Anda di halaman 1dari 43

www.smart-tbk.

com

HIRA
(HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT) ASPEK KESEHATAN
AGENDA

TUJUAN:

1. Memahami cara mengenali bahaya, menilai risiko dan mengendalikan yang berhubungan
dengan aspek kesehatan
2. Dapat membantu area owner melakukan HIRA di area kerja masing-masing
3. Refreshment untuk lingkungan kerja

2
HIRA

SOP HIRA CONTOH HIRA

3
APAKAH HIRA?

Menilai Risiko dan Evaluasi


Identifikasi Bahaya
Peluang LK3 Pengendalian

Kegiatan rutin, non rutin, normal, abnormal, kondisi darurat


yang melibatkan peralatan dan jasa yang dilakukan atau berhubungan dengan seluruh
pekerja, mencakup karyawan, kontraktor, pemasok, dan tamu.

1. Analisa risiko dengan form HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) tiap departemen
2. PIC yang berkompeten di departemen memiliki peran membuat HIRA
3. Pimpinan dan PIC Area mengevaluasi HIRA min. 1 tahun sekali dan/atau jika terjadi
kecelakaan kerja, jika ada perubahan atau penambahan proses kerja dan bahan baku
4. Perusahaan mengidentifikasi, merencanakan, dan menerapkan pemenuhan peraturan dan
ketentuan LK3 yang terkait dengan seluruh kegiatan produk dan jasa yang dilakukan

4
SIMULASI SEDERHANA PADA HIRA

1. Klasifikasikan aktivitas kerja 2. Identifikasi Bahaya dan Risiko


Aktivitas: monitoring area genset
Bahaya: kebisingan dengan nilai
Tentukan bahaya kebisingan 98db dan waktu kerja pekerja
dan sumbernya serta adalah 2 jam/hari
risiko dari bahaya Sumber : mesin genset
tersebut. Dampak: NIHL
Risiko : P x S

5. Menentukan pengendalian tambahan 4. Analisa Nilai Risiko 3. Lakukan Pengendalian Risiko

monitoring program contoh: YA


inspeksi peralatan, pengukuran
kembali nilai kebisingan genset, Apakah Rekayasa: memberikan peredam
observasi penggunaan ear muff. risiko bisa pada mesin
diterima? Adm: total waktu monitoring 2
jam sesuai dengan SOP Nomer:…
TIDAK PM sesuai dengan SOP
Pembuatan pengendalian Contoh risiko tidak dapat diterima: Jika nilai paparan APD : Ear muff dengan NRR:….
tambahan yang dituliskan dalam pada pekerja masih tinggi sehingga diperlukan
program kerja area pengendalian tambahan atau memilih ear muff yang
sesuai maka harus dibuatkan programnya
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN SUMBERNYA

SUMBER BAHAYA

Manusia : Pengetahuan, keterampilan, Peralatan dan teknologi : cara kerja alat,


kepedulian kontrol alat/teknologi, maintenance
alat/teknologi
Perubahan : pengenalan alat/proses baru,
evaluasi perubahan Tempat dan lokasi kerja : ruang terbatas,
ketinggian, diatas/dalam air
Produk : bahan berbahaya
Lingkungan alam, kondisi cuaca :
Material dan perlengkapannya : penerangan, kondisi hujan, petir
bahan, safety devices, SWL

Proses dan prosedur kerja : Pihak eksternal/terkait : pelanggan,


kontraktor, tamu, pemasok
kecukupan prosedur, pemahaman proses

6
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN SUMBERNYA

FAKTOR / JENIS BAHAYA LINGKUNGAN KERJA

Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologis Bahaya Ergonomi Bahaya Psikologis

• Bahan yang
berbahaya, Beracun, • Stress, Intimidasi,
• Kebisingan, Suhu, Kekerasan, Emosi
Reaktif, Mudah • Posisi Kerja / Postur,
Cahaya / Penerangan, Negatif, Pelecehan,
menyala, Mudah • Virus, Bakteri, Jamur, Pengangkatan
Radiasi, Ketinggian,
meledak, Iritan, Tanaman, Hewan Pengucilan
Konstruksi manual / Manual
Korosif, Radioaktif
(infrastruktur), Listrik, Handling, Repetitif /
Getaran, Ruang Gerakan Berulang,
terbatas, dll Desain tempat
kerja/alat/mesin, dll

7
LINGKUNGAN KERJA-PERMENAKER 05/2018

Faktor Fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat fisika, disebabkan oleh
penggunaan mesin, peralatan, bahan dan kondisi lingkungan di sekitar Tempat Kerja yang dapat menyebabkan gangguan
dan penyakit akibat kerja pada Tenaga Kerja, meliputi Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Radiasi
Ultra Ungu (Ultra Violet), radiasi Medan Magnet Statis, tekanan udara dan Pencahayaan.

Faktor Kimia adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat kimiawi, disebabkan oleh
penggunaan bahan kimia dan turunannya di Tempat Kerja yang dapat menyebabkan penyakit pada Tenaga Kerja,
meliputi kontaminan kimia di udara berupa gas, uap dan partikulat.

Faktor Biologi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat biologi, disebabkan oleh
makhluk hidup meliputi hewan, tumbuhan dan produknya serta mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit
akibat kerja

Faktor Ergonomi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara fasilitas kerja yang meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban angkat terhadap Tenaga Kerja.

Faktor Psikologi adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh hubungan antar personal
di Tempat Kerja, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
8
CONTOH BAHAYA KESEHATAN DI AREA KERJA

Area Bahaya Area Bahaya

Area 1. Iluminasi Refinery/Biodiesel 1. Iluminasi


Boiler 2. Getaran loader 2. Heat stress
3. Debu batu bara 3. Paparan bahan kimia
4. Heat stress 4. Ergonomi
5. Psikososial
KCP 1. Iluminasi
2. Getaran (WBV) forklift Warehouse 1. Iluminasi
3. Getaran lengan peralatan (gerindra, jack 2. Heat stress
hammer, bor) 3. Getaran (WBV) forklift
4. Debu PK 4. Ergonomi manual handling
5. Welding fume 5. Psikososial
6. Heat stress
Workshop 1. Iluminasi
7. Ergonomi pada pekerjaan manual handling
2. Getaran lengan peralatan (gerindra, jack
8. Psikososial : shift kerja,
hammer, bor)
9. Kebisingan
3. Welding fume
Lab 1. Iluminasi 4. Heat stress
2. Paparan bahan kimia 5. Ergonomi pada pekerjaan manual handling
3. Heat stress 6. Psikososial : shift kerja,
4. Ergonomi
5. Psikososial : shift kerja
9
BAHAYA LINGKUNGAN KERJA-BAHAYA FISIK

Iklim Kerja GETARAN

ISBB (0C)
Pengaturan
No. Waktu Kerja Beban Kerja
Setiap Jam
Ringan Sedang Berat
1 75% - 100% 31,0 28,0 -
2 50% - 75% 31,0 29,0 27,5
3 25% - 50% 32,0 30,0 29,0
4 0% - 25% 32,2 31,1 30,5

Note: Lokasi pengukuran di lakukan pada lokasi proses pengolahan produksi


Beban Kerja Sedang : 25 % pekerjaan untuk duduk atau berdiri dan 75%
untuk pekerjaan tertentu.

10
BAHAYA FISIK

Kebisingan

Cara mengurangi kebisingan :


1. Tutup bagian mesin yang menimbulkan bising.
2. Jika mungkin, tempatkan mesin yang menimbulkan bising di luar tempat kerja
dengan struktur bangunan yang sesuai.
3. Melengkapi pekerja yang terpapar kebisingan dengan earplug / earmuff.
4. Mengisolasi mesin yang menimbulkan bising dengan partisi atau bahan kedap
suara.
5. Melakukan perbaikan mesin atau peralatan secara rutin, untuk mendeteksi
rusaknya bagian mesin yang menimbulkan gesekan yang menyebabkan
kebisingan.

Penggunaan Tunggal (Earplug atau Earmuff) Penggunaan Ganda (Gabungan Earplug dan Earmuff)
NRR earplug: 25 dBA NRR earplug: 22 dBA
NRR earmuff: 29 dBA
Tingkat reduksi kebisingan= (NRR - 7)/ 2
Tingkat reduksi kebisingan= ((NRR* - 7)/ 2)+5
(25 - 7)/ 2 = 9 dBA ((29-7)/2) + 5= 16 dBA
Jadi, 98 dBA - 9 dBA= 91 dBA Jadi, 98 dBA- 16 dBA= 82 dBA (sudah memenuhi NAB)
Catatan: *NRR yang memiliki nilai tertinggilah yang digunakan
dalam perhitungan 11
BAHAYA FISIK

Pencahayaan

12
BAHAYA KIMIA

13
LINGKUNGAN KERJA-BAHAYA ERGONOMIS

a. Pengukuran dan pengendalian Faktor Ergonomi harus dilakukan pada Tempat Kerja yang memiliki
potensi bahaya Faktor Ergonomi.
b. Potensi bahaya Faktor Ergonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
• cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat melakukan pekerjaan;
• desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan antropometri Tenaga Kerja; dan
• pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja.
c. Jika hasil pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat potensi bahaya harus dilakukan
pengendalian sehingga memenuhi standar.
d. Pengendalian dilakukan dengan:
• menghindari posisi kerja yang janggal;
• memperbaiki cara kerja dan posisi kerja;
• mendesain kembali atau mengganti Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain Tempat Kerja, dan
peralatan kerja;
• memodifikasi Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain Tempat Kerja, dan peralatan kerja; e.
mengatur waktu kerja dan waktu istirahat;
• melakukan pekerjaan dengan sikap tubuh dalam posisi netral atau baik; dan/

14
LINGKUNGAN KERJA – BAHAYA ERGONOMIS

MANUAL HANDLING

15
LINGKUNGAN KERJA – BAHAYA ERGONOMIS

MANUAL HANDLING

16
LINGKUNGAN KERJA-PSIKOSOSIAL

Pengendalian melalui manajemen stress dengan:


• melakukan pemilihan, penempatan dan
pendidikan pelatihan bagi Tenaga Kerja;
• mengadakan program kebugaran bagi Tenaga
Kerja;
• mengadakan program konseling;
• mengadakan komunikasi organisasional secara
memadai;
• memberikan kebebasan bagi Tenaga Kerja
untuk memberikan masukan dalam proses
pengambilan keputusan;
• mengubah struktur organisasi, fungsi
dan/atau dengan merancang kembali
pekerjaan yang ada;
• menggunakan sistem pemberian imbalan
tertentu; dan/atau
• pengendalian lainnya sesuai dengan
kebutuhan.

Permenaker05/2018

17
Kondisi Pekerjaan yang Mempengaruhi Stress

Beban kerja yang berat, istirahat Harapan pekerjaan yang


Desain yang jarang, jam kerja panjang dan Peran
bertentangan atau tidak pasti,
Pekerjaan kerja shift, tidak memanfaatkan Pekerjaan terlalu banyak tanggung jawab
ketrampilan pekerja

Kurangnya partisipasi pekerja dalam Ketidakamanan kerja dan kurangnya


pengambilan keputusan, kesempatan untuk berkembang,
Gaya Masalah
komunikasi yang buruk dalam maju, atau promosi; perubahan
Manajemen organisasi, kurangnya kebijakan Pekerjaan cepat di mana para pekerja tidak
yang ramah keluarga. siap

Kondisi lingkungan fisik yang tidak


baik atau berbahaya seperti Lingkungan sosial yang buruk dan
Kondisi Hubungan
kebisingan, suhu, polusi udara, kurangnya dukungan atau bantuan
Lingkungan pencahayaan, mesin yang tidak Interpersonal dari rekan kerja dan supervisor.
terlindungi atau masalah ergonomis.

18
MENILAI RISIKO

APA itu RISIKO ?

Risiko adalah Kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu keadaan bahaya


atau paparan serta terdapat konsekuensi kecelakaan atau penyakit akibat kerja
yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut

Nilai Risiko = Frekuensi Bahaya x Tingkat Keparahan

Semakin sering terpapar bahaya


Nilai Risiko semakin tinggi
Semakin parah konsekuensi

19
MENILAI RISIKO

Penilaian risiko adalah proses evaluasi risiko-risiko yang diakibatkan adanya bahaya-bahaya, dengan memperhatikan kecukupan
pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah risikonya dapat diterima atau tidak.

• Risk = Probability x Consequences


Risiko yang dapat diterima adalah risiko yang telah diturunkan sampai ke tingkat yang dapat ditolerir oleh organisasi untuk memenuhi
peraturan perundangan dan kebijakan K3 organisasi
Probabilitas/Kemungkinan Terjadi

Frekuensi Kejadian (FK) Nilai


Range
Frekuensi Proses (FP) NILAI NILAI Probabilitas
FP x FK
POTENSI RECORD (P)

10 11 12 13
Sangat Sering Harian 5 Hampir pasti terjadi Pernah terjadi >1x dalam 1 tahun 5 20 < x ≤ 25 5

Sering Mingguan 4 Sangat mungkin terjadi Pernah terjadi 1x dalam 1 tahun 4 14 < x ≤ 19 4

Kadang-kadang Bulanan 3 Bisa Terjadi* Pernah terjadi 1x dalam 2-4 tahun 3 8 < x ≤ 13 3

Jarang Semesteran 2 Jarang Terjadi Pernah terjadi 1x dalam 5 tahun 2 4<x≤7 2

Sangat Jarang Tahunan 1 Hampir Tidak Terjadi Pernah terjadi 1x dalam >5 Tahun 1 1<x≤3 1
*Pernah terjadi di tempat lain
Severity/Tingkat Keparahan
Tingkat Risiko Deskripsi
Injury Enviroment Fire Property Damage Reputation Regulation Health

1. Resiko Penyakit Sangat Serius


1. Non B3 tumpah >50 Ton dan
2. Menyebabkan Kematian
keluar perimeter Peraturan
5 Sangat Besar Fatality Stop plant total >10 Milyar Isu Internasional 3. Termasuk didalamnya
2. B3/LB3 tumpah >10 Ton dan Nasional
penyakit/kelainan yang sudah
keluar perimeter
dibuktikan sebagai PAK
TINGGI
1. Risiko penyakit serius
1. Non B3 tumpah ≤50 Ton dan
Peraturan 2. Menyebabkan kecacatan
keluar perimeter
4 Besar LTI Cacat Tubuh Stop plant 1 proses >1 s.d. ≤10 Milyar Isu Nasional Provinsi / permanen
2. B3/LB3 tumpah ≤10 Ton dan
Kabupaten 3. Menyebabkan tenaga kerja
keluar perimeter
absen lebih dari 1 bulan
1. Risiko penyakit cukup serius
1. Non B3 tumpah >5 s.d. ≤10 Ton Dilakukan penggantian 2. Menyebabkan kecacatan
LTI Tanpa Cacat dan masih di lokasi proses equipment dan atau >100 Juta s.d. ≤1 Isu Provinsi / Kebijakan sementara
SEDANG 3 Sedang
Tubuh 2. B3/LB3 tumpah >1 s.d. ≤3 Ton maintenance dan proses Milyar Kabupaten Perusahaan 3. Menyebabkan tenaga kerja
dan masih di lokasi proses dapat dilanjutkan absen atau tidak bekerja dalam
waktu 2 hari sampai 1 bulan
1. Non B3 tumpah >1 s.d. ≤5 Ton 1. Risiko penyakit menimbulkan
dan masih di lokasi proses Tidak mengganggu >10 Juta s.d. ≤100 Isu Smart gangguan kesehatan ringan
2 Kecil MTC SOP
2. B3/LB3 tumpah >50 kg s.d. ≤1 proses kerja Juta Downstream 2. Pekerja absen kurang dari 2 hari
Ton dan masih di lokasi proses
RENDAH
1. Risiko penyakit menimbulkan
1. Non B3 tumpah 200 kg s.d. ≤1
gangguan kesehatan sangat ringan
FA & Near miss Ton dan masih di lokasi proses
1 Sangat Kecil Near miss HIPO ≤10 Juta Isu Internal Unit WI 2. Pekerja tidak perlu absen
HIPO 2. B3/LB3 tumpah 25 kg s.d. ≤50 kg

20
bekerja
dan masih di lokasi proses
• Bahaya sudah saya kendalikan sampai level risiko aman,
• Memahami prosedur kerja aman
KENDALIKAN • Memastikan peralatan keselamatan berfungsi dan digunakan
• Menggunakan APD yang layak dan sesuai standar
• Menetapkan program pengendalian bahaya berdasarkan temua
dilapangan

21
MENGENDALIKAN BAHAYA

Menghilangkan suatu bahaya/ tahapan proses berbahaya


Menghilangkan bahaya atau sumber bahaya yang ada dari suatu keadaan
atau kegiatan

Mengganti alat / mesin / bahan menjadi lebih aman


▪ Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
▪ Proses menyapu diganti dengan vakum
▪ Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
▪ Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

Rekayasa- Pendekatan Enginering (Teknis)


Administrasi ▪ Rancang bangun
▪ Persyaratan teknis/spesifikasi, Pelindung teknis
▪ Prosedur kerja aman
▪ Sistem pengaman pada peralatan (pelindung mesin,
▪ Helmet ▪ Kebijakan dan leadership
interlocking)
▪ Catridge Mask ▪ Penerapan Sistem Manajemen K3
▪ Jarak aman (safe distance)
▪ Kacamata ▪ Permit to Work System (PTW)
▪ Pengaman operasi (safety valve, ESD, level alarm, dll)
▪ Sepatu ▪ LOTOTO
▪ Preventive Maintenance, Pengujian/Testing
▪ Hand Gloves ▪ Manual peralatan
▪ Local Exhaust Van, aspiration system
▪ Ear Muff/Ear Plug ▪ Pelatihan
▪ Face shield ▪ Durasi kerja
▪ Body harness ▪ Signage, marking 22
MENGENDALIKAN BAHAYA

Machine guarding Local Exhaust Van

Source: loureiro.com source://aec.uk.net/

Contoh Administrative Control Alat Pelindung Diri


Procedure Safety Sign

Source : www.bizmanualz. /
safetysignsandnotices.co.uk 23
CONTOH BAHAYA KESEHATAN DI AREA KERJA

Area Pengendalian

Iluminasi Eng: Lampu LED (300 lux), maintenance lampu


Adm: Internal monitoring kesehatan
Paparan bahan Eng: Local Exhaust Van
kimia Adm: Prosedur chemical handling No…, pelatihan chemical handling setiap
tahun, spirometry test
ADP : respiratory mask jenis...., nitril gloves, safety googles

Getaran Eng: shock absorber, maintenance loader


Adm: prosedur penggunaan loader No.., schedule kerja (rotasi kerja maksimum
penggunaan loader), training bahaya kerja dan penyakit akibat kerja…

Kebisingan Eng : penambahan absorber


Adm: rotasi kerja, prosedur kerja no… , audiometri test di MCU tahunan
APD: Penggunaan ear muff/ ear plug dengan NRR:…..

24
25
CONTOH MENGAPLIKASIKAN HIRA

ASPEK KESEHATAN
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya

Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko


No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial

1 2 3 4 5 6 7 8

Transfer batu bara


1 Aktivitas Loader
menggunakan loader

Mengidentifikasi proses yang ada di suatu area kerja / departemen :


Contoh Departemen Utility:
1. Aktivitas transfer batu bara menggunakan loader
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya

Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko


No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial
1 2 3 4 5 6 7 8
Transfer batu bara Getaran (WBV: 1,3 out of
1 Aktivitas Loader
menggunakan loader NAB : 0,8661

Mengidentifikasi semua potensi bahaya kesehatan dari kegiatan,


peralatan atau bahan yang ada :
Contoh – Aktivitas Loader
1. Bahaya getaran : nilai getaran berasal dari data lingkungan kerja
2. Bahaya batu bara
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya


Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko
No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial
1 2 3 4 5 6 7 8
Aktivitas
Transfer batu bara Getaran (WBV: 1,3 out of
1 Aktivitas Loader loader ( 6 jam
menggunakan loader NAB : 0,8661
kerja/hari)

Mengidentifikasi sumber bahayanya


Contoh – aktivitas loader
Sumbernya : Aktivitas loader (6 jam kerja/hari)
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya


Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko
No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial
1 2 3 4 5 6 7 8
Acute: sakit kepala,
Aktivitas
Transfer batu bara Getaran (WBV: 1,3 out of mual
1 Aktivitas Loader loader ( 6 jam
kerja/hari) Cronic: Muskuloskeletal
menggunakan loader NAB : 0,8661
disorder, haematuria

Mengidentifikasi dampak dari getaran pada loader


Contoh – getaran loader yang melebihi NAB
Penyakit Akibat Kerja : Muskuloskeletal disorder
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya


Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko
No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial
1 2 3 4 5 6 7 8
Acute: sakit kepala,
Aktivitas
Transfer batu bara Getaran (WBV: 1,3 m/s2 mual
1 Aktivitas Loader loader ( 6 jam N
kerja/hari) Cronic: Muskuloskeletal
menggunakan loader out of NAB : 0,8661 m/s2
disorder, haematuria

Mengisikan kondisi pada saat kegiatan tersebut dilakukan :

N – Normal : Aspek atau kegiatan yang biasa terjadi didukung oleh prosedur
dan peralatan yang memadai.
A – Abnormal : Aspek yang tidak biasa terjadi dari kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
prosedur atau aspek yang terjadi akibat adanya aktivitas yang tidak sesuai
prosedur atau tidak didukung oleh peralatan yang memadai.
E – Emergency : Kegiatan yang dilakukan untuk mitigasi kondisi supaya tidak menjadi lebih
parah.
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Identifikasi Aspek / Bahaya


Aktifitas, Produk dan Jasa & Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko
No Proses N/A/E E/H/F/S
Mesin/Peralatan produksi Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial
1 2 3 4 5 6 7 8
Acute: sakit kepala,
Aktivitas
Transfer batu bara Getaran (WBV: 1,3 out of mual
1 Aktivitas Loader loader ( 6 jam N H
kerja/hari) Cronic: Muskuloskeletal
menggunakan loader NAB : 0,8661
disorder, haematuria

Mengisikan kategori dari dampak yang terjadi :

E – Environment : Apabila dampak yang ditimbulkan pencemaran lingkungan (Air, Udara,


Tanah atau ekosistem)
H – Health : Apabila dampak yang ditimbulkan penyakit akibat kerja
F – Fire : Apabila dampak yang ditimbulkan kebakaran
S – Safety : Apabila dampak yang ditimbulkan cidera pada orang dan kerusakan
properti
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Analisa Dampak dan Risiko


PROBABILITAS (P) Risiko
Pengendalian Yang Ada Saat Ini (Eliminasi, Tingkat Keparahan
Substitusi, Engineering, Administrasi & APD)
Level Risiko
FP FK FPxFK (P) (S) R = PxS

9 10 11 12 13 14 15 16
Engineering: Shock absorben pada unit,
maintenance loader rutin,
ADM : Istirahat kerja setiap 2 jam sekali,
inspeksi loader setiap hari, training bahaya
kesehatan di tempat kerja

Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan dan menurunkan


Hierarki Pengendalian Bahaya / Kontrol Risiko nilai risiko dari suatu bahaya atau memelihara nilai risiko yang
Paling sudah dapat diterima dari suatu bahaya.
Efektif Eliminasi Menghilangkan sumber bahaya

Substitusi Mengganti alat / mesin / bahan menjadi lebih aman

Rekayasa Modifikasi / perancangan alat/mesin/tempat kerja lebih aman


Administr
asi Prosedur, aturan, pelatihan, durasi kerja, Rambu / tanda bahaya

Kurang APD Alternatif terakhir Alat Pelindung Diri


Efektif
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Analisa Dampak dan Risiko

Pengendalian Yang Ada Saat Ini (Eliminasi, PROBABILITAS (P) Tingkat Keparahan Risiko
Substitusi, Engineering, Administrasi & APD)
Level Risiko
FP FK FPxFK (P) (S) R = PxS
9 10 11 12 13 14 15 16
Engineering: Shock absorben pada unit,
maintenance loader rutin,
ADM : Istirahat kerja setiap 2 jam sekali, 5 3 15 4
inspeksi loader setiap hari, training bahaya
kesehatan di tempat kerja

Probabilitas diisi sesuai dengan matriks


probabilitas : Probabilitas/Kemungkinan Terjadi

FP – Frekuensi Proses Frekuensi Kejadian (FK)


Range
Nilai
Frekuensi Proses (FP) NILAI NILAI Probabilitas
FK – Frekuensi Kejadian POTENSI RECORD
FP x FK
(P)

FP x FK adalah perkalian frekuensi 10 11 12 13

Sangat Sering Harian 5 Hampir pasti terjadi Pernah terjadi >1x dalam 1 tahun 5 20 < x ≤ 25 5

P – Nilai Probabilitas berdasarkan range matriks Sering Mingguan 4 Sangat mungkin terjadi Pernah terjadi 1x dalam 1 tahun 4 14 < x ≤ 19 4

Kadang-kadang Bulanan 3 Bisa Terjadi* Pernah terjadi 1x dalam 2-4 tahun 3 8 < x ≤ 13 3

Jarang Semesteran 2 Jarang Terjadi Pernah terjadi 1x dalam 5 tahun 2 4<x≤7 2

Sangat Jarang Tahunan 1 Hampir Tidak Terjadi Pernah terjadi 1x dalam >5 Tahun 1 1<x≤3 1
*Pernah terjadi di tempat lain
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Analisa Dampak dan Risiko


PROBABILITAS (P) Risiko
Pengendalian Yang Ada Saat Ini (Eliminasi, Tingkat Keparahan
Substitusi, Engineering, Administrasi & APD)
Level Risiko
FP FK FPxFK (P) (S) R = PxS
9 10 11 12 13 14 15 16
Engineering: Shock absorben pada unit,
maintenance loader rutin,
ADM : Istirahat kerja setiap 2 jam sekali, 5 3 15 4 4
inspeksi loader setiap hari, training bahaya
kesehatan di tempat kerja

Tingkat Keparahan (S) diisi sesuai dengan matriks severity :


Severity/Tingkat Keparahan
Tingkat Risiko Deskripsi
Injury Enviroment Fire Property Damage Reputation Regulation Health

1. Resiko Penyakit Sangat Serius


1. Non B3 tumpah >50 Ton dan
2. Menyebabkan Kematian
keluar perimeter Peraturan
5 Sangat Besar Fatality Stop plant total >10 Milyar Isu Internasional 3. Termasuk didalamnya
2. B3/LB3 tumpah >10 Ton dan Nasional
penyakit/kelainan yang sudah
keluar perimeter
dibuktikan sebagai PAK
TINGGI
1. Risiko penyakit serius
1. Non B3 tumpah ≤50 Ton dan
Peraturan 2. Menyebabkan kecacatan
keluar perimeter
4 Besar LTI Cacat Tubuh Stop plant 1 proses >1 s.d. ≤10 Milyar Isu Nasional Provinsi / permanen
2. B3/LB3 tumpah ≤10 Ton dan
Kabupaten 3. Menyebabkan tenaga kerja
keluar perimeter
absen lebih dari 1 bulan
1. Risiko penyakit cukup serius
1. Non B3 tumpah >5 s.d. ≤10 Ton Dilakukan penggantian 2. Menyebabkan kecacatan
LTI Tanpa Cacat dan masih di lokasi proses equipment dan atau >100 Juta s.d. ≤1 Isu Provinsi / Kebijakan sementara
SEDANG 3 Sedang
Tubuh 2. B3/LB3 tumpah >1 s.d. ≤3 Ton maintenance dan proses Milyar Kabupaten Perusahaan 3. Menyebabkan tenaga kerja
dan masih di lokasi proses dapat dilanjutkan absen atau tidak bekerja dalam
waktu 2 hari sampai 1 bulan
1. Non B3 tumpah >1 s.d. ≤5 Ton 1. Risiko penyakit menimbulkan
dan masih di lokasi proses Tidak mengganggu >10 Juta s.d. ≤100 Isu Smart gangguan kesehatan ringan
2 Kecil MTC SOP
2. B3/LB3 tumpah >50 kg s.d. ≤1 proses kerja Juta Downstream 2. Pekerja absen kurang dari 2 hari
Ton dan masih di lokasi proses
RENDAH
1. Risiko penyakit menimbulkan
1. Non B3 tumpah 200 kg s.d. ≤1
gangguan kesehatan sangat ringan
FA & Near miss Ton dan masih di lokasi proses
1 Sangat Kecil Near miss HIPO ≤10 Juta Isu Internal Unit WI 2. Pekerja tidak perlu absen
HIPO 2. B3/LB3 tumpah 25 kg s.d. ≤50 kg
bekerja
dan masih di lokasi proses
CONTOH HIRA (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT)

Analisa Dampak dan Risiko

Pengendalian Yang Ada Saat Ini (Eliminasi, PROBABILITAS (P) Tingkat Keparahan Risiko
Substitusi, Engineering, Administrasi & APD)
Level Risiko
FP FK FPxFK (P) (S) R = PxS
9 10 11 12 13 14 15 16
Engineering: Shock absorben pada unit,
maintenance loader rutin,
ADM : Istirahat kerja setiap 2 jam sekali, 5 3 15 4 4 16 TINGGI
inspeksi loader setiap hari, training bahaya
kesehatan di tempat kerja

Mengisi nilai risiko berdasarkan perkalian Probabilitas dan Tingkat Keparahan :


R=PxS
KEPARAHAN
Rentang Klasifikasi
Apakah
PROBABILITAS Klasifikasi
Sangat Kecil
1
Kecil
2
Sedang
3
Besar
4
Sangat Besar
5
Risiko Risiko memerlukan
Hampir pasti terjadi 5 5 10 15 20 25 program
9 < x ≤ 25 TINGGI
Sangat mungkin terjadi 4 4 8 12 16 20 tambahan?
Bisa Terjadi 3 3 6 9 12 15
4<x≤9 SEDANG
Jarang Terjadi 2 2 4 6 8 10
Hampir Tidak Terjadi 1 1 2 3 4 5 1<x≤4 RENDAH
IMPROVEMENT PROGRAM

Masing-masing unit kerja membuat


1. sesuai skala prioritas, mempertimbangkan
tujuan dan sasaran pencegahan. isu internal dan eksternal, kebutuhan dan
PROGRAM harapan para pihak berkepentingan, dan
Disusun berdasarkan kondisi dan KERJA cakupan dari sistem manajemen LK3.
sumber daya di area tersebut 2. Program diterapkan secara bertanggung
(Welformed Goal). jawab, berkelanjutan, dan terdokumentasi
pada masing-masing bagian terkait

1. Setiap program pengelolaan LK3 berisi antara lain:


a. tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan,
b. sumber daya yang diperlukan,
c. personel yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program
d. dan batas waktu pelaksanaan
2. Review pelaksanaan program LK3 akan dilakukan dalam tinjauan manajemen.

37
6. PERENCANAAN (6.2 SASARAN LK3 & PERENCANAAN UNTUK MENCAPAINYA)

CONTOH PROGRAM KERJA DARI KEGIATAN BERISIKO TINGGI

38
STUDI KASUS

BAHAYA DAN SUMBER BAHAYA

DAMPAK BAGI KESEHATAN

PENGENDALIAN

39
STUDI KASUS

BAHAYA DAN SUMBER BAHAYA


1. Welding fume
2. Sinar UV
Sumber: proses pengelasan

DAMPAK BAGI KESEHATAN


1. Kerusakan pada mata
2. Infeksi saluran pernapasa

PENGENDALIAN
1. Eng: Local Exhaust Van (LEV), monitoring
flow rate, maintenance LEV
2. Adm: Prosedur no… , safety sign
3. APD: Sarung tangan las, helm/kacamata
las, baju las

40
STUDI KASUS

BAHAYA DAN SUMBER BAHAYA

DAMPAK BAGI KESEHATAN

PENGENDALIAN

41
STUDI KASUS

BAHAYA DAN SUMBER BAHAYA


1. Kebisingan (88,1 DB)
2. Paparan debu pada mata dan pernapasan
Sumber: mesin KCP

DAMPAK BAGI KESEHATAN


1. Kerusakan pada mata
2. Infeksi saluran pernapasan

PENGENDALIAN
1. Eng: Aspiration system, monitoring flow rate, PM
2. Adm: Prosedur no… , safety sign, Pembersihan
aspiration system, training penggunaan APD,
MCU (spirometry, audiometry
3. APD: Safety googles, carbon mask, ear muff/plug
NRR:….

42
NEXT PLAN (JADWAL UNTUK REVIEW HIRA ASPEK KESEHATAN)

Bulan Apr Mei June July August Sept Okt Nov Dec
No
Area W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4 W1-W2 W3-W4

10

11

43

Anda mungkin juga menyukai