Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jasa dan Pemasarn Jasa


1. Pengertian Jasa 
Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat
bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa
tersebut. Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa”
(service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal
service) sampai jasa sebagai suatu produk.
Berikut adalah beberapa pakar pemasaran jasa yang berusaha mendefinisikan
pengertian jasa, antara lain:
1) Valerie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner (1996) (dikutip dalam Lupiyoadi,2006;
6)
“Service is all economic activities whose output is not a physical product or
construction is generally consumed at that time is produced, and provides added
value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health” (jasa
merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik
atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan
serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau
kesehatan konsumen).
2) Menurut Philip Kotler (2000)
Jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan
dengan produk fisik atau sebaliknya.
3) Menurut Christopher Lovelock & Lauren K. Wright (1999)
Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak
lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya
pada dasarnya tidak nyata dan biasanya, tidak menghasilkan kepemilikan atas
faktor-faktor produksi. 
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam jasa
selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa),

2
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu
barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

2. Pengertian Pemasaran Jasa


Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar untuk istilah  pemasaran
jasa, antara lain:
1) Menurut (William J.Stanton, 1981)
Pemasaran jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak
terwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda berwujud atau tidak berwujud.
2) Menurut (Mary Jo Bitner, 2000)
Pemasaran jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya, bukan produk
dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah
(seperti: hiburan, kenikmatan, santai) bersifat tidak berwujud.
3) Menurut Miller dan Layton, 2000)
Pemasaran jasa adalah merupakan system total aktivitas bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan  keinginan pasar sasaran
dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
4) Menurut Lupiyoadi (2006; 5)
Pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak
kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan apapun.
5) Menurut Umar (2003; 76)
Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat intangible dan immaterial dan
dilakukan pada saat konsumen berhadapan dengan produsen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah suatu
tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen, dalam arti jasa yang
diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba sebelum dikonsumsi.

2.2. Jenis Usaha


Jenis usaha yang akan dibahas adalah dibidang jasa, yaitu jasa jahit.

3
2.3. Segmentasi Pasar dan Target Pasar
1. Segmentasi Pasar
Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi
pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap
kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai  perusahaan
melalui strategi bauran pemasarannya.
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar
segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan
suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki
peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang
terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.

Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi


sebagai berikut:
1) Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,
seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi
dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana
produk ini harus dipasarkan.
2) Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini
harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada
umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti
anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak,
keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan
seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan. misalnya: Jawa, Madura, Bali,
Manado, Cina dan sebagainya.
3) Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:

4
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan
sebagainya.
4) Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada loyalitas
konsumen (kesetiaan konsumen terhadap barang).

2. Target Pasar
Pengertian target pasar
Targeting  adalah proses penyeleksian produk, baik barang maupun jasa atau
pelayanan terbaik sehingga benar-benar berada pada posisi yang terbaik guna
mencapai keberhasilan. Setelah perusahaan mengidetifikasikan peluang segmen 
pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan
segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik  pasar secara
keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan
harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko
yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan
dan sumber daya perusahaan.
Target pasar dikelompokan menjadi:
1) Aspek Geografi
Dari wilayah yang telah dipilih dalam segmentasi pasar maka pilih wilayah
yang akan diprioritaskan.
2) Aspek Demografis
Dari sasaran konsumen yang telah dipilih dalam segmentasi pasar maka dipilih
kalangan mana yang akan diprioritaskan.
3) Aspek Psikografis
Berdasarkan pengelompokan status sosial, gaya hidup pilih mana yang akan
diprioritaskan.
4) Aspek Prilaku

5
Berdasarkan pengelompokan segmentasi tingkah laku pilih mana yang akan
diprioritaskan.
2.4. Marketing mix (Bauran Pemasaran Jasa)
Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah
marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang
menyatakan bahwa marketing mix as the set of controllable marketing variables that the
firm bleads to produce the response it wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-
variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan
dari pasarsasaran.
Untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk,
Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.
1) Product (produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi
produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk
bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Price (harga)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan
ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu
harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996).
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah
harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh
lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001)
3) Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada
konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif
pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan
media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker,
2000:7).
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan,
(2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran

6
langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan
bentuk produk itu sendiri.
4) Place (saluran distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat
lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari
definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah
keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak
pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia
saat konsumen mencarinya. Distribusi memperli hatkan berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa dipe roleh dan tersedia
bagi konsumen sasaran.
5) People (partisipan)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya
adalah para reception, dokter, dan beauty therapis.
6) Process (proses)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan
kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui
front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan
menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card,
card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.
7) Physical evidence (lingkungan pisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk
suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam
kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan
kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya,
cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai
obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi
sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah
kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang

7
strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan
fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

8
PENGAPLIKASIAN
2.5. Pengaplikasian Jenis Usaha
Jenis usaha yang kami observasi adalah dibidang jasa, yaitu jasa jahit. Disini juga
kami berperan sebagai pengamat dari usaha tersebut. Pemilik usaha jahit ini bernama
Bapak Enceng Rohman. Usaha ini didirikan pada tahun 1990, dan beralamat di Desa
warungjati, Nomor 51, Rt/Rw 19/07, Kecamatan Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi
Jawa Barat.

2.6. Pengaplikasian Segmentasi Pasar Dan Target Pasar


1. Segmentasi Pasar
1) Aspek Geografis
Aspek geografis dari bisnis ini mencakup beberapa wilayah, diantaranya:
 Ciamis
 Banjar
 Cirahong (Tasikmalaya)
2) Aspek Demografis
Dalam usaha ini sasaran pembelinya yaitu mencakup berbagai kalangan
diantaranya anak-anak, remaja dan dewasa. Baik laki-laki ataupun perempuan.
3) Aspek Psikografis
Dari aspek psikografis, usaha jahit ini dapat menyentuh semua kalangan kelas
sosial baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas. Karena harga setiap
konsumen yang akan menjahit disini dapat terjangkau oleh semua konsumen yang
bergaya hidup sederhana, biasa maupun mewah.
4) Aspek Priaku
Loyalitas konsumen / tingkat kesetiaan konsumen ditentukan oleh kualitas
produk yang dihasilkan. Maka dari itu tingkat kualitas dari jasa jahit ini sangat
dikedepankan supaya loyalitas konsumen terhadap jasa jahit ini tidak menurun. Baik
dari konsumen yang memiliki loyalitas rendah, sedang dan tinggi terhadap jasa jahit.
2. Target Pasar
1) Aspek Geografis
Dari ketiga wilayah yang telah disebutkan diatas, Bapak Enceng lebih
memprioritaskan wilayah Ciamis. Karena Ciamis merupakan wilayah yang paling
mudah dijangkau.

9
2) Aspek Demografis
Dalam usaha jahit ini Bapak Enceng menargetkan konsumen pada usia remaja
dan dewasa terutama dalam menjahit pakaian seragam.
3) Aspek Psikografis
Dari ketiga kelas sosial yang telah disebutkan diatas, Bapak Enceng lebih
memprioritaskan pada kelas sosial bawah dan atas. Karena jasa jahit ini dapat
terjangkau oleh mereka, kemudian unyuk gaya hidup, Bapak Enceng
memprioritaskan pada masyarakat yang bergaya hidup sederhana dan biasa.
4) Aspek Prilaku
Loyalitas konsumen terhadap minat menjahit disini dapat dikatakan tinggi.
Karena meskipun tidak setiap hari ada yang menjahit tapi banyak yang menjadi
pelanggan tetap karena hasil jahitan dari Bapak Enceng sangat rapih dan konsumen
/ pelanggan merasa sangat puas.

2.7. Pengaplikasian Marketing Mix


1) Product (Produk)
Usaha ini diberi nama / merk “Enceng Jahit”. Usaha ini sama dengan usaha
jahit lainnya, namun yang membedakan dengan usaha jahit yang lain adalah kualitas
kerapihan dalam produk yang dihasilkan.
2) Price ( Harga)
Harga jual untuk satu stel pakaian berkisar Rp. 120.000,00. Namun harganya
dapat berbeda-beda sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen.
3) Place ( Tempat )
 Lokasi usaha yang dijalankan oleh Bapak enceng bertempat di Desa warungjati,
Nomor 51, Rt/Rw 19/07, Kecamatan Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi
Jawa Barat.
 Sarana transportasi yang digunakan adalah kendaraan roda dua yaitu sepeda
motor.
4) Promotion ( Promosi )
Promosi yang digunakan untuk menarik minat konsumen adalah menggunakan
promosi dari mulut kemulut. Memberitahukan kepada teman-teman, keluarga dan
masyarakat terdekat secara langsung, serta dengan memasang plang.

10
5) People (partisipan)
Karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan terdiri dari 2 rang.
Penjahit dibagi menjadi 2, yaitu khusus perempuan dan khusus laki-laki.
6) Process (proses)
Pelayanan diberikan kepada konsumen dilakukan dengan baik dan ramah,
karena pembeli adalah raja yang harus diperlakukan dengan baik. Selain itu
pelayanan yang diberikan kepada konsumen dengan memberikan fasilitas
diantaranya... untuk menarik minat konsumen.
7) Physical evidence (lingkungan pisik)
Bapak Enceng menyediakan ruangan tunggu bagi konsumen yang akan mengambil
jahitannya. Kemudian tempat ia menjahit pakaian selalu dalam keadaan bersih
supaya pelanggan merasa nyaman atas pelayanan yang diberikan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Jenis usaha yang kami observasi adalah dibidang jasa, yaitu jasa jahit. Disini juga
kami berperan sebagai pengamat dari usaha tersebut. Pemilik usaha jahit ini bernama
Bapak Enceng Rohman. Usaha ini didirikan pada tahun 1990, dan beralamat di Desa
warungjati, Nomor 51, Rt/Rw 19/07, Kecamatan Cijengjing, Kabupaten Ciamis,
Provinsi Jawa Barat.
2. Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok
konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai  perusahaan melalui
strategi bauran pemasarannya.
Segmentasi pada usaha ini terdiri dari, Segmentasi Geografi dalam segmentasi ini
diambil dari wilayah terdekat yaitu Ciamis, Banjar, dan Cirahong. Segmentasi
Demografi usaha ini untuk laki-laik dan perempuan, dan bagi yang berpendapatan
rendah sampai tinggi. Segmentasi Psikografi untuk kelas bawah sampai atas.
Segmentasi Tingkah Laku, Perilaku konsumen yang diharapkan adalah konsumen
yang loyalitasnya tinggi.
3. Untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk,
Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.
Usaha ini diberi nama / merk “Enceng Jahit”. Dan untuk harga jual untuk satu
stel pakaian berkisar Rp. 120.000,00. Sedangkan Lokasi usaha yang dijalankan oleh
Bapak enceng bertempat di Desa warungjati, Nomor 51, Rt/Rw 19/07, Kecamatan
Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Lalu promosi yang digunakan
untuk menarik minat konsumen adalah menggunakan promosi dari mulut kemulut,
serta dengan memasang plang. Kemudian untuk karyawan penyedia jasa layanan
maupun penjualan terdiri dari 2 rang. Penjahit dibagi menjadi 2, yaitu khusus
perempuan dan khusus laki-laki. Pelayanan diberikan kepada konsumen dilakukan
dengan baik dan ramah.

3.2. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami akan menerima kritik dan saran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.

12
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
kami umumnya bagi pembaca

13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/2016/08/08/ekma4568-pemasaran-jasa/
http://mulyadi2610.blogspot.co.id/
http://septikarhy24.blogspot.co.id/2011/03/analisis-segmentasi-dan-targeting-pasar.html
http://www.ekomarwanto.com/2012/04/marketing-mix-7p-produk-price-promotion.html
https://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-marketing-mix-4p-dan-7p.html

14

Anda mungkin juga menyukai