Anda di halaman 1dari 20

HEALTH RISK ASSESSMENT

PENERAPAN
Prinsip Dasar Risk Assessment
• Menakar risiko Kesehatan terhadap berbagai factor yang mempengaruhi
yaitu faktor fisika, biologi, kimia, ergonomic, dan psikososial
• Dengan menakar risiko, kita dapat menerapkan upaya mengurangi risiko
tersebut dengan
• Eliminasi → upaya menghilangkan factor yang mempengaruhi
• Substitusi → upaya mengganti factor yang berisiko ke factor yang tidak berisiko atau
risiko rendah
• Kontrol engineering → upaya koreksi factor risiko yang terkait dengan peralatan dan
konstruksi (tangible factor)
• Kontrol adminstratif → upaya koreksi factor risiko yang terkait dengan SDM dan
manajemennya
• APD → upaya koreksi factor risiko dengan perlindungan terhadap pekerja dengan
alat perlindungan diri

Health Safety Management-Fave Cikarang-24 Mei 2017


Panduan Pengisian Kolom HRA
Aktifitas, Produk dan Jasa & Mesin/Peralatan
Proses
produksi Kolom 2 dan 3 menyesuaikan data HIRA yang sudah ada,
koordinasi dengan EHFS
2 3

Administrasi Security (Menginput data ke


buku catatan di pos kedatangan tamu,
Proses Pengecekan/Security
Mencatat kendaraan keluar masuk/serah
terima ID & Surat Jalan)
Aspek/Bahaya Dampak/Risiko
Aktual/Potensial
Sumber Aspek/Bahaya
Aktual/Potensial Kolom 4 diisi kategori risiko : Fisik, kimia, biologi, ergonomic, psikososial
4 5 6 1. Fisika : bising, getaran, panas, dingin, radiasi, cahaya, uap logam (fume) dll
2. Kimia : zat kimia yang terlibat (sebutkan)
3. Biologi : virus/bakteri/parasite/rodent: sebutkan
4. Ergonomi : Gerakan membungkuk, memutar, mengangkar, mendorong, menarik,
awkward position: sebutkan. Biasanya diisi pada jenis pekerjaan manual handling
5. Psikososial : kerja lembur, shift malam, kerja monoton, konflik peran dll

BIOLOGI: Virus Transmisi Covid-19 Infeksi Covid-19


Kolom 5 diisi sumber bahaya dari mana
Misal kebisingan, sumber bahaya dari mesin genset (bisa lebih baik diisi berapa dB)
Ergonomi : mengangkat, sumber bahaya: mengangkat barang >25 kg dst
Jadi di kolom 5 diisi sumber yang menyebabkan bahaya pada kolom 4

Kolom 6 diisi dampak Kesehatan yang muncul (lihat 3 slide dibawah, dapat diisikan
lain sesuai actual yang ada)
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2019
TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA

FAKTOR HAZARD KRITERIA DAMPAK

Ringan bila suhu lingkungan >32 derajat C


Heat stress
Iklim kerja dikatakan ada hazard iklim panas bila
Sedang bila suhu lingkungan >30 derajat C Dehidrasi
memenuhi kriteria)
Berat bila suhu lingkungan >29 derajat C Kelelahan
Sangat berat bila suhu lingkungan >28 derajat C
Suhu dingin Suhu <4 derajat (refrigerator/freezer) Cold stress

Tidak berlaku bila bising bersifat impulsive <3


FISIKA detik Gangguan pendengaran
Kebisingan NAB 85 dB selama jam kerja Hipertensi
Tidak boleh melebihi 140 dB walaupun sesaat Gangguan tidur
Gangguan keseimbangan

Obstruksi/Restriksi Saluran
Bila 75% pekerjaannya terpapar Debu/Asap
Debu/Asap nafas
Konjungtivitis

Bila 75% pekerjaannya bersentuhan dengan


Getaran getaran mesin Neuropathy
Whole body/armvibration
syndrom
FAKTOR HAZARD KRITERIA DAMPAK
Cairan pelarut Asfiksia
uap dan asap kimia Iritasi
Bahan yang mudah terbakar Karsinogenisitas
KIMIA Sensitisasi
Luka bakar
Obstruksi/Restriksi Saluran nafas
Toksisitas sistemik

Serangga Insect bite


Bakteri Infeksi (pernafasan, kulit dll)
BIOLOGI
Virus Infeksi (pernafasan, mata dll)
Rodent Infeksi gigitan/tetanus
FAKTOR HAZARD KRITERIA DAMPAK
Gerakan mendorong Low back pain
memutar muscle spasm
mengangkat Dislokasi sendi
ERGONOMI menarik
awkward position
Repetitif
Statis

Rutinitas Stres kerja


Konflik internal Burn out
PSIKOSOSIAL Masalah karir Lelah/fatique
Peran tidak jelas
Beban kerja yang relatif berat
N/A/E E/H/F/S
7 8
Kolom 7 diisi kategori dampak Kesehatan apakah N (Normal), A (abnormal), E (emergency)
• Normal mengarah pada dampak yang umum terjadi
• Abnormal mengarah kejadian luar biasa seperti pandemic/endemic
• Emergency mengarah pada dampak yang membutuhkan penanganan segera karena dapat menyebabkan
kefatalan

Kolom 8 diisi kategori bidang penanganan apakah E/H/F atau S, kalua HRA diisi H (Health)
N H
Pengendalian Yang Ada Saat Ini (Eliminasi, Substitusi,
Engineering, Administrasi & APD) • Kolom 9 diisi pengendalian yang sudah dilaksanakan bukan yang akan dilaksanakan
9 • Kolom 9 ini akan mempengaruhi probabilitas paparan dalam mengakibatkan dampak
Eliminasi : -
Substitusi : -
Kesehatan (see slide no 2)
Engineering : -
Administrasi :
APD :
PROBABILITAS (P) PROBABILITAS
FP FK FPxFK (P) Range Nilai
Frekuensi Proses (FP) NILAI Frekuensi Kejadian (FKJ) NILAI
10 11 12 13 (FP x FK) Probabilitas
Sangat
Harian 5 Hampir pasti terjadi Pernah terjadi 1x dalam 1 bulan 5 19 < x ≤ 25 5
Sering
Sangat mungkin
Sering Mingguan 4 Pernah terjadi 3x dalam 6 bulan 4 13 < x ≤ 19 4
terjadi
Kadang-
Bulanan 3 Bisa Terjadi Pernah terjadi 1x dalam 6 bulan 3 7 < x ≤ 13 3
kadang
Jarang Semesteran 2 Jarang Terjadi Pernah terjadi 1x dalam 1 tahun 2 3<x≤7 2
Sangat
Tahunan 1 Hampir Tidak Terjadi Pernah terjadi 1x dalam 5 Tahun 1 1<x≤3 1
Jarang

• FP dan FK hanyalah upaya pendekatan dalam perhitungan probabilitas.


• FP selain dari sisi frekuensi kegiatan, juga perlu diperhitungan sisi frekuensi/dosis paparan hazard terhadap dampak Kesehatan
• FK selain dilihat dari actual di lingkungan, juga bisa memakai acuan kejadian secara jurnal/peer grup (kejadian pada bidang industry
yang sama)
Faktor Yang Mempengaruhi probabilitas
NO ITEM KONTROL PARAMETER
• Apakah ada system ventilasi yang baik? (aliran udara 1 arah)
• Apakah ada sarana pembersihan diri dekat tempat kerja? Wastafel dengan sabun,
Design tempat kerja dan ketersediaan sarana pembersihan diri
1 tersedia desinfektan
• Kondisi suhu dan kelembaban

• Apakah ada space minimal 1 meter diantara pekerja


Populasi dalam tempat kerja
2 • Apakah ada shift kerja malam

• Apakah ada hazard B3


3 Hazard tempat kerja • Apakah ada bahan aerosol
• Apakah ada hazard inhalasi (dust, fume, mist)
Transmisi local/interlocal • Asal daerah dan bagaimana transportasi ke tempat kerja
4
Kedisiplinan pemakaian APD masker • Apakah APD dipakai dengan disiplin
5
Sosialisasi promotion dan prevention di tempat kerja • Apakah Tindakan promotive dan preventif dimengerti oleh karyawan
6
Environmental cleaning • Apakah dilakukan desinfeksi secara teratur di tempat kerja
7
Riwayat kontak atau pernah rapid test dengan hasil reaktif atau Riwayat • Anggota keluarga, kerabat yang terinfeksi atau menderita penyakit paru infeksi
8 penyakit infeksi paru

9 Mempunyai comorbid factor • Apakah mempunyai Comorbid factor


Handling barang dari luar negeri/daerah transmisi • Dalam pekerjaannya apakah menghandle barang barang dari luar negeri atau
10
barang dari daerah kategori merah
Bagaimana managemen sick leave di tempat kerja • Bila ada yang dicurigai sakit, bagaimana mekanismenya? Apakah sudah
11
diberlakukan isolasi mandiri
SEVERITY
RISK Level Deskripsi
Injury Enviroment Fire Property Damage Reputation Regulation Health

Risiko 1. Resiko Penyakit Sangat Serius


1. Non B3 tumpah > 50 Ton dan
Tingkat 2. Menyebabkan Kematian
Level Risiko 5 Sangat Besar Fatality
keluar perimeter
Stop plant total >10 Milyar
Internasional Peraturan
3. Termasuk didalamnya
Keparahan (S) R = PxS
2. B3/LB3 tumpah >10 ton dan Isu Nasional
penyakit/kelainan yang sudah
keluar perimeter
dibuktikan sebagai PAK
HIGH
1. Risiko penyakit serius
1. Non B3 tumpah ≤ 50 Ton dan
Peraturan 2. Menyebabkan kecacatan
14 15 16 keluar perimeter
4 Besar LTI Cacat Tubuh Stop plant 1 proses >1 s.d. ≤ 10 Milyar Nasional Isu Provinsi / permanen
2. B3/LB3 tumpah ≤ 10 Ton dan
Kabupaten 3. Menyebabkan tenaga kerja
keluar perimeter
absen lebih dari 1 bulan
1. Risiko penyakit cukup serius
Dilakukan penggantian
1. Non B3 tumpah >5 s.d. ≤ 10 2. Menyebabkan kecacatan
equipment dan atau
LTI Tanpa Cacat Ton dan masih di lokasi proses >100 Juta s.d. ≤ 1 Provinsi / Kebijakan sementara
MEDIUM 3 Sedang maintenance dan
Tubuh 2. B3/LB3 tumpah > 1 s.d. ≤ 3 ton Milyar Kabupaten Isu Perusahaan 3. Menyebabkan tenaga kerja
proses dapat
dan masih di lokasi proses absen atau tidak bekerja dalam
dilanjutkan
waktu 2 hari sampai 1 bulan
1. Risiko penyakit menimbulkan
1. Non B3 tumpah >1 s.d. ≤ 5 Ton
gangguan kesehatan ringan
dan masih di lokasi proses Tidak mengganggu >10 Juta s.d. ≤ 100 Smart
2 Kecil MTC SOP 2. Pekerja absen kurang dari 2
2. B3/LB3 tumpah > 50 Kg -s.d. ≤ proses kerja Juta Downstream Isu
hari
1 Ton dan masih di lokasi proses
LOW
1. Risiko penyakit menimbulkan
1. Non B3 tumpah 200 Kg s.d. ≤ 1 gangguan kesehatan sangat
FA & Near miss Ton dan masih di lokasi proses ringan
1 Sangat Kecil Near miss HIPO ≤ 10 Juta Internal Unit Isu WI
HIPO 2. B3/LB3 tumpah 25 kg s.d. ≤ 50 2. Pekerja tidak perlu absen
kg dan masih dilokasi proses bekerja

Tingkat keparahan (severity) mengacu pada kriteria dampak Kesehatan. Dampak Kesehatan bisa terhadap individu (kefatalan, kecacatan, gangguan
fungsi tubuh) atau terhadap dampak lingkungan (penyebaran penyakit secara luas)
Risiko : kalikan nilai P dan S dan sesuaikan dengan kategori standar (lihat slide dibawah ini)
MATRIKS RISIKO

KEPARAHAN
Rentang Klasifikasi
Klasifikasi PROBABILITAS Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar Risiko Risiko
1 2 3 4 5
5 Hampir pasti terjadi 5 10 15 20 25
Sangat mungkin 9 < x ≤ 25 TINGGI
4 4 8 12 16 20
terjadi
3 Bisa Terjadi 3 6 9 12 15
4<x≤9 SEDANG
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10

1 Hampir Tidak Terjadi 1 2 3 4 5 1<x≤4 RENDAH


Kode Program • Kolom ini diisi program yang akan dijalankan
• Tujuannya menurunkan Level of Risk (Tingkat Risiko)
17
• Program pengacu pada kolom pengendalian yang belum dijalankan namun diperlukan penambahan (eliminasi, subtitusi,
control adm, engineering, APD)
PROSEDUR PENCEGAHAN
1 TERKAIT KARYAWAN
- Pengelompokan karyawan dalam 3 kategori
- Operasional
- Administratif
- Risiko tinggi
2 ADMINISTRATIF KERJA
- Karyawan operasional dapat masuk kerja secara bergilir
- Karyawan administrative dapat bekerja di rumah (WFH)
- Karyawan risiko tinggi : usia lanjut, hamil, darah tinggi, diabetes mellitus, Riwayat autoimun, jantung dapat direkomendasikan untuk WFH
- Karyawan yang sakit tidak boleh masuk kerja dan evaluasi mandiri dengan aktif melaporkan kepada klinik perusahaan
- Pemakaian masker selama bekerja dengan penggantian tiap 4 jam

3 PEMERIKSAAN KESEHATAN
- Form pantuan harian
- Cek suhu saat masuk kerja
- Random cek/massal cek rapid test
- Rujukan lanjutan pada kasus rapid test positif
4 TEMPAT KERJA
- Tempat kerja operasional maupun tempat ibadah diatur berjarak
- Desinfeksi secara rutin pada tempat kerja atau setelah ada kasus rapid test positif
- Penyediaan alat kebersihan diri baik sabun maupun antiseptic pada kamar mandi, wastafel

5 PERSIAPAN SISTEM RUJUKAN


- No telp puskesmas wilayah
- No telp RS rujukan
- No telp Dinkes wilayah
PROSEDUR KURATIF
1 TERKAIT KARYAWAN DENGAN DUGAAN KASUS
- Masker wajib tetap dipakai dan dilakukan isolasi di tempat kerja sambil proses lanjutan dijalankan
- Kontak dokter perusahaan atau manajemen
- Persiapan rujukan ke faskes lanjutan
- Persiapan ambulance standby dan driver dilengkapi APD lengkap
- Melakukan skrining pada anggota keluarga

2 ADMINISTRATIF KERJA
- Karyawan melakukan proses rujukan dan dianggap sebagai cuti sakit
- Sebelum masuk kerja harus dilakukan Return to Work Assessment oleh dokter perusaan
- Karyawan yang menjadi grup kerja harus dilakukan isolasi mandiri dan divaluasi selama 14 hari
- Karyawan setelah dari RS dengan kasus positif, harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Informed consent dari pasien terkait kewajiban pelaporan kepada dinas terkait

3 PEMERIKSAAN KESEHATAN
- PAsien yang dirujuk, dipantau perkembangannya oleh dokter perusahaan/dokter site
- Karyawan yang menjadi satu grup harus dilakukan rapid test sebelum isolasi mandiri
- Harus ada medical clearance bagi karyawan yang akan masuk Kembali ke tempat kerja dari dokter klinik
- Melakukan pemeriksaan rapid secara menyeluruh pada karyawan, dan bila didapatkan >25% populasi maka bisa diwacanakan untuk shut down operation
sampai kasus confirmasi didapat

4 TEMPAT KERJA
- Desinfeksi pada area kerja dengan kasus Rapid test positif
- Desinfeksi pada ambulance setelah dipakai mengantarkan pasien rujukan
STUDI KASUS

Unit : PT. SUMBER INDAHPERKASA


Bagian / Dept : HRGA
Sub Bagian / Sect : Security
Deskripsi pekerjaan : Petugas Keamanan

P
Aktifitas, Produk dan Aspek/Bahaya Sumber Dampak/Risiko S R Katagori
NO Proses (Probabili
Jasa Aktual/Potensial Aspek/Bahaya Aktual/Potensial (Severity) (Risiko) Risiko
ty)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1Pengamanan dan Administrasi Security
Patroli Area Pabrik (Menginput data ke
komputer, Mencatat
kendaraan keluar BIOLOGI Virus transmisi COVID 19 Infeksi COVID 19 1 4 4 Rendah
masuk)

1 Pemeriksaan
Kendaraan BIOLOGI Virus transmisi COVID 19 Infeksi COVID 19 3 4 12 Tinggi

Patroli All Area BIOLOGI Virus transmisi COVID 19 Infeksi COVID 19 2 4 8 Sedang
1 Penjagaan Pos
BIOLOGI Virus transmisi COVID 19 Infeksi COVID 19 1 4 4 Rendah
Security
Unit : PT. SUMBER INDAHPERKASA
Bagian / Dept : Commercial
Sub Bagian / Sect : Jetty
Deskripsi pekerjaan : loading unloading minyak, maintenance alat

Dampak/Ri
Sumber P
Aspek/Bahaya siko S R Katagori
NO Proses Aktifitas, Produk dan Jasa Aspek/Baha (Probability
Aktual/Potensial Aktual/Pote (Severity) (Risiko) Risiko
ya )
nsial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Loading , Unloading Minyak Palm 1. Administrasi
Transmisi Infeksi
1 kernel dari kapal ke Gudang atau Jetty(Menginput data ke BIOLOGI Virus 1 4 4 Rendah
COVID 19 COVID 19
dari Gudang ke kapal komputer, Mencatat )

2. Pemeriksaan loading Transmisi Infeksi


BIOLOGI Virus 5 4 20 Tinggi
unloading Minyak COVID 19 COVID 19
HRA merupakan langkah awal
dalam upaya menurunkan
Risiko Penyakit Akibat Kerja

Anda mungkin juga menyukai