Anda di halaman 1dari 12

Nama : I Nyoman Indra Suputra

No UKG/NIP : 201699662612/ 19881212 202012 1002


Instansi : SMPN 2 Pebayuran

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
1 Permasalahan : Guru lebih senang Berdasarkan kondisi sekolah, pengalaman pribadi,
Berdasarkan analisis alternatif Wawancara
menggunakan strategi pembelajaran yang kajian literatur dan wawancara maka alternatif solusi
solusi maka penentuan solusi
konvensional sehingga pemahanan siswa terkait dengan Guru lebih senang menggunakan terkait Guru lebih senang 1.Suhendi Mega Mei, S.Pd (
kurang strategi pembelajaran yang konvensional sehingga
menggunakan strategi Wakasek Kurikulum)
pemahanan siswa kurang yaitu : pembelajaran yang
1. Berdasarkan pengalaman dan kondisi konvensional sehingga Menurut beliau, Answer Gallery
sekolah A. Menggunakan Answer Gallery (Galeri pemahanan siswa kurang Dapat mengaktifkan siswa,
Jawaban) yaitu : Menggunakan mengukur pemahaman siswa terhadap
Salah satu strategi pembelajaran yang B. Menggunakan flipped classroom learning Answer Gallery (Galeri materi yang dipelajari dan dapat
menurut saya pribadi mungkin cocok untuk C. Menggunakan Synergetic Teaching Jawaban) menarik perhatian siswa.
pembelajaran PPKn dengan keterbatasan
media tersebut yaitu Answer Gallery A. Menggunakan Answer Gallery (Galeri 1. Berdasarkan Catatan :
(Galeri Jawaban) Jawaban) Pertimbangan a. Terangkan langkah-langkah
Oportunity atau permbelajaran di atas sebelum
2. Berdasarkan kajian literatur Kelebihan Answer Gallert menurut Tanjungsari kesiapterapan : diterapkan kepada siswa supaya
a. Menurut Zulaikah (2023), flipped (2011:24) 2. Bisa dilakukan karena kelas tidak telalu gaduh dan
classroom learning bisa menjadi solusi tidak membutuhkan menggangu kelas lainnya.
a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam media yang sulit b. Usahakan warna kertas
b. Menurut Komang (2017) pembelajaran pembelajaran 3. Bisa dimodifikasi pertanyaan dan jawaban berbeda.
Synergetic Teaching dapat menjadi b. Dapat mengukur pemahaman siswa sesuai kebutuhan guru c. Berikan tugas kepada siswa untuk
c. Menemukan jawaban sendiri sehingga siswa 4. Bisa dilakukan untuk mencatat pertanyaan dan jawaban
solusi
merasa puas meningkatkan yang dibaca siswa lainnya agar
3. Berdasarkan Hasil Wawancara tetap fokus pada materi.
pemahaman siswa
5. Bisa diterapkan karena
a. Suhendi Mega Mei, S.Pd ( Wakasek biayanya sangat terjangkau
Kurikulum)
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
strategi pembelajaran yang Kelemahan Answer Gallery menurut Tanjungsari 2. H Sawat Suhendra, S.Pd.MA (Kepala
direkomendasikan beliau adalah Make a (2011:24) 6. Berdasarkan Efektifitas Sekolah SMPN 2 Pebayuran)
Match (Mencari Pasangan) & Efisiensi
Menurut beberapa literasi, Sepertinya strategi answer gallery
a. Membutuhkan waktu yang lama
strategi answer gallery efektif menarik Siswa dapat berpartisipasi
b. Yuningsih,SE (Guru b. Siswa menjadi tidak tertib karena terlalu bebas
dan effisien Siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan
Sejawat/Senior/Sudah PPG) c. Tidak semua siswa bisa mengikuti metode ini
berpartisipasi aktif dalam Menemukan jawaban sendiri
pembelajaran yang direkomendasikan karena terbiasa menggunakan ceramah
pembelajaran. Guru juga bukan hanya strategi yang
beliau adalah Snow Balling (Bola Salju)
Tanjungsari, Kiki. 2011. "Perbandingan Pembelajaran Matematika antara Dapat mengukur pemahaman mempengaruhi hasil pembelajaran
Metode Discovery dan Metode Gallery Answer Terhadap Prestasi Belajar
siswa siswa. Akan tetapi terdapat faktor-
c. H Sawat Suhendra, S.Pd.MA (Kepala Siswa Kelas IV SD Negeri Karangmojo 01 Tahun Ajaran 2010/2011".
Skripsi S-1. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas faktor lain
Sekolah SMPN 2 Pebayuran) Muhammadiyah Surakarta. juga seperti faktor internal dan faktor
strategi pembelajaran yang tepat.salah
eksternal.
satu yang beliau anjurkan adalah 2. Menggunakan flipped classroom learning Faktor internal : seperti faktor
Carrousel (Komedi Putar).
kesehatan dan fisik,faktor motivasi
Flipped Classroom adalah strategi pembelajaran cam dll
puran yang membalikkan model pengajaran dan Faktor eksternal : Orang tua, guru dll
pembelajaran di dunia pendidikan secara tradisional
(O'Flaherty & Phillips, 2015). Hendaknya kita memperhatikan
O’Flaherty, J., & Phillips, C. 2015. The use of flipped classrooms in higher
education: A scoping review. Internet and Higher Education, 25, 85–95. faktor-faktor lain agar pembelajaran
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2015.02.0 02. lebih maksimal

Menurut Fulton (2012: 12) kelebihan flipped Literasi


classroom adalah:
Menurut Lita (2019),Strategi
a. Siswa dapat mengulang-ulang materi tersebut Answer gallery dirasa cocok dan bisa
hingga ia benar-benar paham materi, tidak dipadukan dengan model dan strategi
seperti pada pembelajaran biasa, apabila lainya yang mungkin diperlukan
murid kurang mengerti maka guru harus untuk memperkaya pengetahuan
menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti siswa.
b. Siswa dapat mencari informasi dari manapun Kesimpulan yang dapat diambil dari
yang mendukung materi tersebut hasil analisis dan pembahasan
menunjukkan bahawa sosialisasi
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
c. Efisien, karena siswa diminta untuk nilai-nilai Persatuan Indonesia
mempelajari materi di rumah dan pada saat di melalui pemutaran video lagu dengan
kelas, siswa dapat lebih memfokuskan kepada modifikasi strategi Answer Gallery
kesulitannya dalam memahami materi dan Scramble dapat meningkatkan
ataupun kemampuannya dalam pemahaman remaja masjid Kelurahan
menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari,
materi tersebut. Kota Surakarta. Peningkatan tersebut
d. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan dapat diketahui dari hasil nilai rata-
bahwa kelebihan strategi flipped classroom rata (pretest) dan (posttest). Nilai rata-
adalah siswa lebih leluasa untuk belajar rata Pretest yaitu 10,35 meningkat
mandiri di rumah dan dapat mengulang- menjadi 14,55 pada Posttest. Hasil
ngulang mempelajari materinya hingga siswa tersebut membuktikan bahwa
paham dan siswa lebih bertanggung jawab sosialisasi nilai-nilai Persatuan
atas apa yang sudah dipelajari mandiri di Indonesia melalui pemutaran video
rumah sehingga siswa lebih matang dan siap lagu dengan modifikasi strategi
saat masuk kelas dan pembelajaran dimulai. Answer Gallery dan Scramble dapat
Siswa sudah punya pengetahuan awal meningkatkan pemahaman remaja
sebelum masuk kelas dan bisa bertanya saat masjid Kelurahan Banyuanyar,
ada bagian materi yang belum dipahami yang Kecamatan 9 Banjarsari, Kota
butuh penjelasan dari guru. Surakarta. Berdasarkan kesimpulan
tersebut memunculkan implikasi
Menurut Fulton (2012: 13) kekurangan flipped bahwa Apabila ingin meningkat
classroom adalah: pemahaman remaja masjid terkait
nilai-nilai Persatuan Indonesia
a. Siswa yang baru mengenal metode ini butuh melalui pemutaran video lagu, maka
adapatasi karena belajar mandiri di rumah, salah satu alternatif yang dilakukan
konsekuensinya mereka tidak siap dengan adalah melalui sosialisasi dengan
pembelajaran aktif di dalam kelas. Solusi penerapan modifikasi strategi Answer
masalah ini dengan cara memberikan kuis Gallery.
salah satunya online, di kelas, memberikan PR
untuk referensi informasi. Sumber :
KUSMIRA, LITA and , Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si
(2019) Sosialisasi Nilai-Nilai Persatuan Indonesia
melalui Pemutaran Video Lagu dengan Modifikasi
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
b. Pekerjaan rumah (bacaan dan video) harus Strategi Answer Gallery dan Scramble pada Remaja
masjid Kelurahan Banyuanyar kecamatan Banjarsari
disesuaikan dengan hati-hati untuk Kota Surakarta Tahun 2019. Skripsi thesis, universitas
mempersiapkan mereka pada kegiatan di muhammadiyah surakarta.

kelas.
c. Membuat bahan ajar berkualitas yang bagus Menurut Anggit ( 2016) melalui
sangat sulit. penggunaaan Model strategi Answer
Gallery kombinasi Talking Stick di
Karang Taruna Pandan Sari. Hasil Uji
Menurut Fulton (2012: 17) langkah-langkah strategi
coba pada saat pra siklus ke uji coba I
flipped classroom antara lain:
yaitu 33 % sedangkan pada uji coba I
ke uji coba II meningkat 7%. Hal ini
a. Guru merencanakan secara rinci apa yang
menunjukkan bahwa ada perubahan
akan dipelajari siswa di rumah.
toleransi anatar umat beragama dan
b. Memilih berbagai kegiatan yang sesuai yang
kesadaran berbhinka tunggal ika Di
memenuhi kebutuhan semua peserta didik.
karang taruna pandan sari Desa
Pendekatan semacam itu bisa memberi
Krikilan, Kecamatan Masaran,
kesempatan belajar yang kaya bagi siswa yang
kabupaten Sragen Tahun 2016.
berbeda gaya belajar.
c. Menentukan bagaimana cara
Sumber :
mengintegrasikan tugas dan aktivitas itu Diyah, Anggit Priyos Vita Diyah Lukmana (2016)
terjadi di rumah dan di kelas. Langkah ini Model Sosialisasi Toleransi Antar Umat Beragama Dan
Kesadaran Berbhineka Tunggal Ika Dengan
sangat penting karena kelas yang membalik Menggunakan Strategi Answer Gallery Kombinasi
untuk menjadi pendekatan campuran. Karena Talking Stick Di Karang Taruna “Pandan Sari” Desa
Krikilan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun
itu, tidak ada bagian yang diimplementasikan 2016. Skripsi thesis, universitas muhammadiyah
terpisah. surakarta.
d. Mempresentasikan semua kegiatan secara
terorganisir. karena itu Kesimpulan
menghubungkan pembelajaran di rumah dan
di kelas. Berdasarkan hasil wawancara dan
kajian literatur, Answer gallery dirasa
Fulton, K. 2012. Upside down and inside out: Flip your classroom to improve cocok dan bisa dipadukan dengan
student learning. Learning & Leading with Technology, 39(8), 12–17.
model dan strategi lainya yang
3. Menggunakan Synergetic Teaching
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
mungkin diperlukan untuk
Menurut Ahmad (2005) Strategi pembelajaran memperkaya pengetahuan siswa.
synergetic teaching memiliki kelebihan dan
kelemahan, yaitu;

Kelebihan Dokumentasi
a. Guru lebih mudah mengontrol siswa selama
pembelajaran.
b. Guru lebih mudah memberikan arahan dalam
menyampaikan materi karena siswanya tidak
banyak sekali belajar.
c. Pengetahuan siswa menjadi bertambah
karena adanya saling tukar
d. pengetahuan yang didapat dengan cara
berbeda.

Kelemahan

a. Memerlukan bantuan guru lain untuk


mengawasi siswa yang dipindahkan.
b. Tidak semua siswa mampu menyampaikan
pengetahuan.
c. Membutuhkan waktu yang lama untuk
menyampaikan materi yang sedikit.

Sumber : Ahmadi, Abu, Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung,


2005.
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi

2 Permasalahan : Kurangnya Pengetahuan guru Berdasarkan kondisi sekolah, pengalaman pribadi, Berdasarkan analisis alternatif Wawancara
mengenai model-model pembelajaran yang kajian literatur dan wawancara maka alternatif solusi solusi maka penentuan solusi
inovatif sehingga model pembelajaran yang terkait dengan yaitu : Kurangnya Pengetahuan guru terkait yaitu : Kurangnya 1.Suhendi Mega Mei, S.Pd
diberikan kurang tepat dan respon peserta didik mengenai model-model pembelajaran yang Pengetahuan guru mengenai (Wakasek Kurikulum)
rendah inovatif sehingga model pembelajaran yang model-model pembelajaran
diberikan kurang tepat dan respon peserta didik yang inovatif sehingga Model problem based learning dapat
a. Berdasarkan pengalaman dan kondisi rendah model pembelajaran yang membangun kepercayaan diri peserta
sekolah diberikan kurang tepat dan didik. Bukan hanya itu, peserta didik
A. Menggunakan model Problem Based Learning
Berdasarkan pengalaman dan kondisi sekolah respon peserta didik rendah juga didorong berpartisipasi aktif dan
(PBL)
medel pembelajaran yang mungkin cocok adalah menggunakan model memperluas pemahaman mereka.
B. Menggunakan model Project Based Learning
adalah Project Based Learning.PjBL Problem Based Learning Metode ini memberikan kesempatan
(PjBL)
(Project Based Learning) (PBL) kepada peserta didik untuk menguasai
C. Menggunakan model inquiry
keterampilan pemecahan masalah,
2. Berdasarkan Kajian Literatur a. Berdasarkan pemikiran, kerja tim, komunikasi,
A. Menggunakan model Problem Based Learning
1. Problem Based Learning Pertimbangan Oportunity manajemen waktu, dan penelitian.
(PBL)
2. Project Based Learning atau kesiapterapan
Menurut Setyo dkk Problem Based Learning (PBL)
2. H Sawat Suhendra, S.Pd.MA
3. Berdasarkan Hasil Wawancara merupakan model pembelajaran yang menghadirkan 1. Bisa dilakukan karena tidak
membutuhkan media yang sulit (Kepala Sekolah SMPN 2
berbagai permasalahan dalam dunia nyata peserta
a. Suhendi Mega Mei, S.Pd ( Wakasek
dan sesuai dengan kebutuhan Pebayuran)
didik untuk dijadikan sumber dan sarana belajar
siswa
Kurikulum) sebagai usaha untuk memberikan pengalaman dalam 2. Bisa diterapkan dengan strategi
Salah satu model pembelajaran yang dapat Setiap model pembelajaran memiliki
meningkatkan kemampuan berfikir kritis, answer gallery yang akan juga
memberdayakan siswa, yakni pembelajaran kelebihan dan kelemahan, demikian
keterampilan pemecahan masalah, tanpa saya terapkan dalam aksi/PPL
dengan menggunakan model Contextual dengan model Problem Based
mengesampingkan pengetahuan atau konsep yang 3. Bisa diterapkan untuk
Teaching and Learning (CTL). Learning pun memiliki kelebihan dan
menjadi tujuan pembelajaran. emningkatkan respon peserta kelemahan. Diantara kelebihan
didik. Problem Based Learning adalah
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
b. Yuningsih,SE ( Guru Sejawat/Senior) Sumber : Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). 4. Bisa diterapkan karena Mengembangkan keterampilan
Untik model pembelajaran bisa Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode. biayanya sangat terjangkau pemecahan masalah,
menggunakan Problem Based Learning Dalam sebuah model pembelajaran tentu memiliki Mengembangkan kemampuan sosial
(PBL) agar lebih inovatif dan sudah terbukti
keunggulan dan kelemahan, demikian juga dengan dan keterampilan berkomunikasi.
efektifitasnya.Atau alternatifnya
model Problem Based Learning. Menurut b.Berdasarkan Efektifitas Mengembangakan keterampilan
menggunakan Model Kooperatif Rizema Putra (2013:82-83) Model pembelajaran & Efisiensi berpikir, mengendalian diri dan.
PBL ini memiliki beberapa Membantu cara peserta didik untuk
c. H Sawat Suhendra, S.Pd.MA (Kepala kelebihan, di antaranya ialah sebagai berikut : Menurut beberapa literasi, belajar sepanjang hayat.
Sekolah SMPN 2 Pebayuran)
strategi answer gallery efektif
. Untuk model bisa menggunakan model- a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan dan effisien. Literasi
model inovatif. Kurikulum 2013 biasanya melibatkan siswa secara aktif dalam
menggunakan model Pembelajaran memecahkan masalah dan menuntut a. Siswa lebih memahami Menurut Tantri (2017) dalam
Berbasis Masalah (Problem Based keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi; jurnalnya yang berjudul ”Apakah
konsep yang diajarkan
Learning), model Pembelajaran b. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata Model Pembelajaran Problem Based
melibatkan siswa secara
Berbasis Projek (Project Based yang dimiliki oleh siswa, sehingga Learning Dan Project Based
aktif dalam memecahkan
Learning), dan model Pembelajaran pembelajaran lebih bermakna Learning Mampu Melatihkan
masalah dan menuntut
Melalui Penyingkapan/Penemuan c. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran, Keterampilan Abad 21? ” Ditarik
keterampilan berpikir
(Discovery/Inquiry Learning) karena masalah-masalah yang diselesaikan kesimpulan bahwa Problem based
siswa yang lebih tinggi;
langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata; learning dan project based
b. Pengetahuan tertanam
d. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, learning merupakan model
berdasarkan skemata yang
mampu memberi aspirasi dan menerima pembelajaran dengan pendekatan
dimiliki oleh siswa,
pendapat orang lain konstruktivisme dan telah
sehingga pembelajaran
e. PBL diyakini dapat menumbuhkan kemapuan dilaporkan mampu melatihkan
lebih bermakna
kreativitas siswa, baik secara individual c. Siswa dapat merasakan keterampilan abad 21 kepada peserta
maupun kelompok, karena hampir di setiap didik.
manfaat pembelajaran,
langkah menuntut adanya keaktifan siswa karena masalah-masalah Sumber : Tantri Mayasari, dkk (2017), Apakah Model
yang diselesaikan Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project
Based Learning Mampu Melatihkan Keterampilan
Sumber : Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif langsung dikaitkan dengan Abad 21,(hal. 54-55)
Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press. http://e-
kehidupan nyata; journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK/article/view/24/24
d. Menjadikan siswa lebih
mandiri dan dewasa, Menurut Edens (2000)
mampu memberi aspirasi Pembelajaran problem based
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
Selain beberapa kelebihan menurut Rizema Putra dan menerima pendapat learning dibentuk dengan
(2013:84) model orang lain landasan teori-teori pembelajaran
e. PBL diyakini dapat yang sangat inovatif (misal
Problem Based Learning juga memiliki beberapa menumbuhkan kemapuan konstruktivime dan pembelajaran
kekurangan, antara lain: kreativitas siswa, baik berdasarkan pengalaman) dengan
secara individual maupun mesetting permasalahan yang
a. bagi siswa yang malas, tujuan dari model kelompok, karena hampir melibatkan berbagai disiplin ilmu
tersebut tidak dapat dicapai di setiap langkah menuntut untuk mendapatkan solusi yang
b. membutuhkan banyak waktu dan dana; adanya keaktifan siswa tepat. PBL menjadi salah satu cara
yang dapat digunakan oleh para
c. tidak semua mata pelajaran bisa diterapkan
pendidik dalam usaha membatu
dengan model pembelajaran PBL peserta didik agar menjadi
kompeten dalam memecahkan
Sumber : Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif
Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press
masalah dan menghadapi tantangan
ke depan.
B. Menggunakan model Project Based Learning Sumber : Edens, K. M. (2000). Preparing
(PjBL) problemsolvers for the 21st century trhoughproblem-
based learning.CollegeTeaching, 48(2), 55-60

Menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. Para peneliti mengakui bahwa
162) model pembelajaran project based problem based learning dapat
learning mempunyai kelebihan sebagai berikut : mengembangkan keterampilan abad
21 peserta didik, karena PBL
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik mampu menghubungkan antara teori
untuk belajar, mendorong kemampuan dan praktek serta mengembangkan
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, kompetensi seperti keterampilan
dan mereka perlu untuk dihargai. pemecahan masalah,komunikasi,
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan kolaborasi (Graham, 2012)
masalah.
Sumber : Graham, R. (2012).Achieving excellence
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif inengineering education: the ingredientsof
dan berhasil memecahkan problem-problem successful change.London: TheRoyal Academy of
Engineering.
kompleks.
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
d. Meningkatkan daya kolaborasi.
e. Mendorong peserta didik untuk Kesimpulan
mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Strategi : Answer Gallery
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik Media : Video , infokus,flash card
dalam mengelola sumber. Model : Problem based learning
g. Memberikan pengalaman kepada peserta Pendekatan :
didik pembelajaran dan praktik dalam Kelas IX
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi
waktu dan sumber-sumber lain seperti Dokumentasi
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h. Menyediakan pengalaman belajar yang
melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang untuk berkembang sesuai dengan
dunia nyata.

Sumber : Daryanto, dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran


Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Menurut Widiasworo (2016, hlm. 189) project


based learning memiliki kelemahan sebagai berikut. Wawancara dengan kurikulum

a. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan


banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks
b. Banyak orang tua peserta didik yang merasa
dirugikan karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
c. Banyak instruktur merasa nyaman dengan
kelas tradisional, di mana instruktur
memegang peran utama di kelas. Ini Wawancara dengan Kepala Sekolah
merupakan tradisi yang sulit, terutama bagi
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
instruktur yang kurang atau tidak menguasai
teknologi.
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
Oleh karena itu, disarankan untuk
menggunakan team teaching dalam
pembelajaran.
e. Peserta didik memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang
aktif dalam kerja kelompok.
g. Apabila topik yang diberikan pada masing-
masing kelompok berbeda, dikhawatirkan
peserta didik tidak memahami topik secara
keseluruhan.

Sumber : Widiasworo, Erwin. 2016. 19 Kiat Sukses Membangkitkan


Motivasi Belajar Peserta. Didik. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media

C. Menggunakan model CTL


Menurut Sugiyono (2014),Beberapa kelebihan
dari pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah:

a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan


nyata.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu
menumbuhkan penguatan konsep kepada
siswa karena metode pembelajaran CTL
menganut aliran konstruktivisme, dimana
seorang siswa dituntun untuk menemukan
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan
filosofis konstruktivisme siswa diharapkan
belajar melalui ”mengalami” bukan
”menghafal”
c. Kontekstual adalah pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa secara
penuh, baik fisik maupun mental
d. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan
sebagai tempat untuk memperoleh informasi,
akan tetapi sebagai tempat untuk menguji
data hasil temuan mereka di lapangan.
e. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh
siswa, bukan hasil pemberian dari guru.
f. Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang
bermakna.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2014), kelemahan


dari pembelajaran kontekstual adalah sebagai
berikut:

a. Diperlukan waktu yang cukup lama saat


proses pembelajaran Kontekstual
berlangsung.
b. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas
maka dapat menciptakan situasi kelas yang
kurang kondusif.
No Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
c. Guru lebih intensif dalam membimbing.
Karena dalam CTL, guru tidak lagi berperan
sebagai pusat informasi.

Sumber : Sugiyono, 2014. Metodel Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai