MDUuMjAyMC4xLjAxMjUz - TUGAS AKHIR TEKNOLOGI PRODUKSI - RAGIL WIBISONO - 05.2020.1.01253
MDUuMjAyMC4xLjAxMjUz - TUGAS AKHIR TEKNOLOGI PRODUKSI - RAGIL WIBISONO - 05.2020.1.01253
TEKNOLOGI PRODUKSI
NPM : 05.2020.1.0123
2. Berikut adalah uraian mengenai kelebihan dan kekurangan beberapa material yang
umum digunakan dalam pembuatan kapal kecil:
Bahan Jenis matrial kelebihan Kekurangan
FRP (Fiber Reinforced 1. Ringan dan 1. Rentan terhadap
Plastic): memiliki kekuatan kerusakan akibat
yang tinggi. benturan yang
kuat.
2. Tahan terhadap 2. Proses perbaikan
korosi dan yang sulit jika
serangan air laut. terjadi kerusakan
3. Mudah dibentuk serius.
dan dicetak sesuai
dengan desain yang
diinginkan.
4. Tidak
membutuhkan
perawatan yang
intensif.
Aluminium 1. Ringan dan 1. Biaya produksi
memiliki kekuatan yang lebih tinggi
yang baik. dibandingkan
2. Tahan terhadap dengan beberapa
korosi. material lain.
3. Mudah dalam 2. Pemilihan dan
proses konstruksi penggunaan teknik
dan perawatan. pengelasan yang
4. Tidak rentan tepat penting
terhadap serangan untuk menghindari
hama laut seperti korosi galvanik.
rayap laut.
HDPE (High-Density 1. Tahan terhadap 1. Memiliki kekuatan
Polyethylene): korosi dan yang lebih rendah
serangan bahan dibandingkan
kimia. dengan FRP atau
2. Memiliki aluminium.
ketahanan yang 2. Pemilihan dan
baik terhadap penggunaan teknik
benturan. pengelasan yang
3. Tidak memerlukan tepat diperlukan
perawatan yang untuk menghindari
rumit. kebocoran.
4. Dapat didaur ulang.
Kayu 1. Memiliki kekuatan 1. Rentan terhadap
yang baik dan daya korosi dan
tahan alami serangan serangga
terhadap laut.
guncangan dan 2. Membutuhkan
getaran. perawatan yang
2. Biaya produksi intensif seperti
yang lebih rendah perlindungan dari
dibandingkan air laut dan
dengan beberapa penggunaan cat
material lain. pelindung.
3. Memiliki
penampilan yang
alami dan estetis.
Kayu Epoksi dan Kayu 1. Memiliki kekuatan 1. Memiliki kekuatan
Lapis dan daya tahan dan daya tahan
yang lebih baik yang lebih baik
daripada kayu daripada kayu
biasa. biasa.
2. Tahan terhadap 2. Tahan terhadap
serangan serangga serangan serangga
laut dan jamur. laut dan jamur.
3. Mudah dalam 3. Mudah dalam
proses konstruksi proses konstruksi
dan perawatan. dan perawatan.
Jenis material yang termasuk dalam kategori komposit adalah FRP (Fiber Reinforced
Plastic) dan sandwich/laminasi. Material ini terdiri dari kombinasi dua atau lebih
material yang memiliki sifat-sifat yang berbeda untuk menghasilkan material dengan
kekuatan dan karakteristik tertentu.
3. Proses manufaktur pembuatan kapal kecil dengan menggunakan bahan HDPE (High-
Density Polyethylene) melibatkan beberapa tahapan. Berikut adalah identifikasi beberapa
tahapan dalam proses manufaktur tersebut:
1. Perencanaan dan desain
Tahap awal adalah perencanaan dan desain kapal kecil. Pada tahap ini, dilakukan
pemilihan dimensi, bentuk, dan fitur-fitur lainnya sesuai dengan kebutuhan kapal
kecil yang akan dibuat.
2. Pembuatan cetakan
Setelah desain kapal selesai, langkah selanjutnya adalah membuat cetakan atau mold
untuk pembentukan kapal. Cetakan ini biasanya terbuat dari bahan seperti kayu atau
logam, dan akan digunakan sebagai referensi untuk membentuk kapal.
3. Persiapan material
Bahan HDPE dalam bentuk lembaran atau gulungan akan dipersiapkan. Bahan HDPE
akan dipotong dan disesuaikan dengan ukuran dan bentuk yang diperlukan untuk
pembuatan kapal.
4. Pembentukan
Pada tahap ini, lembaran HDPE yang sudah dipersiapkan akan dipanaskan hingga
mencapai suhu tertentu agar menjadi fleksibel. Kemudian, HDPE yang sudah
fleksibel akan ditempatkan di atas cetakan dan dibentuk sesuai dengan desain yang
diinginkan. Proses ini dapat melibatkan penggunaan alat pemanas dan alat pemodelan
yang sesuai.
5. Perekatan
Setelah HDPE dibentuk menjadi struktur kapal, proses perekatan dilakukan untuk
mengamankan bagian-bagian kapal. Ini dapat melibatkan penggunaan perekat khusus
atau metode penyambungan lainnya, seperti pengelasan atau menggunakan baut dan
mur.
6. Finishing
Setelah bagian-bagian kapal terpasang, tahap finishing dilakukan untuk memberikan
tampilan dan perlindungan yang lebih baik. Ini dapat mencakup pembersihan
permukaan, pengamplasan, pemberian lapisan pelindung, atau pengecatan sesuai
dengan preferensi dan kebutuhan.
7. Pengujian dan Inspeksi
Setelah kapal selesai dibuat, tahap pengujian dan inspeksi dilakukan untuk
memastikan bahwa kapal memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan.
Hal ini meliputi pemeriksaan kebocoran, kekuatan struktur, kelengkapan sistem, dan
kelayakan penggunaan kapal.
8. Penyelesaian dan pengiriman
Setelah kapal melewati pengujian dan inspeksi dengan baik, tahap penyelesaian
dilakukan yang meliputi pemasangan perlengkapan seperti kabin, jendela, peralatan
navigasi, dan perlengkapan lainnya. Kapal kemudian siap untuk dikirim kepada
pelanggan atau digunakan sesuai kebutuhan.