Bab 3 Uii
Bab 3 Uii
LANDASAN TEORI
3.1 Umum
Proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran tertentu, yang didalam prosesnya dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang
diperlukan dan persyaratan-persyaratan tertentu lainnya. Secara umum terdapat 3
(tiga) indikator yang menunjukan keberhasilan suatu proyek (Soeharto, 1997),
yaitu:
1. On time (tepat waktu) yaitu ketepatan waktu menyelesaikan proyek sesuai
dengan yang dijadwalkan.
2. On specification (tepat spesifikasi / kualitas) yaitu ketepatan spesifikasi
dari ketentuan yang telah ditentukan pemilik proyek.
3. On budget (tepat anggaran / biaya)
Tiga unsur tersebut berkaitan dengan pelaksanaan proyek yang meleset dari
cakupan proyek yang seharusnya. Karena kompleksnya tugas, pentingnya proyek
dan tingkat pengambilan keputusan dalam menangani suatu proyek diperlukan
adanya manajemen proyek.
9
10
Proses untuk mencapai tujuan ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besarnya
biaya (anggaran) yang dialokasi, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal
tersebut merupakan parameter penting bagi pelaksana proyek yang sering
diasosiasikan sebagi sasaran proyek. Ketiga batasan diatas disebut sebagai kendala
(Triple Constraint) yaitu: (Soeharto, 1997)
1. Anggaran
Proyek yang harus diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh melebihi
anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan biaya dalam jumlah
besar dan jadwal pengerjaan bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya
ditentukan dalam total proyek, tetapi terbagi atas komponen-komponennya
atau berperiode tertentu yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.
Dengan demikian penyelesaian bagian-bagian proyek harus memenuhi
sasaran anggaran per periode.
2. Jadwal
Proyek harus dikerjakan dalam suatu kurun waktu yang ditentukan dan
terbatas. Jika tidak, maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif.
3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan, yang berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan
atau sering disebut sebagai fit for the intended use.
Biaya (Anggaran)
Planning
Controlling Organizing
Actuating
4. Cor Kolom
5. Perancah
7. Pembesian Plat
8. Cor Plat
tersebut diintergrasikan menjadi anggaran per waktu dan dipecah atau dirinci
sampai tingkat paket kerja dan kode akuntan biaya (Soeharto, 1997).
b. Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat
Proses memasukan data dan informasi hasil pelaksanaan yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam mengambil keputusan (Soeharto, 1997).
c. Prakiraan yang akurat
Prakiraan biaya dan jadwal, seperti biaya dan waktu pekerjaan tersisa sampai
penyelesaian proyek, evaluasi kecendrungan apabila keadaan tidak mengalami
perubahan (Soeharto, 1997).
d. Rencana tindakan (action plan)
Tindakan ini dilakukan untuk mencegah pengeluaran biaya yang melebihi
anggaran ataupun jadwal yang mengalami keterlambatan (Soeharto, 1997).
Dalam pelaksanaan suatu sistem pengendalian biaya, waktu, dan mutu yang
mana umumnya dibutuhkan suatu sistem pengendalian ini bertujuan agar proyek
pelaksanaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan biaya, mutu, dan waktu yang
direncanakan.
diselesaikan berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah
diselesaikan pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang
disediakan untuk pekerjaan tersebut. Konsep nilai hasil menggunakan 3 indikator,
yaitu ACWP (Actual Cost of Work Performance), BCWP (Budget Cost of Work
Performance), dan BCWS (Budget Cost of Work Schedule) (Soeharto, 1997).
aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan pada kurun waktu tertentu (Soeharto, 1997).
Dengan indikator tersebut dapat menentukan Cost Varians (CV) dan Schedule
Varians (SV). Rumus varians biaya dan varians jadwal adalah sebagai berikut.
Jika CV:
- Negatif (-) = Biaya diatas anggaran
- Nol (0) = Sesuai anggaran
- Positif (+) = Biaya dibawah anggaran
Jika SV:
- Negatif (-) = Terlambat dari jadwal
- Nol (0) = Sesuai Jadwal
- Positif (+) = Lebih cepat dari jadwal
Untuk lebih jelasnya tentang varian biaya dan varian jadwal dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
BCWP
Indeks kinerja biaya (CPI) = (3.3)
ACWP
BCWP
Indeks kinerja jadwal (SPI) = (3.4)
BCWS
Dengan kriteria angka indeks kinerja biaya (CPI) dan indeks kinerja jadwal (SPI)
sebagai berikut:
a. Apabila angka indeks kinerja kurang dari satu (<1) maka pengeluaran lebih
besar dari anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang
sudah direncanakan. Dan jika anggaran dan jadwal sudah dibuat secara
realistis, maka ada kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan.
23
b. Bila angka indeks kinerja lebih dari satu (>1) maka kinerja pada pelaksanaan
proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran biaya lebih kecil
dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Semakin besar perbedaannya dari angka satu (1), maka semakin besar juga
penyimpangan dari perencanaan dasar atau anggaran. Bila didapat angka
terlalu tinggi yang berarti prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, maka
perlu diadakannya pengkoreksian apakah perencanaan atau anggaran justru
tidak realistis.
(BAC−BCWP)
ETC = (3.5)
CPI
Dimana:
- BAC (Budget at Complete) = Anggaran biaya proyek keseluruhan
- SPI (Schedule Performance Indeks) = Indeks kinerja jadwal
- CPI (Cost Performance Indeks) = Indeks kinerja biaya
- ETC (Estimate To Complete) = Prakiraan biya untuk pekerjaan tersisa
- EAC (Estimate At Completion) = Prakiraan total biaya proyek
- ETS (Estimate To Schedule) = Prakiraan waktu untuk pekerajaan sisa
- EAS (Estimate At Schedule) = Prakiraan total waktu proyek