Anda di halaman 1dari 52

HIGIENE PERUSAHAAN &

PROYEK

Oleh : Ir. Pudji Lukitohadi

PELATIHAN AHLI MUDA


K3 KONSTRUKSI
A. PENGERTIAN

• Higiene Perusahaan dan Kesehatan kerja mempunyai


kesamaan pengertian yaitu “Ocupational Health” yang
difokuskan dalam kesehatan untuk lingkungan kerja dan
tenaga kerja/pekerja di lingkungan tersebut;

• Tujuan Utama Higiene Perusahaan/proyek adalah


menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
A. PENGERTIAN

• Higiene Perusahaan mempunyai arti higiene didalam


perusahaan, yang dalam prakteknya adalah mengadakan
penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit secara
kwalitatif dan kwantitatif didalam lingkungan kerja
perusahaan melalui pengukuran.
• Hasil pengukuran dipergunakan untuk dasar tindakan
korektif kepada lingkungan kerja termasuk lingkungan
disekitar tempat kegiatan kerjanya.
A. PENGERTIAN

• Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu


kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan
agar karyawan dan masyarakat pekerja memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik pisik,
mental maupun sosial
Tujuan utama dapat dicapai dengan:
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit- penyakit
dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja
2. Pemeliharaan/perawatan dan peningkatan kesehatan
dan gizi tenaga kerja dalam lingkungan kerja yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan, sehingga
produktifitas tenaga kerja mencapai maksimal
3. Pemberantasan kelelahan kerja dan penglipatgandaan
kenikmatan kerja
4. Perlindungan bagi masyarakat dilingkungan kerja
konstruksi berlangsung.
5. Tersedianya biaya kuratif kesehatan kerjaatas
kecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja.
B. DASAR HUKUM :
1. Keputusan Presiden No. 22 /1993 tentang Penyakit yang timbul
karena hubungan kerja.
2. Permen No. 01/1976 ttg Wajib Latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan.
3. Permen No. 01/1979 ttg Kewajiban Latihan Hyperkes bagi
Paramedis Perusahaan
4. Permen No. 02/1980 ttg Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
5. Permen No. 01/1981 ttg Kewajiban Melaporkan PAK
6. Permen No. 03/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Permenakertrans No. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
8. Permenakertrans No. 11/Men/2005 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
di tempat kerja
9. Permenakertrans No. 25/Men/XII/2008 tentang Pedoman
Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK
10. Permenakertrans No. 15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan tempat kerja
PERBEDAAN FOKUS
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA
SAFETY HAZARDS : HEALTH HAZARDS :
 Mechanic  Physics
 Electric  Chemical
 Kinetic  Biologic
 Substances:  Ergonomics
> Flammable  Psychososial
> Explossive
Accidental
> Combustible
Reslease
> Corrosive
> Toxic
KONSEKUENSI (AKIBAT) : KONSEKUENSI (AKIBAT) :
 ACCIDENT INJURIES MINOR > EXPOSURE > KONTAK > PENYAKIT
MAJOR Reaksi: mendadak, berlanjut, menahun, dan DAMPAK bagi
ASSETS FATAL masyarakat umum.
DAMAGE

 Direct Reaction  Prolonge Reaction


PERBEDAAN FOKUS
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA
FOKUS PERHATIAN: FOKUS PERHATIAN:
 PROSES  TITIK BERAT PADA FATALITAS  POLUSI  TITIK BERAT PADA BAHAYA
DAN ASET LINGKUNGAN TERSEMBUNYI

 PERALATAN,  SIFAT URGENT (BAHAYA  PAPARAN  SIFAT KURANG URGENT


PERKAKAS, FASILITAS TIBA-TIBA) (EXPOSURE) (LATENT)

 PRAKTEK PEKERJAAN  PRINSIP PENDEKAT-AN:  JAM-JAM KERJA  PRINSIP PENDEKAT-AN:


> PENGKAJIAN > PENGKAJIAN
RISIKO PEMAPARAN
> UNTUK MEMPER- > UNTUK MEMPER-
KECIL RISIKO KECIL PAPARAN

 PERLINDUNGAN (GUARDING)  APD

 PENGALAMAN  PENDIDIKAN

 KARIR LAPANGAN & PELATIHAN  KARIR JABATAN SESUAI PENDIDIKAN


BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Merupakan bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja
• Bahaya yang dapat menimbulkan dampak pada pekerja
• Dampak dapat berupa:
– gangguan kesehatan, Umumnya bersifat
– penyakit akibat kerja, kronis
– kematian.
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan  Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
 Buta
• Tekanan  Depresi
Bahaya • Radiasi > Konsentrasi  Kanker
Fisik • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
> Intensitas
• Gataran  Jaringan otot rusah
• Partikulat > Lama paparan  Silikosis, asbestosis

>Mdh terbakar, ekplosif > Tingkat paparan Iritasi kulit


• Gas > Dosis–respon:
Bahaya >Beracun
> Konsentrasi Keracunan
• Padat >Iritan, Korosif, Catat pancaindera
Kimia > Intensitas
• Cair >Karsinogenik, Alergen > Lama paparan Kanker, Alergi, dll

• Virus > Tingkat paparan  PENYAKIT MENULAR


Bahaya • Serangga > Dosis–respon:  INFEKSI
Biologi > Konsentrasi  BISA / RACUN
• Bakteri > Intensitas  ALERGI
• Jamur, dll > Lama paparan  dll

• Salah posisi > Tingkat paparan  Sakit punggung


Bahaya > Dosis–respon:
• Gerakan janggal  Terkilir
Ergonomis > Konsentrasi  Carpal syndrome
• Gerak monoton > Intensitas
• Letak tidak sesuai > Lama paparan  Cacat permanen

• Stress Pekerjaan, > Tingkat paparan  Gangguan mental


Bahaya > Dosis–respon:
• Masalah keluarga, > Konsentrasi  Depresi
Psikologis > Intensitas  Gelisah
• Masalah pergaulan
> Lama paparan
PENYEBAB ….PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. GOLONGAN PHISIK
Suara bising dan gaduh yang menyebabkan tuli

Tekanan suara tinggi yang berubah-ubah


Suhu yang tinggi dan sebaliknya, suhu yang rendah
Getaran yang dapat menggganggu sirkulasi darah, syaraf
Penerangan yang kurang dan sebaliknya yang terlalu kuat, sinar infra
merah dapat merusak lensa mata, sinar ultra violet menimbulkan
peradangan
Radiasi sinar radio aktif menyebabkan sakit tumor atau kanker

2 MENTAL PSIKOLOGIK
Ketegangan kerja karena tidak cocok dengan bakat/pendidikan
Tidak dapat bekerjasama dengan teman sekerja
Beban kerja atau tanggungjawab yang terlalu berat
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
3. PHISIKAL-FATAL
Mengangkut barang terlalu berat

Cara kerja yang tidak benar


Kelelahan phisik karena kesalahan konstruksi/mesin/alat
Kerja dengan berdiri terus menerus menyebabkan varises

4. HAYATI
Cacing, serangga
Bakteri, virus
Jamur menimbulkan penyakit kulit/panu dll
Getah, tumbuhan menyebabkan penyakit kulit

5. KIMIA
Gas berbahaya seperti amoniak, CO dan H2S
Uap logam dapat menimbulkan penyakit kulit
Semen menimbulkan sakit kulit
Cat dapat menimbulkan sakit dada
Debu dapat menimbulkan sakit paru-paru
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA..GOLONGAN
PEKERJA

6. Tukang kayu
Banyak keluhan nyeri pinggul dan tulang belakang
Degenerasi tulang pinggang akibat beban yang terus menerus hingga
kondisi tubuh tidak berubah dan sukar digerakan
Gangguan dilutut, adanya rasa nyeri dilutut, sampai terjadi degenerasi
7. Tukang batu
Peradangan kulit akibat kontak dengan semen
Kelelahan pinggang hingga nyeri
8. Tukang Las
Retina radang bahkan luka - katarak dan lensa mengeruh
Gangguan pernafasan, uap las
Kelainan kulit akibat panas
KONDISI KESEHATAN KERJA vs PRODUKTIFITAS :
 KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT KERJA DI INDONESIA:

1. Penyakit Umum, masih banyak berjangkit pada pekerja kita


a.l Tbc, paru-paru dan lain2 spt. Penyakit pernafasan dan perut.
2. Penyakit Akibat Kerja (PAK): masih banyak terjadi spt.
Pneumoconiosis, dermatosis, keracunanbahan kimia, gangguan
mental psikologis, dll.
3. Keadaan Gizi belum menguntungkan dari sisi produktifitas a.l
dari berat badan buruh rata2 masih 46,9 kg sedang yang baik
adalah 52,5 kg, adalah tendensi beban kerja terlalu berat
sehingga produktifitas berkurang.
4. Keserasian antarea manusia dan mesin.
5. Kesejahteraan tenaga kerja.
6. Kurang pemahaman terhadap hubungan antara kesehatan
kerja dan produktifitas.
7. Rendahnya fasilitas kesehatan
8. Belum diterapkan dengan baik masalah Higiene Perusahaan
 SOLUSI ?

1. Perlu pelaksanaan Higiene Perusahaan/proyek


2. Perlu adanya tenaga kesehatan
3. Perlu diusahakan pendidikan dan training
4. Perlu dikembangkan applied research yang dapat
menemukan karakteristik masyarakat pekerja
5. Keahlian dalam hiperkes
6. Pembinaan lapangan pekerjaan dalam produksi
ditempat kegiatan
DASAR-DASAR HIGIENE PERUSAHAAN:
1.KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KERJA
2.GANGGUAN-GANGUAN PENYAKIT UMUM
3.KECELAKAAN UMUM PEKERJAAN KONSTRUKSI
4.USAHA-USAHA KESEHATAN KERJA
5.PENYAKIT AKIBAT KERJA
LANGKAH-LANGKAH MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN DAN
NYAMAN:

1.Identifikasi sumber bahaya Penyakit


2.Pengukuran NAB
3.Penilaian Risiko.
4.Pengendalian Risiko:
DASAR PEMIKIRAN
• Tingkat paparan di tempat kerja: kualitatif,
kuantitatif
• Hubungan dosis–respon: konsentrasi,
intensitas, lama paparan
• Tubuh dapat mentolerir bahaya pada level
tertentu
• Paparan harus lebih rendah dari batas yang
disepakati
• Efek paparan pada manusia harus diminimalisir
• Langkah mitigasi bahan berbahaya di tempat
kerja
• Melakukan surveillance
BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Merupakan bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja
• Bahaya yang dapat menimbulkan dampak pada pekerja
• Dampak dapat berupa:
– gangguan kesehatan, Umumnya bersifat kronis
– penyakit akibat kerja,
– kematian.
Tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja

1. Tentukan diagnosis klinis


2. Tentukan pajanan yang dialami
3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?
4. Apa jumlah pajanan cukup besar
5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh
6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan
7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja:
a. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau
penyakit akibat kerja
b. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan
PENILAIAN PAPARAN HAZARDS KESEHATAN KERJA
SUMBER
SUMBER EMISI SUMBER
EMISI EMISI
SUMBER SUMBER
EMISI EMISI
MEDIA/LINGKUNGAN
AMBIEN
PAPARAN
DOSIS
•TERHIRUP
•TERTELAN
•TERSERAP
•TERINJEKSI

UPTAKE/DOSIS

EKSKRESI
• Urin PEKERJA
• Feces
• Saliva
• Keringat
• Udara ekspirasi
SIFAT BAHAN KIMIA

 MUDAH MELEDAK
 MUDAH TERBAKAR
 BERACUN
 IRITAN
 KOROSIF
 ALLERGEN
PENGUKURAN :

(TLV) : KONSENTRASI BAHAN KIMIA DI UDARA TEMPAT KERJA,


YANG MASIH DAPAT DITERIMA PEKERJA YANG BEKERJA
SELAMA 8 JAM SEHARI, 40 SEMINGGU TANPA
MENDERITA GANGGUAN KESEHATAN

NAB : NILAI RATA-RATA DALAM SATU HARI, yang digunakan


untuk: Standar untuk perbandingan, Pedoman
Perencanaan , substitusi Bahan dan menentukan
gangguan kesehatan /penyakit karena faktor Kimia.

KTD : KADAR TERTINGGI YANG DIPERKENANKAN, KADAR


TERTINGGI BAHAN KIMIA TANPA MENIMBULKAN
GANGGUAN PADA PEKERJA (LEBIH PADA EFEK AKUT)
MENJAMIN
Tujuan KEPASTIAN..pekerj
a
Terhindar dari BAHAYA KESEHATAN
Terhindar dari PENURUNAN TINGKAT KESEHATAN
Tercapainya STANDAR KESEHATAN

Gambar mana yang terkait dengan Kesehatan Kerja?


BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari organisme (mikro organisme) yang
bersifat patogen, seperti: Virus, Serangga , Bakteri, Jamur
Dll
MAMPUKAH KITA
SEPERTI DIBAWAH INI ?

KEBERSIHAN!
KULTUR BERUBAH lewat PEMAHAMAN SOSIALISASI TERUS MENERUS …TENTANG
KESEHATAN…………….
• DIMULAI DARI DIRI SENDIRI………………….
• INTERAKSI-KEPEDULIAN SESAMA…….PEKERJA
• ADANYA…….STANDAR KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
MENGAPA PRODUKTIFITAS MENURUN
?
BISA JADI…. AKIBAT DARI……

Kelelahan phisik – meriang - demam


Ketidak nyamanan kerja
Waktu istirahat ----tidak mencukupi
PENERANGAN TIDAK CUKUP & TIDAK
TEPAT POSISINYA…

Berakibat :
Mata silau dan berair
Badan cepat lelah

DIRUANGAN KANTOR
DIAREA LAPANGAN
MENGAPA DIRUANG KERJA TERTUTUP JIKA
MENDADAK….. AC MATI
..MENGAKIBATKAN SESAK NAFAS

• TIDAK ADA SIRKULASI UDARA…..


• VENTILASI TIDAK BERFUNGSI…..
• OKSIGEN …..LAMA KELAMAAN HABIS……..
BAHAYA PENGGUNAAN ALAT KERJA YANG
BERGETAR
BERAKIBAT…
• NGILU – PEGAL – PUSING
• …..ATURAN PAKAI ALAT DILANGGAR…….
• ……ATURAN ISTIRAHAT PEKERJA DILANGGAR
• ….ADA BATAS KEMAMPUAN DAN SYARAT TUBUH
SESAK NAFAS-PUSING-PINGSAN
HATI2------RUANGAN YANG JARANG DIGUNAKAN

• SEBELUM MASUK BUKA DULU PINTU, BIARKAN UDARA


MENGALIR
• GUNAKAN MASKER BILA PERLU
• BISA PUSING, SESAK, KEMATIAN MENDADAK
• NYALAKAN BLOWER, UDARA SEGAR MASUK
STRESS-DEPRESI-BUNUH DIRI, ……….AKIBAT
DARI

• BEKERJA DALAM TEKANAN


• LINGKUNGAN KERJA TIDAK SEHAT
• WAKTU ISTIRAHAT TIDAK CUKUP
• CARA KERJA YANG SALAH
PEKERJA SHIFT MALAM

HAMPIR…..SELALU TERJADI DI DUNIA


KONSTRUKSI :
1. BEKERJA BERDASARKAN HARI KALENDER

2. BEKERJA MELAMPAUI JAM KERJA

3. KELELAHAN ORANG DAN PERALATAN


RISIKO SHIF SORE DAN MALAM
• Gangguan Tidur 60-80% • Mengalami kecelakan
• 4-5kali gangguan lambung serius di tempat kerja
• Gangguan kelelahan 80 % • Sering mengalami
• 5-15 kali lebihsering perceraian
mengalami gangguan
emosi dan depresi
• Lebih sering merokok dan
menyalahgunakan obat
dan alkohol
BAHAYA KERJA LARUT MALAM
• Lebih dari 55 jam per • Penurunan aliran
minggu akan berakibat kecerdasan, yang
Gangguan Mental berhubungan dengan
• Pekerja Shift malam kemampuan seseorang
berakibat penurunan mental dalam berargumentasi
lebih tinggi pada usia paruh terstruktur dan
baya memecahkan masalah
• Pekerja Giliran malam, • Stress Tinggi, meminum
gangguan tidur, resiko lebih alkohol lebih banyak
tinggi kecelakaan, hingga
masalah pencernaan
HASIL PENELITIAN
DR. WILLEMIJNTJE A.HOOGERWERF
• Gangguan Usus, dan kualitas tidur banyak terjadi,
pada sebagian besar pekerja yang memiliki jam
kerja shift atau bergantian
• Jam kerja dibagi 2 atau 3shift, siang dan malam
• 48% jam kerja bergantian melaporkan gejala IBS
• 40% jam yang bekerja setiap malam juga
mengalami IBS
PENGALIHAN JAM TUBUH ALAMI
• Efek Psikologis yaitu :
• Ritme jantung berubah
gejala berat badan,
• Memicu perubahan gangguan insulis dan
hormonal dan kartisol
metabolisme
• Meningkatnya risiko
• Risiko Obesitas Diabetes, Penyakit
• Diabetes Jantung dan Obesitas
• Penyakit jantung
SOSIALISASI & TINDAKAN PREVENTIF
PENYAKIT & KESEHATAN KERJA…KAPAN ?

• PENYAMPAIAN KEJADIAN DAN AKIBATNYA


• LOKASI-LOKASI MANA YANG RAWAN
• MANA SAJA KELOMPOK KERJA RAWAN
• LAKUKAN LEWAT UPACARA K3
• LAKUKAN LEWAT MEETING APA SAJA
Moment penting ..SAFETY & HEALTHY TALK

Safety & Healthy Talk untuk Tukang Besi, Tukang Cor, Harian Kantor dan Finishing

Safety & Healthy Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek
TARGET TEMPAT KERJA…ditetapkan

Tersedia Stop Kontak di Los Kerja Formwork disusun dengan RAPI Besi Ditutup Terpal Besi tidak tertimbun Tanah

Diberi Rambu-rambu K3

Hasil Pabrikasi ditata


Rapi
Lokasi Kerja Bersih dan Rapi Formwork ditata dan dipilah Besi dipilah menurut ukuran Los Kerja Rapi dan Bersih

Lokasi Kantor ada Penghijauan, Penerangan Cukup, Ruang Rapat Rapi dan Kantor Bersih
KESEHATAN & LINGKUNGAN KERJA

1. Pemeriksaan awal kesehatan bagi setiap


karyawan, pekerja Proyek & pemeriksaan
periodik;

2. Adanya asuransi kesehatan & asuransi kecelakaan;

3. Team work building, faktor psikososial ( stress, kelelahan);

4. Ketersediaan poliklinik, kantin, barak pekerja, kantor kontraktor, kantor


direksi/pengawas, workshop pembesian/bekisting , tempat pembuangan
sampah, MCK dll;
5. Menu makanan, kebersihan dapur/KM/WC/semua bangunan &
lingkungan;
6. Pembuangan limbah konstruksi & dampak pada lingkungan;

7. Dampak Kebisingan , debu terhadap lingkungan;

8. Fasilitas sanitasi, air bersih;

9. Ergonomi furniture & peralatan kerja;


PENCEGAHAN KERUGIAN TERHADAP
LINGKUNGAN DAN TEMPAT KERJA
Alur Pembuangan SAMPAH
Sampah
Sampah-sampah dikumpulkan oleh Mandor dan
Subkontraktor pada Lokasi yang sudah
ditentukan Team Housekeeping
Action Plan :
 Ditegaskan dalam SPK/Kontrak apakah dikerjakan langsung atau
diganti Beban Biaya
 Sanksi diberikan TEGAS. Sebelum dibayarkan, DUB/BAP tidak
akan diproses
 Setiap Pelaksana menekan kesetiap Mandor dan Subkontraktor
untuk membersihkan sisa-sisa pekerjaannya

Pekerja Housekeeping mengangkut semua sampah


yang sudah dikumpulkan untuk dibuang ke Bak
Sampah Besar
Action Plan :
 Pekerja Housekeeping 6-10 orang tiap 7000 m2 diatur
pendatangannya sesuai dengan Schedule Manpower
 Dikontrol ketat oleh Pelaksana Housekeeping

Sampah yang Sudah Terkumpul didalam Bak Sampah


Besar Diangkut oleh Truk Sampah untuk dibuang
keluar Lokasi Proyek
Action Plan :
 Buat Jadwal Truk Sampah dan Kontrol Ritase Truk Sampah
 Kontrol Truk Sampah sebelum masuk dan sesudah keluar Lokasi
Proyek
 Biaya Sampah harus dibebankan ke semua elemen yang terlibat
dalam proyek baik Mandor maupun Subkontraktor

Proyek Bersih, Rapi dan Sehat


Action Plan :
 Produktivitas tidak terganggu
 Mengurangi terjadinya kecelakaan
 Efisiensi Biaya
 Tumbuhnya disiplin Pekerja
 Efisiensi Jumlah Pekerja yang dipakai
 Manajemen Housekeeping lebih baik
PENCEGAHAN KERUGIAN TERHADAP LINGKUNGAN
DAN TEMPAT KERJA
Peraturan Barak Pekerja
TATA TERTIB DAN SANKSI
UNTUK PENGHUNI BARAK PEKERJA
SANKSI
No. TATA TERTIB
DENDA TINDAKAN ADM/ HUKUMAN
1 Dilarang membawa/ menyimpan senjata api dan senjata tajam (pisau, Pelanggar diberi peringatan tertulis dan
golok, clurit dsb.). alat disita.
2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

2 Pergunakan penerangan listrik dan air dengan baik, hidupkan dan Rp. 100.000 per mandor pada bulan 2x berturut-turut melakukan tindakan yg
matikan sesuai kebutuhan. yang berjalan sama (boros air dan listrik) akan
dikenakan denda kepada Mandor yang
bersangkutan.
3 Tidak diperkenankan menggunakan peralatan listrik dengan daya Denda 50% dari jumlah tagihan listrik 2x dapat surat peringatan atas temuan
yang besar (diatas 250watt) dan merubah/ merusak jaringan/ instalasi bulan tersebut ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
listrik.
4 Menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat sampah Jika ditemukan sampah dibuang tidak Pelanggar diberi peringatan tertulis.
yang sudah disediakan. pada tempatnya, maka kontraktor akan 2x dapat surat peringatan atas temuan
membersihkan dengan tenaga harian ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
dan biaya pembersihan yang dikeluarkan
akan dibebankan kepada semua
penghuni Barak Pekerja.
5 Dilarang buang air besar dan air kecil sembarangan selain di tempat Rp. 100.000 per mandor pada bulan Pelanggar diberi peringatan tertulis.
yang telah disediakan. yang berjalan 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

6 Wajib menjaga kesopanan dan ketertiban dengan warga sekitar dan Pelanggar diberi peringatan tertulis.
sesama penghuni Barak Pekerja. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

7 Dilarang berbicara tidak sopan dan berteriak keras-keras. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

8 Dilarang memakai pakaian yang tidak sopan di depan umum. Pelanggar diberi peringatan tertulis.
2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

9 Dilarang duduk-duduk dipinggir jalan umum sehingga mengganggu Pelanggar diberi peringatan tertulis.
lalu-lintas orang dan kendaraan. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

10 Dilarang menyalakan api dalam Barak Pekerja untuk


keperluan Semua biaya yang diakibatkan oleh 2x dapat surat peringatan atas temuan
memasak, memanggang, menghidupkan lilin. kebakaran, akan ditanggung oleh ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
Mandor/ Sub Kontraktor.
11 Dilarang menerima atau membawa teman wanita/ pacar ke dalam 2x dapat surat peringatan atas temuan
Barak Pekerja. ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

12 Dilarang melubangi dinding Barak atau merusak bangunan dan Mengganti kerugian senilai barang yang Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
fasilitas Barak Pekerja. dirusak Pekerja.
13 Dilarang merubah atau menambah bangunan dan instalasi listrik/ air Perusahaan Sub Kontraktor/ Mandor Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
tanpa ijin tertulis dari Petugas Safety dan General Affairs. dikenai denda Rp. 1.000.000 Pekerja.
14 Dilarang minum minuman keras/ Narkoba atau Mabuk, Berjudi, Perusahaan/ Mandor dikenai denda Rp. Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
berkelahi didalam maupun diluar Barak Pekerja. 1.000.000 Pekerja dan diproses sesuai dengan
hukum yang berlaku/ Kepolisian.

15 Dilarang melakukan tindak kriminal. Memberikan ganti rugi sesuai Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
kesepakatan dengan pihak yang Pekerja dan diproses sesuai dengan
dirugikan dan biaya administrasi hukum yang berlaku/ Kepolisian.
pengurusan.
SAFETY PROGRAM
(Program-Program K3L)

Pengobatan Massal

Fogging
INGAT….
1. TUJUAN HIGIENE PROYEK
a. TERHINDAR DARI BAHAYA KESEHATAN
b. TERHINDAR DARI PENURUNAN TINGKAT KESEHATAN
c. TERCAPAINYA STANDAR KESEHATAN
2. BUDAYA SEHAT DIMULAI DARI DIRI SENDIRI, interaksi dan
standar
3. PRODUKTIFITAS MENURUN..LELAH,STRESS, TIDAK NYAMAN
4. PENERANGANN TIDAK BAIK AKIBATNYA…
5. ALERGI…PENTING DIKETAHUI…KARENA…..
6. PENGGUNAAN ALAT BERGETAR…..BAHAYANYA…..
7. SESAK NAFAS, UDARA KURANG…..
8. SOSIALISASI BAHAYA KESEHATAN KAPAN ?
9. PENYEBAB STRES DAN BISA BUNUH DIRI….KARENA
KESIMPULAN
• Dengan higiene perusahaan akan terhindar
dari bahaya kesehatan, penurunan tingkat
kesehatan dan tercapainya stardar kesehatan
kerja yang diterapkan.
• Kelelahan phisik akibat kerja dan ketidak-
nyamanan kerja, serta tidak tersedianya waktu
istirahat akibat pengaruh jam lembur yang
berlebihan, yang mengakibatkan badan
demam dan meriang sering tidak disadari oleh
para mandor dan pengawas .
Wassalammualaikum wa rachmatullahiwabarokatuh

semoga bermanfaat

Monday, February 18, 2019 52 52

Anda mungkin juga menyukai