Anda di halaman 1dari 8

Nama : JAULIS LK. 1.2.4.

b - Eksplorasi Alternatif Solusi


NIM : 239022495611

Masalah
No. terpilih yang
Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
diselesaikan
Rendahnya 1. Minat siswa dalam Berdasarkan kajian literatur, solusi untuk Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi
1 minat baca membaca rendah dan masalah ini sesuai akar penyebabnya adalah: melalui kajian literatur dan wawancara,
pada pelajaran tidak didukung maka dapat dianalisis alternatif
1. Penerapan metode Scrumble untuk solusinya yaitu sebagai berikut.
bahasa dengan kemampuan
meningkatkan minat baca siswa.
Indonesia. guru dalam inovasi 1. Guru menerapkan metode
kegiatan literasi. Model pembelajaran scrumble merupakan Scrumble.
2. Guru hanya berpacu model pembelajaran yang mengajak siswa Scramble artinya perebutan,
pada bacaan yang ada untuk menemukan jawaban dan pertarungan atau perjuangan. Scramble
menyelesaikan permasalahan yang ada merupakan salah satu metode
di buku paket atau
dengan cara membagikan lembar kartu soal pembelajaran kooperatif yang dapat
tidak mencoba
dan jawaban yang disertai dengan melatih kekompakan siswa dalam
3. membuat bacaan
alternative jawaban yang tersedia. kelompok dan mampu memotivasi
sendiri yang lebih
siswa untuk mengikuti pelajaran
menarik.
dengan baik. Dalam metode ini,
4. 3. Tidak ada  Sumber: Sumira, D. Z., Deasyanti, D., & mereka tidak hanya diminta untuk
refleksi setelah
Herawati, T. (2018). Pengaruh metode menjawab soal, tetapi juga menerka
kegiatan scramble dan minat baca terhadap dengan cepat jawaban soal yang sudah
membaca.(Hanya kemampuan membaca pemahaman siswa tersedia namun masih dalam kondisi
sekedar membaca)
sekolah dasar. Indonesian journal of acak. Ketepatan dan kecepatan berfikir
primary education, 2(1), 62-71 menjawab soal menjadi salah satu kunci
2. Peningkatan minat baca melalui permainan metode pembelajaran
pembelajaran berbasis masalah pada mata scramble.
pelajaran bahasa Indonesia. Kelebihan:
a. Setiap anggota kelompok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bertanggung jawab atas segala
tingkat minat baca siswa melalui PBL sesuatu yang dikerjakan dalam
mengalami peningkatan. Peningkatan kelompoknya.
tersebut dapat dilihat melalui b. Metode pembelajaran ini
siklus/pertemuan yang telah dilakukan. memungkinkan siswa untuk saling
Pada siklus I hasil tes pembelajaran belajar sambil bermain.
c. Selain membangkitkan
menggunakan PBL untuk hasil tertinggi 82
kegembiraan dan melatih
dan hasil terendah 62 dengan rata-rata keterampilan tertentu metode
69,1% scramble juga dapat memupuk rasa
solidaritas dalam kelompok.
d. Materi yang diberikan melalui salah
 Sumber: Aziartiya, S. (2014). satu metode permainan biasanya
Peningkatan Minat Baca Melalui mengesankan dan sulit untuk
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada dilupakan.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di e. Sifat kompetitif dalam metode ini
dapat mendorong siswa berlomba-
SDN Pamulang Permai Kelas V
lomba untuk maju.
(Penelitian Tindakan Kelas). f. Melatih siswa untuk berpikir cepat
dan tepat.
Hasil Wawancara: g. Mendorong siswa untuk belajar
Teman sejawat (Hesinta Mita Aprilia, S.Pd) mengerjakan soal dengan jawaban
acak.
h. Melatih kedisiplinan siswa.
1. Pembelajaran menggunakan media yang
menarik sesuai kebutuhan siswa, contohnya
Kelemahan:
media audiovisual (video). a. Pembelajaran ini terkadang sulit
2. Guru membuat modul/bacaan yang dalam merencanakannya karena
menarik. terbentur dengan kebiasaan siswa
3. Membaca menyimak (Siswa secara dalam belajar.
b. Terkadang dalam
bergantian membaca dan siswa yang lain
mengimplementasikannya,
menyimak, kemudian melanjutkan memerlukan waktu yang panjang
membaca). sehingga guru sulit menyesuaikan
dengan waktu yang telah
Wawancara dengan pakar (Novi Nitya Santi, ditentukan.
M.Psi) c. Metode pembelajara ini biasanya
1. Guru menyediakan bahan bacaan yang menimbulkan suara gaduh.
menarik. d. Siswa bisa saja mencontek jawaban
temannya.
2. Memanfaatkan perpustakaan semaksimal
e. Siswa tidak dilatih untuk berpikir
mungkin. kreatif.
3. Siswa memilih buku yang menarik, f. Siswa menerima bahan mentah
kemudian diminta untuk membaca dan yang hanya perlu diolah dengan
selanjutnya menceritakan kembali apa yang baik.
telah dibaca di depan teman-temannya.
Sumber:Rosmanah, A. (2019,
October). Pentingnya Model
Wawancara dengan pakar (Frans Aditia Pembelajaran Scramble Berbantuan
Wiguna, M.Pd.) Media Visual dalam Pembelajaran IPS
Di Sekolah Dasar. In Prosiding Seminar
1. Guru harus menyiapkan pembelajaran
Nasional Pendidikan (Vol. 1, pp. 706-
yang heterogen sesuai dengan 712).
kemampuan tiap siswa yang tidak sama
satu sama lainnya.
2. Menggunakan model SCL 2. Guru menerapkan pembelajaran
(Student Centered Learning), metode berbasis masalah (PBM/PBL)
Role Playing (metode disesuaikan dengan pada pelajaran bahasa Indonesia
tujuan pembelajarannya).
Karakteristik PBL:
3. Menggunakan strategi PBL/PBM dan Pembelajaran Problem Based Learning
dengan media sekitar lingkungan siswa. (pembelajaran berbasis – masalah)
4. Menggunakan media mind map/peta adalah seperangkat model mengajar
konsep dengan berpedoman 5 W + 1 H. yang menggunakan masalah sebagai
fokus untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah,
materi, pengaturan diri. Berbicara
merupakan suatu proses penyampaian
informasi dari komunikator kepada
komunikan. Penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning
( PBL) sangat efektif digunaakan pada
saat pembelajaran, dimana peserta didik
dapat menemukan konsep, ide-ide dan
juga dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berbicara.

Sumber: Amara, I. (2022, January).


Pengaruh Penggunaan Model Problem
Based Learning (PBL) Terhadap
Kemampuan Berbicara Siswa di Kelas
V SDN 1 Anggrek. In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Dasar.

Kelebihan:
a. Dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar siswa, interaksi
siswa dengan siswa dan dengan
guru. Hal ini terbukti dengan
adanya dekatnya siswa antar
siswa maupun siswa dengan guru.
b. Para siswa lebih ceria dalam
mengikuti pembelajaran.
c. Melatih siswa untuk berpikir tingkat
tinggi.
d. Siswa terangsang pikiran, perasaan
dan perhatiannya sehingga dapat
membangkitkan minat terjadinya
proses pembelajaran.

Kelemahan:
Bagi siswa yang kemampuannya rendah
atau kurang terampil berbicara
dalam berdiskusikelompok untuk
memecahkan masalah maka siswa
tersebut kurang aktif juga dalam
bekerja sama dengan teman-temannya.
Sumber: Muchib, M. (2018).
Penerapan model PBL dengan video
untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar bahasa Indonesia. Wiyata
Dharma: Jurnal Penelitian Dan
Evaluasi Pendidikan, 6(1), 25-33.
3. Penggunaan media audiovisual
(Video).
Media audio visual merupakan
media perantara atau penggunaan
materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun
kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Contoh
media audio visual misalnya
film, film bingkai (slides), dan audio
visual dalam bentuk digital
(Widaryanto dan Sulfemi, 2016: 1-10).

Kelebihan:
a. Dapat digunakan untuk klasikal.
b. Dapat digunakan seketika.
c. Digunakan secara berulang.
d. Dapat menyajikan materi secara
fisik tidak dapat bicara kedalam
kelas.
e. Dapat menyajikan objek yang
bersifat bahaya.
f. Dapat menyajikan objek secara
detail.
g. Tidak memerlukan ruang gelap.
h. Dapat diperlambat dan dipercepat.
i. Menyajikan gambar dan suara

Kelemahan:
a. Sukar untuk dapat direvisi.
b. Relative mahal.
c. Memerlukan keahlian khusus.
d. Peralatan harus lengkap.

Sumber: Nurfadhillah, S., Cahyani, A.


P., Haya, A. F., Ananda, P. S., &
Widyastuti, T. (2021). Penerapan
Media Audio Visual Berbasis Video
Pembelajaran Pada Siswa Kelas Iv Di
Sdn Cengklong 3. PANDAWA, 3(2),
396-418.

4. Menggunakan metode Role


Playing
Model pembelajaran Role
Playing atau bermain peran penekannya
terletak pada keterlibatan emosional dan
pengamatan indera dalamsuatu situasi
masalah yang secara nyata dihadapi.
Menurut Djumingin (2016: 239),
kelebihan dan kelemahan metode role
playing sebagai berikut.

Kelebihan:
a. Menarik perhatian siswa karena
masalah-masalah sosial berguna
bagi mereka.
b. Bagi siswa, berperan seperti orang
lain, mereka dapat merasakan
perasaan orang lain, mengakui
pendapat orang lain, saling
mengerti, tenggangrasa dan
mempunyai rasa toleransi.
c. Melatih siswa untuk mendesain
suatupenemuan.
d. Berpikir dan bertindak kreatif.
e. Memecahkan masalah yang
dihadapi secara realistis karena
siswa dapat menghayatinya.
f. Dapat menstimulus perkembangan
kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikanmasalah yang
dihadapi dengan tepat.

Kelemahan:
a. Guru harus dapat memahami betul
langkah-langkah pelaksanaanya,
jika tidak maka akan mengacaukan
proses pembelajaran.
b. Memerlukan alokasi waktu yang
lebihlama.
c. Memerlukan tempat yang cukup
luas.
Sumber: Rositadesi, R. D.
(2021). Pengaruh Model Pembelajaran
Role Playing Terhadap Keterampilan
Membaca Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN
Jeddih 4 (Doctoral Dissertation, Stkip
Pgri Bangkalan).

Anda mungkin juga menyukai