Anda di halaman 1dari 1

AKUNTABEL

BPJS mengimplementasikan nnilai dari panduan perilaku atau kode etik berorientasi
akuntabel, yang mana dapat terlihat dari memanfaatkan fasilitas BMN sesuai dengan
peruntukannya. Menolak segala bentuk gratifikasi, korupsi, kolusi, nepotisme, serta
bertanggung jawab atas hasil kerja dan bersedia dievaluasi, selain itu juga menggunakan
Kekayaan dan barang milik negara secara bertangggung jawab, efektif dan efisien Direktur
Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, dalam mengelola Program JKN,
BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara diberikan amanah untuk mengelola dana publik,
yaitu Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan, suatu dana amanat yang dipergunakan untuk
membiayai pelayanan kesehatan para peserta JKN.

Dana amanat inilah yang harus kami kelola dengan tetap menjaga akuntabilitas, penuh
tanggung jawab dan dengan komitmen tinggi dari seluruh jajaran BPJS Kesehatan,” kata
Ali Ghufron Mukti dalam sambutan pada acara penandatanganan MoU, Kamis, (18/3).

Terdapat beberapa ruang lingkup cakupan Nota Kesepahaman tersebut diantaranya kerja


sama hal data dan/atau informasi serta penerapan sistem pencegahan korupsi. Untuk
sinergi terkait data dan informasi, BPJS Kesehatan mendukung adanya Portal JAGA
KPK. BPJS kesehatan telah memfasilitasi pemberian data melalui web service terdiri dari
data profil Puskesmas, data dana kapitasi dan jumlah peserta tiap Puskesmas, data
kepesertaan JKN dan panduan JKN

Sementara itu, terkait dengan sinergi sistem pencegahan korupsi, rencana program yang
akan dilakukan menerapkan dan meningkatkan kepatuhan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN), menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi dan
manajemen anti suap dan menerapkan whistleblowing system. Selain itu, kesepahaman ini
juga sebagai acuan dalam melaksanakan program inisiatif antikorupsi termasuk kegiatan
kampanye atau sosialisasi, pendidikan dan pelatihan antikorupsi serta penelitian dan
pengembangan. Lebih jauh diharapkan MoU ini dapat memperkokoh upaya pencegahan
kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan Program JKN-KIS.

Anda mungkin juga menyukai