Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER 2 TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Dasar Ekonomi Islam 2


Dosen : Ir. H. Ismail Yusanto, MM
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Juni 2021
Nama : Humaeroh Najhatus Sabrina
NIM : 20.22.477

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

JAWAB :

1. Hegemoni kapitalisme ditingkat nasional. Perusahaan kapitalis ada berbagai


point yaitu: memakan perusahaan kecil, penguasaan bahan baku, memakan
perusahaan negara, menjadi penguasa negara, pengusahaan pasar dunia, mematikan
perusahaan lokal, penguasaan bahan baku lokal, bahan baku lokal lebih murah dan
yang terakhir ialah menempatkan penguasa boneka. Perusahaan kapitalis juga
dikelilingi perbankan, uang kertas dan pasar modal.
 Memakan perusahaan kecil (the law of capital accumulations)
 Penguasaan bahan baku (proses konglomerasi dari hulu hingga hilir)
 Memakan perusahaan negara (privatisasi BUMN)
 Menjadi penguasa negara (menjadi penguasa HA)
 Penguasaan pasar dunia (WTO & GATT)
 Mematikan perusahaan lokal (mendirikan MNC)
 Penguasaan bahan baku lokal (intervensi UU PMA)
 Bahan baku lokal lebih murah (menjatuhkan kurs mata uang lokal)
 Penguasaan tenaga kerja lokal murah (liberalisasi pendidikan)
 Menempatkan penguasa boneka (batuan dana kampanye)

2. Reformasi sistem ekonomi. Deng Xioping merevolusi ekonomi China menjadi


lebih desentral dan mulai terbuka dengan negara lain, sampai mendapat julukan
“Architect of ModernChina”. Aktivitas ekonomi tidak dikendalikan penuh sama
pemerintah pusat, tapi di ekonomi in ke masing-masing pemerintah daerah dan itu
juga menghpus sistem kuota untuk produksi pertanian dan izinin masyarakat untuk
menjual hasil dari pertanian mereka. Akhirnya para petani mulai merasakan
kesejahteraan juga ekonomi china mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Arah kebijakan masa kepemimpinan Deng Xiaoping. Pada dasarnya
pembaharuan ekonomi China berintikan pada reformasi sistem ekonomi dimaksudkan
untuk meningkatkan efisien produksi dan alokasi sumber-sumber daya, sementara
strategi pertumbuhan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dari ekspor komoditi
manufaktur. Deng Xiaoping kemudian melakukan perubahan terhadap hubungan
produksi yang kini lebih berorientasi pada produktivitas. Kebijakan yang diambil kini
mengutamakan strategi dan taktik yang fleksibel untuk melakukan modernisasi,
dengan begitu sifat dari pengembangan ini akan lebih cepat menyesuaikan dan
berkelanjutan.
Tenaga kerja. Potensi ekonomi yang lain yang dapat dilihat adalah
ketersediaan jumlah tenaga kerja yang begitu besar. Angka tenaga kerja produktif
yang ada China selalu stabil dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan data tahun
2008 tingkat populasi China mencapai 1.322 miliar jiwa mencakup 39% populasi
Asia dan 40% populasi Asia Selatan. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam upaya
mendukung pembangunan berbagai proyek pabrik atau industri manufaktur yang ada
China yang dalam perkembangannya terus mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat.
Pasar. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki China yang tidak dapat
dipungkiri adalah kekuatan pasar. Bertahun-tahun lamanya, pihak-pihak yang sinis
melecehkan investor luar negeri yang tergila-gila dengan visi untuk menjual apa saja,
mulai dari mobil hingga kosmetik “1 milliar customer China”. Saat ini China berada
diantara pasar konsumsi paling penting di dunia. China sudah menjadi customer
telepon tanpa kabel terbesar 1 dunia, dengan jumlah customer mencapai 350 juta
telepon seluler. 13 China saat ini juga menjadi pasar mobil terbesar ketiga di dunia
dan sedang melaju menjadi pasar terbesar bagi PC, layanan telekomunikasi
Broadband, televisi digital, dan masih banyak barang lainnya. Hal ini tidak terlepas
dari pesatnya industri manufaktur yang ada di China yang sejalan dengan terus
berkembangnya perekonomian yang ada di negara tersebut. Dilengkapi dengan
adanya seperangkat institusi pasar yang berfungsi baik, memungkinkan pelaku
ekonomi untuk memperbaiki diri dengan berusaha dan bekerja keras sehingga dapat
meningkatkan kekayaan untuk diri mereka sendiri serta sekaligus meningkatkan
kekayaan masyarakat. Selama periode reformasi pemerintah China terus berusaha
memperbaiki institusi pasarnya seperti memperbaiki sistem perbankan dan sistem
hukum agar perekonomian berjalan semakin baik.

Fakta OBOR
Proyek OBOR (One Belt One Road) adalah pembangunan infrastruktur darat
dan laut yg diinisiasi Cina sejak tahun 2013 yang akan menghubungkan Cina dengan
Asia Tenggara, Adia Selatan, Eropa, dan Amerika.
Metode OBOR adalah Cina memberi pinjaman dengan tenor 20 tahun dengan
interest rate maksimal 3% (atau bisa lebih dari itu sesuai perjanjian) kepada berbagai
negara debitur untuk membangun berbagai infrasruktur; yaitu: infrastruktur darat
seperti jalan KA. Infrastruktur laut seperti pelabuhan dan infrastruktur udara seperti
bandara. Dalam pemberian pinjaman tersebut Cina sebagai kreditur mensyaratkan
negara-negara debitur wajib mempekerjakan naker (TKA) dari China dan
menggunakan bahan or material seperti semen, baja, dll dari China.
OBOR juga bisa menimbulkan dampak negatif baik secara langsung maupun
tidak langsung. Bila dianalisis lebih lanjut, dampak-dampak tersebut erat kaitannya
dengan kedaulatan negara, batas teritori, utang negara bahkan kemunduran ekonomi.
Globalisasi memang telah menyamarkan bahkan membuat batas-batas antarnegara
seakan tanpa sekat. Kerja sama ekonomi terus berlangsung antara negara-negara di
dunia, tetapi batas teritori tetap dipertahankan. Proyek OBOR yang pada prinsipnya
ingin menghilangkan hambatan dagang dangan membangun infrastruktur yang
menghubungkan negara-negara dari Asia hingga Eropa ini tampaknya cukup
menimbulkan masalah. Investasi Tiongkok pada jalur OBOR yang melewati Kashmir
telah menyebabkan ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat.
Indonesia juga tampaknya tidak lepas dari masalah ini. Sebut saja wilayah perairan di
sekitar pulau Ambalat yang masih disengketakan oleh Indonesia dengan negara
tetangganya, Malaysia. Wilayah ini terletak di antara Kalimantan Timur dan Sabah.
Hingga saat ini belum ada batas yang disepakati dan kedua negara masih sama-sama
mengklaim pulau tersebut ke dalam wilayah masing-masing. Oleh karena itu, Inisiatif
OBOR diperkirakan akan menambah ketegangan antara kedua negara. Namun, bila
dilihat lebih lanjut, OBOR mungkin juga dapat mendorong kedua negara untuk
mencapai kesepakatan. Mengingat proyek OBOR terus berlangsung.

3. Ekonomi indonesia pada tahun 2021 diprediksi akan mengalami krisis serius.
Seperti yang diketahui sistem ekonomi dunia saat ini adalah sistem ekonomi
kapitalisme. Sistem ekonomi ini memang memiliki karakter untuk mengalami krisis
secara periodik berulang, mengikuti gelombang konjungtur ekonomi, hal ini
disebabkan sistem ekonomi kapitalis dibangun berdasarkan pondasi yang lemah yaitu
di sektor non riil, diantaranya:
1) Sistem mata uangnya, yaitu uang kertas, yang hanya berbasis pada
kepercayaan bukan pada nilai intrinsiknya.
2) Dari sistem utang-piutang berbasis pada bunga (interst) atau yang bersifat
tetap (fix rate). Sistem utang piutang ini diwijudkan pada sistem
perbankannya.
3) Sistem investasinya berbasis pada perjudian (speculation). Sistem investasi
model ini diwujudkan dengan jual beli saham, sekuritas dan obligasi di sistem
pasar modalnya.
Pilar-pilar ini menjadikan pertumbuhan ekonomi tumbuh dengan cepat, namun
semu sebab yang terjadi hanyalah perhitungan spekulasi terhadap kekayaan di sektor
non riil yang hanya berputar-putar dari kertas uang, kertas utang dan kertas saham.
Menurut IMF, resesi global merupakan siklus yang berlangsung setiap 8-10
tahun sekali. IMF mengatakan bahwa pertumbuhan PDB global sebesar 3% perthun
atau kurang, dapat dikategorikan sebagai resesi global. Dengan demikian, sejak 1970
beberapa yang masuk kategori ini adalah 1974-1975, 1980-1983, 1990-1993, 1998,
2001 hingga 2002 dan 2008 hingga 2009. Meskipun demikian jumlah tersebut adala
yang beskala global, bukan resesi yang terjadi dalam skala negara.
Di AS, negara corong sistem ekonomi kapitalis saja sudah mengalami krisis
14 kali sejak tahun 1929-2009 dengan magnitude yang bervariasi. Apalagi saa ini
dunia tengah memasuki masa krisis artinya sistem ekonomi kapitalis memang sudah
memiliki cacat bawaan sehingga krisis merupakan suatu keniscayaan. Alhasil,
ancaman resesi halyang lumrah terjadi di semua negara yang menerapkan ekonomi
kapitalisme termasuk indonesia.

4. Dalam rangka mengendalikan inflasi dan menjaga stabilnya nilai mata uang,
Pemerintah dan otoritas moneter yang ada mengambil beberapa kebijakan baik dari
segi moneter, fiskal, maupun sektor riil. Dari segi moneter maka bank sentral akan
menaikkan suku bunga dan pengetatan likuiditas perbank-kan, mengkaji efektivitas
instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan moneter, menentukan sasaran akhir
kebijakan moneter, mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan
inflasi, memformulasikan respon kebijakan moneter. Tindakan BI, Pemerintah, dan
Usaha Swasta dalam mengendalikan inflasi hanyalah sebatas menyentuh
permasalahan teknis atau gejala (symptom) semata. Sebaliknya, perpaduan kebijakan
yang digunakan menimbulkan krisis bertambah parah. Inilah sebuah dilema yang
sampai saat ini belum terpecahkan sebagaimana secara jelas dikatakan oleh
Samuelson dan Nordhaus. Bahkan mereka mengatakan kebijakan atau solusi yang
ditawarkan oleh para ahli dalam memecahkan permasalahan inflasi dan pengangguran
secara bersamaan justru menyebabkan efek sampingan yang lebih buruk dari
penyakitnya itu sendiri. Ini terjadi dikarenakan “obat” yang diberikan hanya sebatas
menghilangkan penyakit bagian permukaan saja, sementara penyakit bagian dalamnya
masih belum disembuhkan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa, kehadiran kebijakan moneter alternatif


(mata uang yang kuat dan stabil, serta kebijakan moneter yang tidak memunculkan
dilema di sektor riil) yang mampu mengendalikan inflasi sudah sangat mendesak
dibutuhkan dan segera diaplikasikan. Dalam hal ini, Abdul Qadim Zallum (Pemimpin
Ke 2 Hizbut Tahrir) dalam bukunya Sistem Keuangan di Negara Khilafah
mengatakan bahwa, sistem moneter yang berbasis kepada emas dan perak merupakan
satusatunya sistem moneter yang mampu menyelesaikan problematika mata uang,
menghilangkan inflasi besar-besaran yang menimpa seluruh dunia, dan mampu
mewujudkan stabilitas mata uang dan stabilitas nilai tukar, serta bias mendorong
kemajuan perdagangan internasional.

5. Dana Moneter Dunia (International Monetary Fund/IMF) menyebut jika krisis


akibat pandemi corona saat ini lebih buruk daripada Depresi Besar (Great Depression)
yang terjadi pada 1930. Bahkan pimpinan Bank Dunia (World Bank), David Malpass
mengatakan pandemi covid-19 tidak hanya memicu resesi melainkan depresi. Jika
melihat realita ekonomi global saat ini jelas proyeksi ini sangat mungkin terjadi.
Sebelum terjadi pandemi corona dunia memang sedang mengalami krisis
finansial di tahun 2019. Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan bahwa
proyeksi ekonomi global 1019 di 3% laju pertumbuhan ini paling lambat sejak krisis
keuangan global pada tahun 2008-2009 dan dalam October World Economic Outlook,
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di 2020 menjadi 3,4%.
Sayangnya belum sempat kondisi ekonomi global pulih dari krisis dunia dihantam
pandemi covid-19. Akibatnya perekonomian global semakin terpuruk.
Sektor ekonomi non rill seperti bursa sahan mengalami penurunan yang
semakin drastis di berbagai negara. Penurunan ini sangat mempengaruhi kondisi
fiskal menjadi lebih tidak menentu. Sebenarnya krisis ekonomi memang selalu terjadi
dalam sistem ekonomi kapitalis dan diawali dari sektor keuangan sebab sistem
ekonomi ini dibangun berdasarkan sektor ekonomi yang bersifat spekulatif , seperti
bursa saham, bunga, investasi yang semuanya mengandung riba. Transaksi spekulatif
ini mengakibatkan jumlah uang yang beredar menjadi berlipat-lipat dengan cepat
sampai titik tidak dapat lagi di cover dengan jumlah uang yang beredar.
Jika sudah dalam kondisi krisis seperti ini maka peningkatan produksi dan
konsumsi dari ekonomi sektor riil akan dipacu agar perekonomian tetap berjalan.
Solusi Industri manufaktur pun tidak bisa digunakan untuk menyelamatkan
perekonomian ketika pandemi covid-19. Karena sektor ekonomi riil yang selama ini
menjadi penopang ketika sektor ekonomi non riil mengalami krisi juga ikut terpukul.
Kebijakan Lockdown total yang dipilih sebagai solusi mencegah penyebaran
pandemi masif dilakukan di berbagai belahan dunia. fenomena yang dinamai The
Great Lockdown oleh IMF ini membuat miliaran penduduk bumi terkurung di dalam
rumahnya terutama pada bulan Maret hingga Mei lalu. Disrupsi rantai pasok dan
anjloknya permintaan membuat perekonomian menurun drastis bahkan nyaris
stagnan.
IMF memproyeksikan pertumbuhan global menyusutkan secara dramatis.
Output perekonomian global diperkirakan bisa terkontraksi 4,9% - 5,2% dibanding
tahun 2019. PDB akan terkontraksi sebesar 3 persen pada tahun ini. Proyeksi ini
berubah 180 derjat dari proyeksi awal tahun yang masih optimis tumbuh 3,4% tahun
ini. Hal hasil kondisi ekonomi sistem kapitalis semakin terpuruk.
Jika covid-19 masih seperti saat ini kondisinya tidak ada perkembangan
apapun hal ini berpotensi menimbulkan gelombang kedua pandemi juga memicu
munculnya klaster-klaster baru. Maka wajar jika kondisi saat ini dikatakan lebih
mengerikan jika dibandingkan peristiwa Depresi Besar (The Great Depression) yang
terjadi pada akhir 1929 lalu. Pasalnya akibat kesalahan di awal yang tidak mampu
memisahkan orang yang sehat dan orang yang sakit namun justru melakukan
lockdown masif mengakibatkan efek domino yaitu terjadi krisis ekonomi dan krisis
kesehatan.

6. Meme yang dibuat BEM UI adalah teguran bagi Presiden Jokowi agar memegang
teguh janji yang diucapkan. Direktur Political ad Public Policy Studies Jerry Massie
memberikan contoh janji yang tak singkron yaitu saat menyampaikan hukuman mati
bagi koruptor, justru malah diberikan grasi. Kemudian pada maret 2021, Jokowi juga
menyerukan benci produk asing, namun malah gencar mengimpor beras, garam,
hingga vaksin yang sebetulnya di dalam negeri tengah berproses produksi. Meme The
King of Lip Service itu kita masyarakat kasih kritik dalam upaya untuk menghasilkan
perubahan. Memang sudah tidak asing agi dalam sistem kapitalis dari zaman presiden
mana pun semuanya hanya omongan kosong belaka, mengumbar-ngumbar janji hanya
untuk pencitraan belaka. Jika hal ini berkelanjutan akan membahayakan semua aspek
kehidupan di negeri ini.

7. Islam telah melahirkan aturan atau sistem yang mampu menyelesaikan


problem manusia, tk terkecuali problem wabah, berikut pengobatan hingga vaksinasi.
Setiap problem diberikan solusi mulai dari level individu hingga negara yang masing-
masing saling bertautan. Rasulullah ketika ditanya tentang mendapatkan pengobatan
Beliau mendorong hal itu, beliau bersabda: “wahai para hamba Allah, berobatlah.
Sesungguhnya Allah SWT tidak meletakkan suatu penyakit melainkan meletakkan
pula oabatnya, kecuali suatu penyakit”. Mereka bertanya: “penyakit apa itu?”. Beliau
menjawab: “penyakit tua”. (HR. Tirmidzi). Artinya tidak wajib bagi seseorang untuk
mencari pengobatan, seseorang dapat menolak suatu pengobatan dan menanggung
penyakitnya itu dengan sabar untuk mencari pahala dari Allah.
Islam punya banyak solusi dalam segala lini kehidupan, walaupun memang
tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah saat inisudah ikhtiar sebisa mungkin akan
tetapi selagi dalam sistem kapitalis mau solusi apapun yang diberikan akan sama saja.
Kita hidup di dalam sistem yang salah hanya islam lah solusi terbai untuk umat.

Anda mungkin juga menyukai