OLEH :
NIM : 22110013
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang, hal ini telah ditetapkan pada
piagam PBB tahun 1948. UUD Dasar 1945 Pasal 28H ayat satu juga menyatakan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi hak warga
kesehatan. Biaya merupakan pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat saat sekarang atau dimasa akan datang bagi organisasi. Biaya kesehatan
semakin mahal karena inflasi yang sangat tinggi setelah terjadinya krisis ekonomi
tahun 1997. Hal ini menambah beban biaya kesehatan yang berasal dari pemerintah
biasanya ditetapkan melalui suatu peraturan pemerintah yakni dalam bentuk surat
keputusan atau peraturan daerah. Hal ini menunjukkan adanya kontrol ketat dari
pemerintah sebagai pemilik sarana pelayanan kesehatan tersebut, akan tetapi
disadari bahwa tarif pemerintah biasanya mempunyai cost recovery yang rendah.
kesehatan melalui peningkatan kualitas dan biaya pelayanan kesehatan yang murah
dan terjangkau.
masyarakat yang seimbang dan serasi, maka perlu dilakukan upaya-upaya agar
dengan menghitung unit cost menggunakan metode Activity Based Costing (ABC)
diperlukan karena hal tersebut berhubungan langsung dengan mutu pelayanan yang
Adanya tarif yang rasional tersebut akan memberi keuntungan bagi kedua belah
pihak, yaitu pengunjung dan penyedia jasa layanan Puskesmas. Oleh sebab itu,
analisis unit cost diperlukan untuk mengetahui berapa tarif yang rasional yang
seharusnya ditetapkan oleh Puskesmas agar kedua belah pihak tidak ada yang
dirugikan. Selain itu, analisis unit cost ini juga dapat menjadi acuan bagi pemerintah
Peraturan Daerah Kota Padang Sidempuan No 4 Tahun 2010. Di dalam perda ini
dinyatakan tarif untuk rawat jalan adalah sebesar Rp 10.000,00, sudah mencakup
seluruh biaya termasuk konsultasi, bahan habis pakai dan obat jika ada. Tarif ini
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya di praktik dokter yang biaya
termasuk biaya obat. Tindakan khusus seperti tindakan penjahitan luka 1-3 simpul
sebesar Rp 25.000,00 sudah termasuk obat-obatan, dan banyak jenis tariff yang
Tarif yang sudah ditentukan oleh pemerintah daerah ini hanya diperuntukkan
bagi pasien yang berobat umum, sedangkan pasien yang memiliki kartu BPJS tidak
Sidempuan adalah dari hasil masukan dari konsumen yang telah menggunakan jasa
biaya pemeriksaan tambahan atau tindakan tertentu yang tidak diketahui pasien
sidempuan.
puskesmas.
PEMBAHASAN
andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran masyarakat,
dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah (Dedi Alamsyah
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
untuk:
dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
Pelayanan Kesehatan;
Rujukan.
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain (Philip Kotler,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pada
pemasaran dilakukan bukan semata-mata untuk menjual barang atau jasa tetapi
untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pemasaran juga merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Jasa itu sendiri mempunyai empat karakteristik utama yang sangat
kepuasan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
Tjiptono & Chandra (2005) mengemukakan beberapa metode yang bisa digunakan
yaitu:
kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagipara pelanggannya guna
menyampaikan kritik dan saran, pendapat serta keluhan mereka. Media yang
bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat- tempat strategis,
menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus dan lain- lain
tersebut.
berhenti membeli atau telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh informasi
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelayanan suatu perusahaan (Zeithaml et al, 1998). Kotler dan Keller (2007)
menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau
persepsi pihak penyedia jasa, yaitu perusahaan akan tetapi sudut pandang penilaian
persepsi pelanggan.
Tarif adalah jumlah uang yang dibebankan atas produk / jasa, atau jumlah
dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat– manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk / jasa tersebut (Kotler & Amstrong. 2001). Tarif merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi
kualitas produk berubah-ubah seiring perubahan yang terjadi pada tarif. Konsep
yang lain menunjukkan apabila tarif sebuah barang yang dibeli konsumen dapat
memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total
perusahaan akan berada padatingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah,
sehingga dapat menciptakan langganan. Dalam tarif merupakan suatu cara bagi
terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah,
dan tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau
pengecualian termasuk peserta yang memiliki kartu BPJS / JKN-KIS dan Jampersal.
2.5 HIPOTESIS PENELITIAN
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Diduga ada pengaruh kepuasan pelanggan terhadap tarif biaya berobat jalan di
H3 : Diduga ada pengaruh antara tarif dan kualitas pelayanan secara bersama-
sama terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Pijorkoling Kota Padang
Sidempuan.
Model Hipotesis
Tarif (X1)
H1
Kepuasan
Pelanggan (Y)
Pengetahuan
H2
Masyarakat (X2)
terhadap variabel dependen dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun
populasi dari penelitian ini adalah jumlah pasien umum rawat jalan Puskesmas
Pijorkoling Kota Padang Sidempuan mulai bulan januari sampai bulan mei tahun
2023. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Teknik
adalah:
2. Pasien umum rawat jalan yang sedang berobat di semua poli pelayanan.
pelayanan kesehatan.
data kuantitatif, skala Likert digunakan sebagai skala pengukuran. Adapun teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik
1. Tarif yang diberikan oleh Puskesmas Pijorkoling Kota Padang Sidempuan sesuai
Peraturan daerah Kota Padang Sidempuan dapat dikatakan masih murah. Hal ini
dikarenakan menurut pasien apa yang dibayarkan sesuai dengan apa yang didapat.
dikatakan baik.
3. Setelah diberikan pengarahan mengenai tarif jasa rawat jalan untuk pasien umum
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut:
kembali kepada masyarakat tentang tarif dasar layanan umum yang sudah
2. Perlunya sosialisasi kembali tentang tarif biaya berobat ini hanya di peruntukkan
kepada pasien rawat jalan yang tidak memiliki kartu BPJS / JKN-KIS atau yang