Anda di halaman 1dari 21

BAB II

URAIAN TEORITIS

a.
b.
c.
d.

A. Uraian Teoritis
1. Pengertian strategi Pemasaran
Sejalan dengan berkembangnya ekonomi, maka definisi pemasaran telah berubahubah tergantung kepada perkembangan historis dari pada pemasaran itu sendiri.
Menurut Stanton (2000 : 7 ) pemasaran adalah Suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada
konsumen saat ini maupun konsumen potensial .
Menurut kotler (2002 : 5) pemasaran adalah Serangkaian daripada kegiatan yang
ditujukan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Sedangkan menurut Nitisemito (2004 : 9) definisi dari pemasaran adalah Suatu kegiatan
yang bertujuan untuk memperluas arus barang dan jasa produsen kekonsumen paling efisien
dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.
Definisi yang dilakukan Philip kotler mengandung arti sebagai berikut :
Adanya kegiatan manusia yang hanya bisa melakukan pertukaran.
Untuk memperlancar serta penyempurnaan pertukaran.
Apa yang dipertukarkan.
Adanya pembelian dan penjualan.
Pengertian yang telah dikemukan diatas sangat luas artinya karena pengertian tadi
mencakup segala aktifitas dalam rantai perniagaan. Dalam definisi yang telah diungkap oleh
para pakar pemasaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses sebelum menjual produk dan saat menjual produk ke konsumen.
2. Lingkungan Pemasaran
Dalam lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari banyak pelaku dan
kekuatan diluar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan management pemasaran
untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran menawarkan peluang dan ancaman yang datang baik dari
dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Dengan pencerminan lingkungan perusahaan baik
intern maupun ekstern secara sistematis, pemasaran mampu merevisi penyesuaian strategi
pemasaran untuk menghadapi tantangan dan peluang baru dipasar.
Menurut Assuri (2000 : 9), Strategi pemasaran didefinisikan sebagai berikut :
Rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang dijalankan untuk
menciptakan tujuan pemasaran suatu perusahaan. Sedangkan menurut kotler (2004 : 8),
Strategi pemasaran adalah Logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran pemasarannya, strategi pemasaran terdiri dari pengambilan
keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemikiran dan alokasi pemasaran
dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Adapun lingkungan pemasaran menurut Kotler (2004 : 109) terdiri dari :
1. Lingkungan Mikro

Yang terdiri dari kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan yaitu :
a. Perusahaan
Menurut Winardi (2000 : 6) manajemen pemasaran adalah Proses pengambilan
keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek pemasaran suatu perusahaan sehubungan
dengan konsep pemasaran di dalam sistem pemasaran.
Manajemen pemasaran dalam merumuskan rencana pemasaran harus
mempertimbangkan kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan tersebut, misalnya
manajemen puncak, keuangan, pembelian, produk dan akuntansi. Tingkatan manajemen yang
lebih tinggi menentukan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
Menurut Lutter Gullick (2000 : 62), tujuan perusahaan adalah Kesinambungan
keuntungan efisiensi, kepuasan dan pembinaan karyawan untuk produk atau layanan bagi
konsumen dan pelanggan, menjadi anggota yang baik dan bertanggung jawab sosial,
pemimpin pasar, meraih keuntungan dan harga saham menjadi maksimum untuk pemegang
saham, pengendalian aktiva/ penyesuaian diri dengan mudah dan luwes, pelayanan dalam
masyarakat .

b. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan bisnis dan perorangan yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan pemasok dapat
mempengaruhi dampak yang lebih besar terhadap operasi perusahaan pemasaran.
c. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran adalah mereka yang membantu perusahaan dalam
mempromosikan dan mendistribusikan barang pada pembelian akhir. Para perantara ini
meliputi perusahaan, distribusi fisik, agen dan jasa pemasaran dan perantara keuangan.
d. Pelanggan
Perusahaan perlu meneliti pasar pelanggannya dengan teliti, perusahaan dapat
beroperasi dalam lima jenis para pelanggan yaitu : pasar konsumen, pasar industri, pasar
reseller, pasar pemerintah dan pasar internasional.
e. Pesaing
Setiap perusahaan menghadapi sejumlah besar pesaing. Konsep pemasaran
menyatakan bahwa agar dapat berhasil, perusahaan harus memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen secara lebih baik dari pada apa yang dilakukan oleh pesaing.
f. Publik
Lingkungan pemasaran perusahaan juga meliputi berbagai macam publik. Publik
adalah setiap kelompok yang mempunyai minat nyata atau berpengaruh terhadap kemampuan
suatu organisasi untuk mencapai sasarannya.
2. Lingkungan Makro Perusahaan
Yang terdiri dari masyarakat yang lebih luas. Lingkungan Makro dipengaruhi oleh
yaitu :
a. Lingkungan Demokrat
Demokrat adalah bidang studi tentang populasi manusia menurut besar, kepadatan, lokasi,
umur, jenis kelamin, pekerjaan, statistik lainnya.

b. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen.
c. Lingkungan Alam
Lingkungan alam meliputi sumber daya alamiah yang dibutuhkan sebagai masukan oleh
pemasaran atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan Teknologi adalah terdiri dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi teknologi
baru, yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru.
e. Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik/
hukum. Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi, pemerintah dan kelompok
penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi masyarakat.

f. Lingkungan Kultura
Lingkungan kultura terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai
dasar, persepsi dan prilaku masyarakat.

a.
b.

c.
d.

a.

3. Sasaran Pemasaran
Menurut Basu Swastha (2002 : 50), pasar adalah Tempat dimana pembeli dan penjual
bertemu dan berfungsi, barang dan jasa yang tersedia untuk dijual dan terjadi pemindahan
hak milik . Pasar terdiri atas banyak sekali pembelian dan para pembeli berbeda dalam satu
atau beberapa hal, boleh jadi mereka berbeda dalam keinginan, sumber daya, sikap pembeli
dan praktek pembelian mereka.
Basu Swastha (2002 : 51) menyatakan sasaran pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Segmentasi pasar
Ada 4 segmentasi pasar yaitu :
Segmentasi geografik, menghendaki pembagian pasar menjadi unit geografik seperti
bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, kabupaten atau tetangga.
Segmentasi demografis, suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok - kelompok
berdasarkan variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Segmentasi psikolografik , disini pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok menurut
kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian.
Segmentasi prilaku, pembelian dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu produk.
2. Memilih pasar yang dituju (target marketing)
Untuk memilih pasar yang dituju, perusahaan dapat menempuh beberapa strategi
yaitu :
Pemasaran yang serba sama (Undifferentiated Marketing), dimana perusahaan mencoba
untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau banyak
orang.

b.

Pemasaran yang berbeda (Differented Market), dimana perusahaan mencoba untuk


mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli tertentu dan membagi pasar kedalam dua
kelompok atau lebih.
c.
Pemasaran terpusat (Concentrated Marketing), dimana perusahaan memusatkan usaha
pemasarannya pada satu atau beberapa kelompk pembelian.
4. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)
Basu Swastha ( 2002 : 60 ) menyatakan Marketing mix adalah suatu istilah yang
menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna
mencapai sasaran perusahaan misalnya laba, harta, penjualan, bagian pasar yang akan direbut
dan sebagainya. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran,
maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki egmen pasar yang
dipilih.
Keputusan dalam strategi pemasaran menurut Basu swastha (2002 : 62) dapat
dikelompokkan kedalam empat strategi :
1. Strategi Produk
Barang atau produk suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya. Menurut Asri (2001 : 30), pemasaran produk adalah Nilai
tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang/ jasa tertentu bagi seseorang.
Dalam pengolahan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk dan
jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan perlu adanya suatu pedoman untuk
mengubah suatu produk yang ada, menambah produk baru atau mengambil tindakan yang
lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam menentukan produk, selain itu
keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna
dan bentuk produk.
a.
Merek
adalah nama atau istilah, tanda simbol atau rancangan yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dan untuk membedakan dari produk pesaing.

b.

Kemasan
Adalah kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan
pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. Pembungkusan sering dihubungkan dengan
kebijaksanaan dengan kebijaksanaan dalam label dan merek, karena label sering digunakan
pada kemasan.
Ada alasan mengapa kemasan diperlukan yaitu kemasan dapat mengidentifikasi produk
menjadi efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran dengan produk pesaing. Ada
beberapa bentuk dan ciri kemasan yang sedimikian menariknya sehingga pelanggan bersedia
membayar lebih mahal untuk memperoleh kemasan yang istimewa tersebut.
c.
Jaminan
Jaminan mempunyai tujuan umum adalah untuk memberikan keyakinan pada pembel bahwa
pabrik akan memberikan ganti rugi bila produknya tidak berfungsi atau rusak sebagaimana

mestinya. Peraturan umum mengatakan bahwa produsen harus dibelakang, yakni


memberikan jaminan, menjelaskan produk-produk yang dipasarkan atau yang ditawarkan.
2. Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Penentuan harga ini merupakan salah satu
keputusan yang penting bagi manjemen. Harga yang ditetapkan harus menutup semua ongkos
atau bahkan lebih dari itu untuk mendapatkan lab. Tetapi jika harga yang ditetapkan lebih
tinggi akan mengakibatkan kurang menguntungkan, dalam hal ini mungkin pembeli akan
berkurang sehingga semua biaya tidak dapat ditutupi dan akhirnya perusahaan dapat
menderita kerugian.
Salah satu prinsip dalam menentukan harga adalah menitikberatkan pada kemampuan
pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi
ongkos dan menghasilkan laba.
Basu Swastha (2002 : 68), Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga adalah sebagai
berikut :
a.
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku di pasar.
b. Penawaran dan Permintaan.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu
sedangkan penawaran merupakan kebalikan dari permintaan yaitu jumlah yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.
c.
Elastisitas Permintaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi harga ialah sifat permintaan pasar, sebenarnya sifat
permintaan pasar tidak hanya mempengaruhi harga tetapi juga mempengaruhi volume yang
dapat dijual.
d.

Persaingan
Harga jual beberapa barang sering dipengaruhi oleh keadaan pesaing yang ada.
e.
Biaya
Biaya merupakan suatu penentuan harga sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutupi
seluruh biaya yang ada akan dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
f.
Tujuan Manager
Penetapan suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai pimpinan
perusahaan.
g. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam penetapan bentuk harga yang maksimum
dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek lain yang mendorong atau mencegah
terjadinya usaha-usaha yang bersifat monopoli.
Menurut Carthy dan William (2003 : 40) potongan harga adalah Sistem
pengurangan dari harga tercatat yang diturunkan oleh penjual kepada pembeli yang dilakukan
untuk mempertimbangkan jenis persaingan didalam pasar secara keseluruhan. Potongan
harga merupakan pengurangan dari harga yang ada biasanya potongan harga ini diwujudkan
dalam bentuk tunai dan dimaksudkan untuk menarik konsumen, tetapi kadang-kadang

potongan tersebut juga diberikan oleh penjual adalah potongan kuantitas, potongan dagang,
potongan tunai dan potongan musiman.

a.
b.
c.

a.
b.
c.
d.
e.

a.

b.

c.

3. Strategi Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh suatu
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau
pemakai industri. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi, hal ini sangat
penting bagi pembangunan perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang
dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Setelah selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan,
tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode atau rute yang akan
dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar.
Ada tiga saluran distribusi yang digunakan untuk menyalurkan produk yang ada
yaitu :
saluran satu disebut saluran distribusi nasional. Produsen hanya melayani penjualan dalam
jumlah yang besar kepada pedagang besar saja.
Saluran dua, produsen sering menggunakan perantara untuk menyalurkan barang kepada
pelanggan besar yang kemudian menjual pada toko-toko kecil.
Saluran tiga, produsen memilih sebagai penyalurnya. Saluran penjualan terutama ditujukan
pada pengecer besar.
Adapun beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran
distribusi adalah :
Jenis barang yang dipasarkan
Produk yang menghasilkan produknya
Penyaluran yang bersedia ikut mengambil bagian
Pasar yang dituju
Jumlah perantara dalam saluran distribusi
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang
dihadapi adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditentukan sebagai perantara pada
tingkat perdagangan bebas atau perdagangan eceran. Dalam hal ini mempunyai tiga alternatif
yang dapat ditempuh yaitu :
Distribusi Intensif
Merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak
mungkin penyalur terutama pengecer untuk mencapai konsumen agar kebutuhan mereka
dapat terpenuhi. Adapun jenis barang yang disalurkan melalui distribusi intensif ini adalah
barang konsumsi jenis konveksi dan barang industri jenis perlengkapan operasi atau barangbarang standart lainnya.
Distribusi Selektif
Merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah
pedagang besar dan pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu, dalam hal ini
perusahaan berusaha memilih penyaluran yang betul-betul baik dan mampu melaksanakan
fungsinya.
Distribusi Eksklusif
Merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu
pedagang besar atau pengecer disuatu daerah atau pasar tertentu.

4. Strategi Promosi
Menurut Basu Swastha (2002 : 349), promosi adalah Arus informasi satu arah yang
dibuat dalam mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.
Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan
sebagai proses berlanjutnya karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
perusahaan.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini umumnya terbagi empat hal yaitu :
a. Periklanan
Salah satu bagian promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan atau perseorangan.
Dalam periklanan ini, pihak yang memasang iklan harus mengeluarkan sejumlah dana atas
pemasangan iklan media.
b. Personal Selling
Adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang
saling menguntungkan dengan pihak lain. Personal selling berbeda dengan periklanan karena
menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Individu yang melaksanakan
kegiatan personal selling disebut tenaga penjual.

c. Promosi penjualan.
Promosi ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah promosi meskipun samasama menggunakan kata promosi. Promosi penjualan hanya merupakan salah satu kegiatan
promosi yang mana dalam penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti peragaan,
pameran, hadiah, dan lain sebagainya.
d. Publikasi
Hampir sama dengan periklanan, publikasi ini merupakan salah satu kegiatan promosi
yang dilakukan melalui suatu media, namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan
tetapi berita. Hal ini dapat dijumpai pada surat kabar, majalah, dan lain-lain. Biasanya
perusahaan tidak mengeluarkan sejumlah biaya yang besar dan tidak dapat mengawasi
pengungkapan berita.
5. Analisa SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT. Menurut Freddy. R (2000 : 19) SWOT Adalah singkatan dari lingkungan
internalStrengths dan Weaknesses serta lingkungan Eksternal Oppertunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang(Opportunities) dan
ancaman (Treaths) dengan
faktor
internal
kekuatan (Streangths) dan kelemahan (Weaknesses).
Selain hal tersebut diatas, hendaknya kita juga harus melihat tentang ramalan volume
penjualan, orientasi penjualan dan permintaan pasar.
a. Peramalan volume penjualan

Perusahaan dalam memasarkan produknya memiliki tujuan yaitu ingin mencapai


volume penjualan yang maksimal dengan laba yang maksimal pula secara
berkesinambungan.
Perusahaan dalam menetapkan volume penjualan harus disesuaikan dengan peluangpeluang pasar yang tidak dianalisa terlebih dahulu. Disinilah peran peramalan dari pihak
manajemen untuk memprediksi berapa banyak nantinya volume penjualan yang akan diraih.
Gibson.et. Al (2007 : 186): para manajer menggunakan empat metode untuk
meramalkan kejadian-kejadian masa depan, semakin kita menyajikan dalan konteks
peramalan volume penjualan, metode ini umumnya juga dapat diterapkan untuk peramalan
kejadian lain. Empat metode tersebut adalah:
1. Dugaan, estimasi penjualan masa depan dapat didasarkan kepada data penjualan yang lalu,
pendapat orang-orang penjual dan konsumen dan reaksi instigtif terhadap keadaan secara
umum.
2. Riset pasar. Estimasi pasar masa depan seperti didasarkan kepada pendapat
konsumen yang diekspresikan kepada seorang penjual.
3. Analisis runtun Waktu. Estimasi pasar masa depan dapat didasarkan pada hubungan antara
penjual dengan waktu gerakan penjualan sepanjang waktu dipengaruhi oleh paling tidak tiga
faktor yaitu : Muslim, silkus dan kecendrungan.
4. Metode Trigonometri. Hal ini memungkinkan peramal untuk mengevaluasi dampak sejumlah
variabel terhadap penjualan.
Basu swastha dan irawan (2002-156) mengatakan: metode-metode peramalan
penjualan yang dapat dipakai ada beberapa macam yakni :
1. pendapat manajer
2. pendapat salesmen
3. surve niat pembeli
4. model mathematis
5. analisis time series
6. mode regresi
Dari kutipan diatas dapat di ambil keterangan:
1. Pendapat manajer
Pendapat manajer ini merupakan salah satu teknik peramalan yang banyak di pakai oleh
perusahaan-perusahaan. Teknik tersebut melibatkan pengumpulan pendapat dari sekelompok
manajer yang sudah berpengalaman.
2. Pendapat salesmen
Metode dengan menggunakan pendapat salesmen ini berbeda dengan metode sebelumnya,
disini salesmen dapat meramalkan volume penjualan untuk pembeli-pembeli yang berada di
daerah operasinya.
3. Survey niat pembeli
Metode dilakukan dengan mewawancarai sejumlah pembeli untuk mendapatkan informasi
tentang jumlah dan jenis produk yang diharapkan akan mereka beli untuk masa yang akan
datang.
4. Metode Matematis

Model matematis ini tidak banyak digunakan karena di samping mahal, juga sangat komlek.
Model peramalan ini biasanya menggunakan kombinasi dari beberapa variabel dalam bentuk
persamaan.
5. Analisis Time Series
Analisis time series ini dapat digunakan untuk membuat suatu ramalan masa mendatang
dengan mendasarkan pada data penjualan yang lampau. Metode ini menganggap bahwa ada
hubungan yang penting antara waktu dan variabel-variabel lain. Salah satu metode paling
sederhana dalam analisa tersusun adalah metode rata-rata bergerak.
6. Metode Regresi
Ramalah penjualan sering dibuat dengan menggunakan persamaan-persamaan yang
memperlihatkan bagaimana permintaan itu dikaitkan dengan faktor-faktor penentunya.
Perusahaan dalam menetapkan volume penjualan harus disesuaikan dengan peluang
peluang pasar yang telah di analisis terlebih dahulu. Dalam menganalisis peluang pasar ada
tiga kategori dasar yang dapat digunakan.
Wareen J.keegan (2006-205) mengatakan: ada tiga kategori pasar untuk peluang pasar:
1. Permintaan yang tersembunyi, Adalah permintaan yang akan diekspresikan produk
ditawarkan kepada pelanggan dan harga yang terjangkau. Permintaan yang tersembunyi
adalah pemintaan akan produk baru adapun yang sukses.
2. permintaan yang sudah ada, adalah pasar yang kebutuhan pelanggannya dilayani oleh
pemasok yang sudah ada. Paling sedikit dalam teori, besar pasar yang sudah ada dapat diukur.
3. permintaan yang baru mulai, adalah permintaan yang akan muncul bila kecendrungan yang
aada sekarang muncul.
b. Orientasi Penjualan
Orientasi penjualan didasarkan pada pendapat bahwa orang akan membeli barang dan
jasa yang lebih baik jika menngunakan tehnik penjualan yang agresif dan penjualan yang
tinggi tersebut akan mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi pula.
Lamb.et al (2001: 8) mengatakan : orientasi penjualan penekanannya tidak hanya
pada pembeli tapi perantara juga berperan untuk mendukung produsen produk tersebut
menjadi lebih agresif.
Menurut pendapat di atas dapat di ambil keterangan bahwa orientasi penjualan
sebenarnya penekanannya tidak hanya pada pembeli saja, akan tetapi saluran distribusi juga
sangat perperan penting karena dengan adanya saluran distribusi yang baik maka barang yang
dipasarkan oleh produsen akan lebih mudah sampai ke tangan konsumen atau pembeli akhir.
Sehingga dengan lebih mudanya para konsumen mendapatkan barang yang di inginkan
secara otomatis pembelian akan barang tersebut akan lebih meningkat, dan dengan
meningkatnya pembelian akan barang tersebut maka produsen dalam memproduksi barang
tersebut akan lebih agresif karena barang yang di produksinya laku terjual.
c. Permintaan Pasar
Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam memasarkan produknya sangat tergantung
akan permintaan pasar yang ada suatu perusahaan dalam memproduksi produk yang akan di
pasarkan ke pasar harus sesuai dengan permintaan pasar, sehingga barang yang akan di
pasarkan tidak mengalami penumpukan.

Kotler dan Susanto (2000: 325) mengatakan: permintaan pasar untuk suatu produk
adalah jumlah volume total yang akan dibeli oleh sekelompok pelanggan tertentu dan
lingkungan pemasaran tertentu di bawah program pemasaran.
Maka dari penjelasan di atas, jelas bahwa permintaan pasar dapat mempengaruhi
volume penjualan yang akan di terima perusahaan, karena permintaan pasar adalah jumlah
barang yang akan di beli oleh pelanggan atau lingkungan pemasar tertentu.
B. Kerangka Konseptual
Konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, menurut Mardalis (2000 : 47)
bahwa dalam tiang atau kerangka mengenai konsep ini dimaksudkan agar penelitian dapat
menjelaskan konsep kata-kata yang dipakai dalam penelitian yang dilakukan agar
mendapatkan pemahaman yang sama antara peneliti dengan pembaca terhadap hasil
penelitian.
Kerangka berfikir menurut Sugiyono (2001 : 47) adalah model konseptual tentang
bagaimana teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel independent. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma harus didasarkan
pada kerangka berfikir.
PT. Kembar Ponsel Medan ,adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
distributor Handphone dan Voucher Pulsa, yang mana dalam menjalankan usaha tersebut,
perusahaan memiliki beberapa strategi pemasaran yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan volume penjualan.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Kembar Ponsel Medan, adalah :
a. Produk
Biasanya perusahaan-perusahaan besar memiliki produk-produk unggulan dalam
mempengaruhi pasar dimana produk tersebut banyak diminati dan dibutuhkan oleh
konsumen. Produk-produk unggulan inilah yang menjadi andalan perusahaan untuk
memperoleh omzet penjualan dengan tujuan memperoleh laba. Contoh Nokia, Samsung,
Siemen, Sony Errickson dan lainnya.
b. Price
Dalam penetapan harga, PT Kembar Phonsel melakukan survey pasar dengan
membandingkan harga CBP ( Customer Buy Price) produk perusahaan dengan CBP
kompetitor. Dimana harga tersebut diambil dengan harga yang lebih murah tapi dengan
kualitas produk yang lebih baik dari produk kompetitor. Contoh Sony Errickson dengan
Samsung
c. Place
Tempat pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
memasarkan produk-produk perusahaan yang ada pada PT. Kembar Ponsel Medan, yang
merupakan distributor.
d. Promotion
Promosi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam memasarkan
produk-produk perusahaan kepasar agar produk tersebut dapat dikenal, diminati dan

dikonsumsi oleh konsumen. Salah satu cara promosi yang dilakukan oleh PT. Kembar
PonselMedan, dalam memasarkan produk handphone yaitu dengan cara pemasangan team
flat, baliho, heacker pasia, bumper sticker, selfstrips dan berbagai macam jenis promosi
lainnya yang berhubungan langsung terhadap peningkatan volume penjualan.
Guna promosi ini juga selain memperkenalkan produk perusahaan juga untuk
menimbulkan rasa percaya diri bagi konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut agar
tetap bertahan dan tidak beralih kepada produk lain.
Dan pada akhirnya dari keempat strategi pemasaran yang ada diharapkan dapat
berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan dimana jika volume penjualan
meningkat maka dengan sendirinya tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya dapat tercapai dengan baik.
Berikut ini beberapa alasan penting yang membuat pemasaran menjadi sebuah kebutuhan
utama usaha bisnis untuk bisa terus eksis dan berkembang:
1. Pemasaran untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen
Tanpa adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang sebuah produk
yang Anda hasilkan. Pemasaran yang semakin gencar akan membuat semakin banyak orang
yang tahu dengan produk usaha bisnis Anda, dan kemungkinan besar ketertarikan para
pelanggan akan memperbesar angka penjualan perusahaan Anda. Terlebih jika Anda memiliki
sebuah produk yang unik dan memiliki kualitas dan nilai inovatif, maka sangat penting
melakukan upaya marketing atau pemasaran yang maksimal.
2. Menjelaskan fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau layanan
Melalui proses marketing, Anda bisa menjelaskan kepada konsumen mengenai fungsi sebuah
produk, manfaat, keunggulan, cara penggunaan dan sebagainya yang berkaitan dengan
produk. Karena kemungkinan besar konsumen akan tertarik membeli produk atau layanan
Anda setelah mendengarkan fungsi, manfaat, keunggulan serta cara penggunaan yang benar
dari produk bersangkutan. Di sinilah peran pemasaran itu sangat dirasakan, semakin luas
pemasaran yang Anda lakukan, maka akan semakin banyak jumlah konsumen yang
mengetahui informasi produk usaha Anda.
3. Menginformasikan sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen
Meskipun orang telah cukup mengenal perusahaan Anda, pemasaran tetap penting dilakukan
apabila Anda menghasilkan sebuah produk baru yang dihasilkan perusahaan bisnis Anda.
Informasi tersebut dilakukan melalui upaya marketing promosi yang terus menerus kepada
para konsumen.
Pentingnya sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu
berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran
yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang Anda kelola.
Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dengan
pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan jasa.
http://realfajar.blogspot.co.id/2012/07/pentingnya-pemasaran-dalam-sebuah-usaha.html
Arti Penting Pemasaran untuk Konsumen, Perusahaan dan Masyarakat

Saat kita bangun di pagi hari, pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan kita lakukan hari
ini dan dengan produk dari merk apa kita melakukan aktivitas tersebut.
Ketika kita memikirkan hal tersebut, kita tidak bisa melewati hari tanpa adanya pemasaran
dan semua hal yang telah dilakukan sistem pemasaran untuk kita. Hal tersebut mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan kita.
Di belahan dunia yang lain, orang beraktifitas setiap hari dengan pengalaman yang berbedabeda. Sebuah keluarga bisa jadi hanya memiliki pilihan yang terbatas tentang makanan apa
yang akan mereka konsumsi atau darimana pakaian mereka berasal. Sementara keluarga lain
memiliki banyak pilihan tentang produk apa yang bisa mereka gunakan.
Apa yang membedakan ini semua? Dan apa yang harus mereka lakukan dengan pemasaran
yang ada? Dalam bab ini kita akan menjawab tentang pemasaran dan manfaatnya untuk kita.
Serta bagaimana pemasaran mempengaruhi kualitas kehidupan di berbagai kalangan
masyarakat dan kenapa pemasaran sangat penting dalam perkembangan ekonomi serta
ekonomi kita secara keseluruhan.
1.

Pengertian Pemasaran

Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau
periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh
lebih dari sekedar penjualan atau periklanan.
Untuk mengilustrasikan hal-hal penting lain dalam pemasaran, kita ambil contoh banyaknya
sepeda yang telah dikendarai oleh orang-orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita tidak
lahir dalam keadaan duduk di atas sepeda atau membuat sepeda sendiri.
Hampir semua sepeda diciptakan dengan tujuan yang sama membuat pengendaranya
berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Tapi pengendara sepeda dapat memilih
banyak model. Mulai dari variasi frame untuk laki-laki atau perempuan hingga variasi harga
yang ditawarkan.
Variasi ini membingungkan produksi dan penjualan sepeda. Hal-hal dibawah ini harus
diperhatikan oleh perusahaan sebelum dan sesudah memutuskan untuk memproduksi sepeda.
1.
Analisa berapa banyak masyarakat yang akan membeli sepeda dan putuskan apakah
mereka juga menginginkan model lain.
2.
Perkirakan jenis sepeda yang bagaimana jenis stang, ban, berat serta bahan
pembuatan- yang akan dibeli pelanggan, dan calon pelanggan mana yang akan dipenuhi
kebutuhannya.
3.
Estimasikan berapa banyak dari calon pelanggan ini yang akan membeli sepeda dan
kapan tepatnya mereka akan membeli.

4.
Tentukan di belahan bumi mana pengendara sepeda ini berada, dan bagaimana
perusahaan bisa menjual sepeda disana.
5.
Estimasikan berapa harga yang akan mereka bayar untuk membeli sepeda dan apakah
perusahaan akan mempunyai untung dengan harga penjualan tersebut.
6.
Putuskan promosi seperti apa yang akan digunakan untuk memberitahu pembeli
potensial tentang perusahaan kita.
7.
Estimasikan berapa banyak perusahaan saingan yang sama-sama memproduksi
sepeda, berapa banyak yang akan mereka produksi, jenis apa dan berapa harga yang mereka
tawarkan untuk sepeda yang telah mereka produksi.
8.
Persiapkan juga bagaimana menyediakan garansi apabila pelanggan mempunyai
masalah dengan sepeda yang telah mereka beli.
Aktivitas-aktivitas tersebut bukan bagian dari produksi namun merupakan bagian dari suatu
proses yang lebih besar yaitu pemasaran, yang menyediakan petunjuk yang dibutuhkan untuk
memproduksi dan memastikan bahwa perusahaan telah memproduksi barang dan jasa yang
benar serta menyampaikannya kepada konsumen.
Sekarang kita dapat mengetahui bahwa pemasaran mempunyai peran yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa, atau lebih tepatnya
menciptakan kepuasan pelanggan.
2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir
semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk
anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam
dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya
di sepanjang hidup anda.
Alasan lain belajar marketing adalah bahwa kita sebagai pelanggan membayar aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada ekonomi nyata biaya aktivitas
pemasaran bisa mencapai 50% dari harga yang kita bayar untuk suatu produk. Bahkan bisa
jadi lebih besar dari itu.
Selain itu, kenapa kita perlu belajar pemasaran adalah kenyataan bahwa banyak sekali
jenjang karir yang menarik dan menjanjikan di bidang pemasaran. Pemasaran sering menjadi
jalan menuju puncak karir seseorang.
Bahkan jika anda tidak mempunyai rencana berkarir di dunia bisnis, konsep dan tehnik
pemasaran juga dapat digunakan untuk organisasi nirlaba. Prinsip dasar yang digunakan
untuk menjual sabun dapat digunakan juga dalam "menjual" ide-ide, politikus, transportasi
umum, jasa kesehatan, museum bahkan tempat perkuliahan.

Satu alasan mendasar kenapa belajar pemasaran karena pemasaran mempunyai peran yang
sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Pemasaran merangsang
penelitian dan ide-ide baru yang akan menghasilkan barang dan jasa baru yang inovatif.
Pemasaran juga memberikan pelanggan banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka,
dan apabila pelanggan puas dengan produk yang digunakannya, maka produsen produk
tersebut akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran
hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran
sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Definisi pertama disebut definisi pemasaran dalam arti sempit. Fokus dari definisi ini adalah
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi individu. Sedangkan definisi kedua adalah
pemasaran dalam arti luas yang memnitikberatkan pada kesejahteraan ekonomi dari semua
masyarakat. Manakah arti pemasaran yang tepat?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa pemasaran merupakan rangkaian aktivitas
yang dilakukan oleh organisasi individu dan proses sosial. Atau dengan kata lain kedua
definisi tersebut merupakan arti pemasaran.
Arti sempit dari pemasaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi tujuan
organisasi dengan cara mengantisipasi kebutuhan konsumen atau klien dan mengarahkan arus
barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
1.
Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian
besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari
tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
2.
Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara
memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar
konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas
dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan
datang.
3.
Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi.
Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan
dihasilkan oleh perusahaan.
4.
Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan.
Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
5.
Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan
konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun
juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.

4. Pemasaran Dalam Arti Luas


Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang
efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Seperti arti pemasaran dalam arti sempit, pemasaran dalam arti luas menitik beratkan pada
aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan
konsumen. Namun pemasaran dalam arti luas juga membahas bagaimana seluruh sistem
pemasaran bekerja, termasuk bagaimana pemasaran mempengaruhi masyarakat dan
sebaliknya.
Setiap masyarakat membutuhkan pemasaran dalam arti luas untuk memenuhi penawaran dan
permintaan yang ada. Dalam masyarakat dengan perbedaan tingkat penawaran dan
permintaan yang mencolok, pemasaran ini akan memenuhi kebutuhan penawaran dan
permintaan tersebut secara efektif dan dalam waktu yang bersamaan memenuhi tujuan
masyarakat.
Efektivitas dan keberhasilan dari sistem pemasaran dalam arti luas harus dievaluasi dalam
hubungannya dengan tujuan masyarakat tersebut.
Pemasaran yang efektif berarti mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen. Ini berarti menyediakan produk untuk konsumen pada waktu
yang tepat di tempat yang tepat dengan harga yang mereka inginkan. Atau dapat diartikan
membuat konsumen puas setelah membeli dan membuat mereka membeli kembali dimasa
yang akan datang.
Fungsi universal dari pemasaran adalah: pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan,
pembuatan standar dan pengelompokkan, keuangan, pengambilan risiko dan informasi pasar.
Bagaimana dan oleh siapa fungsi ini dilakukan dapat berbeda di setiap negara dan sistem
ekonomi.
Fungsi pembelian berarti mencari dan mengevaluasi barang dan jasa. Fungsi penjualan berarti
mempromosikan produk. Termasuk penjualan itu sendiri, periklanan dan metode-metode lain.
Fungsi pengangkutan berarti perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Fungsi
penyimpanan berarti menyimpan barang sampai konsumen membutuhkannya.
Standarisasi dan pengelompokkan berarti mengelompokan produk berdasarkan ukuran dan
kualitas. Fungsi keuangan menyediakan uang kas atau pinjaman yang dibutuhkan untuk
sarana pengangkutan, toko, promosi, penjualan dan pembelian produk.
5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara
memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya

yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada
masyarakat untuk dikonsumsi.
Cara kerja sistem ekonomi tergantung dari tujuan masyarakat dan situasi politik yang ada.
Namun pada intinya, semua sistem ekonomi harus mengembangkan suatu metode untuk
memutuskan berapa banyak produk yang hatus di produksi dan didistribusikan.
Pada dasarnya, ada 2 jenis sistem ekonomi: Sistem ekonomi terencana dan sistem ekonomi
berorientasi pasar. Pada kenyataannya tidak ada ekonomi yang terencana atau berorientasi
pasar. Kebanyakan adalah campuran antara keduanya. Atau condong terhadap salah satunya.
Dalam sistem ekonomi terencana, pemerintah merencanakan untuk memproduksi dan
mendistribusikan apa saja serta berapa banyak. Produsen mempunyai sedikit pilihan tentang
produk apa yang akan diproduksi. Fungsi utama produsen hanya mencapai kuota yang telah
disepakati sebelumnya. Harga ditentukan oleh pemerintah tidak berdasarkan penawaran dan
permintaan sementara konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, keputusan individu dari beberapa produsen dan
konsumen menjadi keputusan bersama untuk semua masyarakat. Konsumen memutuskan apa
yang harus diproduksi oleh produsen ketika mereka membeli suatu produk di pasar, produk
yang memenuhi kebutuhan konsumen inilah yang seharusnya diproduksi oleh produsen jika
ingin bertahan hidup.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, harga sumberdaya yang digunakan dalam proses
produksi maupun harga barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen berbeda
tergantung dari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan dari konsumen.
Konsumen dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, mempunyai kebebasan yang luas dalam
memilih. Begitu juga dengan produsen, mereka bebas memilih apa pun yang mereka mau.
Jika produsen melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka akan memperoleh keuntungan
dan bertahan dalam bisnis. Namun tidak ada jaminan untuk keuntungan, kelangsungan hidup
dan pertumbuhan ekonomi.
Produsen dan konsumen yang mempunyai banyak pilihan dapat mengakibatkan konflik dan
kesulitan. Inilah yang disebut dilema mikro-makro. Apa yang bagus untuk beberapa produsen
dan konsumen belum tentu bagus untuk masyarakat.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, pemerintah mengendalikan tingkat bunga dan
peredaran uang. Pemerintah juga membuat peraturan tentang ekspor dan impor, memastikan
tidak adanya pasar monopoli yang curang, dan produsen memproduksi jenis dan kualitas
barang dan jasa sesuai dengan yang mereka tawarkan.
6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.

Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan
mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
1.

Era Perdagangan Sederhana.

2.

Era Produksi

3.

Era Penjualan

4.

Era Departemen Pemasaran

5.

Era Perusahaan Pemasaran

Ketika masyarakat pertama kali memproduksi barang-barang yang spesifik dan beralih dari
memproduksi dan mengkonsumsi produk sendiri. Ketika barter menjadi lebih sulit untuk
dilakukan. Masyarakat masuk ke era perdagangan sederhana. Produksi-produksi yang bersifat
spesifik ini dijual oleh produsen kepada konsumen atau perantara. Inilah peran pemasaran
yang awal.
Setelah terjadi Revolusi Industri pada tahun 1920, hampir seluruh perusahaan memasuki era
produksi. Era produksi adalah era ketika perusahaan berkonsentrasi memproduksi produkproduk yang spesifik. Karena ketersediaan produk di pasar sangat jarang, manajemen
perusahaan berfikir apabila mereka dapat memproduksi suatu barang maka mereka pasti
dapat menjual produk tersebut.
Sekitar tahun 1930an, banyak perusahaan telah mampu memproduksi lebih banyak dari
sebelumnya. Sekarang masalahnya bukan hanya memproduksi, namun untuk memenangkan
persaingan dan mendapatkan konsumen.Hal inilah yang menjadi dasar banyak perusahaan
masuk ke era penjualan, yaitu ketika perusahaan-perusahaan fokus terhadap penjualan karena
ketatnya persaingan pasar.
Pada tahun 1950an, penjualan terjadi dimana-mana, sehingga menjadi suatu hal yang wajar.
Muncul masalah baru yaitu dimana perusahaan harus menjual produknya. Inilah yang
dimaksud era departemen pemasaran, dimana semua kegiatan pemasaran termasuk riset,
pembelian, produksi dan penjualan dilaksanakan oleh satu departemen untuk mempersingkat
proses pengambilan keputusan.
Sejak tahun 1960an, banyak perusahaan telah mempunyai beberapa manajer dengan
manajemen pemasaran yang luas. Saat inilah perusahaan memasuki era perusahaan
pemasaran, yaitu ketika orang-orang pemasaran menyusun sebuah rencana jangka panjang
sebagai rencana kerja perusahaan.
7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan
untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat
sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih
berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk
yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
Perusahaan yang telah diatur dengan baik, telah beralih dari orientasi produksi kepada
orientasi pemasaran. Sebuah orientasi pemasaran berarti tidak hanya membuat konsumen
membeli produk perusahaan, namun juga mencoba menyediakan apa yang mereka
butuhkan.Perusahaan harus memenuhi kebutuhan pelanggan, namun bisa jadi hal ini
membutuhkan biaya yang lebih besar dari harga yang akan dibayar oleh konsumen untuk
produk perusahaan tersebut. Jadi keuntungan merupakan batas awal dari pengukuran
kesuksesan perusahaan dan kemampuan untuk bertahan.
8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi
pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan
orientasi produksi:

TOPIK

ORIENTASI PEMASARAN

Kebutuhan
Sikap terhadap
menentukan
konsumen
perusahaan

ORIENTASI PRODUKSI

Konsumen harus senang dengan


konsumen
keberadaan kita, meminimalisasikan
rencana
biaya dan menghasilkan produk yang
lebih baik.

Situs Internet

Metode baru untuk melayani Jika kita mempunyai situs, konsumen


pelanggan
akan berkumpul pada kita.

Penawaran
Produk

Perusahaan
memproduksi Perusahaan memproduksi produk
produk yang dapat dijual
yang dapat dibuat perusahaan

Untuk
menilai
kinerja
Fungsi
Riset
perusahaan dalam memenuhi Untuk menentukan reaksi konsumen
Pemasaran
kebutuhan konsumen

Fokus Inovasi

Menemukan kesempatan baru

Teknologi
produksi

dan

Penurunan

biaya

Arti
Keuntungan
bagi
Perusahaan

Tujuan utama

Pelayanan
Konsumen

Puaskan pelanggan dan mereka


Aktivitas untuk mengurangi keluhan
akan menggunakan produk kita
pelanggan
lagi

Jumlah
Persediaan

Didasarkan pada keperluan Didasarkan pada pemikiran untuk


pelanggan dan perkiraan biaya
mempermudah proses produksi

Fokus
dari Keuntungan
Periklanan
produk kita

Selisih dari pendapatan dikurangi


biaya yang dikeluarkan

menggunakan Fitur produk dan Proses pembuatan


produk

Fungsi
kekuatan
penjualan

Membantu pelanggan me-milih


Menjual pada konsumen, tidak perlu
produk yang cocok dan bekerja
koordinasi
dengan
pihak
lain
sama dengan pihak lain di
perusahaan
perusahaan

Hubungan
dengan
konsumen

Kepuasan pelanggan sebelum


dan
sesudah
penjualan Hubungan berakhir ketika penjualan
menentukan keuntungan jangka dilaksanakan
panjang

Biaya

Mengurangi biaya yang tidak


memberi
manfaat
pada Membuat biaya serendah mungkin
pelanggan

9. Konsep Marketing dan Nilai Konsumen


Seorang manajer yang menerapkan konsep pemasaran akan melihat bahwa kepuasan
pelanggan merupakan jalan unuk memperoleh keuntungan. Untuk memahami kepuasan
pelanggan tersebut perusahaan harus mengetahui sudut pandang konsumen.

Seorang pelanggan melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang
pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar,
sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya
atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh
manfaat tersebut.
Manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara
emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian dari perusahaan.
Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang
diberikan pasar dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam
perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses jual beli.
Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan menyerahkan pada
bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan, atau bahkan menganggap
bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan. Hubungan jangka panjang dengan
konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, kecuali semua orang bekerja
sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.
10. Konsep Pemasaran berlaku pada Organisasi Nirlaba
Sama halnya dengan perusahaan biasa, organisasi nirlaba juga mambutuhkan sumber daya
dan dukungan untuk bertahan dan mencapai tujuan. Seringkali dukungan tersebut datang dari
pihak yang tidak memperoleh manfaat langsung dari organisasi tersebut. Seperti organisasi
pecinta lingkungan yang tidak memperoleh dukungan dari lingkungan yang mereka lindungi
namun dari orang-orang yang peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
Dalam perusahaan, keuntungan dijadikan tujuan dalam pengambilan keputusan bisnis karena
mempengaruhi biaya dan manfaat dari berbagai aktivitas. Namun, meskipun dalam organisasi
nirlaba sangat sulit untuk mengevaluasi keuntungan dari berbagai aktivitas yang memerlukan
biaya, pada akhirnya nanti pemasaran dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.
11. Konsep Pemasaran, Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran.
Ketika perusahaan fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ada efek samping negatif
untuk masyarakat. Hal inilah yang dimaksud dengan dilema mikro-makro. Apa yang baik
untuk perusahaan maupun pelanggan, belum tentu baik untuk masyarakat luas. Oleh karena
itu manajer pemasaran harus memperhatikan tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban
perusahaan untuk memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif pada masyarakat.
Sementara itu, tidak semua kebutuhan konsumen harus dipenuhi. Tidak sedikit produk yang
diinginkan konsumen namun tidak baik untuk mereka sendiri pada jangka panjang. Disinilah
diperlukan Etika pemasaran yaitu standar moral yang mempengaruhi kegiatan dan keputusan
perusahaan.

Pada akhirnya, kita juga harus menyadari bahwa pemasaran mempunyai banyak kelemahan.
Aktivitas pemasaran sangat terbuka terhadap kritik masyarakat karena merupakan bagian
bisnis yang sangat terlihat oleh publik.
Beberapa saran tentang konsep pemasaran sangat perlu diperhatikan. Karena pada
kenyataannya banyak orang yang kurang senang dengan beberapa bagian dari sistem
pemasaran.
Posted by Management 2009 at 5:54 AM
http://belajar-management.blogspot.co.id/2010/01/arti-penting-pemasaran-untukkonsumen.html

Anda mungkin juga menyukai