Anda di halaman 1dari 2

Hairin sekalian, hidup adalah pilihan.

Sebagimana yang disampaikan penulis dari buku Beyond The Inspiration Bernama Felix Siauw bahwa
kita akan dihargai sesuai dengan apa yang kita pilih dalam setiap segmen dari kehidupan kita.

Kepada yang terhormat, bapak dan ibu dewan juri juga panitia yang telah merelakan waktunya demi
memberikan sumbangsih terhadap kemajuan Indonesia.

Tak lupa pula kepada teman-teman seperjuangan yang meskipun Lelah tapi tetap bangkit dan
berjuang hingga hari ini.

Assalamu alaikum

HAYYA BINA….

Seperti contoh yang saya peragakan tadi, saya jatuh, kemudian memilih untuk bangkit. Namun,
sebenarnya terdapat dua pilihan yang dapat saya ambil kala itu.

Pertama, memilih malu, kemudian Kembali ke tempat duduk saya, dan pulang dengan rasa
penyesalan seumur hidup sebab tidak memilih untuk tetap melanjutkan apa yang telah saya
persiapkan sebelumnya. Kedua, saya memilih malu, kemudian bangkit, dan bersuara seperti saat ini.

Gud mo;ning everyone! I’d like to introduce my self, I am Andi Sitti Ariqah Salsabila Alqadri and
Senior High School of Nurul Fikri Makassar is my beloved school.

Ada banyak hal di dunia ini yang kerap kali kita sepelekan. Riset salah satunya. Berdasarkan video
yang saya buat, didalamnya telah terjabarkan setidaknya 2 definisi riset menurut ahli yang
kesimpulannya adalah riset mengajari kita untuk berpikir kritis dengan merasa resah pada suatu
permasalahan sekitar, kemudian mencari solusinya melalui riset ataupun menuangkan ide kita
melalui riset. Kenapa harus melalui riset? Kenapa tidak langsung diselesaikan saja permasalahannya
ataupun serta-merta saja usungkan idenya? Membingungkan, bukan?

Hey! Jangan patah semangat dulu! Sebab, Ariqah di sini hadir untuk meluruskan mindset yang kerap
disalahpahami terkait riset.

Teman-teman,

Sadar, tidak? Rupanya, riset memaksakan kita untuk pintar. Mengumpulkan data-data, tidak asal
ngomong. Dengan riset, yang awalnya kita tidak tahu akan satu hal, namun setelahnya kita bahkan
sudah tahu data-data bahkan sumber data sampai tanggal terbitannya.

Begitulah riset. Memaksakan kita untuk memperbanyak referensi karena pada dasarnya, setiap
pilihan, konsekuensi selalu ikut andil dalamnya. Inipun berlaku pada riset. Memilih melakukan riset
sama halnya menerima konsekuensi berupa perbanyak baca buku, pertajam pemikiran, kritis dalam
berpikir, pemerhati dalam mengambil keputusan, peka terhadap lingkungan, dan tentunya salah
satu jembatan utama to be a useful person, manusia yang memberikan berbagai manfaat kepada
khalayak ramai.

Fun fact-nya, kita dapat mengetahui mindset seseorang melalui risetnya karena kita tahu,
pemikirannya seperti apa, hanya dengan membaca laporan riset yang telah dilakukannya, juga kita
tau referensi/bacaan dia seperti apa, bagaimana cara dia dalam menganalisis dan memecahkan
suatu permasalahan.
Syukur-syukur, di SMAIT Nurul Fikri Makassar, betul memang kita di wajibkan untuk membuat KTI
yang dimana ini merupakan jenis riset murni atau riset yang meliputi pengembangan, pengujian,
verifikasi dan memperjelas metode riset, prosedur, teknik dan juga alat yang membentuk
metodologi riset tersebut. Tapi tanpa kita sadari justru satu pekerjaan yang memumetkan ini,
ternyata bisa menjadi salah satu simulasi/bekal kita sebelum perkuliahan dan mendapatkan benefit
riset seperti yang saya ungkapkan tadi.

Tidak hanya riset murni, di SMAIT Nurul Fikri Makassar, tak jarang kita melakukan riset terapan
terutama pada pembelajaran biologi dan kimia. Akan ada kesenangan tersendiri kala mencampur
dua atau lebih senyawa, kemudian mengobservasi reaksi yang terjadi terhadapnya. Ataupun
identifikasi serta menganalisis struktur tubuh hewan-hewan.

Sebagai penutup, ada kisah antara si pesimus dan si optimus. Mereka berdua memiliki keluhan yang
sama, yakni gelap gulita di kala malam hari tiba. Hingga suatu hari, di saat yang bersamaan, namun
pada tempat yang berbeda, si pesimus dan optimus berkata “Ededeh! Na sessa jaki! Ndada cahaya”.
Singkat cerita, Berbeda dari pesimus yang hanya tau mengeluh, optimus berupaya mencari cara
bagaimana memudahkan masyarakat untuk beraktivitas di malam hari dengan melakukan riset yang
percobaannya baru berhasil setelah 9.998 kali kegagalan. Ialah Thomas Alva Edison.

See? Kita bisa lihat sekarang siapa yang dikenang. Tentu kita hanya dapat mengenang Thomas Alva
Edison karena jasanya melalui riset, sedangkan kita sama sekali tidak mampu mengenal terlebih lagi
untuk mengenang mereka yang hanya tau mengeluh tanpa melakukan riset sebagai solusi. Kisah tadi
merupakan bukti nyata bahwa kita akan dihargai sesuai dengan pilihan-pilihan yang kita pilih. Som
kalian pilih menjadi siapa? Pesimus atau Optimus?

OSIS SMA persiapkan NF Fair ini, Mading di kerja begadang tak terelakkan. Usai sudah penyampaian
calon duta riset satu ini, harap-harap kita cinta riset tanpa ampun. Thank u for ur kind attention.
Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Anda mungkin juga menyukai