M.Pd
STUDI KASUS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( Sebagai Laporan Individu Ketika Magang / PPL )
1. Pembelajaran Inovatif
Model – model Pembelajaran
a. Pembelajaran tipe jigsaw
Penmgertian : Sudrajat (2010, hal.5) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam
satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Langkah – Langkah
1. Dilakukan dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam satu kelompok diberi
tugas untuk membaca materi dengan topik berbeda-beda sehingga setiap siswa dalam satu
kelompok mendapatkan topik bacaan yang berbeda.
2. Usai membaca, setiap siswa yang mendapatkan topik bacaan yang sama dari kelompok yang
berbeda diminta untuk mendiskusikan topik yang sudah mereka baca.
3. Setelah berdiskusi, mereka kembali ke kelompok masing-masing untuk bertukar materi dari
hasil diskusi sebelumnya. Tipe jigsaw akan lebih maksimal jika digunakan untuk pelajaran
dalam bidang ilmu sosial dengan materi yang tertulis. Materi yang sudah tersedia dapat
meminimalisir kemungkinan siswa mendapatkan informasi yang kurang benar, apalagi dalam
tipe ini mereka diharuskan menjelaskan materi yang sudah dibaca.
Kelebihan :
Dapat mengembangkan hubungan antar siswa ,m enerapkan bimbingan sesama teman
rasa percaya diri siswa yang tinggi ,dapat memperbaiki kehadiran ,penerimaan terhadap
perbedaan individu lebih besar , sikap apatis lebih berkurang , pemahaman materi lebih
mendalam, dan dapat meningkatkan motivasi belajar.
Kekurangan :
1. Prinsip utama pembelajaran ini adalah “Peerteaching” yaitu pembelajaran oleh teman
sendiri. Ini akan menjadi kendala karena persepsi dalam memahami suatu konsep yang
Dosen: Huzain Jailani,
M.Pd
akan didiskusikan bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi
hal mutlak diperlukan agar jangan sampai terjadi salah konsep (miss conception).
2. Sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman,
jika siswa tidak percaya diri, pendidik harus mampu memainkan perannya dalam
memfasilitasi kegiatan belajar.
3. Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh
pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-
tipe siswa dalam kelas tersebut.
4. Awal pembelajaran ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup
dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bias berjalan dengan
baik.
5. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (> 40 siswa) sangat sulit.
b. Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Pengertian
CIRC adalah singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition. Robert
E.Slavin (2005, hlm. 16) menjelaskan bahwa CIRC merupakan program komprehensif
untuk mengajarkan membaca dan menulis pada siswa sekolah dasar kelas tinggi.
Menurut Slavin (2005:200), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
adalah sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca,
menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.
Langkah – Langkah
1. Orientasi. Pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa
tentang materi yang akan diberikan. Kegiatan ini juga memaparkan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.
2. Organisasi. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan
memperhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan bacaan tentang materi
yang akan dibahas kepada siswa. Menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan juga
tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Pengenalan konsep. Mengenalkan tentang suatu konsep baru yang mengacu pada hasil
penemuan selama eksplorasi. Pengenalan ini bisa didapat dari keterangan guru, buku
paket, film, kliping, poster atau media lainnya.
4. Publikasi. Siswa mengkomunikasikan hasil temuan-temuannya. Membuktikan,
memperagakan tentang materi yang dibahas baik dalam kelompok atau di depan kelas.
5. Penguatan dan refleksi. Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan
dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun memberikan
Dosen: Huzain Jailani,
M.Pd
27 Yusril 75 √
28 Jaelani 80 √
29 Irya 90 √
30 Ujib 60 √
Jumlah 2217 23 7
M
X
N
2217
M 30
M 73, 9
Nilai rata-rata pada siklus I adalah sebanyak : 73,9
27 Yusril 70 √
28 Jaelani 80 √
29 Irya 90 √
30 Ujib 80 √
Jumlah 2265 25 5
M
X
N
2265
M 30
M 75, 5
Nilai rata-rata pada siklus I adalah sebanyak : 75, 5
Siklus I Siklus II