rpm, inventer, coupling flens ∅6’, poros
∅70mmx600mm, pillow bearing ∅70mm, Housing bearing dan punch, inner pack
kapasitas 10ton, ball bearing, frame.

Kata kunci : alat bantu, anti-friction bearing, kerusakan, kondisi kerja.

PENDAHULUAN energi nasional. Kegiatan ekonomi


Sesuai program pemerintah utamanya adalah; minyak dan gas,
melalui master plan percepatan pem- kelapa sawait, batu bara, besi baja,
bangunan Indonesia (MP3EI), Area bauksit dan perkayuan. Propinsi
Kalimantan masuk dalam koridor ekono- Kalimantan Selatan merupakan salah
mi sebagai pusat produksi dan satu provinsi yang memiliki kekayaan
pengolahan hasil tambang dan lumbung alam yang berlimpah. Kekayaan alam

1
jarot@akprind.ac.id. 32
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

utama yang dihasilkan adalah batubara pentingnya aspek dari tribologi yang
dengan produksi pertahun lebih dari 100 bersinggungan langsung pada putaran
juta ton (2012) dengan tren produksi terhadap kerusakan bantalan (bearing).
yang terus meningkat seiring pe- Timken, 2011.,menyampaikan
ningkatan permintaan energi dunia. pengikisan element bearing pemakaian
( Ayuningrum H.,2013) bisa disebabkan oleh material yang
Dengan produksi tambang berasal dari luar bearing. Pasir, logam
batubara yang besar maka tentunya bekas pengikisan grinding atau proses
Propinsi Kalimantan Selatan memerlu- permesinan dan material karbid dari
kan kesiapan sumberdaya manusia dan gears. Pada tapered bearing, tingkatan
sarana (unit alat berat). Dalam hal ini pengikisan pemakaian roller dan cone rib
tentunya alat berat yang awet sehingga lebih besar daripada race. Pengikisan ini
mampu bekerja keras untuk menyelesai- akan terjadi dengan penambahan ruang
kan pekerjaan secara maksimal sehing- gerak atau jarak ruang ijin. Hal ini dapat
ga mendukung tercapainya kapasitas menurunkan umur lelah dan ketidak
produksi yang tinggi. Unit alat berat yang lurusan pada bearing. Pengikisan
digunakan dalam proses produksi pemakaian juga dapat dipengaruhi oleh
tambang batubara antara lain compactor, komponnen lain dari mesin pada bearing
dozer, excavator, backhoe loader, wheel yang digunakan. Partikel dari luar bisa
loader, wheel dozer, wheel exacvator masuk karena seals yang tidak efektif.
dan off highway truck. Dari semua jenis Korosi sering terjadi disebabkan oleh air
alat berat tersebut diatas tentunya terdiri kondensasi (uap air atau air ) pada
sistem elektrical dan engine serta tool rumah bearing oleh perbedaan
lainya (bagian-bagian mesin : roda gigi, temperatur.
bantalan, kopling, pasak, poros, mur dan Ray D, 2009.,menganalisa journal
baut dan lain-lain). Akan tetapi kapasitas bearing. Journal bearing dibuat nomor
beban operasi yang tinggi dari unit alat dari perbedaan hidrodinamis jenis
berat dan faktor kesalahan pengope- bearing yang mencakup plain sleeve,
rasian akan menyebabkan kerusakan fixed lobe dan tilting pad. Secara umum
(failure) dari bagian-bagian mesin walau- kegagalan model dari journal bearing
pun perawatan sudah cukup memadai. salah satunya dari kurangnya pelumasan
Kerusakan (failure) tersebut 80% karena dan pembebanan lebih. Bilamana salah
fatigue/kelelahan (thermal fatigue, low- satu bisa terjadi, kegagalan akan
cycle fatigue, simple fatigue/high cycle) mendadak dan dapat merupakan
dan sisanya 20% disebabkan oleh menimbulkan bencana besar. Member-
corrosion mechanisme, creep dan prin- kan kontrol saat safe shutdown dari
ciple stress (static) fracture (Matthews, amplitudo tinggi seperti yang disam-
1998). paikan pada standar API atau pada
Aherwar M, 2012.,melakukan journals yang lain.
analisis kerusakan dari rolling element Catterpilar, 2005.,menyampaikan
bearing Hasil analisis menunjukkan cacat pada antifriction bearing terutama
komponen yang prosentasenya rusak sekali datang dari material, pemben-
adalah inner ring sebesar 90% dan yang tukan, permesinan, perilaku panas,
terendah pada rolling element sebesar gerinding dan kesulitan pemasangan.
30%. Sedangkan prosentase kerusakan Kelebihan beban adalah hal yang biasa
pada bearing masing-masing : over- sebagai faktor penyebab kegagalan
loading (axial loading) beban sebesar bearing lebih awal. Kelebihan beban
10%, improper mounting 60%, inade- menyebabkan panas yang berpengaruh
quate lubricant 30%, contamination 0%, pada kekentalan oli. Panas akan
moisture/chemical action 30%, failure menyebabkan kekentalan oli menurun
cause due to high temperature 40%, dan membuat lapisan film tipis,
poor handling 50%, misalignment 20%, membiarkan kontak antara komponen
improper lubrication 50%. rolling dan raceway.
Gegner J, 2011., meneliti aspek Kerusakan bagian-bagian mesin
dari tribologi terhadap kerusakan rolling dari peralatan alat berat tentunya akan
bearing. Dalam hal ini disampaikan

33
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

berakibat adanya perbaikan (maintenan- tujuan untuk mengetahui fungsi agar


ce) yang memerlukan waktu dan biaya sesauai yang diharapkan dan bisa
yang banyak sehingga akan berdampak melakukan pengambilan data.
dari produksi tambang batubara yang Perancangan, ball bearing yang
dihasilkan per hari. Dari uraian berada dalam konstruksi transmission
diatasyang selanjutnya digunakan untuk group unit D10R (Gambar 1) akan
menganalisa dari kondisi operasi kerja kesulitan jika dilakukan pengambilan
yang meliputi temperatur kerja, beban data dan simulasi secara langsung
kerja dan kondisi lingkungan kerja/korosi dalam sistem transmisi, untuk itu perlu
dari bearing. dilakukan pembuatan alat bantu untuk
Cappelino,2000.,menganalisis menganalisa kerusakannya.
panas pada bearing pompa sentrifugal, Gambar 4. Menunjukkan lay out
menggunakan prinsip perpindahan rancangan alat bantu kerusakan anti-
panas dan termodinamika. Dalam ana- friction bearing. Kegagalan (kerusakan)
lisa dimungkinkan untuk memper-kirakan dari bearing pada suatu unit alat berat
temperatur pelumasan bearing antara dapat disebabkan oleh beberapa faktor
lebar pemakaian dan kondisi saat potensial yang berpengaruh. Faktor
beroperasi. Hasilnya menunjukkan potensial antara lain : pengikisan
prinsip dan prosedur secara umum (overloading, heat treated, electrical
dapat dengan mudah diterapkan dengan curent, distorsy dan vibration damage).,
akurasi pada model lain untuk meng- Dengan adanya alat bantu tersebut bisa
amati kemiripan kemampuan bearing. dijadikan media untuk mengukur
sehingga dilakukan alternatif parameter yang menyebabkan kerusak-
penyelesaian yang tepat untuk menjaga an pada anti-friction bearing.
efisiensi dan efektivitas tinggi dari
peralatan alat berat sehingga mening-
katkan kinerja dengan umur pakai yang
relatif lama. Tujuan pembuatan alat
bantu analisis kerusakan bearing pada
unit alat berat adalah merancang alat uji
perlu kirannya dilakukan penelitian untuk
mencari informasi bagian-bagian mesin
yang prosentasenya tinggi mengalami
kerusakan dan mencari akar perma-
salahan dari kerusakan.

METODE
Metode yang dilakukan untuk Gambar 1. Transmission Group Unit
membantu pelaksanaan pembuatan alat D10R (SIS, PT.TU, 2015)
bantu ini adalah :
Studi Literatur, penulis meng-
gunakan ini untuk memperoleh informasi
yang berkaitan dengan macam-macam
kerusakan pada bearing. Studi literatur
ini mengacu pada buku/modul, data
sheet dari berbagai macam komponen
yang dipergunakan data yang didapat
dari internet, SIS PT.TU Cabang
Banjarmasin dan makalah-makalah.
Pembuatan Alat, berisi tentang
proses perencanaan alat berupa variasi
pembebanan dan kecepatan putar pada
anti-friction bearing
Uji alat, dari alat yang sudah Gambar 2. Component Transmission
dibuat maka dilakukan pengujian Condition When Received at Workshop
terhadap masing-masing bagian dengan PTTU Banjarmasin

34
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Perhitungan Beban Ekivalen Statis akan menyebabkan bearing rusak


(Po) radial, (Sularso, 2004) secara menyeluruh. Sangatlah penting
Po = X o Fr + Yo Fa ......................(1) melakukan pelumasan pada pin dan
bearing yang sedikit bergerak satu sama
Xo ; Yo adalah Faktor Pembebanan  lain untuk meyakinkan tidak terjadi
keausan.

Gambar 4. Lay out rancangan alat uji


  kerusakan bearing
Gambar 3. After dismantle component Spesifikasi komponen-komponen
found Ball Bearing P/N. 2D-5658 was yang diperlukan antara lain ditunjukkan
broken and many material piece of Ball pada Tabel 1.
Bearing at housing. Recommended to
replace Ball Bearing. Tabel 1. List komponen alat bantu
Ball bearing dan roller bearing
memiliki masa pakai yang lama asalkan No Nama Jml Satuan
tidak kelebihan beban (overload), salah 1 Ball bearing, 2 buah
pemasangan, dipasang dengan tidak ∅ 70mm
benar atau dibiarkan kekurangan pelu- 2 Koupling flens, ∅ 6” 1 set
mas. Berikut ini adalah sebab-sebab 3 Dinamo, 3phase 1 buah
1500rpm
kerusakan bearing dan bagaimana 4 Inventer 1 buah
mengenalinya. 5 Poros, ∅ 70mm x 1 buah
Satu, abrasi / Abrasion. Masuk- 600mm
nya kotoran dan pasir ke dalam bearing 6 Pillow bearing, , ∅ 2 buah
70mm
dapat menyebabkan keausan dini 7 Housing bearing 1 set
dengan menggilas permukaan yang dan punch
menimbulkan permukaan kasar dan 8 Inner pack, 10T 1 set
menghilangkan kehalusan permukaan. 9 frame 1 set
Dua, kekurangan Pelumasan /
Lack of Lubrication. Timbulnya panas Tiga, korosi / Corrosion. Air dan
merupakan akibat kekurangan pelumas- uap akan menyebabkan korosi. Ini
an. Panas menyebabkan perubahan terlihat seperti bekas lubang-luang atau
warna pada permukaan bearing, roller daerah berkarat. Penanganan yang
dan ball. Pada plain bearing,kekurangan ceroboh atau penyimpanan bearing yang
pelumasan akan mengakibatkan gores- tidak benar setelah pencucian dapat
an dan keausan berlebih dan akhirnya menyebabkan korosi permukaan.

35
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Empat, pemasangan yang salah luar dan mungkin pada ball atau roller.
/Faulty Fitting. Ball dan roller bearing Ini disebabkan karena logam terlalu
biasanya mempunyai toleransi kesesuai- tertekan dan ini disebut sebagai kelela-
an pemasangan antara bearing dengan han logam. Ini bisa disebabkan oleh
shaft. Ini tidak boleh berlebihan, jika tidak penyetelan yang terlalu longgar, yang
inner race akan dipaksa mengembang membuat dampak atau beban kejut pada
dan akan terjadi pembengkokan bearing, permukaan bearing. kelebihan beban
yang akan mengakibatkan kerusakan. pada bearing adalah kemungkinan
Setiap cacat atau kerusakan pada shaft penyebab lainnya.
akan menyebabkan distorsi secara lokal Corosion yaitu karat membuat
pada race. Area yang terdistorsi ini akan bekas pada permukaan, atau bagian lain
kelebihan beban dan kerusakan akan dari bearing. Ini disebabkan oleh adanya
bermula dari sana. Shaft harus bersih air atau kelembaban.
dan halus agar bearing dapat terpasang Pitting merupakan tanda-tanda
dengan tepat pada shaft. Pemasangan lubang dalam permukaan bearing. Ini
outer race bearing ke dalam housing bisa merupakan korosi lanjutan yang
juga harus diperhatikan. Shaft dan disebabkan oleh air atau kelembaban.
housing harus diperiksa terlebih dahulu Discoloration adalah permukaan
sebelum pemasangan bearing. bearing berubah warna karena panas.
Lima, penyetelan yang salah / Mungkin terjadi karena kurangnya
Faulty Adjustment. Ada tiga jenis pelumasan. Operasi yang terus menerus
penyetelan: terlalu longgar, terlalu dapat menyebabkan lecet dan rontok.
kencang dan benar. Referensi harus Perubahan warna dapat juga disebabkan
sesuai dengan spesifikasi pabrik pem- bearing disetel terlalu kencang. Hal ini
buat, apakah bearing itu harus diberi bisa mengakibatkan overheating.
beban awalan atau tidak. Umumnya, Fretting merupakan tanda peng-
bearing disetel agar tidak terlalu longgar kisan yang disebabkan oleh pergerakan.
atau terlalu kencang; kedua kondisi Umumnya terjadi ketika bearing terlalu
tersebut dapat menyebabkan ball atau longgar pada dudukannya atau shaft.
roller pecah dan permukaan bearing Crack Race, Inner race dapat
menjadi tergores. Penyetelan yang mengalami keretakan jika terlalu ken-
terlalu kencang akan menyebabkan cang pada shaftnya dan outer race
panas berlebihan pada awalnya, dan dapat retak jika terlalu kencang dalam
berakibat kemungkinan hilangnya housingnya.
pelumas. Brinelling dapat terjadi ketika
bearing kelebihan beban atau salah
PEMBAHASAN dalam pemasangan, timbulnya lekukan-
Alat bantu kerusakan anti-friction lekukan lubang pada raceway. Gambar
bearing berfungsi untuk membantu 5. Menunjukkan alat bantu kerusakan
dalam pengambilan data-data penyebab bearing dan bagian-bagiannya.
kerusakan anti-friction bearing. Dengan Pembuatan alat bantu kerusakan
variasi beban statis (radial) pada bearing anti-friction bearing menggunakan frame
dan kecepatan putaran dari poros bisa besi tuang profil I dengan ketebalan
diambil parameter data yang menyebab- 3mm (Gambar 3 dan 4). Frame dirangkai
kan pengikisan (getaran maupun panas menggunakan proses pengelasan listrik.
yang terjadi). Ada sejumlah cacat yang Spesimen anti-fiction bearing ditempat-
dapat terjadi dalam antifriction bearing. kan ditengah poros ∅ 70mm x 600mm
saat menginspeksi bearing (Catterpilar, menggunakan bushing yang disuport
2003). oleh 2 buah pillow bearing. Poros
Galling merupakan keausan dihubungkan dengan motor listrik melalui
pada permukaan bearing dengan bebe- koupling flens ∅ 6”. Punch hidroulik
rapa lubang kecil. Hal ini disebabkan secara radial tepat diatas housing
oleh pelumasan yang buruk atau kurang bearing bagian atas.
pelumasan.
Spalling adalah permukaan yang
berlubang-lubang di raceway dalam dan

36
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Alat bantu sebagai media simulasi


kerusakan anti-friction bearing dapat
dilakukan dengan variasi beban dan
kecepatan putaran poros sehingga dapat
diketahui pada pembebanan dan
kecepatan putaran berapa serta berapa
lama anti-friction akan mengalami
kerusakan. Data yang bisa diambil
secara langsung adalah getaran dan
panas yang terjadi.
Komponen alat bantu tersebut
yaitu ; dinamo 3phase 1500rpm, inven-
ter, coupling flesns ∅6’, poros ∅70mmx
Gambar 5. Alat bantu kerusakan anti- 600mm, pillow bearing ∅70mm, Housing
friction bearing bearing dan punch, inner pack kapasitas
10ton, ball bearing, frame.
Mekanisme kerja dari alat ini adalah
sebagai berikut : Satu, menentukan UCAPAN TERIMAKASIH
pembebanan radial (konversi dari Terimakasih disampaikan
tekanan) dengan cara memompakan kepada Direktorat Penelitian dan
aktuator power hidroulik yang sudah ada Pengabdian kepada Masyarakat
pressure gauge. Gerakkan punch hirolik (DP2M), Direktorat Jendral Pendidikan
sampai menyentuh housing atas bearing Tinggi (Dikti), Kementrian Riset
sampai mendapatkan pressure yang Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui
diinginkan. Kunci pembebanan radial Unit P2M Politeknik Negeri Banjarmasin
dengan menggerakkan valve hidroulik. yang telah membiayai Skim Penelitian
Dua, menentukan kecepatan putaran Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2015.
poros pada inverter. Tiga, tekan panel on
pada motor listrik. Empat, jalankan untuk DAFTAR PUSTAKA
berapa lama menurut jumlah rpm yang Aherwar A.,Bajpai R.,Khalid S.,2012,
diinginkan atau berapa jam operasi Lima, Investigation to Failure Analysis
lakukan pengambilan data panas dan of Rolling Element With Various
getaran yang terjadi pada bearing (iner Defect, International Journal of
ataupun outer bearing). Gambar 6. Mechanical Engineering nd
Menunjukkan suasana uji coba alat Technology (IJMET)
kerusakan anti-friction bearing setelah Ayuningrum H.,2013, Masterplan Perce-
selesai dibuat. patan dan Perluasan Pem-
bangunan Ekonomi Indonesia -
Kalimantan, www.scribd.com/
doc/120436314/MP3EI-Kaliman-
tan, diakses April 2014
Caterpillar.,2005, Bearing Maintenance
PEGJ0037.,www.cat.com
diakses 10 April 2014.
Caterpillar Drive.,2003, Bearing, Seal
Dan Gasket, Modul Teknisi
Layanan Caterpillar, Caterpillar
of Australia Pty Ltd Melbourne,
Australia.
Cappelino Charles A,.Osberno James
C.,2000, The Prediction of
Bearing Lubricant Temperatures
Gambar 6. Suasana uji coba alat bantu and Cooling Requirrements for
kerusakan anti-friction bearing Acentrifugal Pump, Proceding of
KESIMPULAN The Second International Pump
Symposium.

37
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Gegner, J.,2011, Tribological Aspects of


Rolling Bearing Failure, SKF
GmbH, Departement of Material
Physics Institute of Material
Science, University of Siegen
German.
Matthew, C.,1998, A Practical Guide to
Engineering Failure Investiga-
tion, Profesional Engineering
Publishing Limited London and
Bury St Edmunds, UK
Timken.,2011, Timken Bearing Analysis
With Lubrication Reference
Guide, The Timken Company
Ray D.,2010, Journal Bearing Analysis,
Kelm Engineering Danbury, TX
Sularso.,Sugi Kiyokatsu.,1994, Dasar-
Dasar dan Perencanaan Elemen
Mesin, Paradya Paramita,
Jakarta.

38

Anda mungkin juga menyukai