Anda di halaman 1dari 2

1.

Deteksi antigen NS1


NS1 adalah protein nonstruktural virus dengue yang berfungsi dalam replikasi virus.
Deteksi antigen NS1 dapat dilakukan dengan metode ELISA dan imunokromatografi atau
menggunakan metode yang praktis yaitu Rapid test (RDT). Sensitivitas uji ini lebih tinggi
sampai 3 hari setelah demam, dan menurun pada hari 4-7 (Gambar 10).7
2. Uji serologi IgM/IgG
Pemeriksaan ini dilakukan dengan serum atau plasma fase konvalesen. Setelah hari
ke-5, dengan menurunnya jumlah virus dan antigen NS1 di darah, kadar antibodi
meningkat. Pada infeksi primer, IgM meningkat dengan cepat, sedangkan IgG meningkat
setelah hari ke-10, sehingga pada hasil IgM positif dengan IgG negatif menunjukkan
adanya infeksi primer. Pada infeksi sekunder, kadar IgG akan naik dengan cepat diikuti
IgM dengan kadar yang lebih rendah. Sehingga pada infeksi sekunder, didapatkan hasil
IgG positif, dengan atau tanpa IgM. IgM dapat tetap terdeteksi sampai 2–3 bulan,
sedangkan IgG terdeteksi sampai beberapa bulan, bahkan mungkin seumur hidup. Untuk
penatalaksaan pasien, gabungan gejala klinis dan rapid test (NS1 dan/atau IgM/IgG) yang
dilakukan pada saat yang tepat, umumnya cukup untuk menunjang diagnosis.7
3. Pemeriksaan penunjang radiologi
Pada pasien dewasa, pemeriksaan Radiologi yang dilakukan adalah foto toraks posisi
PA (Postero-Anterior) Erect dan Lateral. Bila pasien tidak bisa dalam posisi tegak (erect)
maka dilakukan posisi AP Supine (telentang) atau AP duduk/semi fowler. Untuk
mendeteksi efusi pleura minimal sebaiknya dilakukan lateral dekubitus, tergantung
kecurigaan di sisi kiri atau kanan, atau USG (Ultrasonografi).7
Gambar 9. Perkiraan waktu infeksi virus dengue primer dan sekunder dan metode diagnostik
yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi

Anda mungkin juga menyukai