Anda di halaman 1dari 11

Tugas : Gerontik

Dosen : Hj. Wewang Riu

INFEKSI SALURAN KEMIH


(ISK)

DISUSUN OLEH :

NAMA : IIN LISDAWATI


NIM : 2003. 034
TINGKAT : III A

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU


2007
KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah sederhana yang berjudul

"INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)" ini dapat kami selesaikan tepat pada waktu

yang kami rencanakan, untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembawa

materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya, maka dari itu

kami meminta dengan hormat kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan

saran demi kesempurnaan makalah ini.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada

Dosen pembimbing dan berbagai pihak yang telah banyak membantu kami secara

material maupun spiritual atas penyusunan makalah ini.

Palopo, 15 Agustus 2007

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

BAB II INFEKSI SALURAN KEMIH.................................................. 2

A. Pengertian ..................................................2

B. Etiologi ..................................................2

C. Patofisiologi ..................................................2

D. Manifestasi Klinis ..................................................3

E. Pemeriksaan Diagnostik ..................................................3

F. Penatalaksanaan ..................................................4

G. Komplikasi ..................................................5

BAB III PENUTUP .................................................. 6

A. Kesimpulan ..................................................6

B. Saran ..................................................6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 7
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem tubuh yang berfungsi

sebagai sistem ekskresi. Sistem ekskresi ini membuang bahan-bahan yang tidak

diperlukan lagi oleh tubuh untuk dimetabolisme. Salah satu sistem yang

berfungsi sebagai alat ekskresi tubuh adalah sistem perkemihan. Sistem

perkemihan ini dimulai dari ginjal sampai uretra. Jika ada kuman yang masuk

ke dalam saluran perkemihan ini, maka akan timbul suatu penyakit yang

dikenal dengan nama infeksi saluran kemih (ISK).

Infeksi saluran kemih dapat timbul dengan berbagai predisposisi yang

memudahkan kuman dapat berkembang biak.

Pada masa neonatus sampai umur 3 bulan ISK lebih banyak ditemukan

pada bayi laki-laki. Pada usia 3 bulan sampai 1 tahun insiden pada laki-laki

sama dengan perempuan. Sedangkan pada usia sekolah penderita perempuan

dbanding laki-laki adalah 3-4 : 1.


BAB II

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

A. Pengertian

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan bertumbuh dan

berkembangnya kuman di dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna.

Pada masa neonatus sampai umur 3 bulan ISK lebih banyak ditemukan pada

bayi laki-laki. Pada usia 3 bulan sampai 1 tahun insiden pada laki-laki sama

dengan perempuan. Sedangkan pada usia sekolah penderita perempuan

dbanding laki-laki adalah 3-4 : 1.

B. Etiologi

Infeksi saluran kemih atau yang biasa disebut Isk pada umumnya

disebabkan oleh golongan enterobacteriaceae yang berasal dari daerah

perineum atau traktus intestinal. E. Coli merupakan penyebab 70-80% pada

ISK yang biasa atau simpleks. Kuman lain yang juga sering ditemukan ialah

klebsiella proteus, enterobacter, pseudomonas, streptococcus dan golongan

staphilococcus.

C. Patofisiologi

Terjadinya ISK pada anak dapat melalui beberapa cara. Pada bayi terutama

neonatus biasanya bersifat hematogen, sebagai akibat terjadinya sepsis. Pada

anak besar infeksi biasanya berasal dari daerah perineum yang kemudian
menjalar secara asendens sampai kandung kemih, ureter atau parenkim ginjal.

Adanya kelainan traktus urinarius terutama yang bersifat obstruktif dan refluks

merupakan faktor predisposisi timbulnya ISK. Faktor predisposisi lainnya ialah

batu saluran kemih, pemasangan kateter kandung kemih, statis urine karena

obstipasi, tumor dan sebagainya.

D. Manifestasi Klinis

ISK dapat berlangsung dengan gejala (simptomatik) atau tanpa gejala

(asimptomatis). Pada yang simptomatis makin muda usia anak, gejala klinik

makin tidak jelas. Pada bayi baru lahir gejala yang dapat ditemukan dapat

berupa panas yang tidak jelas penyebabnya, nafsu makan kurang, gangguan

pertumbuhan, kadang-kadang kencing atau diare yang sangat berbau.

Pada usia prasekolah gejala klinik sering berupa muntah, sakit perut,

demam, sering kencing dan ngompol. Pada usia sekolah gejala spesifik makin

nyata dengan ngompo, sering kencing, sakit waktu kencing atau sakit pinggang.

Pada infeksi kronik akan kambuh berulang dapat terjadi tanda-tanda gagal

ginjal menahun, atau hipertensi serta gangguan pertumbuhan. Infeksi yang

asimptomatis pada umunya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin

seorang anak atau kegiatan penyaringan ISK pada anak sekolah.

E. Pemeriksaan Diagnostik

Untuk pemeriksaan diagnostik dilakukan:

1. Biakan urine
2. Pemeriksaan urine lengkap

3. Pemeriksaan radiologis

F. Penatalaksanaan

1. Medik

- Pengobatan umum

Obat demam, muntah, dehidrasi dll. Disamping itu anak dianjurkan

banyak minum air putih dan agak menahan sering kencing. Pengobatan

simptomatik terhadap keluhan sakit kencing dapat diberikan

fenozopiridin (Pyridium) 7-10 mg/kgBB/hari. Di samping itu perlu juga

mnecari dan mengurangi atau menghilangkan faktor predisposisi seperti

obstipasi, alergi, infestasi cacing dan memperhatikan kebersihan

perineum meskipun usaha-usaha ini kadang-kadang tidak selalu berhasil

- Pengobatan khusus

Penanggulangan ISK ditujukan terhadap 3 hal; pengobatan terhadap

infeksi berulang, dan mendeteksi dan melakukan koreksi bedah terhadap

kelainan anatomis, kongenital maupun yang didapat pada traktus

urinarius

2. Keperawatan

Pasien dengan infeksi ISK pada umumnya tidak dirawat di RS bila

tidak terdapat indikasi rawat inap. Dengan demikian penyuluhan perawatan

perlu dilakukan kepada orang tua klien


G. Komplikasi

- Septikemia

- Urolitiasis
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan bertumbuh dan

berkembangnya kuman di dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna.

Infeksi saluran kemih umumnya disebabkan oleh golongan enterobacteriaceae

yang berasal dari daerah perineum atau traktus intestinal

Terjadinya ISK pada anak dapat melalui beberapa cara yaitu secara

hematogen atau dapat menjalar secara asendens dari traktus intestinal

ISK dapat berlangsung dengan gejala (simptomatik) atau tanpa gejala

(asimptomatis

B. Saran

Sebaiknya anak yang menderita dengan gejala dan tanda ISK dirawat di

rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan, sebab jika tidak

tertanggulangi dengan benar, dapat mengakibatkan septikemia dan urolitiasis.


DAFTAR PUSTAKA

Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1i.
Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed-3 jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius

Syamsuhidajat, R., Jong de Wim. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai