Anda di halaman 1dari 1

Nama : Delvito Tri Yoga Mata Kuliah : Pengembangan Kreatifitas

Nim : 6100210016 Dosen Pengampu : Dwi Kunto Nurkukuh, S.T., M.T.

STRATEGI PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PROSES PENYELENGGARAAN

Pandangan/kepentingan Perencanaan Infrastruktur Yang


Yang Berbeda Dalam Tidak Memperhatikan Prinsip-
Pembangunan Prinsip Pelestarian Lingkungan.
Infrastruktur Pengawasan Yang Lemah
Terhadap Pengoperasian Hasil-
Hasil Pembangunan Infrastruktur.

Pemahaman Yang Terbatas


Tentang Konsep
Pembangunan Law Enforcement Terhadap
Berwawasan Lingkungan Pelanggaran Lingkungan
Selama Pelaksanaan
Pembangunan.
Degdarasi/
Kerusakan
Lingkungan
Hidup
Kebijakan Pembangunan Metode Pelaksanaan Yang
Infrastruktur Yang Tidak Cenderung Mengeksplorasi
Berpihak Pada Lingkungan. Lingkungan.
Pelaksanaan Pembangunan
Infrastruktur Yang Tidak
Memperhatikan Kearifan
Lokal.

Pilihan Teknologi
Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Infrastruktur Yang Kurang
Yang Tidak Berpegang Pada Konsep Ramah Terhadap
Pembangunan Berkelanjutan. Lingkungan.

KEBIJAKAN/REGULASI METODE DAN ANALISIS

DIAGRAM FISHBONE (Tulang Ikan) Identifikasi Awal Penyebab Terjadinya Kerusakan Lingkungan Hidup

Latar Belakang Masalah


Pembangunan dalam konteks pembangunan bangsa adalah rangkaian prakarsa pertumbuhan atau perubahan yang sengaja
direncanakan dan dilakukan oleh bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernisasi (SP Siagian, 1973). Dalam setiap kegiatan
pembangunan, selalu ada kompromi. Sementara pembangunan mengarah pada pertumbuhan ekonomi, itu juga mengarah pada
penurunan kualitas lingkungan. Hal ini tentu menjadi bukti adanya masalah dalam pelaksanaan pembangunan. Bahaya lingkungan
yang muncul dapat disebabkan oleh berbagai sumber, termasuk polusi air dan tanah, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (gas
karbon dioksida, gas metana, dll.), perubahan tata guna lahan, dan perubahan DAS. Kerusakan ini tidak serta merta berdampak
langsung, namun akumulasinya dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem, seperti akibat bencana alam dan perubahan
iklim. Jika hal-hal terus berlanjut, kualitas lingkungan yang ada akan memburuk, yang akan berdampak buruk bagi generasi
mendatang.

Infrastruktur pekerjaan umum (sumber daya air, Bina Marga, Cipta Karya) memiliki peran strategis tidak hanya dalam
meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi. Infrastruktur seperti air bersih, sanitasi dan infrastruktur drainase meningkatkan kualitas lingkungan setempat. Demikian
juga dengan memiliki permukiman yang layak huni, infrastruktur penahan banjir dan infrastruktur jalan yang terpelihara dengan
baik akan meningkatkan kualitas lingkungan. Saat mengembangkan infrastruktur, kehati-hatian harus dilakukan untuk memastikan
bahwa hal itu tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya, pembangunan jalan yang mengubah fungsi resapan air tanah
dan beton, pembangunan waduk dan bendungan yang mengubah aliran sungai alami, jenis TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk
tempat pembuangan terbuka, dan kemungkinan mencemari lingkungan seperti air tanah Ada alam. Untuk mengelola dampaknya,
Anda harus membidiknya. Di sisi lain, infrastruktur yang terkait dengan peristiwa perubahan iklim juga berperan dalam upaya
mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai