Anda di halaman 1dari 4

Berbicara lebih lanjut tentang fungsi bahasa, H. A. K.

Halliday dalam bukunya Exploration Of The


Function Of Language menyebutkan terdapat tujuh fungsi bahasa sebagai berikut:

1.      Bahasa memerankan fungsi instrumental, yang berarti bahwa bahasa itu merupakan penyebab
terjadinya suatu  peristiwa. Fungsi ini dapat terlihat jelas pada pemakaian bahasa ketika seseorang
memerintah, baik secara langsung maupun tidak.

2.      Bahasa memerankan fungsi untuk mengatur dan mengendalikan berbagai peristiwa. Fungsi ini
disebut dengan the regulatory functionyang merupakan fungsi untuk mengatur dan mengendalikan
orang lain atau untuk menyetir orang lain. Bahasa hukum yang memuat pasal-pasal beserta
kandungannya merupakan contoh fungsi bahasa yang berkaitan dengan the regulatory system.

3.      Bahasa juga berfungsi untuk membuat pernyataan, menyampaikan fakta-fakta, pengetahuan,


menjelaskan atau menggambarkan realitas yang sebenarnya. Tugas ini disebut the representational
function.

4.      Bahasa berfungsi sebagai the interactional function. Artinya, bahwa bahasa bermanfaat untuk
melanggengkan komunikasi atau hubungan antar sesama. Agar komunikasi berjalan dengan lancar,
maka diperlukan pengetahuan mengenai logat, bahasa, jargon, lelucon, cerita rakyat, adat istiadat dan
lain-lain.

5.      Bahasa melakukan fungsi the personal function. Artinya, bahasa merupakan alat untuk
mengekspresikan dirinya, mengungkapkan sesuatu tentang dirinya dan sekaligus tentang hal lain. Juga
dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan emosinya dan reaksi-reaksi lainnya.

6.      Bahasa merupakan alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Artinya bahwa bahasa memerankan
fungsi the heuristic function. Fungsi ini sering terwujud dalam bentuk pertanyaan yang memang
membutuhkan jawaban seperti: mengapa, bagaimana, dimana dan lain-lain.

7.      Dan yang terakhir, bahasa berfungsi sebagai alat untuk berimajinasi yang juga disebut dengan the
imaginative function. Artinya bahwa bahasa mampu menciptakan ide-ide yang non-faktawi seperti
ketika mengisahkan cerita-cerita, karya sastra dan lain sebagainya.

Selain Halliday, terdapat pula linguis lain yang berpendapat tentang fungsi bahasa yaitu Jacobson (1960)
yang merupakan pionir aliran linguistik praha. Menurutnya, terdapat enam fungsi bahasa yaitu: (1)
fungsi eksresif atau emotif, (2) fungsi referensial, (3) fungsi estetik atau puistik, (4) fungsi fatik, (5) fungsi
metalingual dan (6) fungsi direktif atau konatif. [v]

Kemudian searah dengan Jacobson, Karl Buhler menjelaskan pula beberapa fungsi bahasa menurut
pendapatnya terbagi menjadi enam bagian sebagai berikut:[vi]

1.      Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berekspresi

Yaitu manusia dapat mengungkapkan dirinya lepas dari tujuannya. Fungsi ini dapat dilihat pada bahasa-
bahasa yang dipakai pengarang dalam sastra, baik novel, cerpen, drama dan lain-lain.
Yang terpenting pada fungsi ini adalah ide dan gagasan dari pengarang atau penulis. Selain itu fungsi
ekspresif bahasa dapat dilihat pada pernyataan otoritatif seperti pidato-pidato politik, dokumen-
dokumen tokoh, karya ilmiah dan lain-lain.

2.      Bahasa berfungsi untuk memberikan informasi

Fungsi ini disebut juga dengan the informative function yang sering kita temukan dalam buku-buku
pelajaran, surat kabar, majalah dan lain sebaginya. Fungsi ini bercirikan bahasa yang bersifat non-
regional, non-idiolek, formal, teknis dan netral.  

3.      Bahasa menjalankan fungsi vokatif

Fungsi ini disebut juga dengan fungsi konatif, fungsi instrumental, fungsi operatif dan fungsi paragmatik.
Fungsi vokatif dapat terlihat pada pengumuman-pengumuman, petunjuk, publiksi, propaganda, tulisan-
tulisan persuasif dan lain sebagainya.

Yang terbersit dalam fungsi vokatif adalah bahasa merupakan hubungan antara penulis dan pembacanya
yang terwujud dalam hubungan gramatika yang telah ditentukan secara sosial ataupun personal.
Adapun cirinya adalah bahasanya bersifat langsung dan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca
atau pendengarnya.

4.      Bahasa menjalankan fungsi estetika

Fungsi ini berkaitan erat dengan rasa keindahan “sense of beauty”yang mungkin terpancar lewat
untaian bunyi pada puisi, lagu dan sebagainya. Fungsi ini terwujud, selain dari yang disebutkan
sebelumnya, juga melalui ritme, keselarasan, kontras kalimat, klausa dan kata atau diksi.

Dalam hal bunyi, misalnya aliterasi, anomatope, asonansi, rima, intonasi dan tekanan nada, berperan
sekali dalam melahirkan fungsi estetik.

5.      Bahasa memiliki fungsi fatik

Fungsi fatik lebih diarahkan untuk memelihara hubungan yang akrab dengan lawan bicara. Fungsi fatik
biasanya hadir dalam frasa-frasa baku dalam bahasa lisan seperti: apa kabar, selamat pagi, selamat
berjuang dan sebagainya. Adapun dalam bahasa tulis, sering kita temukan fungsi fatik dalam ungkapan
seperti: sudah barang tentu, tidak diragukan lagi dan lain sebagainya.

6.      Bahasa menjalankan fungsi metalingual

Fungsi ini lebih mengacu pada kemampuan bahasa dalam menjelaskan atau menamakan dan juga
mengomentari sifat-sifatnya sendiri. Dengan kata lain bahwa bahasa bebicara tentang dirinya sendiri.
Fungsi ini sering diwakili dengan istilah gramatika seperti:menangis itu verba, kapur itu
nomina, bagus itu adjektiva dan lain-lain. Selain itu terdapat ungkapan-ungkapan seperti: dalam
pengertian luas, terkadang hal itu dinamakan, sejujurnya, secara literal dan sebagainya.

1. Menurut Mc. Carthy, bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk


mengembangkan kemampuan berpikir.
2. Menurut William A. Haviland, Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika
digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh
semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
3. Menurut Wibowo (2001), Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional,
yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk
melahirkan perasaan dan pikiran.
4. Menurut Keraf Smarapradhipa (2005), ia memberikan dua pengertian mengani
bahasa, yakni 1) menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia; 2)
Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
5. Menurut Mackey (1986), bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan
(lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang
arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari
suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.
6. Menurut Walija (1996), bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang
lain.
7. Syamsuddin (1986), memberi dua pengertian terhadap istilah bahasa, 1) bahasa
adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan
perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi; 2)
bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk,
tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan.
8. Menurut Pengabean (1981), bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan
melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
9. Menurut Soejono (1983), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang
amat penting dalam hidup bersama.
10. Menurut Bill Adams, bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi
individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
11. Menurut Wittgenstein, bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami,
berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
12. Menurut Plato, bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang
dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan)
yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
13. Menurut Block & Trager, bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat
manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
14. Menurut Carrol, Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan
urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat
digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang
secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan
proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
15. Menurut Sudaryono, bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak
sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi
menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

Anda mungkin juga menyukai